“Maaf, Tuan Naoya, game itu apa?” Tanya sang NPC Luca dengan polos kepada player Naoya.
Naoya tergagap karena bingung harus menjawab bagaimana. Melihat hal itu, Bentong menghela nafasnya sembari menepuk pundak Naoya.
“Naoya, kamu serius berbicara soal itu kepada NPC? Lagipula mereka tidak akan mengerti apa-apa. Keberadaan mereka hanya untuk mensupport para player. Pasti dia juga bertanya seperti itu karena ada error data di programnya. Mari abaikan saja dia dan lekas selesaikan misi kita. Aku juga sudah letih dan ingin segera tidur di dunia nyata.” Ujar Bentong dengan nada pengucapan khasnya yang terkesan imut.
“Ya, kamu ada benarnya, Bentong.” Naoya setuju atas ucapan Bentong lantas tak menggubris lagi pertanyaan Luca dan bergegas ke portal teleportasi saja untuk segera menuju ke Kerajaan Symphonia.
“Namun, jika sistem sampai menyediakan kita bantuan NPC level 65, mungkin misi ini lebih sulit dari yang kita bayangkan.” Sekali lagi Bentong mengungkapkan perasaan negatifnya.
“Kamu benar, Bentong.” Lalu Naoya turut merespon setuju akannya.
“Hah.”
“Hah.”
Sesaat kemudian, mereka berdua pun menghela nafas secara bersamaan.
Luca, juga Weckingpeach dan Chilivish tak banyak berkomentar lagi, hanya mengikuti mereka dari belakang.
Semuanya tak ada yang sadar bahwa mereka baru saja memicu tabu bagi sistem yang menyebabkan munculnya pecahan dimensi dalam bentuk retakan langit tersebut. Tabu yang disebabkan oleh kecerobohan mereka mengungkap soal dunia luar kepada seorang NPC. Titik retakan kecil telah berada di balik punggung Luca.
Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai ke tempat misi. Namun sebelum menjalani misi, mereka terlebih dahulu harus melewati segerombolan serigala perak dengan bos berlevel 25 di hadapan mereka.
“Tidak ada yang bilang kalau kita harus menghadapi middle bos di misi kita ini. Aaaaah!” Sang mage Chilivish ketakutan dengan serbuan para serigala lantas berteriak.
Untunglah ada Naoya yang senantiasa menggunakan perisainya untuk melindungi timnya itu.
“Makanya sudah kubilang, jangan fokus pada peningkatan intelligence melulu. Perhatikan juga dong agility-mu. Mau sampai kapan kamu mau jadi beban di tim.” Ujar Naoya marah kepada Chilivish yang tidak dapat menghindari sendiri serangan musuh.
“Apa boleh buat, aku kan mage, jadi harus memiliki INT yang tinggi. Lagipula bukankah seranganku itu efektif terhadap musuh karena INT-ku yang tinggi?!” Balas Chilivish pada komentar Naoya tersebut.
“Intelenjenja? Agilotte? INT? Apa yang mereka ucapkan itu?” Luca hanya bisa kebingungan atas obrolan dua orang mage dan shielder tersebut.
Dia hanya berfokus pada gerakannya saja saat ini untuk mengalahkan para serigala perak beserta dengan bosnya.
“Srak, srak, srak!” Dalam sekejap, Luca menghabisi para kroco dengan gerakan assassin-nya yang elegan hingga hanya tersisalah bos berlevel 25 itu di padang rumput tersebut.
Pada saat sang monster serigala perak menerjang dan hendak mencakar Luca dengan kuku-kukunya yang tajam, Luca melompat dengan indah dan dengan sigap menusuk sang bos di area belakang kepalanya yang menyebabkan kematian mendadak bagi sang bos. Mereka berlima pun selamat dari ancaman gerombolan serigala perak tanpa ada satu pun yang terluka.
“Wah, gerakan apa itu tadi? Benar-benar luar biasa! Kudengar assassin memang memfokuskan stat mereka di agility, tetapi tak kuduga akan sehebat ini. Hei, memangnya berapa stat agility-mu?” Dengan tampak semringah, Weckingpeach memegang kedua tangan Luca yang membuat pipi pria lugu itu merona.
Luca hanya menggumam dalam hati, “Makanya apa agilotte yang sedari tadi kalian bicarakan itu?”
Namun, tanpa disangka-sangka, peristiwa itupun terjadi. Pecahan kecil dimensi di belakang Luca yang awalnya berukuran lebih kecil dari debu hingga takkan ada satu pun yang dapat melihatnya jika tidak diamati baik-baik, tiba-tiba saja membesar, lantas menyeret Luca ke dalamnya.
***
Luca pun tersadar. Masih teringat jelas di ingatannya tentang dirinya yang tiba-tiba tertarik ke belakang yang membuat Weckingpeach dan yang lainnya berlarian untuk segera menyelamatkannya, namun tidak berhasil karena awan gelap lebih dulu menutupi sekeliling tubuhnya. Tidak, tepatnya gerbang dimensi tertutup duluan sebelum rekan-rekannya itu meraih tangannya.
