Pagi hari bertepatan dengan dibukanya gerbang sekolah Reinar telah sampai di sekolahnya. Selalu menjadi murid pertama yang sampai di sekolah setiap paginya, membuat penjaga sekolah cukup akrab dengan Reinar.
“Akhirnya kamu kembali ke sekolah dan membungkam mulut mereka yang telah memberi tuduhan palsu padamu, bahkan guru yang meberi tuduhan padamu telah dipecat secara tidak terhormat.” Penjaga sekolah sebentar memeluk Reinar sebelum dia membiarkannya masuk.
“Kebenaran selalu menang saat melawan ketidak adilan.” Reinar menanggapi kabar yang baru disampaikan penjaga sekolah padanya, kemudia dia melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.
Sampai di kelasnya, Reinar langsung saja duduk di tempat yang biasa dia tempati.
“Pagi Rein!...” Wina menjadi murid pertama yang ditemuinya tak lama setelah duduk. Wanita itu pagi ini terlihat begitu ceria, dan seperti hari-hari biasanya dia duduk di sebelah Reinar.
“Hari ini tidak ada bodyguard yang mengikutimu?” Pagi ini untuk pertama kalinya Reinar tidak melihat adanya dua bodyguard yang biasanya menemani Wina ke sekolah.
“Setelah tahu identitas aslimu yang ternyata bukan sembarangan berasal dari keluarga kaya, mustahil tidak ada bodyguard yang mengikutimu.” Reinar berkata sambil melihat ke arah luar.
“Bodyguard tidak lagi mengikutiku sampai ke kelas, tapi jumlah mereka semakin banyak dan tersebar di beberapa sudut sekolah termasuk di ruangan kontrol CCTV.” Wina menunjuk CCTV di sudut ruangan.
“Intinya mereka tetap mengawasimu meski tidak berada di dekatmu.”
“Tebakan kamu sangat tepat.” Wina tersenyum.
“Bukannya kamu jauh lebih aman bersekolah di sekolah kemiliteran dibandingkan bersekolah di sekolahan umum? Dengan status yang dimiliki Ayahmu, seharusnya bukan hal sulit membuatmu bersekolah di sekolah militer.” Reinar menyampaikan pandangannya.
“Aku pernah mengalami patah tulang kaki waktu keci. Jadi, mustahil bagiku menjalani hari-hari di sekolah kemiliteran.” Wina mengatakan itu sambil mengeluarkan buku pelajaran dari tasnya.
Sedangkan Reinar yang mendengar itu, dia mengaktifkan mata tembus pandang dan melihat keadaan kedua kaki Wina. Di kaki kiri Wina dia tidak melihat adanya bekas luka, tapi saat melihat kaki kanan wanita itu, barulah dirinya menemukan keadaan tulang yang tidak sebaik keadaan tulang di kaki kiri.
“Luka patah tulang memang bisa disembuhkan, tapi luka seperti itu bisa kambuh sewaktu-waktu jika terlalu dipaksa melakukan kegiatan yang menitikberatkan pada tulang yang pernah patah.” Reinar menilai luka di kaki Wina.
“Itu juga alasanku lebih memilih bersekolah di sekolah umum dibandingkan sekolah di sekolah kemiliteran.” Selain alasan itu, Wina berpikiran kenapa juga harus bersekolah di sekolah kemiliteran saat semua yang bisa dia dapat dari sekolah itu, dapat dia dapatkan dari ayahnya.
Setelah itu keduanya memilih membahas tentang ujian sekolah yang yang tak lama lagi akan dilakukan. Saat mereka membahas tentang ujian sekolah, satu persatu murid lainnya datang, termasuk empat murid pria yang setiap harinya selalu membully Reinar, tapi tak seperti hari-hari biasanya, pagi ini mereka sama sekali tidak mengganggu Reinar.
Tepat jam 7 pagi pelajaran pertama di mulai, tapi pagi ini guru yang mengaja kelas Reinar adalah guru baru karena guru lama telah diberhentikan secara tidak hormat setelah memberi tuduhan palsu pada salah satu muridnya, dan murid yang dimaksud adalah Reinar.
Dua jam kemudian pelajaran berakhir dan karena pagi ini setelah jam mata pelajaran pertama guru ingin melakukan rapat, seluruh murid dapat pulang lebih awal.
“Sebaiknya aku menyelesaikan urusanku di kantor polisi.” Setelah menata buku pelajaran ke dalam tasnya Rein bermaksud untuk langsung pergi ke kantor polisi sektor selatan.
Melihat Reinar yang buru-buru pergi meninggalkan kelas, Wina bergegas mengikutinya tapi dia menjaga jarak dari Reinar yang berjalan di depannya.
“Ikuti taksi di depan?” Wina menyuruh sopir pribadinya mengikuti taksi yang dinaikin Reinar begitu dia masuk ke dalam mobil.
“Aku penasaran, tempat seperti apa yang menjadi tujuannya!” Wina sangat penasaran dengan tempat yang menjadi tujuan Reinar.
“Non, bukannya pemuda itu yang semalam bersama dengan nona di restoran?” tanya sopir pribadi Wina.
“Dia memang pemuda itu, dan bukannya kamu seharusnya sudah tau kalau dia itu teman satu kelasku?” Sopir pribadi Wina sudah menemani Wina selama bersekolah di Sekolah Menengah Atas, bahkan dia sering menemani sampai masuk ke dalam kelas.
