Chapter 3. Menjinakkan Bom

Wajah cantik, kulit cerah, tubuh ideal, membuat banyak pria tertarik melihat Bella yang berjalan bersebelahan dengan Reinar.

“Ka.. kak Bella apa tidak risih jalan berdua denganku?” Reinar merasa risih dengan banyaknya pria yang mengarahkan sorot mata tajam kearahnya.

“Risih? Kenapa juga harus risih? Tampang keren, penampilan keren, kalau kamu lebih percaya diri, mungkin sudah berjajar banyak wanita mengantre untuk jadi pacarmu.” Bella mengaku kalau Reinar bukanlah sosok pria yang buruk.

“Tetap saja aku bukan dari kalangan keluarga berada, tak sebanding dengan para pria yang sejak tadi curi-curi pandang pada Kak Bella.” Reinar memang berasal dari kalangan keluarga kurang mampu. Ayahnya sudah tiada sejak dia masih duduk di sekolah dasar, sedangkan ibunya hanyalah pemilik toko kelontong kecil di desa.

Reinar bisa sekolah di kota juga karena beasiswa, dan ada seorang donatur yang setiap bulannya memberi uang bulanan sebanyak satu juta rupiah padanya.

Bella sendiri hanya menggelengkan kepala mendengar perkataan Reinar. “Mereka memang kaya dan memiliki banyak uang, tapi sayangnya itu bukan milik mereka mereka, melainkan semua milik orangtuan mereka,” ujar Bella.

Bella memang berbeda dengan wanita pada umumnya, oleh karena itu Reinar mengagumi sosoknya.

“Bagaimana kalau malam ini kita makan di tempat ini?” Bella menunjuk warung nasi goreng pinggir jalan yang malam ini cukup ramai pengunjung.

“Lebih baik kita makan di restoran itu! Dilihat dari luar tempatnya cukup nyanan.” Reinar melihat restoran sederhana yang hanya berjarak seratus meter dari warung nasi goreng.

Bella melihat restoran yang dilihat Reinar. Restoran itu memang sederhana, tapi dia tahu berapa harga makanan di restoran itu untuk satu porsinya karena dia sering makan di restoran itu.

Dia buru-buru mengarahkan pandangannya ke arah Reinar. “Restoran itu memang sederhana, tapi harga makanannya cukup mahal. Lebih baik kita makan di tempat ini!”

Reinar menggelengkan kepala. “Uang tidak masalah untukku karena malam ini aku ingin sedikit boros.”

Reinar memegang tangan Bella, kemudian menarik wanita itu ikut dengannya pergi ke restoran yang ingin dia kunjungi.

Reinar dan Bella memilih tempat duduk yang cukup jauh dari pengunjung lainnya. Begitu keduanya duduk, salah satu pelayan mendatangi mereka untuk mencatat makanan yang dipesan.

“Aku pesan makan dan minuman terbaik di restoran ini.” Reinar memesan tanpa membuka buku menu makanan di atas meja.

Bella hanya menghela napas mendengar pesanan Reinar, kemudia dia memesan sama persis seperti yang dipesan pria itu.

“Kalau uang kamu tidak cukup, biar aku yang membayar.” Bella berkata pelan pada Reinar begitu pelayan yang melayani mereka pergi.

“Kak Bella tenang saja, uangku tidak akan habis hanya untuk makan malam kita.” Setelah berduaan selama beberapa menit, Reinar mulai tidak canggung dan dia tidak lagi menundukkan kepala.

“Harga makanan terbaik di sini tidak murah. Kalaupun kamu memiliki banyak uang untuk hari ini, seharusnya kamu tidak terlalu boros dalam pengeluaran.” Bella memberitahu Reinar supaya tidak menjadi orang yang boros.

Diberitahu seperti itu Reinar hanya tersenyum, tapi tiba-tiba wajahnya berubah serius saat dia mendengar suara sistem.