“Kapten! Kapten Judith! Anak ini telah tersadar.” Tiba-tiba terdengar teriakan seorang pria yang membuat kesadaran Luca mulai kembali.
“Oh, syukurlah.”
“Kapten Judith, ke mana kita akan membawa anak ini? Haruskah aku mengantarnya ke rumah sakit?”
“Jangan! Anak ini bukan berasal dari dunia ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi padanya jika kita membawanya ke rumah sakit sembarangan. Tolong bantu aku saja membawanya ke rumahku. Akan kuhubungi dokter pribadiku nanti.”
“Baiklah, Kapten!”
Setelah mendengarkan obrolan dari kedua orang itu, Luca tak dapat lagi menahan kantuknya lantas sekali lagi tertidur.
***
“Ukh, di mana ini?” Luca mengusap kedua matanya begitu dia terbangun dari tidurnya. Di sisinya telah menunggu seorang tante yang terlihat sangat ramah dengan senyum di wajahnya.
“Anda siapa?” Tanya Luca penasaran.
“Mungkin agak ribet menjelaskannya. Tapi untuk sekarang, aku hanya bisa bilang bahwa kamu adalah sepupuku, soalnya ayahmu adalah pamanku. Pasti agak ribet dimengerti kan kalau aku adalah sepupumu padahal aku sudah setua ini. Maka untuk saat ini, cukup panggil aku dengan Tante Judith saja. Pertama-tama, kamu ganti bajulah terlebih dahulu.”
Seraya mengatakan hal tersebut, Judith pun keluar untuk sementara dari ruangan itu demi memberikan ruang bagi pemuda yang sedang berada di masa-masa pubertasnya di mana sangat sensitif jika bagian tubuhnya dilihat oleh lawan jenis untuk berganti pakaian.
Setelah beberapa waktu, Judith kembali masuk untuk melihat apakah Luca sudah berganti pakaian. Namun nyatanya, pemuda itu masih tetap menggunakan pakaian lusuhnya.
Karena penasaran, Judith pun bertanya, “Lho, Luca, kamu belum berganti pakaian? Apa pakaian itu tidak sesuai seleramu?”
Luca pun menggeleng hebat terhadap pertanyaan Judith tersebut sembari berkata, Tidak kok, Tante. Pakaiannya sangat sangat indah dan bagus.”
Melihat reaksi Luka itu, Judith semakin penasaran lalu kembali bertanya, “Terus kenapa kamu belum memakainya?”
“Anu, itu, sedari tadi aku mencoba memanggil sistem tetapi papan sistem tidak muncul-muncul juga sehingga aku tidak bisa mengganti pakaianku.” Jawab Luca polos.
Judith serta-merta menepuk jidatnya pangling, seraya bergumam, “Ah, dia benar-benar anak dari dalam game.”
“Anu, Luca, sekarang kita tidak berada lagi di dunia game.”
“Dunia game? Apa itu Tante?”
Judith terdiam sejenak untuk berusaha memilih kata-kata yang tepat, yakni kata-kata yang akan mudah dipahami oleh Luca yang bagaikan alien di tempatnya sekarang itu.
Setelah memutuskannya, Judith pun kembali berujar, “Jadi, tempatmu tinggal itu disebut dunia game. Kamu tidak perlu paham dulu apa itu dunia game. Yang jelas Luca harus paham bahwa Luca saat ini berada di dunia yang sangat berbeda dari dunia di sana. Jika kita ingin mengganti pakaian kita di sini, kita harus melepaskannya sendiri dengan kedua tangan kita tanpa bantuan dari sistem.”
“Oh, aku paham, Tante.” Jawab Luca.
Luca pun perlahan membuka baju dan celananya. Hal itu serta-merta membuat Judith berespon menutup matanya lantaran malu melihat tubuh terbuka lawan jenis, terlebih itu adalah anak di bawah umur.
Namun sayangnya, Luca yang baru pertama kali membuka pakaiannya dengan kedua tangannya sendiri tanpa bantuan sistem itu, benar-benar membukanya dengan cara yang ekstrim. Dia menggunakan bilah pisaunya untuk merobek pakaiannya itu untuk melepasnya.
“Luca?! Ya ampun! Apa yang kamu lakukan?! Sini biar Tante yang ajari kamu dulu bagaimana caranya mengganti pakaian.” Dengan panik, Judith menghentikan Luca yang terlihat di matanya saat itu sedang melakukan hal yang sangat berbahaya dengan memainkan pisau di tangannya.
“Sayang, sudah waktunya makan malam. Kok kalian belum turun juga?”
Naasnya, di waktu yang tidak tepat itu, sang suami malah membuka pintu kamar di saat tubuh terbuka Luca terekspos dan Judith sedang berada di atasnya sembari memegangi kedua tangan pemuda yang lugu tersebut.
Melihat hal tersebut, kacamata sang suami pun menjadi pecah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-06
1
BaDiPra
Terbalik dengan novelku yg si MC masuk ke dunia game. 🤭
2022-10-27
1
farway
Judith? keknya mirip dengan nama karakter di lazy lord sword master yang mcnya Airen
2022-10-18
1