SERBA SALAH

Yudha baru sadar dan menyesal meniduri babunya, apalagi dia yang membuka segel gadis itu. Masih perawan, sangat  polos. Dia merasa sangat ceroboh, harusnya mencari wanita high class yang bau tubuhnya wangi semerbak. Tapi dia mengakui gadis dekil ini membuat hasratnya bergejolak liar.

Dapur ini baru tapi kelihatan kotor, selesai makan aku menyapu dan membersihkan debu yang melekat. Aku kaget meliat Pria itu berada diambang pintu.

"Dasar otak babu, maunya bersih-bersih melulu. Woii...babu, ngapain kau repot bersih-bersih disini, nyonyamu tidak mungkin kesini, karena dia tidak tahu ini rumahku, tapi jika kau buka mulut, rumah ini menjadi kuburanmu. Paham!!"

"Paham tuan." jawab ku gamang. Aku sudah pasrah, jiwaku hancur bersamaan dengan hilangnya mahkota yang aku jaga selama dua puluh satu tahun.

"Kau boleh pulang naik ojol, kau tunggu di luar." perintah Yudha.

Dengan terseok-seok aku keluar dari rumah mungil itu. Ternyata pak ojel sudah dari tadi menungguku.

"Antar sampai perumahan buluh indah jalan cendrawasih pak." kata ku memakai helm dan naik ke sadel motor ojol dengan pelan, karena masih terasa sakit.

Sepeninggal Luna, Yudha keluar berjalan menuju kamarnya, aroma maksiat bekas percintaannya masih tercium, membuat matanya meneliti bekas darah perawan di seprai. Dia tidak pernah saklek dengan kondisi seorang wanita, dari dulu dia tidur dengan banyak wanita karena suka sama suka. Begitupun dengan Hanun, gadis cantik yang kini menjadi istrinya. Dia tidak pernah menyangka Hanun akan mengkhianatinya. Padahal selama menikah dengan Hanun dia belum pernah berselingkuh.

Dia juga tidak pernah menuntut supaya istrinya virgin atau iseng menanyakan siapa yang menjebol pertama kali mahkota istrinya. Karena itu hal yang lumrah. Tapi ketika dia merasa mendapati perawan, tanpa di sadari dia merasa berharga ketika untuk pertama kalinya membuka segel seorang gadis. Ada rasa bangga, di zaman sekarang ini ternyata masih ada gadis yang menjaga kesucian nya. Sungguh luar biasa. Sayang wanita itu hanya seorang pembantu.

Ponselnya berdering ketika jam tangannya menunjuk pukul.14.20. Darahnya tiba-tiba melonjak naik ke ubun-ubun melihat di layar ponselnya nomor istrinya.

"Ada apa!" ketus suara Yudha.

"Sayank...ada apa, suaramu kedengaran kesal."

"Hari ini banyak yang membuat aku kesal misalnya kamu."

"Kenapa dengan aku sayank, apakah kamu tidak kangen padaku atau kamu melirik wanita lain?"

"Aku akan mencari istri lain jika kau mengkhianati cintaku." kata Yudha samar.

"Hahaha....aku sangat kangen denganmu sayank, mana berani aku melirik laki-laki lain, cintaku hanya untukmu." kata Hanun manis, dia sudah tahu sifat suaminya yang setia dan sangat mencintai dirinya.

"Aku akan pulang nanti malam, jika kau mengantuk tidur duluan di kamar sebelah. Aku sangat lelah hari ini." kata Yudha menutup ponselnya.

Sebenarnya dia sangat mencintai Harun, selama tiga tahun mereka pacaran baru dua tahun menikah, tapi belum mendapat  momongan, mungkin belum tiba saatnya. Yudha juga tidak begitu menuntut supaya punya anak, dia pasrah, kapanpun Tuhan memberi.

