Bab 5 - Es Capuccino

...༻⊚༺...

Sama seperti Zafran, Lika juga dibuat kaget akan kehadiran cowok itu. Dia tidak mengira akan bertemu Zafran di cafe favoritnya.

Setelah saling menyadari satu sama lain, Lika dan Zafran segera membuang muka. Perasaan sebal dirasakan oleh keduanya.

Zafran dan Lika memilih bungkam. Sebagai musuh bebuyutan, mereka sama sekali tidak berminat bertegur sapa.

Es cappucino sudah jadi. Pelayan cafe yang bertugas segera menyerahkan minuman itu kepada salah satu pelanggannya.

Zafran lebih dulu mengambil. Namun ternyata, Lika tidak terima. Tangannya juga sudah meraih minuman yang disodorkan pelayan. Zafran dan Lika otomatis bertukar tatapan tajam.

"Gue yang duluan! Kenapa lo ngambil minuman gue?" timpal Zafran. Dia memperteguh minuman yang dipegangnya.

"Enak aja! Gue lebih dulu datang kali. Lagian lo kan cowok? Harusnya ngalah sama cewek dong!" balas Lika. Dia mencoba merebut minuman capuccino dari genggaman Zafran. Akan tetapi cowok itu tidak membiarkan.

"Pakai nyindir gender segala lagi lo! Kalau ceweknya elo, gue nggak akan pernah mau ngalah!" tukas Zafran. Ia mempererat pegangannya. Lalu menarik lebih kuat.

Lika berusaha bertahan. Dia bahkan sampai menggunakan dua tangan agar bisa mendapatkan yang dirinya inginkan.

"Dasar belagu!" Lika tetap bersikeras.

"Lo tuh yang belagu!" Zafran tak ingin kalah. Aksi tarik-menarik pun terjadi.

"Eh, Mbak, Mas... ini saya sudah buatkan lagi es capuccino-nya." Sementara Zafran dan Lika sibuk memperebutkan satu minuman, pelayan cafe sudah selesai membuatkan minuman kedua. Dia dan orang sekitar kebingungan menyaksikan pertengkaran Zafran dan Lika.

Perebutan semakin sengit. Baik Zafran maupun Lika, tidak ada yang bersedia mengalah. Keduanya justru saling memperkuat cengkeraman ke gelas dengan isi capuccino tersebut.

Lika menatap sebal Zafran. Atensinya terpaku ke arah seragam putih cowok itu. Kini niat jahat Lika muncul.

"Ya udah gue kalah. Nih ambil minumannya." Lika mendorong kuat minuman yang tadi dipertahankannya. Hingga minuman tersebut tumpah ke seragam Zafran.

"Saya ambil yang ini aja deh, Mas. Orang ini belagu banget. Ini uangnya, ambil aja kembaliannya." Tanpa rasa bersalah, Lika pergi begitu saja. Meninggalkan Zafran yang terpelongo menyaksikan seragamnya ditumpahi es capuccino.

"Awas aja lo ya!" pekik Zafran. Sebelum Lika benar-benar beranjak dengan mobil. Dia mengatup rapat mulutnya dengan penuh amarah. Ini sudah yang kedua kalinya Lika menumpahkan minuman ke pakaian Zafran.

"Ini, Mas. Saya sudah buatkan minuman untuk mengganti minuman yang tumpah." Pelayan cafe baik hati tersebut membuatkan es capuccino yang baru untuk Zafran.

"Makasih, Mas. Nih! Ambil aja kembaliannya." Zafran mengambil minuman baru yang dibuatkan pelayan cafe. Sama seperti Lika, dia juga meninggalkan uang seratus ribu.

"Anak-anak zaman sekarang pada kaya raya ya. Gini aja tiap hari," komentar sang pelayan cafe kepada rekannya.

...***...

Zafran pulang lebih cepat dari biasanya. Dia langsung melepas seragam putihnya. Hingga tampilannya sekarang hanya mengenakan kaos dalam berwarna putih.

