Chapter 5. Tubuh Dewa Petarung

“Malam ini biarkan aku yang traktir makanan kalian.” Weni ingin membayar semua makanan serta minuman yang dipesan Reinar dan Bella.

"Ah itu tidak perlu! Malam ini aku yang membayar makanan serta minuman Kak Bella, kalau perlu aku juga akan membayar semua makanan serta minuman yang kamu pesan.” Reinar bersikeras tidak ingin ditraktir oleh wanita.

“Aku tahu keadaan perekonomianmu. Jadi, biarkan aku yang membayar semuanya.” Wina sangat bersikeras dengan keinginannya.

“Kemarin-kemarin aku memang kekurangan uang, tapi setelah mendapat pekerjaan sampingan aku tidak lagi kekurangan uang, dan uang yang aku miliki lebih dari cukup untuk membeli seluruh makanan terbaik di restoran ini.”

"Baiklah, kalau begitu aku ingin melihat seberapa banyak uang yang kamu miliki.” Wina mulai memesan banyak makan dan minuman dengan harga paling mahal.

[Ding... Memunculkan misi tersembunyi. Habiskan uang sebanyak seratus juta di restoran]

[Hadiah » Uang sebesar Rp. 10.000.000.000. Tambahan 10 Poin Pesona]

“Bagaimana kalau dua orang di belakangmu juga memesan makanan? Aku tidak keberatan membayar semua yang mereka pesan.” Reinar tidak segan menghamburkan uang miliknya untuk mendapatkan jumlah uang yang lebih banyak, dan lagi dirinya juga mendapat tambahan 10 Poin Pesona.

“Kalian berdua pesan semua makanan serta minuman yang kalian inginkan, dan biar dia yang membayar semua makanan serta minuman yang kalian pesan!” Wina tidak yakin Reinar akan terkejut setelah melihat seberapa banyak porsi makan kedua bodyguard nya.

Porsi makan mereka memang mengerikan. Apa yang dimakan keduanya sama dengan porsi makanan belasan orang, dan setidaknya Reinar harus membayar puluhan juta untuk makanan mereka.

Setelah Wina, Bella dan dua bodyguard menghabiskan makanan mereka, Reinar pergi ke kasir untuk membayar seluruh makan yang dipesan mereka. Melihat seberapa besar tagihan yang harus dirinya bayar, Reinar tersenyum senang.

“Ambil seratus dua puluh juta dari kartu ini. Seratus juta untuk biaya makananku dan makanan mereka, dan yang dua puluh juta bagi rata dengan teman-temanmu!” Perasaan senang membuatnya ingin sedikit berbagi kesenangan iti dengan mereka yang bekerja di restoran.

Petugas kasir dengan senang hati menggesekkan kartu di mesin pembayaran, kemudian dia meminta Reinar memasukkan nomor sandi, sekaligus memasukkan jumlah uang sesuai dengan apa yang baru dia katakan.

Reinar kembali ke tempat duduknya setelah menyelesaikan pembayaran ditengah sepinya keadaan restoran karena saat ini hanya tertinggal beberapa orang di restoran. Untuk tiga bom yang telah dijinakkan Reinar, polisi telah mengamankan ketiga bom saat Reinar dan yang lainnya sedang menikmati makanan pesanan mereka.

“Kak Bella, Wina, semua makanan dan minuman sudah aku bayar. Kebetulan hari juga sudah malam, aku ingin kembali ke kosan dan istirahat.” Sesaat duduk, Reinar pamit, kemudia dia pergi meninggalkan restoran.

Bella dan Wina membiarkan Reinar pergi, tapi keduanya masih duduk di tempat mereka. Mereka sama-sama masih tidak percaya kalau Reinar membayar seluruh makanan serta minuman, yang harganya tidak murah.

Mereka tahu seperti apa susahnya Reinar menjalani kehidupannya selama ini, bahkan tak jarang keduanya melihat pria itu makan nasi putih yang hanya diberi taburan garam. Namun, malam ini untuk pertama kalinya mereka ditraktir Reinar, bahkan pria itu masih terlihat biasa-biasa saja setelah menghabiskan banyak uang.

"Apa selama ini dia menyembunyikan identitas aslinya? Namun, berkali-kali aku menyelidiki identitasnya, aku hanya menemukan kalau dia berasal dari keluarga sederhana yang hidup di bawah garis kemiskinan.” Wina bingung dengan situasi saat ini.

“Daripada membahas itu, aku justru lebih penasaran dengan pekerjaannya. Dengan keterampilannya, seharusnya dia memiliki pekerjaan tidak jauh beda dengan pekerjaan kakakmu!” Bella mengingatkan Wina tentang kakaknya.

Doni, kakak kandung Wina merupakan ahli bom. Dia bisa membuat berbagai jenis bom, tapi di sisi lain dia juga bisa menjinakkan berbagai jenis bom. Namun tetap saja, kecepatannya dalam menjinakkan bom sedikit lebih lambat jika dibandingkan dengan apa yang baru dilakukan Reinar.

“Dengan sekali melihat, dalam hal menjinakkan bom, dia sedikit lebih unggul dari kakakku.”

