Ya.
Jawab Luca tanpa keraguan sedikit pun.
Apa Anda yakin? Koin 200000 Rupiah jika ditransfer ke nominal mata uang asli setara dengan seratus juta rupiah.
Yakin.
Dimengerti. Pembelian dikonfirmasi. Purchase elixir level rendah berhasil dilakukan. Koin Anda saat ini telah dikurangi sesuai harga.
Apakah Anda ingin mengeluarkan elixir level rendah dari jendela item?
Ya.
Sebuah elixir berwarna merah muda seketika tersummon ke tangan Luca. Dia pun segera meminumkannya kepada Nenek Noni. Alhasil, Nenek Noni pun berhasil terselamatkan.
Seketika ruangan di sekeliling Luca membeku. Pandangan Nenek Noni beserta cucunya dan para sandera yang lain menghilang begitu saja seperti tidak pernah ada sama sekali.
Lalu seorang kakek pun menghampiri Luca.
“Kenapa kamu menyelamatkan nenek itu dengan hadiah uang yang sudah setengah mati kamu dapatkan?” Tanya sang kakek pada Luca.
Luca terdiam sesaat. Namun, pada akhirnya dia menjawab pertanyaan sang kakek tersebut.
“Aku hanya melihat diriku pada anak itu. Aku membayangkan seandainya saja ayah dan ibuku masih hidup seperti Nenek Noni, maka akan bahagianya aku.” Mata Luca berkaca-kaca di saat menjawab pertanyaan tersebut.
“Kamu sungguh anak yang baik.” Ucap sang kakek lagi pada Luca.
“Terima kasih, Kek.” Namun, Luca hanya menjawabnya dengan datar.
Luca telah lelah dengan orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan hatinya, tetapi bukan berarti dia bisa berhenti berbuat baik karena pada dasarnya berbuat baik adalah untuk penyucian jiwa sendiri agar selalu putih bersih. Menebar kebaikan tidak lain adalah untuk diri sendiri.
Nenek Noni dan cucunya berhasil keluar berdua selamat dari sarang monster tanpa luka berat yang mengancam jiwa.
Syarat quest tersembunyi ‘menjadi anak baik hati dan penyayang’ terpenuhi.
Menghapus fake quest selamatkan cucu Nenek Noni yang disandera oleh Troll beserta koin yang diperoleh dari misinya.
…
Koin telah digunakan untuk menyelesaikan quest tersembunyi ‘menjadi anak baik hati dan penyayang’, tidak perlu penghapusan koin lagi.
Reward Quest:
-Gelar ‘Anak baik hati’ (lihat di sini untuk penjelasan efeknya)
-Gelar ‘Anak penyayang’ (lihat di sini untuk penjelasan efeknya)
-Baju Serbabisa (lihat di sini untuk syarat penggunaan dan penjelasan efeknya)
-10 poin spiritual
“Kakek, ini?” Tanya Luca seakan tidak percaya terhadap perubahan quest yang terjadi secara tiba-tiba.
“Ya, inilah quest tersembunyi yang sebenarnya. Quest spesial sebelumnya hanyalah bagian tipuan dari quest ini untuk menguji kelayakan pemain melulusi questnya.”
“Jadi, kalau tadi aku tidak menggunakan koin 200000 rupiah itu, maka koin itu akan lenyap begitu saja?”
“Ya, itu benar. Lagian semua yang ada di dalam quest ini hanyalah bagian dari ilusi cermin.”
“Jadi Kakek mau bilang kalau Nenek Noni dan cucunya itu hanyalah ilusi?! Padahal mereka dengan sungguh-sungguhnya saling menyayangi satu sama lain!” Luca tidak dapat menahan amarahnya ketika apa yang dianggapnya nyata itu ternyata hanyalah ilusi pada ucapan sang kakek.
“Tidak, Luca. Mereka benar-benar ada. Hanya saja, apa yang kamu lihat sekarang adalah bagian rekaman ingatan saja yang tersimpan di dalam dunia cermin, bagi seseorang untuk mampu menemukan akhir bahagia dari Nenek Noni dan cucunya yang tak beruntung bisa mereka dapatkan.”
“Apa yang Kakek bilang?”
Alih-alih menjawab pertanyaan Luca tersebut, sang kakek malah mengembuskan angin kencang ke arah Luca.
Peringatan. Terjadi pembajakan sistem. 10 poin spiritual dipaksa terdistribusi sendiri.