[Ding... Misi tersembunyi terdeteksi dan wajib diselesaikan! Temukan dan jinakkan bom yang di letakkan di ruangan restoran!]

[Hadiah misi » Peningkatan 1 Level, 10 Poin Kekuatan, 10 Poin Kecepatan, 5 Poin Kecerdasan, Satu Miliar Uang Tunai]

[Kegagalan misi » Kematian]

“Sistem, bagaimana caraku menemukan benda itu? Apa aku perlu menggeledah semua orang di tempat ini?” Reinar bertanya pada sistem di pikirannya.

[Ding... Tuan cukup mengaktifkan mata tembus pandang untuk mencari dan menjinakkan bom yang beberapa menit lagi akan meledak]

[Dimohon untuk tidak membuat kepanikan karena itu hanya akan mempersulit terselesaikannya misi Tuan]

“Bagaimana cara mengaktifkan mata tembus pandang?”

[Ding... Tuan cukup mengatakan aktif untuk mengaktifkan mata tembus pandang, dan untuk menonaktifkannya Tuan cukup mengatakan tutup]

Mengerti apa yang harus dia lakukan, Reinar langsung mengatakan aktif, dan bersamaan dengan itu kedua bola mata miliknya yang semula berwarna hita kini berubah warna menjadi biru.

Mata tembus pandang telah aktif, tapi seketika wajah Reinar memerah saat dia melihat Bella. ‘Mata ini benar-benar berfungsi.’ Reinar membatin, dan sekarang dia merasa telah memiliki apa yang selama ini menjadi impian para pria.

Teringat dengan misi yang harus dia selesaikan, Reinar berhenti main-main, dan mencari apa yang harus dia selesaikan.

Melihat sekeliling saat Bella sedang bermain dengan HP nya, tak butuh waktu lama untuk Reinar menemukan apa yang dicarinya. Sebuah kebetulan, benda itu berada tepat di belakang kursi yang ditempati Bella.

“Kak Bella, apapun yang sebentar lagi kamu lihat, aku mohon untuk tetap duduk dengan tenang!” Baru juga Reinar selesai berkata, pemilik restoran memberitahukan kalau ada bom di restorannya, dan melarang siapun meninggalkan restoran karena bom bisa meledak kalau ada yang meninggalkan restoran.

Mendengar itu seluruh pengunjung restoran panik, kecuali Reinar dan Bella.

“Apa kamu sebelumnya sudah tahu di tempat ini ada bom?” Bella menatap wajah Reinar tanpa berkedip.

Reinar mengangguk. “Kebetulan, salah satu bom itu ada di belakang kak Bella, tapi ada dua lainnya yang terpasang di pintu depan dan pintu belakang restoran.” Reinar baru saja menemukan ada dua bom lainnya di tempat berbeda.

Bella memutar posisi duduknya, kemudian dia mencari keberadaan benda mencurigakan, dan segera saja pandangannya tertuju pada tas hitam di atas satu-satunya meja yang saat ini berada di hadapannya.

“Rei, bagaimana kamu bisa tahu kalau itu bom?” Bella bertanya tanpa membalikkan badan.

“Tas itu tergeletak secara misterius di tempat itu, dan terlihat beberapa kabel terurai keluar dari dalam tas. Dari situ aku merasa isi tas itu adalah bom.”

Reinar menyampaikan sesuai dengan apa yang terlihat secara visual dari tas di hadapan Bella. Tidak mungkin dia mengatakan kalau dia memiliki mata tembus pandang, yang dapat melihat benda di dalam tas itu.

Kalau dia sampai mengatakan itu, mungkin saat ini Bella sudah mencongkel kedua matanya.

“Lalu, bagaimana kamu bisa tahu ada bom di pintu depan dan belakang restoran?” Kali ini Bella mengarahkan pandangan pada Reinar.

“Bukannya barusan pemilik restoran kengatakan pengunjung restoran tidak boleh keluar dari dalam restoran, kalau tidak ingin bom meledak?”

