Pecat Saja Aku!

"Aku tidak terbiasa sarapan," kata Renata tersenyum kikuk.

"Kenapa memangnya?" tanya Tuan J dengan tatapan menyelidik.

"Aku..." Renata memutar otak untuk mencari jawaban, "Aku suka sakit perut kalau sarapan pagi."

Tuan J memincingkan mata, terlihat tidak percaya begitu saja, "Makanan ini tidak kamu bubuhi racun, bukan?"

Renata menatap takjub Tuan J. Bagaimana bisa pria itu memiliki insting yang begitu tajam? Apakah ini kekuatan dari seorang CEO Tj Corp?

"Dari tatapan kamu mengatakan 'ya'," ucap Tuan J kemudian.

"Tentu saja tidak, aku mana berani!" bantah Renata dengan menggeleng cepat.

"Kalau begitu makan."

"Tapi aku──"

"Tidak ada bantahan, Nona Angelica," sela Tuan J dengan tatapan tajam.

'Damn,' umpat Renata dalam hati.

Pada akhirnya, dengan terpaksa Renata menurut untuk makan, "Benarkan, aku tidak menaruh apapun di makanan ini," ucapnya setelahnya.

Pedas, tentu saja, bahkan wajahnya sudah memerah. Namun, dia tahan untuk bereaksi berlebihan.

"Hmm," Tuan J hanya bergumam.

Kemudian pria itu mulai makan juga. Renata menyeringai samar ketika melihatnya.

"Uhuk," Tuan J terbatuk dan langsung menyambar air yang berada di sampingnya.

Bersama itu pula Renata ikut menyambar air miliknya. Mereka berdua minum air dengan rakus.

Lalu Renata tertawa, "Rasakan itu," ledeknya, padahal dirinya sendiri merasa kepedasan.

Raut wajah Tuan J berubah merah padam, antara kepedasan dan marah.

"Nona Angelica! Berani-beraninya kamu!"

Renata hanya mengeluarkan lidah tanpa menunjukan ekspresi takut.

**

Di dalam mobil yang ditumpangi Renata dan Tuan J, mereka duduk bersebelahan di kursi belakang.

Terlihat wajah Renata yang tertekuk, dia menyesal karena telah menaruh ranjau pada sarapan Tuan J, karena dia harus memasak ulang lagi.

"Wajahmu jelek sekali, seperti badut," ucap Tuan J.

Renata mendengus, "Wajahku ini, bukan wajahmu."

"Tidak seharusnya Asisten seorang CEO berwajah jelek seperti itu, kamu harus menunjukan perilaku yang baik untuk dicontoh Karyawan lainnya."

"Kamu sendiri tidak menunjukan perilaku yang baik."

"Nona Angelica, bersikaplah sopan padaku."

Tuan J berkata dengan tatapan yang menusuk pada Renata yang terus menerus membalas perkataannya. Baru kali ini dia bertemu Karyawan yang tidak merasa takut padanya.

"Pecat aku saja, aku tidak mau jadi Asisten sekaligus Babysitter kamu," kata Renata melengos ke jendela kaca mobil.

"Aku tidak menjadikanmu Babysitter, Arvin juga melakukan itu ketika masih menjadi Asistenku."

"Pantas saja Asisten Arvin mengambil cuti panjang, tenyata karena tertekan."

"Ck, bicara dengan orang bebal sepertimu memang tidak ada habisnya."

Renata langsung mengalihkan tatapannya untuk menatap Tuan J yang sudah fokus dengan ponsel. Sepertinya pria itu memang sudah tidak ingin berdebat dengannya. Namun, Renata tidak terima dengan Tuan J yang mengatainya bebal.

"Aku tidak bebal!" protes Renata. Tapi sayang, Tuan J tidak memperdulikan protesnya itu.

Tidak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi sampai di depan gedung Tj Corp. Kemudian Tuan J turun setelah salah satu Bodyguardnya membukakan pintu, diikuti dengan Renata yang turun dari pintu mobil sebelah sembari membawa tas kerja dan beberapa berkas milik Tuan J.

Renata mengikuti Tuan J yang memasuki lobi kantor dari belakang. Dia bisa melihat jika Karyawan menunduk hormat ketika sang CEO berjalan dengan angkuhnya.

"Tuan J," ucap Renata setelah langkah pria itu berhenti di depan lift.

"Hmm."

"Aku ingin ke ruang Staff untuk mengambil barang-barang milikku."

