“Hadirin sekalian, mari kita sambut di sudut kiri ada Bento, fighter dari Tim White Star.”
Terlihat semua orang bersorak pada pemain baru dari White Star tersebut. Penonton yang ada di ruangan itu hampir semuanya mendukung Tim White Star sebagai tim veteran yang tidak pernah lepas delapan besar dari kejuaran vrmmorpg tingkat nasional selama 7 tahun berturut-turut. Terlebih, mereka berhasil memperoleh peringkat lima pada kejuaraan tahun lalu.
Dibandingkan dengan White Star, nama Silver Hero sendiri masih asing di telinga para penonton. Hal itu karena tim e-sport pro itu sendiri baru secara resmi mengikuti kejuaraan mulai tahun ini. Terlebih, hampir semua anggota mereka masihlah anak SMA. Belum banyak yang mengenal mereka selain prestasi mereka yang secara cemerlang mengalahkan Tim Wolf Fang pada pertandingan penyisihan sebelumnya.
“Kemudian dari sudut kanan ada Andra, scout dari Tim Silver Hero.”
-Eh, lagi-lagi mereka mengutus pemain dengan kelas lemah?
Hampir tidak ada tepukan tangan yang terdengar ketika giliran Andra yang naik ke atas panggung. Justru, bisik-bisik miring penonton yang mempertanyakan kelas Andra-lah yang banyak terdengar.
Hampir semua penonton berharap bahwa Bento-lah yang akan menang. Bukan karena mereka semua benar-benar adalah fans fanatik dari White Star, tetapi sebagian besar hanya karena mereka tidak rela kehilangan uang taruhan yang sudah terlanjur mereka pasang untuk White Star karena keyakinan mereka atas tim veteran bertalenta itu yang tak mungkin kalah melawan tim yang baru saja berdiri tahun ini.
Masing-masing pemain kemudian duduk di arena sesuai dengan tempat yang disediakan lantas mulai mengenakan bando penghubung kesadaran mereka masing-masing. Sejenak kemudian, tubuh avatar mereka pun terlihat di layar lalu pertarungan pun dimulai.
Sesuai dengan keunggulan kelasnya, sang fighter Bento langsung berlari menerjang ke arah scout Andra yang tanpa tameng. Tetapi hanya dalam waktu sekilas, tampak Bento tiba-tiba oleng dan kehilangan 50 persen healt pointnya.
“Eh, kok bisa?” Tampak Nina dari barisan penonton keheranan akan hal tersebut.
Luca yang punya pengalaman sedikit selama tinggal di dalam game The Last Gardenia lantas memberikannya penjelasan,
“Sense of confussion. Itu skill khusus langka dari kelas scout yang sangat merepotkan. Skill itu bisa mengacaukan respon saraf sensorik dan motorik lawan sehingga menyebabkan pergerakan mereka menjadi kacau. Semisal, kita ingin menggerakkan tangan kiri, tetapi yang justru bergerak adalah kaki kanan, dan lain sebagainya.” Ujar Luca menjelaskan sembari memperagakan.
“Wah, skillnya bahaya sekali. Tetapi ngomong-ngomong, darimana kamu tahu informasi itu? Bukannya kamu bilang belum pernah main vrmmorpg?”
“Vira apa? Kalau informasi barusan, aku sempat baca saja pada buku pedoman yang diberikan oleh Kak Derickson.” Jawab Luca polos terhadap pertanyaan Nina tersebut.
“Kak Derickson siapa? Nama orang dari negara mana itu? Lagipula buku pedoman untuk apa yang kamu baca itu?"
Nina menginterogasi Luca karena semakin tidak mengerti saja apa yang dikatakan oleh anak itu. Akan tetapi, belum sempat Nina menginterogasi Luca lebih lanjut, barisan penonton tiba-tiba kembali riuh. Tampak bahwa pertarungan di arena telah mencapai tahap akhir.
Sang scout Andra pun berlari mendekati Bento yang sense-nya tampak masih kacau lalu menebasnya. Hanya dalam tiga tebasan, tanpa perlawanan sedikit pun, Bento akhirnya mencapai health point nol lantas kalah dalam pertarungan. Sekali lagi kemenangan buat Tim Silver Hero.
Skor pun mencapai 0 – 3 sehingga walaupun 2 pertarungan yang tersisa dilanjutkan, bagaimana pun hasil pertandingan, Tim Silver Hero tetap akan mengungguli skor. Oleh karena itu, pertandingan pun dihentikan dengan kemenangan mutlak bagi Tim Silver Hero.
“Bohong. Apa ini? Tim White Star kalah tanpa Tuan Malik sempat tampil?” Nina masih terpaku, tampak tak percaya akan apa yang baru saja disaksikannya itu.
“Tidak, pasti masih ada harapan buat Tim White Star menang. Ini hanya salah satu pertandingan babak penyisihan grup G saja. Skor sementara Tim White Star dan Tim Silver Hero masing-masing memperoleh 6 poin, sementara Tim Passionate dan Tim Wolf Fang masih 0 poin. Untuk pertandingan yang tersisa…”
Dengan harap-harap cemas, Nina menatap ke arah layar pertandingan.