“Secara logika, pastinya ada sesuatu di pintu depan dan belakang, yang mungkin saja itu bom sama seperti di dalam tas itu.”

Logika Reinar cukup masuk akal, dan Bella yang seorang anggota elit kepolisian, dia cukup kagum dengan ketenangan Reinar meski nyawanya sedang terancam.

“Sepertinya ada orang penting di restoran ini sampai ada yang berencana meledakkannya.” Bella melihat sekeliling, dan pandangannya segera tertuju pada wanita yang kebetulan juga sedang memandangnya.

“Kenapa juga harus dia yang muncul di tempat ini?” Bella bergumam lirih, kemudia dia kembali mengarahkan pandangan ke arah Reinar.

Akan tetapi, sosok Reinar tak lagi ada di hadapannya.

“Ini tidak terlalu sulit.” Reinar ternyata sudah berada di belakang Bella.

Saat Bella melihat ke belakang, dia melihat bom di atas meja sudah berhasil di jinakkan, dan dengan kedua matanya dia melihat Reinar dengan santai berjalan ke pintu depan restoran.

Sedangkan Reinar yang berjalan ke pintu depan restoran, dia dapat melihat bom di atas pot bunga, tepat di samping pintu bagian luar.

Menggunakan mata tembus pandang, Reinar dengan mudah menemukan kabel yang harus dia potong untuk menjinakkan bom.

“Rupanya menjinakkan bom bukan sesuatu yang sulit. Dua selesai, tinggal satu lagi yang perlu aku jinakkan.” Di saat semua dilanda ketakutan, Reinar justru dengan santainya berjalan di hadapan banyak orang.

Dia bertanya letak pintu belakang pada pekerja restoran. Setelah tahu letak pintu belakang, Reinar pergi ke tempat itu untuk menjinakkan bom ketiga sekaligus yang terakhir.

“Baik, ini sudah selesai.” Reinar dengan tenang menjinakkan bom ketiga, dan tanpa dia sadari, sejak berjalan ke arah pintu belakang ada dua wanita yang mengikutinya.

Merasa misinya sudah terselesaikan, Reinar ingin masuk kembali ke dalam restoran, tapi saat membalikkan badan dia hanya bisa berhenti di tempat karena dua wanita berdiri tepat di hadapannya.

“Semua sudah selesai, mari kita lanjut makan! Oh iya, sebelum makan bagaimana kalau salah satu dari kalian menelpon pihak kepolisian untuk membereskan tiga bom yang telah aku jinakkan?”

Reinar mengenali dua wanita di depannya. Salah satu wanita adalah Bella dan wanita lainnya adalah Wina, ketua kelas yang memiliki hubungan cukup baik dengan Reinar.

Oleh karena itu, Reinar tidak terlalu canggung berada di hadapan mereka.

...----------------...

Bersambung.

Terpopuler

Comments

dewa imut

dewa imut

gwa iri cokkk

2024-04-20

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Polwan kah si Bella..

2024-03-23

1

Yan Sofian

Yan Sofian

pekerja kantoran kantor polisi tuh /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/

