“Ini pesanannya.” Sang pelayan pun membawakan pesanan nasi kimchi yang dipesan oleh Luca dan Nina.
“Dengar ya, Luca, pokoknya kamu harus lebih banyak memperhatikan sekitar. Lihat bagaimana kebiasaan orang-orang kalau bergaul, lalu membiasakan diri seperti itu agar tidak terlihat kampungan, bla, bla, bla,…” Nina tak henti-hentinya berceloteh menceramahi Luca yang tampak berasal dari planet Mars itu.
Namun sayangnya Luca hanya fokus pada makanan yang tampak lezat yang ada di hadapannya itu.
“Nyam.” Satu suapan kimchi masuk ke mulut Luca.
“Hmm, kimochinya nikmat!” Luca bersorak penuh bahagia dengan keras hingga pengunjung yang lain mampu mendengar jelas tiap ucap kata yang Luca ucapkan itu.
“Duh, kamu, jangan hanya makan kimchinya doang. Apa kamu tidak merasa kepedasan atau keasaman? Nih, tambah nasi juga agar rasanya tidak terlalu kuat. Duh produk dari negara aslinya saja tidak sepedas ini.” Ujar Nina sembari menyodorkan nasi ke piring Luca yang hanya penuh dengan acar kimchi itu.
Tampak Nina sangat memperhatikan saudara jauhnya itu layaknya adik sendiri.
“Baik, Kak Nina. Tapi kimochiiiiiii-nya, nikmat, sangat nikmat!” sekali lagi Luca berujar keras mengekspresikan rasa sukanya itu dengan muka polosnya.
Nina pun hanya dapat menghela nafas terhadap tingkah Luca yang jauh lebih kampungan dari orang paling kampungan yang pernah dikenalnya seakan Luca berasal dari planet lain.
“Tapi yah, yang jelas Luca bisa menikmati hidangannya dengan bahagia.” Pikir Nina sembari memberikan senyuman manisnya buat Luca.
Sayangnya suasana bahagia itu harus dirusak oleh om-om yang menghampiri Luca seraya mengatakan, “Kimochi itu memang nikmat ya, Adek. Pasti Adek sangat suka dengan olahraga di atas kasur yang sangat terkenal dari Jepang itu.”
“Iya, Paman. Olahraga di atas kasur memang yang paling nikmat.” Jawab Luca dengan polos.
“Luca, cara bicaramu!” Muka Nina pun jadi merah padam sembari memarahi Luca.
Mari kita tinggalkan apa maksud ucapan om-om itu, namun si polos kita, Luca, menjawab, “Eh, tapi tidak ada yang kalah menyegarkan daripada olahraga stretching kecil di atas tempat tidur sebelum memulai aktivitas di pagi hari lho, Kak Nina. Kak Nina juga harus rajin-rajin mencobanya agar selalu sehat dan terhindar dari sakit punggung.”
“Oh, itu ya maksudmu.” Nina pun bernafas lega setelah mendengarkan penjelasan lanjutan Luca atas maksud kata-katanya tersebut.
Luca dan Nina akhirnya kembali ke rumah di sore hari. Dia pun menyerahkan buku tutorial singkat vrmmorpg kepada Luca untuk dipelajarinya.
“Nih, Luca. Buku ini berisi penjelasan singkat mengenai game vrmmorpg yang kamu saksikan di warnet barusan. Pelajari ini dulu jika kamu mau ikut memainkan game-nya. Bukankah kamu menantang Senior Areka untuk berduel vrmmorpg senin ini? Setidaknya, kamu harus punya pengetahuan dasar tentang itu.”
“Ah, seperti yang dilakukan Kak Mark ya.” Ucap Luca sembari mengambil buku panduan tersebut.
“Ini aku menanyakannya bukan karena aku menganggapmu bodoh atau bagaimana ya. Tetapi aku hanya ragu setelah melihat sikapmu selama ini. Tetapi…” Sejenak, Nina tampak tidak enak mengatakannya karena takut akan melukai perasaan Luca seakan mengatainya bodoh.
Namun, akhirnya diucapkannya, “Kamu bisa baca kan?”
Luca tersenyum mendengar pertanyaan itu. Dia lantas menjawab, “Tenang saja, Kak Nina. Aku punya skill ‘pemahaman bahasa otomatis’.”
Mendengar jawaban Luca yang tidak bisa dipahaminya itu, muka Nina tampak kusut.
“Kamu ya. Terkadang aku tidak bisa mengerti apa yang kamu bicarakan. Sudahlah, aku mau mandi dulu. Ingat untuk turun pada saat jam makan malam sebentar. Habis itu, aku akan memandumu untuk membuat akun vrmmorpg.”