Hanun adalah seorang gadis cantik lulusan Fakultas dalam negeri. Dia bekerja sebagai pemandu wisata yang sukses. Umurnya sudah 25 tahun, masih muda cantik, dengan jerih payahnya dia bisa membeli mobil dan menjadi wanita sosialita. Orang tuanya lama sudah tiada dan dia di besarkan oleh tante nya yang dulu pernah bekerja di hotel.

Hanun menikah dengan Yudha karena cinta, dan tentu karena hartanya juga. Yudha anak seorang konglomerat yang orang tuanya tajir melintir, mempunyai banyak bisnis. Salah satu perusahannya di kelola oleh Yudha.

SAMPAI DI RUMAH

Pak ojol menurunkan aku di depan rumah nyonya hanun, aku cepat menyelinap lewat jalan belakang. Kalau nyonya melihat penampilanku dia akan kaget. Saat ini aku memakai sarung dan kemeja putih, ini kepunyaan si brengsek itu. Pakaianku semua di robek tidak berbentuk. Dia Marah sama istri nya, aku yang menjadi sasaran. Kesal sku kepada manusia itu, tunggu saja pembalasanku.

Sampai di kamar aku kembali mengguyur tubuhku dengan air di bak mandi. Kembali air mataku turun ingat dengan peristiwa tadi. Ingin sebenarnya berlari dari sini pergi ke gubuk Ibu Kompyang. Selesai mandi aku ingin rebahan, badanku capek sekali.

"Luna...kau di dalam?" suara nyonya Hanun membuat aku mengurungkan keinginanku. Aku membuka pintu menemui nyonya Harun yang terlihat sinis.

"Apa tadi kau sempat di peluk pacarku?" tanya nyonya Hanum membuatku diam terpaku.

"Selain di peluk kau diapain katakan."

"Maaf nyonya, pacar nyonya memang memeluk ssya, tapi saya menggigit dan menolaknya. Dia itu bukan level saya."

"Jelas bukan levelmu, kau cocoknya dengan tukang kebun."

"Lebih terhormat tukang kebun daripada manusis bejat yang suka menjadi pembinor."

"Jaga mulutmu, kau hanya pembantu disini, hargamu cuma dua juta rupiah tidak lebih." geram suara nyonya Hanun.

"Bersihin kamarku dan kamar tuan, sebentar lagi suamiku pulang. Jika suamiku sampai tahu tentang pacarku, aku pastikan kau yang mengadu."

"Baik nyonya." sahutku lalu mengikuti nyonya Hanun ke kamarnya.

"Kenapa jalannya begitu, apa kamu bisul?" pertanyaan nyonya memukul hatiku. Coba kalau aku trus terang, mungkin tuan atau nyonya memotong leherku.

"Tidak apa-apa nyonya, sakit saja kalau berjalan." tanpa sadar aku merintih.

"Jangan sampai kau di perkosa orang, jika ada yang memperkosamu, orang itu berarti SETAN tidak bisa membedakan orang."'

"Aku setuju dengan kata-kata nyonya."

Aku membuka pintu kamar nyonya, tidak ada orang di dalam, sekarang aku tidak melihat pacar nyonya di kamar, berarti sudah pulang. Mungkin juga tuan akan datang malam ini, sehingga nyonya sibuk mengatur meja makan dengan makanan dari pasar online. Aku semakin muak melihat manipulasi mereka.

Sore menjelang malam aku sudah masuk ke kamar, tidak ada yang membuatku untuk bertahan di luar kamar. Apalagi tuan akan datang sebentar lagi. Aku harus berpikir bagaimana caranya keluar dari tempat ini. Kalau aku keluar harus ada uang supaya aku bisa memperbaiki potongan rambutku, minimal lebih rapi, biarpun masih pendek. Juga harus membeli ponsel untuk mencari kedua teman karibku.

"Luna keluar kau, jangan malas, tidak ada kreatifnya sama sekali. Angkat koper dari mobil tuan dan rapiin bajunya di walk in closet." triak nyonya Hanun dari balik pintu.

Mataku baru mau terpejam suara nyonya Hanun sudah menggelegar. Aku merosot dari tempat tidur dan membuka pintu.