"Jangan pakai lama."

Setelah mendengar persetujuan Tuan J, Renata langsung memberikan tas kerja dan berkas-berkas yang dipegangnya ke pria itu. Refleks Tuan J menerimanya.

Tua J mendelik dibuatnya.

Renata hanya nyengir dengan wajah tanpa dosa, benar-benar seorang Asisten CEO yang tidak patut dicontoh.

**

"Kenapa kamu berangkat dengan Tuan J?" tanya salah satu Karyawan saat Renata memasuki ruang Staff.

Renata hanya melewati Karyawan yang tidak dikenalnya itu, dia sangat malas jika harus berurusan dengan orang kepo. Pasti Karyawan itu sedang mencari bahan untuk digosipkan.

Sedangkan si Karyawan justru mengekor di belakang Renata, pantang menyerah untuk mendapatkan jawaban. Soalnya kedatangan sang CEO dengan gadis yang terkenal seorang pelakor sudah membuat seantero Tj Corp gempar.

Sesampainya di meja kerjanya, Renata mulai membereskan barang-barang miliknya, memasukannya ke dalam kotak.

"Apa ini? Apa kamu dipecat?" ucap Salvina yang datang bersama Anya.

Renata tidak menggubris.

"Kasian sekali," kata Anya menatap iba Renata.

"Sudahlah, Anya. Sampah seperti dia menang seharusnya keluar dari perusahaan ini," ujar Salvina.

Renata mendengus mendengarnya, "Sampah kok bilang sampah."

"Apa kamu bilang!" seru Salvina emosi.

"Aku tidak bilang apapun kok," Renata mengangkat bahu acuh dengan Salvina yang sudah emosi.

"Aku tidak tuli," Salvina mendorong tubuh Renata hingga terhuyung.

"Ya, aku juga mendengarnya," kata Anya.

Renata menghela napas berat, padahal dia sedang tidak ingin ribut, tapi Salvina sudah keterlaluan sampai mendorong tubuhnya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Tidak terima karena aku mendorongmu?" Salvina tersenyum sinis melihat Renata yang menatapnya tajam.

Tidak terima katanya? Oh, tentu saja.

Renata melangkah mendekat pada Salvina, tanpa sadar Salvina mundur.

"Minumanku!" protes Anya ketika Renata mengambil cafe latte yang dipegangnya.

Byurr

"Akh!" pekik Salvina.

Lengket dan dingin, itulah yang dirasakan Salvina saat Renata menyiram atas kepalanya dengan cafe latte milik Anya.

Semua orang yang berada di ruangan itu pun terbelalak karena kaget dengan apa yang dilakukan Renata.

"Apa yang kamu lakukan, hah!" hardik Salvina marah.

"Lihat, sekarang kamulah yang seperti sampah," ucap Renata tersenyum miring.

"Sialan!" umpat Salvina sembari melayangkan tangan kanan berniat menampar Renata.

Namun, segera Renata tangkis.

"Kamu pikir kamu telah berkuasa di sini? Baru menjadi Asisten Kepala Manager saja sudah sombong."

Salvina semakin geram dibuatnya. Bisa-bisanya dirinya diperlakukan seperti ini.

"Ada apa ini?"

Salvina langsung menarik paksa tangannya yang dipegang Renata.

Terlihat Alvaro yang sedang berjalan masuk ke ruang Staff, membelah kerumunan Karyawan.

Alvaro melihat Renata dan Salvina secara bergantian, "Kenapa kalian ribut pada jam kantor?"

"Tuan Alvaro, Renata yang sudah menyiram Salvina dengan cafe latte milikku," kata Anya mencoba membela Salvina.

Renata menatap Anya tajam. Bisa-bisanya gadis itu menyalahkannya, padahal mereka berdua lah yang mengganggu dirinya duluan.

"Apa benar begitu, Renata?" tanya Alvaro pada Renata.

"Ya," jawab Renata.

Alvaro terdiam sesaat, menatap intens Renata. Lalu beralih menatap Salvina, "Kenapa kamu berada di ruang Staff, Salvina? Bukankah tadi aku menyuruhmu untuk mengumpulkan data-data untuk presentasi?"

"Ah, itu aku..." Salvina tidak bisa mencari alasan apapun, sejatinya dia datang ke ruang Staff hanya ingin meledek Renata.

"Salvina habis menemani aku membeli cafe latte," sambung Anya mencoba membantu Salvina berbohong.