2024-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Kemunculan Sistem
2 Chapter 2. Menyelesaikan Misi Pertama
3 Chapter 3. Menjinakkan Bom
4 Chapter 4. Setumpuk Hadiah Dalam Beberapa Menit
5 Chapter 5. Tubuh Dewa Petarung
6 Chapter 6. Upgrade Level Sistem
7 Chapter 7. Si Nomor Dua
8 Chapter 8. Naluri Seorang Pria
9 Chapter 9. Pasukan Super Elite
10 Chapter 10. Terancam Menjadi Kasim
11 Chapter 11. Menjadi Anggor Pasukan Elite
12 Chapter 12. Sekelompok Pengkhianat
13 Chapter 13. Menaklukkan Dua Keindahan
14 Chapter 14. Pasukan Elite Tingkat S
15 Chapter 15. Lawan Yang Membosankan
16 Chapter 16. Janji Pada Seorang Penyelamat
17 Chapter 17. Pura-Pura Tertidur
18 Chapter 18. Mendapatkan 180 Miliar Dalam Satu Malam
19 Chapter 19. Terperangkap Diantara Empat Keindahan
20 Chapter 20. CCTV Di Pemandian
21 Chapter 21. Serangan Di Perjalanan Pulang
22 Chapter 22. Melakukan Penyamaran
23 Chapter 23. Menyelamatkan Erina
24 Chapter 24. Mantan Kekasih
25 Chapter 25. Membeli Oleh-Oleh
26 Chapter 26. Pulang
27 Chapter 27. Masalah Di Bandara
28 Chapter 28. Tinggal Dibawah Satu Atap Yang Sama
29 Chapter 29. Menangkap Penjambret
30 Chapter 30. Kedatangan Wanita Yang Sangat Dirindukan
31 Chapter 31. Keputusan Para Wanita
32 Chapter 32. Misi Melindungi Keluarga Bagaskara
33 Chapter 33. Mengetahui Fakta Tersembunyi
34 Chapter 34. Mengunjungi Rumah Utama Keluarga Bagaskara
35 Chapter 35. Kena Batunya Sendiri
36 Chapter 36. Terkepung Musuh Dari Empat Arah Berbeda
37 Chapter 37. Datangnya Bala Bantuan Musuh
38 Chapter 38. Mengalahkan Seluruh Lawan
39 Chapter 39. Rencana Pria Bertopeng
40 Chapter 40. Pengkhianatan Pria Bertopeng
41 Chapter 41. Menyusup Ke Dalam Markas Asosiasi Red Cobra
42 Chapter 42. Berhasil Mendapatkan Informasi
43 Chapter 43. Kematian Brandy
44 Chapter 44. Gadis Polos
45 Chapter 45. Menjadi Wakil Pemimpin Pasukan Elite
46 Chapter 46. Berbelanja Bersama
47 Chapter 47. Rencana Mendirikan Perusahaan
48 Chapter 48. Bertemu Calon Mertua
49 Chapter 49. Melihat Bangunan Perusahaan
50 Chapter 50. Pria Tangguh
51 Chapter 51. Menandatangani Kontrak Kerja
52 Chapter 52. Kehebatan Sistem Kebal Hukum
53 Chapter 53. Rencana Bulan Madu
54 Chapter 54. Menanggung Akibat Dari Perbuatan Diri Sendiri
55 Chapter 55. Diseret Menuju Kantor Polisi
56 Chapter 56. Hadiah Dari Seorang Ayah
57 Chapter 57. Kemunculan Anggota Asosiasi Black Dragon
58 Chapter 58. Hubungan Kurang Baik
59 Chapter 59. Berurusan Dengan Orang Yang Salah
60 Chapter 60. Pergi Menemui Rita
61 Chapter 61. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
62 Chapter 62. Mafia Kelelawar Hitam
63 Chapter 63. Pembantaian Kurang Dari Satu Jam
64 Chapter 64. Membenarkan Perkataan Rita
65 Chapter 65. Mengunjungi Calon Ayah Mertua
66 Chapter 66. Tidak Pantas Menjadi Ayahnya
67 Chapter 67. Hari Pernikahan