***
Tim WS vs Tim P, pemenang Tim WS 3 poin
Tim SH vs Tim WF, pemenang Tim SH 3 poin
Tim WS vs Tim WF, pemenang Tim WS 3 poin
Tim WS vs Tim SH, pemenang Tim SH 3 poin
Skor sementara Tim WS 6 poin, Tim SH 6 poin, Tim P 0 poin, Tim WF 0 poin
Pertandingan tersisa
Tim SH vs Tim P
Tim P vs Tim WF
***
“Apa ini, semua pertandingan Tim White Star sudah selesai sementara Tim Silver Hero masih ada satu pertandingan? Dan jika sampai Tim Silver Hero mengalahkan Tim Passionate, otomatis tim mereka-lah yang akan mewakili grup G ke babak semifinal? Itu artinya, Tuan Malik akan langsung gugur di babak penyisihan? Tidak, ini tidak mungkin terjadi.”
Nina tidak henti-hentinya bergumam, menyesali hasil pertandingan hari ini. Tanpa disadarinya, Luca telah menghilang di sampingnya.
***
“Kak Mark, Kak Mark.”
Mark pun menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Rupanya yang memanggilnya adalah Luca yang sedang mengejar ke arah rombongan timnya demi bertemu dengan dirinya.
“Pertandingan tadi, Kakak sungguh hebat!”
Luca tak henti-hentinya memuji kehebatan Mark sampai-sampai membuat Mark tersipu malu. Di situlah Lia maju dengan senyumnya yang memukau nak bidadari ke arah Luca. Tampak Luca sedikit terpana akan kecantikannya itu.
“Mbak sangat cantik seperti Kak Keporin.” Ujar Luca terpana.
Lia tidak mengenal siapa itu Kak Keporin yang disebutkan oleh Luca, akan tetapi ucapan Luca yang menyebut dirinya cantik, membuat hatinya kesemsem. Dia lantas memberikan senyum termanisnya kepada Luca yang tambah membuat pipi pria polos itu memerah.
“Kamu pasti sangat mengagumi Mark ya, Adik.” Ujar Lia seraya menatap Luca.
“Tentu saja Mbak karena Kak Mark sangat hebat.”
“Hehe.” Mark pun tersipu malu atas pujian Luca tersebut sembari menyentuh daerah bawah hidungnya dengan sisi jari telunjuknya tampak menyombongkan diri.
“Tapi Mbak, kayaknya umur kita sebaya. Jadi kurang tepat jika memanggilku Adik. Panggil saja aku Luca.”
“Eh, begitukah? Memangnya usiamu berapa?”
Mendengar ucapan yang datang dari pria yang tampak lebih muda darinya itu bahwa dia sebenarnya seumuran, Lia jadi tak tahan untuk menanyakan usia Luca. Dalam hatinya, dia berharap kalau rupanya Luca salah menebak umurnya lebih muda dari yang seharusnya karena wajahnya sebenarnya tampak awet muda.
“Lima belas tahun.”
Harapan sesaat Lia itu sirna, tetapi dia tidak terlalu memikirkannya. Daripada itu, dia lebih tidak menyangka bahwa adik manis di hadapannya itu rupanya sebaya dengannya.
“Eh, lima belas tahun? Kamu tampak lebih muda dari yang seharusnya.”
“Hehehehehe, memang banyak yang bilang begitu Mbak.”
“Kalau begitu kupanggil kamu Luca. Kamu pun harus memanggilku dengan Lia. Sepakat?”
“Siap Mbak.”
“Hmmm.” Lia seraya merajuk karena Luca langsung lupa dengan perkataannya itu.
“Ah, maksudku, siap, Lia.”
Lia pun tersenyum puas ketika Luca akhirnya menyebutkan namanya itu.
“Oh iya, bagaimana kalau kita saling bertukar kontak agar kita dapat kontak-kontakan setelah ini?” Ajak Lia kepada Luca.
“Kontak itu apa Lia?” Namun sayangnya, bocah polos itu sama sekali tidak mengerti ucapan Lia.
“Kontak untuk saling menghubungi. Kamu tidak punya smartphone?” Tanya balik Lia ke Luca.
Luca lantas mengingat kembali diary yang ditinggalkan oleh ibunya kepadanya. Di diary tersebut, ibunya juga menyebutkan tentang smartphone, jadi kurang lebih Luca punya gambaran tentangnya.
“Ah, maksud Lia friendlist pada alat tertentu itu ya? Sayang sekali, aku tidak punya smatpon.”
Lia tertawa kecil akibat mulut Luca terpeleset sedikit begitu mengucapkan kata smartphone. Lia tidak tahu sejatinya Luca memang tidak familiar dengan kata itu.
Lia kemudian menarik secarik kertas di memonya lantas mengambil pulpen cantiknya. Dia pun menuliskan nomor teleponnya pada secarik kertas tersebut lalu menyerahkannya kepada Luca.
“Jika ada apa-apa dan butuh bantuan, Luca bebas kok untuk menghubungiku kapan saja.” Ujar Lia dengan senyum yang begitu cerah nak bidadari dari surga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-06
1
BaDiPra
Hmm. Tambah heroin lagi nih. 🤭
2022-10-28
2
budi setia(satu)
Jutaan orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka dapat menghasilakan 1000 rupiah sehari tanpa meninggalkan rumah dan anda adalah salah satunya
2022-09-22
0