“Ah, hah, pertama-tama, Nenek keluar dulu dari lubang itu, nanti takut tersangkut. Tapi bagaimana ini? Di luar sini juga bahaya karena monster serigala perak akan segara muncul kembali dalam beberapa menit.”
“Hahahahaha. Tidak usah khawatir, Nak. Nenek baik-baik saja di sini. Tapi kumohon selamatkan saja cucu Nenek. Dia sudah berhari-hari memasuki sarang troll dalam gua di sana.” Ucap Nenek Noni sembari menunjuk ke arah gua gelap yang tersambung pada lapisan paling dalam area serigala perak.
Nenek Noni sempat tertawa akibat reaksi lucuku karena mengkhawatirkannya. Namun sesaat kemudian, ekspresi tersebut berubah menjadi kesenduan pada saat sang nenek mengingat kembali cucunya.
Aku terdiam sesaat.
“Hahahahaha.” Tawaku pelan.
Tentu saja aku akan mengambil quest spesial ini karena pasti quest spesial inilah yang dimaksud oleh Ibu. Namun, bagaimana seandainya, Ibu tidak pernah bilang tentang kespesialan hadiah quest ini padaku?
Maka mungkin, aku hanya akan mengajak sang Nenek untuk kabur dari dalam jurang lantas membawanya ke area aman dengan mengabaikan keberadaan cucunya yang terjebak di sarang troll yang entah masih hidup atau sudah mati di sana. Siapa yang peduli dengan imbalan yang hanya 5 rupiah saja? Terlebih, untuk orang yang tidak aku kenal.
Itupun karena aku sebelumnya pernah tinggal selama 15 tahun di Gardenia sehingga mengetahui bahwa orang-orang yang ada di sini semuanya benar-benar adalah makhluk hidup nyata yang memiliki nyawa yang patut untuk dijaga.
Bagaimana seandainya jika sejak awal aku terlahir di dunia nyata dan tidak mengetahui keberadaan orang-orang di Gardenia? Maka ketika aku memainkan game The Last Gardenia ini, aku juga hanya akan menganggap para individu yang terlahir di sini tidak ubahnya sebagai seorang NPC yang tidak penting dianggap keberadaannya. Jika demikian, pasti aku akan langsung mengabaikan permintaan Nenek Noni ini.
Aku tidak sebaik yang Ibu pikirkan. Kehidupan keras selama 10 tahun bersama Paman Heisel di guild assassin semenjak kepergian Ayah dan Ibu membuatku sadar akan pentingnya arti uang. Tanpa uang kita tidak akan bisa makan dan tanpa uang pula kita tidak akan memperoleh pakaian dan tempat tinggal yang layak.
Aku tidak dapat memungkiri bahwa aku juga bergerak berdasarkan untung dan rugi.
Lihat saja, kita analogikan masalah Nenek Noni yang memintaku menyelamatkan cucunya dengan imbalan 5 Rupiah dengan Kak Nina yang menyuruhku membeli cemilan di supermarket di hari yang panas dengan imbalan kecupan di pipi darinya. Ah, tidak. Dalam kasus itu, aku pasti akan menerimanya karena tidak ada istilah tawar-menawar untung-rugi dalam membantu sesama anggota keluarga.
Maka mari kita ambil contoh lain semisal menggantikan posisi Kak Nina dengan Kak Raia. Ah, tidak, itu juga salah. Jadinya, kok aku malah mual ya ketika membayangkannya.
Lupakan itu. Intinya, aku tidak akan pernah membawa diriku ke dalam bahaya hanya karena empati semata.
Oleh karena itulah, aku merasa tidak enak, tidak hanya kepada Ibu, tetapi juga kepada Nenek Noni karena melakukan quest ini perihal semata mengetahui imbalan apa yang akan kuperoleh.
Yah, tentu saja kalau hanya sebatas troll level 25 – 30, akan mudah saja bagiku dalam membasminya sehingga aku tidak perlu berpikir panjang lebar menerimanya. Tentu aku akan menerimanya karena kebetulan lagi senggang.
***
Walaupun Luca mengatakan hal tersebut, sejujurnya dalam hatinya tiada keraguan dalam menerima quest tersebut perihal empatinya terhadap Nenek Noni. Jadi walaupun Kaisha tidak memberitahukan Luca tentang petunjuk quest tersebut, Luca tetap akan menerimanya.
Dia hanya dilema karena letih dimanfaatkan oleh orang-orang yang menganggapnya gampangan sehingga sering meminta pertolongannya secara membabi-buta dengan alasan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Luca segera memasuki tempat tinggal troll tersebut. Rupanya, troll yang berjaga kali itu, jumlahnya tidaklah banyak. Hanya ada 4 troll dengan 1 level 26, 2 level 27, dan 1 level 28.
