“Pokoknya quest serigala perak itu terlalu sulit untuk pemula, jadi aku sama sekali tidak menyarankannya. Boss monsternya cuma berlevel 5, tetapi kekuatannya hampir setara dengan monster level 10 ke atas karena banyaknya kemampuan buff dan debuffnya. Belum lagi dengan adanya wild boss berlevel 3 sampai 4 yang bisa tiba-tiba muncul kapan saja.” Ujar Nina kepada Luca memberikan sarannya.
“Ya, itu benar. Ditambah, itu baru lapisan terluarnya saja. Semakin dalam lapisannya, maka tingkat kesulitannya akan semakin tinggi lagi. Makanya banyak pemain yang mengatakan bahwa quest serigala perak sebenarnya diciptakan untuk pemula berlevel 11 sampai 15 yang baru saja memperoleh kelasnya resminya, tetapi belum bisa memperoleh job quest karena level mereka masih terlalu rendah di guildnya.” Raia menambahkan.
“Makanya para pemain yang tidak sanggup memperoleh job di guildnya itu akhirnya kebanyakan meningkatkan level lagi dulu di quest serigala perak karena quest ini berbeda dengan yang lain, mampu meningkatkan level pemain sampai level 21. Yah, tentu saja untuk naik ke level 11, pemain tetap harus membuka kunci kedua pembatas levelnya di guild utama yang akan mereka tuju.” Lalu Nina kembali menyambung penjelasannya.
“Kak Nina pernah memainkan quest serigala perak sebelumnya?” Tanya Luca kepada Nina.
“Yah, itu sih, tidak. Karena lawan serigala perak kurang mendukung perkembangan kelas-ku sebagai swordsmen” Jawab Nina terbata-bata.
“Mengapa tidak, Kak? Padahal serigala perak itu sangat lincah. Sangat bagus untuk melatih tubuh seorang swordsmen yang biasanya kurang dalam hal kelincahan karena armor mereka yang berat.” Luca menyanggah balik jawaban Nina dengan kesangsian keakuratan perkataan tersebut.
“Geh.” Nina hanya bisa tersedak seakan kedapatan melakukan sesuatu yang buruk. Namun, dia tampak tak lagi menanggapi komentar Luca.
“Kalau aku, sudah berkali-kali main, walau hanya di lapisan pertama dan keduanya sih.” Raia tanpa sadar mengalihkan pembicaraan.
“Bagaimana menurut Kakak tentang quest itu?”
“Yah, itu, memang sedikit sulit. Aku bahkan tidak cukup 10 detik berada di lapisan keduanya sebelum game over. Semenjak itu, aku jadi trauma dan tidak pernah ingin lagi masuk ke lapisan keduanya.” Kali ini Raia yang menjawab terbata-bata.
“Hmmm.” Luca tampak berpikir keras setelah mendengar pertimbangan Nina dan Raia tersebut.
“Jadi, Luca, di antara keenam quest yang tersedia di desa pemula, quest mana yang akan kamu tuju?” Tanpa membuang waktu lama lagi, Nina pun segera menanyakan keputusan pilihan Luca.
“Quest serigala perak.” Jawab Luca tanpa ragu.
“Hah?!”
“Hah?!”
Mendengar jawaban Luca yang tanpa ragu itu, Nina dan Raia seketika berujar kaget secara bersamaan.
“Apa kamu tidak mendengarkan penjelasanku tadi, Luca?! Sudah kubilang tingkat kesulitan quest serigala perak sangat tinggi sehingga walaupun ada di desa pemula, itu sebenarnya bukan untuk pemula!” Nina menggas suaranya karena tak percaya akan keputusan yang diambil oleh Luca.
“Aku tahu itu sulit, Kak Nina. Tapi aku tetap mau quest yang itu. Bukankah seorang pria harus selalu berani mengambil keputusan yang sulit?” Jawab Luca yang tidak sesuai berat omongannya, dia menjawabnya secara datar-datar saja.
“Siapa yang mengajarimu kalimat seperti itu?”
“Paman Heisel.” Jawab Luca cepat.
“Hah.” Mendengar itu, Nina pun menghela nafasnya.
“Bukankah kamu salah menempatkan maksud peribahasa itu, Luca?”
“Aku tetap ingin quest yang itu, Kak Nina.”
“Hahahahaha. Begitu seharusnya jiwa semangat anak muda. Yosh, aku paham. Ayo, Nina, kita ambil saja quest yang itu. Lagian ada kita berdua yang akan melindungi Luca jika terjadi apa-apa padanya.” Raia menjadi tertawa terbahak-bahak melihat pemuda yang penuh tekad di hadapannya itu. Tidak butuh waktu lama untuk dirinya diyakinkan oleh sikap Luca.