Namun, justru bantuan yang tidak berguna.

"Oh, jadi menemaninya membeli cafe latte jauh lebih penting daripada mengerjakan tugas yang aku berikan?" tanya Alvaro dengan memincingkan mata.

"Tidak, tentu saja tugas yang diberikan Tuan Alvaro lebih penting," jawab Salvina gelagapan, di dalam hati mengutuk Anya yang justru memojokkannya.

"Lantas kenapa meninggalkan tugasmu?"

Lidah Salvina mendadak keluh, bingung harus menjawab apa.

"Aku akan memberimu surat peringatan," sambung Alvaro karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Salvina.

"Y-ya, Tuan Alvaro," ucap Salvina, wajahnya mendadak pucat.

"Dan kamu, ke ruanganku," kata Alvaro beralih pada Renata.

Dahi Renata mengeryit. Kenapa dirinya harus ke ruang Kepala Manager? Merepotkan saja.

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

lah Mr j g ngamuk itu suruh nunggu lama

2024-11-01

0

Pangeran Cilik

Pangeran Cilik

yang bener nulisnya "Coffee latte". kalo bahasa Italia nya "caffèlatte"

2024-07-24

1

Ahsin

Ahsin

dasar cewek bangke

2024-02-04

3

lihat semua
Episodes
1 Namaku Renata Bukan Angel
2 Novel 'SUARA HATI SANAYA'
3 Kehidupan Baru
4 Angel Sudah Mati
5 Peringatan Agar Tidak Menghinaku
6 Mati Aku
7 Harus Menghindar
8 Kebencian Anya
9 Difitnah
10 Kebenaran Yang Ditutupi
11 Menjadi Pengganti Arvin
12 Aku Bukan Pembunuh
13 Percaya Diri Sekali
14 Target Balas Dendam
15 Pecat Saja Aku!
16 Kenapa Kamu Berubah?
17 Berkedok Rubah Betina
18 Napas Buatan
19 Wanita Misterius
20 Megalomania
21 Terlena Dengan Senyumannya
22 Terus Menyangkal
23 Izinkan Aku Mengobati Lukamu
24 Sebuah Kunci Emas
25 Sahabat Toxic
26 Mengikuti Alur Novel
27 Rindu Panggilan 'Ayah'
28 Jebakan Anya
29 Makan Malam Keluarga Tjong
30 Kapan Pernikahannya?
31 Pengenalan Tokoh
32 Kemurkaan Rendra
33 Harga Yang Harus Dibayar
34 Godaan Sebuah Mi Instan
35 Akan Melamar
36 Si Pembohong Ulung
37 Memutar Balikkan Fakta
38 Menggali Lubang Sendiri
39 Persiapan Pernikahan
40 Berkunjung Ke Kantor
41 Tidak Mudah Di Ghosting
42 Pernikahan Simbiosis Mutualisme
43 Melawan Ketakutan
44 Melewatkan Sesuatu
45 Menyelesaikan Dua Masalah
46 Renata Menghilang
47 Good Wifey
48 Terlalu Nyaman
49 Sebuah Konspirasi
50 Aku Akan Mengurusnya
51 Aslan Memilih Jujur
52 Balasan Yang Setimpal
53 Karma Sudah Mendekat
54 Kejutan Yang Dimaksud
55 Saran Untuk Sang CEO
56 Tulip Putih
57 Kencan Ala Tuan J
58 Bioluminesensi
59 Ingin Menjadi Seorang Putri
60 Kejadian Semalam
61 Speak Up
62 Salah Paham
63 Memata-matai Calon Istri
64 Prinsip Kesetiaan
65 Masa Lalu Jefra
66 Provokasi Sienna
67 Provokasi Di Hari Pernikahan
68 Kesalahan Mengucap Ijab Kabul
69 Sesi Foto-foto
70 Serigala Berbulu Kanebo Kering
71 Resepsi Pernikahan
72 Kamu Ingin Berdansa?
73 Tiket Perjalanan Bulan Madu
74 Perlakukan Manis
75 Turbulensi Pesawat
76 Jangan Panggil Aku 'Tuan'
77 Pemilik Jefra Tjong
78 Kucing Liar
79 Sedang Menggodaku, Ya?
80 Membuka Diri
81 Dear, Kamu Sangat Cantik
82 Serigala Lepas Kandang