68 Chapter 68. Kedatangan Tamu Tak Diundang
69 Chapter 69. Menuntut Balas
70 Chapter 70. Memasuki Pasar Gelap
71 Chapter 71. Bertemu Salah Satu Pemimpin Kelompok Tubuh Besi
72 Chapter 72. Kematian Virgo
73 Chapter 73. Meninggalkan Pasar Gelap
74 Chapter 74. Sumpah Sebelum Kematian
75 Chapter 75. Menjadi Sosok Iblis Kematian
76 Chapter 76. Munculnya Kelompok Stars Of Darkness
77 Chapter 77. Menyelamatkan Orangtua Cleo
78 Chapter 78. Last Boss
79 Chapter 79. Meningkatkan Keaman
80 Chapter 80. Kembalinya Sistem
81 Chapter 81. Mengancam Musuh
82 Chapter 82. Menemani Bermain
83 Chapter 83. Rencana Para Wanita
84 Chapter 84. Makan Malam Di Rumah Keluarga Cleo
85 Chapter 85. Terjebak Di Tempat Yang Sama
86 Chapter 86. Sulit Percaya Dengan Orang Tak Dikenal
87 Chapter 87. Misi Membangun Istana Harem
88 Chapter 88. Menyatukan Kekuatan Untuk Balas Dendam
89 Chapter 89. Undangan Pernikahan
90 Chapter 90. Virus Mematikan
91 Chapter 91. Menemui Margaret
92 Chapter 92. Pria Tidak Tahu Malu
93 Chapter 93. Sisi Lain Margaret
94 Chapter 94. Kehancuran Keluarga Mahesa
95 Chapter 95. Bertemu Mantan Teman Satu Kelas
96 Chapter 96. Sosok Tubuh Besi Yang Sesungguhnya
97 Chapter 97. Kejamnya Orang-Orang Dunia Bawah
98 Chapter 98. Misi Mudah Hadiah Melimpah
99 Chapter 99. Teman Masa Lalu
100 Chapter 100. Menemukan Cinta Masa Lalu
101 Chapter 101. Berkumpulnya Seluruh Kekuatan Utama Musuh
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1. Kemunculan Sistem
2
Chapter 2. Menyelesaikan Misi Pertama
3
Chapter 3. Menjinakkan Bom
4
Chapter 4. Setumpuk Hadiah Dalam Beberapa Menit
5
Chapter 5. Tubuh Dewa Petarung
6
Chapter 6. Upgrade Level Sistem
7
Chapter 7. Si Nomor Dua
8
Chapter 8. Naluri Seorang Pria
9
Chapter 9. Pasukan Super Elite
10
Chapter 10. Terancam Menjadi Kasim
11
Chapter 11. Menjadi Anggor Pasukan Elite
12
Chapter 12. Sekelompok Pengkhianat
13
Chapter 13. Menaklukkan Dua Keindahan
14
Chapter 14. Pasukan Elite Tingkat S
15
Chapter 15. Lawan Yang Membosankan
16
Chapter 16. Janji Pada Seorang Penyelamat
17
Chapter 17. Pura-Pura Tertidur
18
Chapter 18. Mendapatkan 180 Miliar Dalam Satu Malam
19
Chapter 19. Terperangkap Diantara Empat Keindahan
20
Chapter 20. CCTV Di Pemandian
21
Chapter 21. Serangan Di Perjalanan Pulang
22
Chapter 22. Melakukan Penyamaran
23
Chapter 23. Menyelamatkan Erina
24
Chapter 24. Mantan Kekasih
25
Chapter 25. Membeli Oleh-Oleh
26
Chapter 26. Pulang
27
Chapter 27. Masalah Di Bandara
28
Chapter 28. Tinggal Dibawah Satu Atap Yang Sama
29
Chapter 29. Menangkap Penjambret
30
Chapter 30. Kedatangan Wanita Yang Sangat Dirindukan
31
Chapter 31. Keputusan Para Wanita
32
Chapter 32. Misi Melindungi Keluarga Bagaskara
33
Chapter 33. Mengetahui Fakta Tersembunyi
34
Chapter 34. Mengunjungi Rumah Utama Keluarga Bagaskara
35
Chapter 35. Kena Batunya Sendiri
36
