Sepanjang perjalanan menuju RSUD, tidak ada percakapan diantara mereka. Karena masih canggung, dan laki-laki itu tampak sedang sangat buru-buru.
Sesampainya di depan ruang IGD, Laki-laki itupun turun. Ternyata dia sudah ditunggu dua perawat di depan pintu IGD.
"Terimakasih ya." kata Laki-laki itu.
"Oh, ya. Sama-sama." jawab Mutiara singkat dengan tanpa melihat pria didepannya.
"Maaf Dokter Dzen, anda sudah ditunggu di dalam." kata salah seorang suster.
"Baik, akan segera saya tangani." jawab Dzen sambil bergegas masuk ke dalam ruang IGD dengan masih mengenakan helem di kepala nya.
"Maaf dok, helemnya mohon dilepas dulu." kata suster sambil tersenyum
"Astaghfirullah. Lupa." gumam Dzen sambil melepas helem dikepalanya.
Saking buru-burunya, laki-laki itu sampai lupa untuk menanyakan nama gadis yang telah menjemputnya dari stasiun. Sedangkan Mutiara yang memang tidak banyak bicara, tidak mau memulai bicara dengan laki-laki itu. Tanpa menunggu aba-aba, setelah pindah ke kursi kemudi, Mutiara pun dengan tak banyak berharap untuk berkenalan Dengn laki-laki salah sambung itu, segera menstater motor metiknya dan meninggalkan IGD. Dan saking paniknya, karena hari ini dia harus mengikuti kuliah pagi, dia pun juga lupa dengan helem yang dia pinjamkan pada pria yang dijemputnya tadi.
Setelah meleoas Helem, dan diserahkan pada suster yang menyambutnya tadi, Dzen segera masuk ruang IGD, yang ternyata sudah ditunggu oleh beberapa perawat, yang sedang menunggu kedatangannya.
"Maaf Sus, saya terlambat. Pasien nya yang mana sus?" tanya Laki-laki itu.
"Yang ini dok." kata salah seorang suster.
Dokter itupun segera masuk ke bilik pasien yang baru saja mengalami kecelakaan. Dokter itu segera melakukan tindakan pertolongan pertama. Karena kondisi pasien cukup kritis. Sehingga dokter muda itu, tak sempat terfikir oleh gadis yang telah mengantarnya sampai ke RSUD tadi.
Sedangkan Mutiara, yang sudah melaju cukup jauh dari RSUD, baru sadar kalau ada yang kurang, dan ternyata dia sadar kalau dia tidak memakai helem.
"Astaghfirullah. Pantesan kok rasanya enteng banget, ternyata aku ga pake helm. Berarti aku mending lewat jalan kecil aja." gumam Mutiara.
Sesampainya di kos, dia segera mandi, dan bersiap diri menuju kampus untuk kuliah. Karena mengingat waktunya sudah tersita untuk agenda tak terduga tadi. Diapun memutuskan untuk pinjam helm milik ibu kost, karena dia tidak berani pinjam helm sembarangan milik teman kost nya, khawatir jika situannya mencari.
"Maaf bu Sri, saya boleh pinjam helm tida ya? Kebetulan tadi helm saya kebawa temen."
"Oh, ya boleh dong Tiara. Dibawa aja. Ga kepake juga kok." kata bu Sri.
"Ya bu, saya pinjam dulu ya bu."
"Iya Tiara."
Mutiara pun segera melajukan motornya ke kampus. Saat jam perkuliahan, terasa Ponselnya bergetar beberapa kali. Mutiara sebagai mahasiswa teladan, dia paling anti memainkan ponsel ketika jam perkuliahan. Dia sangat fokus dengan mata kuliah yang diikutinya.
Setelah perkuliahan selesai, Mutiara masih duduk di bangkunya, dan membuka ponselnya yang sempat bergetar sedari tadi.
"Siapa sih..." gerutu Mutiara, tetapi tetap mengambil ponsel dari dalam saku gamisnya.
"Nomer salah sambung yang tadi." gumam Mutiara.
Mutiara tidak kembali menelpon, melainkan hanya mengirim chat.
📨'Assalamualaikum. Maaf mas, tadi saya baru ada kuliah. Ada apa ya?'
Setelah pesan terkirim, ponselnya berbunyi lagi. Ada panggilan masuk.
"Ehm, Halo. Assalamualaikum." sapa Mutiara.
"Wa'alaikumsalam. Ehm, nona. Maaf, tadi helm anda kebawa saya. Maaf saya lupa tadi, saking paniknya." suara Dzen dari seberang.
"Oh,Iya. gapapa Mas." kata Mutiara.
"Ehm, misal kita ketemu, bisa ga? Saya mau mengembalikan helm ini." kata Dzen.
Meski helm milik Mutiara helm sederhana dan murah, Tetapi kalau mau diikhlaskan kok ya berat. Karena dia harus mengeluarkan isi dompetnya lagi untuk beli helm.
"InshaaAllah bisa mas. Kebetulan ini kuliah saya jiga sudah selesai " Jawab Mutiara yang sempet berfikir.
"Okey. Nanti kita ketemu di dekat RSUD saja ya. Karena saya masih harus kembali ke RS."
"Oh ya. Baik mas."
"Saya tunggu nanti sekalian makan siang, di Mentari kafe ya.
"Oh. Baik mas."
Sambungan teleponpun terhenti. Mutiara segera membereskan alat tulisnya dan segera keluar dari kelas menuju ruang parkir untuk mengambil motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Ummiami
lanjut thor
2022-12-06
1
Herry Murniasih
awal yg baik untuk memulai persahabatan, lanjut Thor
2022-11-20
0
Neulis Saja
it's seem they are partner
2022-09-19
0