Nama: LUCA (Lv 6)
Race: Manusia
Umur: 15 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Newbie
Pengembangan Spiritual:
Tahap 1/5 (Pembukaan Indera)
Ranah mata: 2/10 --> 10/10 (max)
Ranah telinga: 2/10 --> 4/10
Ranah hidung: 2/10
Ranah lidah: 2/10
Ranah kulit: 2/10
Poin spiritual: 0
Skill: (belum ada skill)
Poin Skill: 10 --> 0
Item spiritual: sabit bulan, selendang jiwa [4x]
“Apa ini? Aaaaaaaakh!” Tubuh Luca seketika merasakan panas setelah poin spiritualnya dipaksa terdistribusi dengan sendirinya. Luca tak dapat menahan jeritan kesakitannya.
Namun, sesaat kemudian, Luca tak lagi menjerit perihal rasa sakit itu telah menghilang. Akan tetapi, mata kanannya tiba-tiba berwarna biru, sementara mata kirinya berwarna merah, mewarisi masing-masing warna mata ayah dan ibunya.
Lalu dilihatlah Luca pemandangan itu. Pemandangan menyedihkan seorang pemuda yang meratapi seseorang di pusaranya.
“Zxgk*%$&*^sd#@$” Samar-samar terdengar suara sang pemuda, tetapi sangat tidak jelas untuk diketahui apa yang diucapkannya saking noise-nya suara tersebut. Satu yang jelas, dia sangat sedih dengan kematian orang yang terkubur di dalam pusara itu.
“Ini?” Tanya Luca pada sang kakek yang ada di sampingnya.
“Ya, inilah nasib sebenarnya dari Nenek Noni dan cucunya. Cucunya pada akhirnya bisa selamat dari troll berkat bantuan dari tentara Kekaisaran Lalania yang dikirimkan kemari. Tetapi apa yang menyambut pemuda itu adalah mayat sang nenek yang terjebak di celah gua sempit perihal hampir setiap hari sang nenek memata-matai sarang penuh monster ini demi mencari celah menyelamatkan cucunya.”
“Itu, sungguh menyedihkan.”
“Tapi berkat kamu, Luca. Setidaknya ada kenangan, meski itu hanya di dalam dunia cermin saja, masa depan di mana Nenek Noni dan cucunya bisa selamat.”
Luca terdiam lama setelah itu. Dia merasakan empati yang mendalam seolah menyaksikan dirinya pada sang cucu yang sedih akan kepergian kedua orang tuanya layaknya Nenek Noni.
“Kakek, mengapa Kakek bisa tahu namaku?” Tanya Luca penasaran sembari melirik ke arah wajah sang kakek demi memastikan siapa tahu Luca memang pernah menemuinya.
“Tidakkah kamu mengenaliku lagi, Luca?” Tanya balik sang kakek pada Luca.
Walaupun seluruh rambut, janggut, dan kumisnya telah berubah putih serta mukanya yang sudah keriput, Luca kenal betul dengan warna mata yang biru dan ekpresi yang penuh wibawa namun lembut itu.
“Ayah?”
“Syukurlah, kamu baik-baik saja, Luca.” Jawab sang kakek dengan senyum cemerlangnya.
“Sayangnya, kamu hanya setengah benar. Karena aku pada dasarnya hanyalah copy-an dari yang original saja yang telah lama terjebak di tempat ini. Tetapi memang benar, aku punya perasaan dari yang original, jadi aku benar-benar tulus berdoa demi kebahagiaanmu, Luca.”
Seraya mengatakan kalimat terakhirnya itu, sang kakek pun menghilang dan Luca akhirnya keluar dari dalam dunia ilusi tersebut.
Quest, termasuk quest tersembunyi berakhir. Namun, masih ada hal yang sangat perlu Luca pastikan sebelum log out dari game, yakni kebenaran apakah dunia game yang dia mainkan saat ini benar-benar adalah dunia yang sama yang ditinggalinya dulu bersama pamannya, Heisel, di Gardenia.
Luca berlari sekuat tenaga begitu kembali terteleportasi dari area quest ke desa pemula. Tempat yang ditujunya adalah tidak lain salah satu guild utama di daerah itu, Guild Assassin, tempat di mana pamannya, Heisel, bekerja.
“Trang.” Akan tetapi pembatas gaib tiba-tiba menghalangi langkah Luca.
Lalu sistem pun memberi peringatan,
Peringatan. Anda tidak bisa memasuki wilayah tanpa hak akses. Untuk bisa menuju ke wilayah guild utama, Anda harus minimal berlevel 11 terlebih dahulu.
Nama: LUCA (Lv 6)
Pekerjaan: Newbie
Exp: 670/750
CH: 100 %
HP: 2951/2951
MP: 3177/3178
SP: 5409/5409
Luca menatap jendela statusnya. Ah, benar. Dia masih berlevel 6.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-06
1
SyifaYouai@
Menunggu Up Next^^
2022-07-18
1