Chapter 36. Terkepung Musuh Dari Empat Arah Berbeda
37
Chapter 37. Datangnya Bala Bantuan Musuh
38
Chapter 38. Mengalahkan Seluruh Lawan
39
Chapter 39. Rencana Pria Bertopeng
40
Chapter 40. Pengkhianatan Pria Bertopeng
41
Chapter 41. Menyusup Ke Dalam Markas Asosiasi Red Cobra
42
Chapter 42. Berhasil Mendapatkan Informasi
43
Chapter 43. Kematian Brandy
44
Chapter 44. Gadis Polos
45
Chapter 45. Menjadi Wakil Pemimpin Pasukan Elite
46
Chapter 46. Berbelanja Bersama
47
Chapter 47. Rencana Mendirikan Perusahaan
48
Chapter 48. Bertemu Calon Mertua
49
Chapter 49. Melihat Bangunan Perusahaan
50
Chapter 50. Pria Tangguh
51
Chapter 51. Menandatangani Kontrak Kerja
52
Chapter 52. Kehebatan Sistem Kebal Hukum
53
Chapter 53. Rencana Bulan Madu
54
Chapter 54. Menanggung Akibat Dari Perbuatan Diri Sendiri
55
Chapter 55. Diseret Menuju Kantor Polisi
56
Chapter 56. Hadiah Dari Seorang Ayah
57
Chapter 57. Kemunculan Anggota Asosiasi Black Dragon
58
Chapter 58. Hubungan Kurang Baik
59
Chapter 59. Berurusan Dengan Orang Yang Salah
60
Chapter 60. Pergi Menemui Rita
61
Chapter 61. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
62
Chapter 62. Mafia Kelelawar Hitam
63
Chapter 63. Pembantaian Kurang Dari Satu Jam
64
Chapter 64. Membenarkan Perkataan Rita
65
Chapter 65. Mengunjungi Calon Ayah Mertua
66
Chapter 66. Tidak Pantas Menjadi Ayahnya
67
Chapter 67. Hari Pernikahan
68
Chapter 68. Kedatangan Tamu Tak Diundang
69
Chapter 69. Menuntut Balas
70
Chapter 70. Memasuki Pasar Gelap
71
Chapter 71. Bertemu Salah Satu Pemimpin Kelompok Tubuh Besi
72
Chapter 72. Kematian Virgo
73
Chapter 73. Meninggalkan Pasar Gelap
74
Chapter 74. Sumpah Sebelum Kematian
75
Chapter 75. Menjadi Sosok Iblis Kematian
76
Chapter 76. Munculnya Kelompok Stars Of Darkness
77
Chapter 77. Menyelamatkan Orangtua Cleo
78
Chapter 78. Last Boss
79
Chapter 79. Meningkatkan Keaman
80
Chapter 80. Kembalinya Sistem
81
Chapter 81. Mengancam Musuh
82
Chapter 82. Menemani Bermain
83
Chapter 83. Rencana Para Wanita
84
Chapter 84. Makan Malam Di Rumah Keluarga Cleo
85
Chapter 85. Terjebak Di Tempat Yang Sama
86
Chapter 86. Sulit Percaya Dengan Orang Tak Dikenal
87
Chapter 87. Misi Membangun Istana Harem
88
Chapter 88. Menyatukan Kekuatan Untuk Balas Dendam
89
Chapter 89. Undangan Pernikahan
90
Chapter 90. Virus Mematikan
91
Chapter 91. Menemui Margaret
92
Chapter 92. Pria Tidak Tahu Malu
93
Chapter 93. Sisi Lain Margaret
94
Chapter 94. Kehancuran Keluarga Mahesa
95
Chapter 95. Bertemu Mantan Teman Satu Kelas
96
Chapter 96. Sosok Tubuh Besi Yang Sesungguhnya
97
Chapter 97. Kejamnya Orang-Orang Dunia Bawah
98
Chapter 98. Misi Mudah Hadiah Melimpah
99
Chapter 99. Teman Masa Lalu
100
Chapter 100. Menemukan Cinta Masa Lalu
101
Chapter 101. Berkumpulnya Seluruh Kekuatan Utama Musuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!