“Kamu, kenapa kamu malah mendukungnya?” Namun, Nina tampak masih ragu.
“Yah, nggak apa-apalah. Walau Luca game over sekalipun, tidak akan terjadi apa-apa pada tubuh fisiknya. Palingan hanya akan ada larangan mengikuti game selama 24 jam saja dan dia juga tidak akan mengalami penurunan level karena dia masih level 1. Ini pasti akan menjadi pengalaman yang berharga buat Luca.”
“Tapi…”
“Tidakkah kamu lihat semangatnya? Kamu tega mengecewakan semangatnya itu? Yah, mau tidak mau, kita hanya dapat mendukung keputusannya itu sebagai seniornya.”
Nina pun akhirnya luluh juga dan mengikuti keputusan Raia untuk menyetujui permintaan Luca.
***
Pada akhirnya, aku berhasil meyakinkan Kak Nina dan Kak Raia untuk mengambil quest serigala perak sesuai pesan yang tercantum di surat ibuku. Begitu sampai di sana, aku bisa melihat lubang yang besar yang tak bisa terlihat apa-apa karena sangat gelap.
Selama 15 tahun berada di Gardenia, aku sebelumnya belum pernah ke tempat ini. Paman Heisel selalu mengawasiku agar tidak pergi ke tempat-tempat yang berbahaya. Seingatku, wilayah ini juga dulunya adalah wilayah yang sangat berbahaya.
Entah sejak kapan tempat ini berubah menjadi bagian dari desa pemula. Sejak kemunculan para wanderer sebulan yang lalu, telah terjadi banyak perubahan di Gardenia. Tetapi itu bukanlah hal yang buruk karena sejak kehadiran mereka, wilayah Gardenia menjadi wilayah yang lebih aman dari serangan para monster. Semuanya berkat bantuan berharga dari para wanderer.
Oh iya, aku lupa. Kini, aku telah menjadi salah satu dari mereka. Tak kusangka para wanderer rupanya hanyalah menganggap ini semua tidak lebih dari game. Yah, itu wajar saja karena ketika mereka mati, mereka dapat dihidupkan kembali dengan mudah perihal tubuh asli mereka berada di tempat lain. Padahal bagi penduduk Gardenia, ini semua adalah perjuangan hidup dan mati. Jika kami kalah, maka kami akan dimangsa oleh para monster.
Walaupun untuk saat ini, aku masih belum terlalu yakin apakah tempat ini adalah Gardenia yang sama dengan Gardenia yang kutinggali bersama Paman Heisel sebelumnya. Tetapi habis quest ini, akan segera kupastikan.
Yah, untuk sekarang, belum saatnya aku memikirkan itu. Masih ada quest yang harus aku selesaikan dulu bersama Kak Nina dan Kak Raia. Aku juga merasa tidak enak jika menyita waktu istirahat mereka yang berharga terlalu lama.
Kami pun segera memasuki arena lapisan terluar, lalu kulihatlah status di papan game-ku.
Nama: LUCA (Lv 1)
Exp: 0/100
Di buku panduan dikatakan bahwa jumlah exp yang diperoleh pemain untuk monster yang tanpa efek kekuatan adalah sesuai dengan jumlah levelnya. Itu berarti, untuk naik ke level 2, setidaknya aku harus mengalahkan 100 serigala perak biasa level 1, atau 50 serigala perak biasa level 2, atau gabungan dari kedua itu.
Sayangnya, tidak ada untungnya mengalahkan tipe monster biasa karena rate menjatuhkan itemnya sangat kecil bahkan bisa saja tidak ada sama sekali. Berdasarkan statistik game selama ini, peluang monster tanpa efek kekuatan menjatuhkan item hanyalah 5 persen saja.
Aku, Kak Nina, dan Kak Raia pun membentuk formasi. Sebagai seorang shielder, Kak Raia berperan berdiri di depan melindungi kami dari serangan musuh. Kemudian ada Kak Nina sebagai seorang swordsmen, menjadi damage dealer utama kami. Lalu ada aku sebagai calon assassin untuk memberikan serangan kejutan pada lawan.
Yah, walaupun secara resmi, Kak Nina dan Kak Raia sama sekali tidak menyebutkan itu dan hanya menyuruhku berdiri di belakang agar aku dapat dilindungi oleh mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-06
2
Myoui
Lanjut
2022-09-08
1