Riana langsung tertunduk lemas di tempatnya begitu keluar dari mobil itu sementara Niko berlalu begitu saja tanpa memperdulikannya.Orang-orang yang berlalu lalang memperhatikannya membuat seorang pria yang baru saja memarkirkan mobilnya menatapnya penuh tanya dan langsung turun dari mobilnya.Pria itu langsung menariknya masuk ke dalam mobilnya.
"Erick." Riana langsung memeluk pria itu setelah berada di dalam mobil.Saat itu tangisnya kembali menggema di dalam mobil itu.Erick sengaja tidak bertanya lebih lanjut dan memberinya waktu untuk mengeluarkan seluruh kesedihannya.Riana yang mulai tenang perlahan menyadari dirinya berada di mobil mantan kekasihnya.
"Maafkan aku Erick, aku sudah membuat bajumu basah dengan air mataku."
"Aku akan pergi!" timpalnya.
Riana hendak keluar dari mobil itu namun Erick menghentikannya dengan menahan pergelangan tangannya.
"Aku akan mengantarmu pulang, mobilmu nanti biar diurus anak buahku!" tegas Erick langsung melajukan mobilnya tanpa bertanya lebih dulu apa mau wanita disebelahnya itu.
Sesampainya di rumah Riana langsung naik menuju kamarnya membuat Melati yang saat itu membukakan pintu itu terlihat bingung karena biasanya adik iparnya itu selalu ceria.
"Ada apa dengannya, Erick?" Keduanya nampak mengamati Riana yang terus menaiki tangga tanpa menoleh sedikitpun.
Erick menggelengkan kepalanya karena Erick sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada Riana karena saat dia datang Riana sudah terlihat muram.
Riko yang mendengar suara berisik, menuruni tangga menatap istri juga asistennya tengah berbicara.
"Apa yang terjadi pada Riana?" Riko menatap Melati.
Melati menaikkan bahunya sebagai jawaban pertanyaan suaminya.
"Sepertinya Nona Riana sedang ada masalah Tuan," ungkap Erick.
Saat tadi berpapasan pun Riko melihat adiknya itu nampak murung sampai tidak menjawab sapaannya dan langsung masuk ke kamarnya.
"Benarkah?" Riko menatap Erick sekilas lalu berpindah ke Melati memberi isyarat untuk melihat keadaan adiknya itu.
"Tunggu Nyonya!" Erick menghentikan Melati yang hendak melangkah pergi memberikan kantong yang berisi belanjaan Riana.
Setelah itu Melati melangkah ke dapur lalu setelah itu menaiki tangga menuju kamar Riana.
Tok ....
Tok ....
Tok ....
Melati mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban dari dalam dan saat hendak membuka pintu ternyata pintu di kunci dari dalam.Melati pun akhirnya meninggalkan kamar itu dengan rasa kecewa karena tidak bisa sekedar ingin menanyakan apa yang terjadi pada adik iparnya itu.
Saat itu Riko menatapnya penuh tanya namun Melati menggelengkan kepalanya karena memang dirinya belum berbicara dengan Riana.
Riana kembali menangis saat sudah berada di dalam kamarnya teringat kembali akan pria yang begitu kejam memperlakukannya.
"Kau sudah merusak hidupku lalu kau ingi membuatku semakin jatuh sedalam-dalamnya, apa maumu!" Riana melempar bantal yang berada disampingnya ke sembarang arah.
Tiba-tiba ponselnya berdering tanda notifikasi masuk.
Saat Riana membukanya betapa terkejutnya karena video panasnya tanpa busana dikirim kepadanya juga dengan caption ancaman. "Berani macam-macam denganku, kau akan tahu akibatnya!"
"Bajingan!" Riana melempar ponselnya karena begitu emosi hingga ponsel itu pecah.
Riko yang mendengar suara keras dari kamar Riana yang tepat di sebelah kamarnya langsung menuju kamar itu diikuti Melati yang mengekor di belakangnya.
"Riana buka pintunya!" Riko berteriak setengah menggedor.
Riana langsung menghapus air matanya karena tidak ingin kakaknya itu mencemaskannya.
"Ada apa, Kakak mendengar suara keras seperti terdengar sesuatu dibanting?" Riko dan Melati mengamati keadaan kamar Riana dari luar kamar itu karena Riana menahan keduanya.
"Oh itu, ponselnya terjatuh dari meja," jawabannya.
"Kau menangis, ada apa?apa ada masalah?" Melati yang melihat mata sembab adik iparnya itu pun terlihat cemas sementara Riko menatap Riana antusias mendengar jawabannya.
"Aku hanya ada sedikit masalah tapi aku sudah mengatasinya."Bohong Riana.
Mendengar jawaban dari adiknya itu tidak mengubah kecurigaannya karena tidak mungkin hanya masalah pekerjaan adiknya itu akan sesedih ini.
"Aku akan cari tahu," gumam Riko dalam hati.
"Istirahatlah, jangan khawatirkan Steve karena tadi Dani juga mawar membawa mereka jalan-jalan." Melati mengelus wajah adik iparnya itu sementara Riko telah lebih dulu melangkah kembali ke kamarnya.
"Terima kasih Mbak," ucap Riana.Keduanya berpisah menuju kamar masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Aris Prasetyo
lanjut thor
2022-11-21
1