"Jam segini sudah tidur, ingat kau adalah babu di rumah ini." makinya lagi.

"Maaf nyonya."

Aku berjalan menuju garasi berharap tidak bertemu dengan tuan pemerkosa, diluar dugaan aku malah bertemu dia di walk in closet. Brengsekk!! muak aku melihat tampaknya yang sok cool.

"Benerin jalanmu supaya tidak mencurigakan." katanya pelan.

Aku tidak menyahut, aku melirik sekilas ke tubuh yang telanjang dada, terlihat bekas cakaran kuku di punggung dan lengannya.

"Buat apa kau memakai masker di rumah, covid sudah lenyap." sambungnya lagi, aku tidak mengerti apa urusannya.

"Aku antisipasi virus laknat yang lebih ganas dari covid." bathinku. Aku telan kata-kata itu takut diseret lagi. Untung dia cepat keluar aku merasa lega. Aku membuka koper tuan dan hampir berteriak. Mataku melotot, dan tanganku gemetar mengambil bajuku yang di robek tuan berada di koper. Kenapa dia bawa di koper kenapa tidak dibuang.

Aku cepat-cepat menyembunyikan pakaian robekku ketika aku mendengar suara nyonya Hanun berada di luar.

"Aku ingin malam ini menjadi malam yang spesial sayank..." suara nyonya Hanun membuyarkan lamunanku. Aku menoleh, nyonya Hanun memakai lingerie merah yang membentuk tubuhnya yang agak montok.

"Kenapa kau masih disini, pergi sana." bentak nyonya Hanun ketika melihatku.

Sungguh mati aku kesal sekali dengan kedua manusia ini. Berada di depan mereka membuat aku mau teriak.

*****

Terpopuler

Comments

Lucy

Lucy

dan SETAN itu suamimu.

2022-09-19

2

.

.

dasar lakinya kurang ajar..

2022-09-19

2

🦋⃟ℛ siti nurdiah🦋ᴬ∙ᴴ࿐🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️

🦋⃟ℛ siti nurdiah🦋ᴬ∙ᴴ࿐🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️

emang perlu di gorok leher tuh berdua laki sama bini sebelas dua belas nyebelin dapet karma baru tau rasa mereka....

2022-09-17

4

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 SEBULAN TELAH BERLALU
3 MENJADI PEMBANYU
4 DI PERKOSA
5 SERBA SALAH
6 TUAN YUDHA
7 DISEKAP
8 KEMARAHAN NYONYA HANUN
9 KEMBALI TERPURUK
10 TERLELAP
11 BERUSAHA KABUR
12 KABUR
13 (POV) YUDHA
14 GELOMBANG ASMARA
15 KETAHUAN
16 BERTEMU DHEVALEE.
17 TINGGAL DIRUMAH VALERIA
18 KETIKA YHUDA PULANG
19 KE BANDARA
20 HARAPAN PUNAH (POV YUDHA)
21 KEMATIAN VALERIA
22 MELAYAT
23 MULAI BEKERJA
24 KEKASIH DIRGANTARA
25 LELAH LAHIR BATHIN
26 TIPUAN YUDHA
27 BERDAMAI DALAM HATI
28 PERASAAN SUKA ITU ADA
29 MENGIKAT JANJI
30 AKU YANG BODOH
31 AKU YANG BODOH
32 BERTEMU TANTE DEWI
33 ANCAMAN
34 SEPERTI DISANGKAR MAS
35 AKU ADALAH HANTUMU
36 PENIPUAN
37 MEMILIH LAWYER
38 BERSEMBUNYI
39 DIAMBANG KEMATIAN
40 SAUDARA LUNA
41 DIMAS RAHYUDA
42 KETIKA RINDU TIDAK TEROBATI
43 GODAAN
44 AKU TERPURUK LAGI
45 KECELAKAAN
46 DUA PERAMPOK
47 MELAHIRKAN
48 BERTENGKAR
49 BERGETAR HATIKU
50 DI BOUTIQUE
51 CINTA ITU MASIH ADA
52 RASA TIDAK BISA HILANG
53 BERTEMU BIBI
54 BERTENGKAR DENGAN YUDHA
55 AKU DI BLOKIR
56 TITIK TERANG
57 DITANGKAP POLISI
58 TERHEMPAS
59 GHIBAH
60 PUTRAKU
61 CINTA MELEBIHI RASA BENCIKU
62 SEAN DI CULIK
63 SEAN KEMBALI
64 TANDA MERAH DILEHER
65 PAK LUKAS
66 DILEMA
67 DI USIR YUDHA
68 BISNIS ONLINE
69 TEMAN MAKAN TEMAN
70 TEGAR
71 SABAR ADA BATASNYA
72 PARCEL COKLAT
73 MENCARI BUKTI
74 KONSPIRASI
75 PRA NIKAH
76 GUGATAN DICABUT
77 HATIKU HANCUR
78 DIRUMAH PAK LUKAS
79 MENIKAH
80 BERTEMU SEAN (POV YUDHA)
81 AKU PERGI (POV YUDHA)
Episodes