Zafran duduk menghempas ke sofa. Ia segera bermain dengan gawai-nya. Dia juga sesekali menyedot es capuccino yang tadi sudah dibeli.

"Ya ampun, Zafran!" seru Zara, ibunya Zafran. Dia geram menyaksikan sang putra. Bagaimana tidak? Zafran membiarkan seragamnya tergeletak di lantai. Meletakkan tasnya asal ke sofa. Kemudian duduk sambil meletakkan kaki ke atas meja. Parahnya dia belum melepas sepatu ketsnya.

Zara menghampiri Zafran. Lalu menjewer telinga putranya tersebut. Ulahnya berhasil membuat Zafran mengaduh kesakitan.

"Aaa... sakit Bunda!" keluh Zafran. Dia bergegas menurunkan kaki dari atas meja.

"Cepat mandi sana! Baru boleh santai. Pakaian yang kotor bawa ke mesin cuci! Jangan berharap sama bantuan Bi Ely terus!" omel Zara sambil berkacak pinggang.

"Iya, iya..." Zafran menjawab malas. Dia berjalan gontai seolah membawa banyak beban di kedua kaki. Zara hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

Setelah meletakkan pakaian kotor ke mesin cuci, Zafran kembali duduk ke sofa yang ada di teras belakang. Dia memainkan ponselnya lagi. Zafran hanya memeriksa status terbaru Ramanda.

Hati Zafran bertambah kalut, kala melihat foto terbaru Ramanda bersama Rian. Mereka tampak mesra dan bahagia.

"Itu Kak Ramanda ya?" suara halus seorang anak kecil terdengar dari belakang. Dia adalah adik Zafran yang sering dipanggil dengan nama Revita.

Zafran langsung menyembunyikan ponsel dari penglihatan Revita. Dia menatap serius Revita.

"Sejak kapan kamu di sana?" tanya Zafran.

"Baru aja. Kak Zafran suka sama Kak Ramanda ya?" Revita menyelidik.

"Idih! Anak kecil sok-sokan mau tahu." Zafran mencubit pipi tembem milik Revita. Adiknya itu seketika cemberut. Dia tidak suka pipinya dicubit. Apalagi oleh sang kakak.

"Kakak bisa berhenti cubit pipiku nggak? Nanti tambah tembem tahu!" geram Revita sambil memanyunkan mulut sebal.

"Emang kenapa kalau tambah tembem? Kan makin cantik." Bukannya berhenti, Zafran justru kembali mencubit pipi Revita.

"Iihhh..." Revita mencoba melepas cubitan Zafran. Tetapi ulahnya tersebut malah membuat sang kakak tergelak geli. Candaan kecil itu sukses merubah suasana hati Zafran menjadi lebih baik.

Ketika waktu menunjukkan jam tujuh malam, Zafran bersiap untuk latihan anggar. Dia pergi, selepas menyelesaikan makan malam.

"Zafran!" panggil Gamal yang merupakan ayah kandung Zafran sendiri. Panggilannya membuat langkah kaki Zafran berhenti.

"Kenapa, Pah?" tanya Zafran.

"Kamu punya pacar?" Gamal memandang serius.

"Enggak, Pah." Zafran menjawab tenang.

"Teman-temanmu gimana? Nggak ada yang ngajakin main hal aneh-aneh kan?" Gamal menuntut jawaban.

"Astaga, Pah. Tiap hari aku selalu dikasih pertanyaan gini loh. Papah tenang aja, aku nggak akan dekat-dekat sama narkoba." Zafran menerangkan dengan cepat. Sebelum Gamal sempat menanggapi, dia segera berucap, "ya udah. Aku pergi latihan dulu."

Gamal mendengus kasar. Dia yang tadinya hendak bicara, mengurungkan niat. Sebab Zafran terlanjur melingus pergi.

"Udah, sayang. Kamu sekarang agak berlebihan tahu nggak," ungkap Zara sembari meletakkan seporsi salad buah.

"Aku nggak mau masa sekolahnya suram kayak kita dulu..." harap Gamal.