83 Seseorang Yang Spesial
84 Membawa Sebuah Kehangatan
85 Mendramatisir
86 Temani Aku Mandi
87 Aku Menyayangimu
88 Candle Light Dinner
89 Sisi Mengerikan Renata
90 Bantuan Yang Berlebihan
91 Dasar Super Mesum!
92 Semakin Membaik Dan Dekat
93 Memang Benar Menjadi Kunci Emas
94 Nyonya Besar
95 Seorang Gundik
96 Ingin Makan Daging Segar
97 Gadis Ingusan
98 Air Yang Tenang
99 Obat Bagi Tuan J
100 Hei, Cium Aku Lagi
101 Kesayangan Keluarga Tjong
102 Aku Akan Menantimu Pulang
103 Benar-benar Sudah Mencair
104 Ayam Goreng Arang
105 Menjadi Wanita Pintar
106 Menikmati Teh Hangat
107 Misteri
108 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
109 Dijaga Oleh Dua Kesatria
110 So, It's Surprise
111 Maafkan Ayah
112 Berbalik Terjadi Pada Dirinya Sendiri
113 Santapan Buaya
114 Pria Yang Manis
115 Ikatan Darah Yang Tidak Bisa Terputus
116 Apa Kamu Sudah Tenang Di Sana?
117 Sepasang Alien
118 Salju Pertama
119 Berbicara Dengan Aslan
120 Tuan J Cemburu
121 Hanya Perlu Jujur
122 Saran Dari Arvin
123 Habis Kesabaran
124 Aku Mencintaimu!
125 Makan Malam Yang Tertunda
126 Dua Garis Biru
127 Api Dendam
128 Di Dalam Kobaran Api
129 Sebuah Ingatan
130 Jangan Khawatir
131 Bangunlah, Dear
132 Benar-benar Rakus
133 End Of Sienna
134 Menjadi Hantu?
135 Si Penulis Novel
136 Membuat Sequel
137 Selalu Menjaga Dan Menemanimu
138 Aku Sudah Kembali
139 Kecupan Rindu
140 Kejujuran Jefra
141 Ngidam
142 Si Antagonis
143 Harus Mengikuti Alur
144 Perebutan Posisi
145 Mengurus Ketegangan
146 Berakhir Sia-sia
147 Salah Fokus
148 Amit-amit Jabang Bayi
149 Daisy Liana
150 Surat Dan Cek Kosong
151 Membuat Jefra Marah
152 Happy Birthday, My Husband
153 Kekalahan Telak
154 Kado Spesial
155 Benar-benar Berdamai
156 Menyebar Bisa
157 Perasaan Tidak Enak
158 Kembali Berhadapan
159 Manipulasi Alvaro
160 Acara Reuni
161 Pesona Sang Bunga
162 Gagal Total
163 Pesta
164 Dirimu Adalah Milikku
165 Rencana Licik
166 Salam Author
167 Selamat Bersenang-senang
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Namaku Renata Bukan Angel
2
Novel 'SUARA HATI SANAYA'
3
Kehidupan Baru
4
Angel Sudah Mati
5
Peringatan Agar Tidak Menghinaku
6
Mati Aku
7
Harus Menghindar
8
Kebencian Anya
9
Difitnah
10
Kebenaran Yang Ditutupi
11
Menjadi Pengganti Arvin
12
Aku Bukan Pembunuh
13
Percaya Diri Sekali
14
Target Balas Dendam
15
Pecat Saja Aku!
16
Kenapa Kamu Berubah?
17
Berkedok Rubah Betina
18
Napas Buatan
19
Wanita Misterius
20
Megalomania
21
Terlena Dengan Senyumannya
22
Terus Menyangkal
23
Izinkan Aku Mengobati Lukamu
24
Sebuah Kunci Emas
25
Sahabat Toxic
26
Mengikuti Alur Novel
27
Rindu Panggilan 'Ayah'
28
Jebakan Anya
29
Makan Malam Keluarga Tjong
30
Kapan Pernikahannya?
31
Pengenalan Tokoh
32
Kemurkaan Rendra
33
Harga Yang Harus Dibayar
34
Godaan Sebuah Mi Instan
35
Akan Melamar
36
Si Pembohong Ulung
37
Memutar Balikkan Fakta
38
Menggali Lubang Sendiri
39
Persiapan Pernikahan
40
Berkunjung Ke Kantor
41
Tidak Mudah Di Ghosting
42