“Baik, Kak Nina.” Jawab Luca dengan patuh.
Luca memang sekilas terlihat bodoh. Tetapi sebenarnya, dia memiliki otak yang cemerlang. Dia mampu menghafalkan memori apa saja dalam waktu singkat. Sekitar 3 jam dia membaca buku setebal empat ribu lembar lebih itu, dan dia sudah menghafalkan keseluruhan isinya.
Pukul 7 tepat, mereka pun makan malam berdua. Ibunya tidak bisa pulang kala itu karena sibuk dengan pekerjaannya di luar, sementara secara kebetulan pula ayahnya yang biasanya rajin di rumah kalau malam, juga harus pulang terlambat karena ada acara dadakan di sekolahnya. Sekadar informasi, ayah Nina, Pak Rowin, adalah seorang guru SMP.
Makan malam pun usai. Kini tibalah Luca untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan vrmmorpg.
Nina menjelaskan,
Nah, vrmmorpg itu sendiri banyak jenisnya. Tapi yang paling terkenal saat ini adalah vrmmorpg bertemakan fantasi. Ada banyak perusahaan penyedia jasa game, tetapi tentu saja yang paling menarik menurutku adalah buatan dari perusahaan AD ini.
Saat ini, perusahaan tersebut telah merilis 13 jenis vrmmorpg bertemakan fantasi mulai dari The First Altoria sampai The Last Gardenia. Tetapi delapan di antaranya sudah kehilangan daya tariknya lagi karena event utamanya sudah lama berakhir.
Kini, tersisa lima game dari perusahaan tersebut yang event utamanya masih sementara berjalan sehingga aku menyarankan agar kamu memilih salah satu di antaranya sebagai awal agar lebih menyenangkan. Aku sendiri menyarankan The Last Gardenia sebagai game yang baru saja dirilis bulan lalu.
Para pemain juga masih baru sehingga belum ada yang benar-benar berlevel tinggi yang otomatis masih banyak stage yang terkunci yang masih bisa dinikmati oleh para pemain. Masih banyak pula quest dan dungeon rahasia yang belum terjamah. Jadi lebih memungkinkan untuk menikmati game-nya.
“Bagaimana Luca, kamu tertarik dengan yang kurekomendasikan ini?” Ujar Nina sembari menyerahkan memori disk hitam penghubung ke game The Last Gardenia tersebut.
Luca tampak mengambilnya dengan antusias sembari menunjukkan ekspresi kaget.
“The Last Gardenia? Gardenia? Bukankah itu wilayah tempat aku tinggal bersama ayah dan ibuku dulu, juga tempat yang sama yang kutinggali bersama Paman Heisel saat ini?” Gumam Luca dalam hati.
“Baik, Kak Nina, aku pilih yang ini.” Ujar Luca penuh tekad.
“Baiklah. Kamu sudah baca buku pedoman yang kuberikan padamu itu kan?”
“Sudah, Kak.” Jawab Luca cepat terhadap pertanyaan Nina tersebut.
“Bagus, sekarang ikuti langkah-langkah sesuai yang ada di buku pedoman untuk masuk ke desa pemula. Aku akan menunggumu di dalam game. Ingat, jangan bergerak dari posisi alun-alun awal-mula ketika kamu tiba di sana soalnya aku akan segera menjemputmu ke sana. Paham?”
Ujar Nina kepada Luca. Dia menekankan baik-baik tiap ucapannya agar otak Luca yang terbatas itu mampu memahaminya.
“Baik. Aku paham, Kak Nina. Kita ketemuan di sana.” Luca pun menjawab dengan patuh.
Nina kemudian pergi meninggalkan kamar Luca setelah mensetting segala yang diperlukan agar Luca dapat terhubung ke dalam vrmmorpg tersebut.
Luca lantas mulai menyalakan alat sesuai dengan instruksi buku pedoman, dan,
“Selamat datang di underworld The Last Gardenia. Silakan pilih nama karakter Anda.”
Masukkan nama karakter Anda:
“Tik tik.” Luca mengetik perlahan.
LUCA
Nama karakter LUCA terdeteksi.
…
Mendeteksi ketersediaan nama karakter.
…
Nama karakter tersedia.
…
Nama karakter LUCA ditambahkan sebagai nama karakter Anda.
Lalu dimulailah petualangan baru Luca di dalam dunia vrmmorpg tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-06
1
Nurul
penjelasan singkat game vrmmorpg, tapi halaman buku nya ribuan......itu singkat ? Ngajak gelut kayaknya nina
2022-07-28
4
『Minecraft』
eh? harus buat karakter ulang? kupikir karena dia udah pernah tinggal di game gardenia itu jadi gak usah repot repot buat karakter ulang
2022-07-15
2