Zara tersenyum tipis. "Enggak kok. Menurutku kita sudah mengajarkan Zafran banyak hal. Terutama masalah narkoba dan sekss bebas. Aku yakin anak kita akan tumbuh menjadi lelaki yang baik," tuturnya sembari memegang lembut pundak Gamal. Sang suami lantas mengangguk dan balas tersenyum.

Di sisi lain, Lika baru saja menghabiskan es capuccino. Kebetulan Nadia dan Chika ikut berkumpul ke rumahnya. Mereka bermalas-malasan di kamar Lika.

"Kalian lihat status terbaru Zafran nggak?" celetuk Nadia. Membuat mata Lika langsung mendelik.

"Ngapain lo stalker cowok belagu itu sih!" timpal Lika dengan tatapan sinis.

"Lo harus lihat!" Nadia memperlihatkan status terbaru Zafran. Cowok itu memamerkan keahlian anggar. Zafran memang cukup lihai. Dia memainkan tangannya dengan gesit dan cepat.

"Nggak tertarik!" Lika menjauhkan handphone Nadia dari hadapannya.

Nadia dan Chika reflek bertukar pandang. Mereka memang tidak pernah bisa merubah sudut pandang Lika terhadap Zafran.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

wkwk gamal takut anaknya kaya dia dulu waktu Sma 🤣🤣🤣

2024-06-02

0

Tae_ayy💜

Tae_ayy💜

zafran anak nya zara sma gamal toohh...