Updated 81 Episodes

1
PROLOG
2
SEBULAN TELAH BERLALU
3
MENJADI PEMBANYU
4
DI PERKOSA
5
SERBA SALAH
6
TUAN YUDHA
7
DISEKAP
8
KEMARAHAN NYONYA HANUN
9
KEMBALI TERPURUK
10
TERLELAP
11
BERUSAHA KABUR
12
KABUR
13
(POV) YUDHA
14
GELOMBANG ASMARA
15
KETAHUAN
16
BERTEMU DHEVALEE.
17
TINGGAL DIRUMAH VALERIA
18
KETIKA YHUDA PULANG
19
KE BANDARA
20
HARAPAN PUNAH (POV YUDHA)
21
KEMATIAN VALERIA
22
MELAYAT
23
MULAI BEKERJA
24
KEKASIH DIRGANTARA
25
LELAH LAHIR BATHIN
26
TIPUAN YUDHA
27
BERDAMAI DALAM HATI
28
PERASAAN SUKA ITU ADA
29
MENGIKAT JANJI
30
AKU YANG BODOH
31
AKU YANG BODOH
32
BERTEMU TANTE DEWI
33
ANCAMAN
34
SEPERTI DISANGKAR MAS
35
AKU ADALAH HANTUMU
36
PENIPUAN
37
MEMILIH LAWYER
38
BERSEMBUNYI
39
DIAMBANG KEMATIAN
40
SAUDARA LUNA
41
DIMAS RAHYUDA
42
KETIKA RINDU TIDAK TEROBATI
43
GODAAN
44
AKU TERPURUK LAGI
45
KECELAKAAN
46
DUA PERAMPOK
47
MELAHIRKAN
48
BERTENGKAR
49
BERGETAR HATIKU
50
DI BOUTIQUE
51
CINTA ITU MASIH ADA
52
RASA TIDAK BISA HILANG
53
BERTEMU BIBI
54
BERTENGKAR DENGAN YUDHA
55
AKU DI BLOKIR
56
TITIK TERANG
57
DITANGKAP POLISI
58
TERHEMPAS
59
GHIBAH
60
PUTRAKU
61
CINTA MELEBIHI RASA BENCIKU
62
SEAN DI CULIK
63
SEAN KEMBALI
64
TANDA MERAH DILEHER
65
PAK LUKAS
66
DILEMA
67
DI USIR YUDHA
68
BISNIS ONLINE
69
TEMAN MAKAN TEMAN
70
TEGAR
71
SABAR ADA BATASNYA
72
PARCEL COKLAT
73
MENCARI BUKTI
74
KONSPIRASI
75
PRA NIKAH
76
GUGATAN DICABUT
77
HATIKU HANCUR
78
DIRUMAH PAK LUKAS
79
MENIKAH
80
BERTEMU SEAN (POV YUDHA)
81
AKU PERGI (POV YUDHA)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!