“Maaf non, saya cuma memastikan karena pemuda itu terlihat sedikit berbeda dari apa yang sering saya lihat.” Selain bentuk fisik yang menurutnya berubah, supir pribadi Wina bisa merasakan aura Reinar berbeda dari biasanya.
“Aku tahu ada banyak perubahan darinya, dan itu juga yang membuatku menyuruh kamu mengikutinya!” Wina fokus menatap taksi yang dinaikin Reinar, sampai akhirnya taksi itu berhenti di kantor polisi sektor selatan.
“Non, apa kita akan mengikutinya sampai ke dalam? Kalau nona ingin, saya bisa mengatur itu semua.”
“Lakukan apapun supaya aku dapat masuk ke kantor polisi, tapi pastikan dia tidak mengetahui keberadaanku!” Wina berkata tegas.
“Serahkan itu semua pada saya.” Supir pribadi Wina mengarahkan mobil menuju pintu belakang, dan mereka memasuki kantor polisi dari pintu belakang. Menunjukkan kartu khusus yang dimilikinya, pria yang bekerja sebagai supir pribadi Wina, dengan mudah dia berhasil membawa Wina memasuki kantor kepolisian tanpa sepengetahuan Reinar.
Sedangkan Reinar yang sudah bertemu dengan polisi yang semalam menyuruhnya datang ke kantor polisi sektor selatan, dia memberi kesaksian untuk kasus pembegalan yang hampir dirinya alami.
[Ding... Memunculkan misi tersembunyi. Menyelesaikan Kesaksian]
[Hadiah » Dua Kupon Upgrade Level Sistem]
‘Menyelesaikan kesaksian? Bukannya aku hampir menyelesaikannya?’ Reinar membatin sambil mendengar pertanyaan polisi yang mencatat kesaksiannya.
“Terimakasih atas semua kesaksian yang telah adek berikan. Dengan semua kesaksian yang adek berikan dan barang bukti di TKP, orang itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal.”
“Membantu tugas kepolisian
itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai rakyat negara yang taat hukum.” Reinar sudah memberikan seluruh kesaksiannya. Sekarang dia sudah bisa pergi meninggalkan kantor polisi, dan setelahnya dia ingin pergi ke toko elektronik untuk membeli leptop dan HP terbaru.
[Ding... Berhasil menyelesaikan misi. Mendapatkan hadiah » Dua Kupon Upgrade Level Sistem]
[Apa Tuan ingin menggunakan dua kupon upgrade level sistem untuk meningkatkan level sistem?]
[Ya/Tidak]
“Ya, gunakan dua kupon upgrade level sistem untuk meningkatkan level sistem.” Penasaran dengan apa yang akan didapatkan setelah kenaikan level sistem, Reinar langsung menggunakan hadiahnya untuk meningkatkan level sistem.
[Ding... Upgrade dua level sistem akan berlangsung selama lima menit]
[10% » 20% » 30% » 40% » 50% » 60% » 70% » 80% » 90% » 100%...]
[Ding... Proses upgrade sistem selesai. Sistem V 0.3 akan menemani Tuan menjalani kehidupan]
[Ding... Peningkatan level sistem untuk pertamakalinya. Mendapatkan hadiah » 1 Kotak Hadiah Misterius]
“Mendapatkan satu kotak hadiah misterius dibalik hadiah yang aku dapatkan dari misi yang sangat mudah untukku selesaikan.” Reinar tersenyum senang mendapat hadiah di balik hadiah, tapi dia belum memiliki keinginan membuka kotak hadiah misterius yang baru didapat.
“Aku akan membukanya setelah kembali ke kosan.” Melihat taksi melintas dari kejauhan, Reinar menghentikan taksi dan kebetulan taksi itu kosong, tak berpenumpang.
Menaiki taksi Reinar pergi ke toko elektronik yang sering di ceritakan teman-teman satu kelasnya, yang sering membeli berbagai jenis elektronik di tempat itu.
“Sebelumnya aku mengira dia anggota elit kepolisian, ternyata dia cuma memberi kesaksian untuk kasus pembegalan dimana dia adalah korbannya.” Wina yang masih penasaran dengan kegiatan Reinar, kembali dia mengikuti pria itu.
Reinar sendiri belum menyadari keberadaan Wina yang terus mengikuti kemanapun dia pergi begitu meninggalkan sekolah. Wina cukup pintar menyembunyikan dirinya, membuat Reinar sulit menemukan keberadaan wanita itu di sekitarnya.
Apalagi supir pribadi Wina adalah anggota pasukan elite yang ditugaskan menjadi sopir sekaligus bodyguard untuk putri pemimpinnya. Dengan keahliannya, bukan hal sulit untuknya membuat Wina selalu berada di dekat Reinar tanpa diketahui keberadaannya.
Taksi yang dinaikin Reinar terus saja melaju di jalanan kota, diikuti mobil mewah yang melaju belasan meter di belakangnya. Tentunya mobil itu adalah mobil Wina.
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
mobil
2024-07-24
2
Yoni Hartati
banyak uang mestinya beli rumah mewah,mobil
2024-06-27
1
New Star
mirip isekai wkwk
2024-06-20
1