Pernikahan Simbiosis Mutualisme
43
Melawan Ketakutan
44
Melewatkan Sesuatu
45
Menyelesaikan Dua Masalah
46
Renata Menghilang
47
Good Wifey
48
Terlalu Nyaman
49
Sebuah Konspirasi
50
Aku Akan Mengurusnya
51
Aslan Memilih Jujur
52
Balasan Yang Setimpal
53
Karma Sudah Mendekat
54
Kejutan Yang Dimaksud
55
Saran Untuk Sang CEO
56
Tulip Putih
57
Kencan Ala Tuan J
58
Bioluminesensi
59
Ingin Menjadi Seorang Putri
60
Kejadian Semalam
61
Speak Up
62
Salah Paham
63
Memata-matai Calon Istri
64
Prinsip Kesetiaan
65
Masa Lalu Jefra
66
Provokasi Sienna
67
Provokasi Di Hari Pernikahan
68
Kesalahan Mengucap Ijab Kabul
69
Sesi Foto-foto
70
Serigala Berbulu Kanebo Kering
71
Resepsi Pernikahan
72
Kamu Ingin Berdansa?
73
Tiket Perjalanan Bulan Madu
74
Perlakukan Manis
75
Turbulensi Pesawat
76
Jangan Panggil Aku 'Tuan'
77
Pemilik Jefra Tjong
78
Kucing Liar
79
Sedang Menggodaku, Ya?
80
Membuka Diri
81
Dear, Kamu Sangat Cantik
82
Serigala Lepas Kandang
83
Seseorang Yang Spesial
84
Membawa Sebuah Kehangatan
85
Mendramatisir
86
Temani Aku Mandi
87
Aku Menyayangimu
88
Candle Light Dinner
89
Sisi Mengerikan Renata
90
Bantuan Yang Berlebihan
91
Dasar Super Mesum!
92
Semakin Membaik Dan Dekat
93
Memang Benar Menjadi Kunci Emas
94
Nyonya Besar
95
Seorang Gundik
96
Ingin Makan Daging Segar
97
Gadis Ingusan
98
Air Yang Tenang
99
Obat Bagi Tuan J
100
Hei, Cium Aku Lagi
101
Kesayangan Keluarga Tjong
102
Aku Akan Menantimu Pulang
103
Benar-benar Sudah Mencair
104
Ayam Goreng Arang
105
Menjadi Wanita Pintar
106
Menikmati Teh Hangat
107
Misteri
108
Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
109
Dijaga Oleh Dua Kesatria
110
So, It's Surprise
111
Maafkan Ayah
112
Berbalik Terjadi Pada Dirinya Sendiri
113
Santapan Buaya
114
Pria Yang Manis
115
Ikatan Darah Yang Tidak Bisa Terputus
116
Apa Kamu Sudah Tenang Di Sana?
117
Sepasang Alien
118
Salju Pertama
119
Berbicara Dengan Aslan
120
Tuan J Cemburu
121
Hanya Perlu Jujur
122
Saran Dari Arvin
123
Habis Kesabaran
124
Aku Mencintaimu!
125
Makan Malam Yang Tertunda
126
Dua Garis Biru
127
Api Dendam
128
Di Dalam Kobaran Api
129
Sebuah Ingatan
130
Jangan Khawatir
131
Bangunlah, Dear
132
Benar-benar Rakus
133
End Of Sienna
134
Menjadi Hantu?
135
Si Penulis Novel
136
Membuat Sequel
137
Selalu Menjaga Dan Menemanimu
138
Aku Sudah Kembali
139
Kecupan Rindu
140
Kejujuran Jefra
141
Ngidam
142
Si Antagonis
143
Harus Mengikuti Alur
144
Perebutan Posisi
145
Mengurus Ketegangan
146
Berakhir Sia-sia
147
Salah Fokus
148
Amit-amit Jabang Bayi
149
Daisy Liana
150
Surat Dan Cek Kosong
151
Membuat Jefra Marah
152
Happy Birthday, My Husband
153
Kekalahan Telak
154
Kado Spesial
155
Benar-benar Berdamai
156
Menyebar Bisa
157
Perasaan Tidak Enak
158
Kembali Berhadapan
159
Manipulasi Alvaro
160
Acara Reuni
161
Pesona Sang Bunga
162
Gagal Total
163
Pesta
164
Dirimu Adalah Milikku
165
Rencana Licik
166
Salam Author
167
Selamat Bersenang-senang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!