Dengan menyinkronkan skill langkah bayangan, sembunyi, dan tikaman penghancur tengkorak, Luca dapat dengan mudah mengeliminasi keempat troll tersebut.
Sembunyi Lv 5 --> Lv 6
Luca tidak perlu berkeliling lama perihal rupanya apa yang dijaga oleh keempat troll raksasa tersebut adalah kurungan yang berisi manusia, seorang pria paruh baya, seorang pria muda dan seorang wanita muda yang tampak berpasangan, serta seorang anak kecil laki-laki berusia sekitar 10 tahun di mana yang terakhir ini benar-benar sesuai dengan deskripsi cucu dari Nenek Noni.
Luca hendak memotong kurungan itu, tetapi ternyata, senjata Luca malah hanya menembus kurungan itu tanpa bisa menyentuhnya sama sekali seakan kurungan itu adalah milik hantu. Lalu muncullah pemberitahuan sistem,
Serangan tidak efektif perihal adanya energi spiritual yang melindungi kurungan. Silakan gunakan senjata spiritual agar serangan Anda efektif.
Luca seketika teringat senjata sabit bulan-nya yang ada di halaman kedua panel bawah di bagian pengembangan spiritual. Luca pun segera mensummon senjata tersebut.
“Slash.”
Benar saja. Kali ini senjata sabit bulan itu dapat memotong kurungannya. Luca dengan segera membawa keempat orang sandera tersebut kabur dari sarang troll.
Luca sebenarnya mudah saja untuk menghabisi sisa troll yang ada berpuluh-puluh pun jumlah mereka. Namun, dia harus fokus pada misi kali ini untuk menyelamatkan sandera. Terlebih, dengan keadaan Nenek Noni di luar yang sangat mengkhawatirkan dengan keberadaannya pada celah lubang sempit.
Bagi Luca, lebih penting untuk menyelamatkan sandera daripada membunuh monster perihal monster dapat dengan mudah re-spawn. Dulu Luca menganggap hal tersebut sebagai fenomena yang aneh karena jika manusia yang mati, maka berakhirlah hidup mereka, tetapi jika monster yang mati, mereka hanya akan muncul kembali.
Sampai-sampai Luca dulu sempat mengira bahwa para wanderer yang juga memiliki kemampuan seperti itu tidak lain adalah jelmaan monster.
Setelah Luca keluar ke dunia nyata dan mengetahui tentang keberadaan vrmmorpg, khususnya The Last Gardenia, akhirnya Luca menyadari, ‘Ah, ternyata itu sebabnya mereka dapat bangkit kembali karena dunia yang dulu ditinggalinya kemungkinan hanyalah dunia game semata.’
Di depan pintu keluar gua, Luca dengan sigap mengarahkan para sandera untuk berhenti sejenak karena para serigala perak di lapisan kelima tadi sudah beberapa yang re-spawn.
Namun, dengan cepat Luca dapat kembali mengeliminasi mereka lalu pada akhirnya, sandera berhasil kabur.
Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan quest spesial selamatkan cucu Nenek Noni yang disandera oleh Troll. Apakah Anda ingin membuka hadiah Anda sekarang?
Ya.
Reward:
-Koin 200000 rupiah
-1 kali kesempatan gacha untuk memenangkan senjata
Pada akhirnya, sang cucu dapat kembali menemui nenek tercintanya. Mereka pun keluar dari sarang serigala perak itu lewat celah sempit yang sebelumnya dilalui oleh Nenek Noni tersebut. Semuanya berakhir dengan bahagia, setidaknya itulah yang dipikirkan Luca sedetik sebelumnya. Akan tetapi, Nenek Noni ternyata sudah dalam kondisi keracunan.
Nama: NONI (NPC)
Race: Manusia
Umur: 70 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Pekerjaan: Pemintal benang
Status: Keracunan tumbuhan Apaxia glikola
Peringatan: Nenek Noni sedang terpengaruh racun dari tumbuhan Apaxia glikola. Jika tidak segera diberikan pertolongan dalam 5 menit, Nenek Noni akan meninggal. Nenek Noni bisa diselamatkan dengan elixir kehidupan level rendah seharga 200000 Rupiah. Apakah Anda ingin membelinya?
Catatan: perihal quest telah selesai, maka hidup tidaknya Nenek Noni saat ini takkan berpengaruh lagi pada reward sebelumnya.
Ya/Tidak
Pilihan apakah yang Luca akan ambil?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-06
1
SyifaYouai@
Aku yakin Luca pasti Selamatin nenek itu!! Luca anak baik^^
2022-07-17
3
SyifaYouai@
Gak kerasa udh akhir bab
2022-07-17
2