“Yang barusan dia lakukan hanyalah sebuah keberuntungan. Tidak mungkin dia lebih unggul dari Doni dalam hal menjinakkan bom.”

“Apa menurutmu tiga kali keberhasilannya menjinakkan bom dengan jenis berbeda adalah sebuah keberuntungan? Kalau kamu beranggapan itu merupakan keberuntungan, sepertinya kamu harus kembali mengulang seluruh pelatihan dari dasar!”

Bella menundukkan kepala mendengar itu, dia merasa sangat bodoh sampai bisa dibohongi Reinar.

Wina berencana mengungkap identitas asli Reinar. Sedangkan Bella, dia ingin mengungkap identitas asli Reinar dengan mengawasi aktivitasnya selama berada di kosan.

Di sisi lain, Reinar yang baru sampai di kosannya, sambil membaringkan tubuh di atas kasur, dia melihat tabel status setelah berhasil menyelesaikan banyak misi hanya dalam dua jam.

[Sistem] : [ V 0.1]

[Nama] : [Reinar Abimanyu]

[Umur] : [17 Tahun]

[Level] : [ 1 ] nex level [0/100]

[Pekerjaan] : [Assassin » Pelajar » ?]

[Kecerdasan] : [ 85 ] [Di Atas Rata-rata]

[Kekuatan] : [ 40 ] [Lumayan]

[Kecepatan] : [ 40 ] [Lumayan]

[Pertahanan] : [ 10 ] [Lemah]

[Stamina] : [ 10 ] [Lemah]

[Keberuntungan] : [ 100 ] [Max]

[Pesona] : [ 85 ] [Di Atas Rata-rata]

[Skill] :

[» Ahli Senjata Tingkat Master]

[» Ahli Beladiri Tingkat Master]

[» Ahli Bisnis Tingkat Master]

[» Ahli Komputer Tingkat Master]

[Poin Sistem] : [ Terkunci ]

[Kekayaan] : [Rp. 19.977.000.000]

[Aset] : [ - ]

[Ruang Penyimpanan] :

[» 1 Kotak Hadiah Misterius]

[Toko Sistem] : [ Terkunci ]

[Ding... Apa Tuan ingin membuka 1 Kotak Hadiah Misterius?]

[Ya/Tidak]

“Ya, segera buka!”

[Ding... Membuka Kotak Hadiah Misterius]

[Mendapatkan Skill : Ahli Kedokteran Tingkat Master]

[Mendapatkan Tubuh Dewa Petarung » Efek khusus, meningkatkan kekuatan tubuh ke tingkat maksimal]

[Skill Ahli Kedokteran Tingkat Master secara otomatis tertanam dalam ingatan Tuan]

[Apa Tuan ingin menggabungkan Tubuh Dewa Petarung dengan tubuh Tuan saat ini?]

[Ya/Tidak]

“Tentu saja, Ya.”

[Ding... Penggabungan Tubuh Dewa Petarung dengan tubuh Tuan akan segera dilakukan. Tuan hanya akan merasakan sedikit rasa sakit saat proses penggabungan sedang berlangsung]

Secara tiba-tiba Reinar merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tapi rasa sakit itu hanya berlangsung singkat dan tidak begitu menyakitkan.

[Ding... Proses penggabungan telah terselesaikan. Tubuh Tuan telah diperkuat, dan kekuatan tubuh Tuan sudah berada di tingkat maksimal]

Setelah mendengar suara notifikasi sistem, terjadi perubahan pada tubuh Reinar, tapi perubahan itu tidak terlalu mencolok. Otot-otot tubuhnya semakin kokoh, dan sekarang dia memiliki tulang sekeras baja. Meski tubuhnya tidak menjadi besar dan kekar, satu pukulan Reinar dapat menumbangkan seorang ahli beladiri terkuat di seluruh dunia.

“Apa ini yang aku dapat setelah menyatukan tubuhku dengan Tubuh Dewa Petarung? Aku merasa jauh lebih kuat dari sebelumnya, dan sekarang aku merasa sangat berjodoh dengan skill Ahli Beladiri, yang sebelumnya aku dapatkan saat berada di ruang sistem.”

Mulai sekarang dia tidak perlu takut pada murid di sekolahnya yang sering membully dirinya. Dengan kekuatannya, tidak sulit membalas perbuatan mereka pada dirinya.

Melihat malam semakin larut dan kantuk yang mulai menyerang pertahanannya, Reinar segera tidur karena besok pagi dia harus kembali bersekolah seperti hari-hari sebelumnya, dan lagi dia besok masih punya hutang memberi kesaksian di kantor polisi.

Namun sebelum tidur, Reinar teringat kalau dia membutuhkan laptop baru untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya. Selain itu, dia sepertinya juga perlu mengganti HP judulnya dengan yang lebih modern.

“Setelah dari kantor polisi, sepertinya aku harus pergi ke toko elektronik untuk membeli laptop dan HP baru.” Reinar memejamkan mata setelah merencanakan apa saja yang akan dia lakukan di hari esok.

...----------------...

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***