2022-07-09

1

Nona Lengary

Nona Lengary

thorr aq brhrp Lika yg dluan suka ke zafran thorr

2022-07-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Zafran Vs Lika
2 Bab 2 - Primadona Sekolah
3 Bab 3 - Pembuli Baik Hati
4 Bab 4 - Gebetan Zafran
5 Bab 5 - Es Capuccino
6 Bab 6 - Perebutan Bola Basket
7 Bab 7 - Balas Dendam
8 Bab 8 - Keahlian Zafran [Bonus Visual]
9 Bab 9 - Kejuaraan Nasional
10 Bab 10 - Perjalanan Ke Bali
11 Bab 11 - Kekalahan Lika
12 Bab 12 - Broken Heart Together
13 Bab 13 - Pelukan Pertama
14 Bab 14 - Memikirkanmu
15 Bab 15 - Saat Kau Tak Hadir
16 Bab 16 - Dua Rival Crazy Rich
17 Bab 17 - Perang Traktiran
18 Bab 18 - Bukan Sebuah Ciuman
19 Bab 19 - Nyaris Saja
20 Bab 20 - Pacar Pertama
21 Bab 21 - Masih Berdebar
22 Bab 22 - Menjadi Saling Tidak Kenal
23 Bab 23 - Dream Kiss
24 Bab 24 - Tatapan Elang Zafran
25 Bab 25 - Tersesat
26 Bab 26 - Semakin Mengagumi
27 Bab 27 - Pertemuan Keluarga
28 Bab 28 - Saingan Lika
29 Bab 29 - Kesal
30 Bab 30 - Sial! Gue Jatuh Cinta Sama Lo!
31 Bab 31 - Terpaksa Mengakui
32 Bab 32 - Kebodohan Zafran
33 Bab 33 - Sumpah! Gue Juga Jatuh Cinta Lo!
34 Bab 34 - Berbunga-Bunga
35 Bab 35 - Pacar Bidadari Itu
36 Bab 36 - Diam-Diam Bertemu
37 Bab 37 - Susahnya Backstreet
38 Bab 38 - Rencana Lika
39 Bab 39 - Kencan Pasangan Crazy Rich [1]
40 Bab 40 - Kencan Pasangan Crazy Rich [2]
41 Bab 41 - Tertidur Satu Malam
42 Bab 42 - Ketahuan
43 Bab 43 - Pura-Pura Menjadi Musuh
44 Bab 44 - Bertemu Di Taman Bermain
45 Bab 45 - Escape Room
46 Bab 46 - Ramanda Menghilang
47 Bab 47 - Bersaing Jadi Ketos
48 Bab 48 - Ketahuan Lagi
49 Bab 49 - Kabar Ramanda
50 Bab 50 - Kencan Versi Zafran
51 Bab 51 - Gangguan Lagi
52 Bab 52 - Muncul Di Jendela
53 Bab 53 - Rencana Gagal
54 Bab 54 - Pengakuan Nekat
55 Bab 55 - Hot Kiss
56 Bab 56 - Hinaan Selia
57 Bab 57 - Pilihan Lika
58 Bab 58 - Hati Yang Berkecamuk
59 Bab 59 - Pilihan Zafran
60 Bab 60 - Bertemu Lagi
61 Bab 61 - Cinta Di Tengah Permusuhan [Ending]
62 Pengumuman Novel Ramanda
63 Pengumuman!
64 NOVEL TEEN BARU
65 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 - Zafran Vs Lika
2
Bab 2 - Primadona Sekolah
3
Bab 3 - Pembuli Baik Hati
4
Bab 4 - Gebetan Zafran
5
Bab 5 - Es Capuccino
6
Bab 6 - Perebutan Bola Basket
7
Bab 7 - Balas Dendam
8
Bab 8 - Keahlian Zafran [Bonus Visual]
9
Bab 9 - Kejuaraan Nasional
10
Bab 10 - Perjalanan Ke Bali
11
Bab 11 - Kekalahan Lika
12
Bab 12 - Broken Heart Together
13
Bab 13 - Pelukan Pertama
14
Bab 14 - Memikirkanmu
15
Bab 15 - Saat Kau Tak Hadir
16
Bab 16 - Dua Rival Crazy Rich
17
Bab 17 - Perang Traktiran
18
Bab 18 - Bukan Sebuah Ciuman
19
Bab 19 - Nyaris Saja
20
Bab 20 - Pacar Pertama
21
Bab 21 - Masih Berdebar
22
Bab 22 - Menjadi Saling Tidak Kenal
23
Bab 23 - Dream Kiss
24
Bab 24 - Tatapan Elang Zafran
25
Bab 25 - Tersesat
26
Bab 26 - Semakin Mengagumi
27
Bab 27 - Pertemuan Keluarga
28
Bab 28 - Saingan Lika
29
Bab 29 - Kesal
30
Bab 30 - Sial! Gue Jatuh Cinta Sama Lo!
31
Bab 31 - Terpaksa Mengakui
32
Bab 32 - Kebodohan Zafran
33
Bab 33 - Sumpah! Gue Juga Jatuh Cinta Lo!
34
Bab 34 - Berbunga-Bunga
35
Bab 35 - Pacar Bidadari Itu
36
Bab 36 - Diam-Diam Bertemu
37
Bab 37 - Susahnya Backstreet
38
Bab 38 - Rencana Lika
39
Bab 39 - Kencan Pasangan Crazy Rich [1]
40
Bab 40 - Kencan Pasangan Crazy Rich [2]
41
Bab 41 - Tertidur Satu Malam
42
Bab 42 - Ketahuan
43
Bab 43 - Pura-Pura Menjadi Musuh
44
Bab 44 - Bertemu Di Taman Bermain
45
Bab 45 - Escape Room
46
Bab 46 - Ramanda Menghilang
47
Bab 47 - Bersaing Jadi Ketos
48
Bab 48 - Ketahuan Lagi
49
Bab 49 - Kabar Ramanda
50
Bab 50 - Kencan Versi Zafran
51
Bab 51 - Gangguan Lagi
52
Bab 52 - Muncul Di Jendela
53
Bab 53 - Rencana Gagal
54
Bab 54 - Pengakuan Nekat
55
Bab 55 - Hot Kiss
56
Bab 56 - Hinaan Selia
57
Bab 57 - Pilihan Lika
58
Bab 58 - Hati Yang Berkecamuk
59
Bab 59 - Pilihan Zafran
60
Bab 60 - Bertemu Lagi
61
Bab 61 - Cinta Di Tengah Permusuhan [Ending]
62
Pengumuman Novel Ramanda
63
Pengumuman!
64
NOVEL TEEN BARU
65
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!