.
.
.
.
HOLAAA GAESSS SELAMAT MEMBACA .....
Sebangku dengan martin
Saat kakak kelas itu mau bicara lagi tiba tiba....
Sean datang bersama gerombolan nya, dan langsung menuju ke meja kita juga, seketika aku ngerasa pengap karna di kelilingi banyak orang.
Jadi aku memutuskan untuk berdiri dan ingin kembali ke kelas, tapi langsung di tahan oleh suara yang menyebalkan.
" Duduk, kenapa pergi? , Kalah sama pacar gue?". Kata Sean sambil menghalangi jalan ku menuju keluar kantin.
Oh jadi itu pacarnyaaa, pantas sama sama ngeselin. Ucapku dalam hati sambil memperhatikan mereka.
" Ga, lagian siapa yang bertengkar?" Jawabku dengan memandang nya sinis.
" Balik yukkk, aku ga jadi lapar nih". Ucapku ke Steven dan yang lainnya .
Mereka yang mengerti akan situasi pun langsung berdiri dari tempat mereka dan menghampiri ku.
Setelah kita membayar makan yang di sediakan di meja tadi pun kita melangkah menuju kelas.
Tapi berhenti karna Sean bersuara.
" Lu ga mau kuciran lu gua balikin?" Tanya Sean yang memberhentikan langkah kita.
" Ga, pakai aja". Jawab ku, sambil berjalan kembali ke kelas.
Shittt . Ucap Sean dalam hati dengan tatapan yang mematikan menatap ke arah ku.
" Okeyy kalau lu ga mau " jawab Sean teriak sambil terus menatap kami.
Dijalan kita ngobrol ngobrol sambil menuju kelas.
" Eh, gila Shan lu berani banget sama kak Winda dan curut curut nya itu " kata Angel di selah selah perbincangan kita.
" Kak Winda siapa?" Tanya ku yang tidak tau siapa yang di katakan Angel.
" Itu yang dikantin tadi, pacarnya Sean ". Jawab Steven menimpali.
" Oh mereka, btw mereka emang beneran pacaran apa gimana?". Tanya ku ke mereka ber4.
" Iya " jawab mereka serentak.
" Pantas". Jawab ku lagi
" Kenapa ?" tanya Betty mewakili.
" Iya pantes, soalnya sama sama ngeselin " jawabku lagi.
" Wih gila lu, baru lu yang berani ngomong gitu tentang mereka" jawab Shinta
" Tapi emang benar sih mereka ngeselin" kata Angel menimpali perkataan ku. Dan dibalas mereka dengan anggukan kepala.
" Iya juga sih " jawab mereka.
" Tapi Sean Nerima dia itu karna terpaksa, makanya tu cunguk sekarang bisa jadi pacar Sean " jawab Steven .
" Ya iya lah terpaksa, ya kali bg Sean mau punya pacar model nya begituan" jawab Angel lagi.
" Kok kalian pada bilang gitu, emang kenapa sama mereka?" Tanya ku
" Iya dong Shan satu sekolah juga tau kalau dia tu ga punya malu, setiap hari dekatin kak Sean, dan selalu caper kalau ada kak Sean, kecentilan banget jadi cewek" jawab Angel lagi.
Ternyata Angel yang paling lantam dari kita ber3 dan paling cepat kalau udh masalah gosip tentang sekolah.
" Iya makanya Sean jadi terima tu cewek biar ga di ganggu in melulu, eh setelah jadi malah makin kek ulat keket nempel Mulu" jawab Steven menimpali
" Hahahaha" tawa kita serempak setelah mendengar panggilan yang dibuat stev buat pacarnya Sean tadi.
" Ehh, btw kenapa ga ada yang berani ke mereka?" Tanya ku heran teringat perkataan Shinta tadi.
" Gila gimana mau berani coba, Sean itu anak pemilik sekolah kita ini, gua aja yang ikut geng mereka juga ga berani kalau dia udh marah dan ngulah" jawab Steven. " Dan cunguk satu tu , ya karna dia pacarnya Sean doang, kalau ga kita juga males ngehargai dia, makanya adik adik kelas yang lain juga segan ke dia, kalau kita mah ga lah ya " tambah Steven lagi .
" Idihhh, mentang mentang anak pemilik sekolah ini, jadi suka suka dia gitu?, Dan ga ada yang berani ngebantah?" Tanya ku lagi.
" Iya lh, bisa bisa kita di keluarin dari sekolah kalau ngelawan dia" jawab Shinta.
" Udah ah capek, males bahas mereka lgi, ga penting juga di aku" ucap ku.
Hingga akhirnya kita sampai juga di kelas, dan ternyata aku duduk semeja dengan Martyn, yang berada di posisi belakang dan bersampingan dengan jendela.
" Permisi " ucap ku ke Martyn karna posisiku duduk dekat dengan dinding jendela jadi harus melewati Martyn terlebih dahulu.
" Silahkan" jawab Martyn sambil berdiri agar aku bisa masuk ke dalam.
" Makasih ". Ucapku, dan hanya dibalas dengan senyum dan anggukan kepala setelah itu dia duduk kembali.
Tinn tongg tinn tonggg .
Suara bell kembali berbunyi, yang menandakan bahwa istirahat telah selesai dan di lanjut dengan pelajaran berikutnya yang akan segera berlangsung.
Tappp.. tappp tappp...
Sura langkah kaki terdengar dari arah samping menuju kelas kami. Dan sekaran kami memasuki jam pelajaran seni budaya.
" Selamat siang anak anak" ucap guru lelaki yang tidak tua dan tidak muda juga sambil memasuki kelas kami menuju ke meja yang di sediakan untuk guru guru meletak barang barang mereka selama pelajaran berlangsung.
" Siang pak" jawab kami semua dengan serentak.
" Baik lah anak anak, seperti yang bapak katakan Minggu lalu, kalau kita hari ini akan mulai peraktik melukisnya. Karna kalian ganjil jadi nanti ada yang 3 orang dalam kelompoknya ya" kata bapak yang menggunakan pakaian batik tersebut.
" Eh tunggu dulu , sepertinya kalian sudah pas , 12, 12, 12, 12. Ada anak baru ya?" Tanya bapak itu sambil ngehitung setiap gang meja.
" Iya pak" jawab ketua kelas, yang ternyata Steven .
" Baik, berarti tidak perlu lagi ada yang 3 dalam satu kelompok.
Baik nak coba dulu kamu perkenalkan nama kamu siapa " ucap bapak itu .
" Nama saya Shandra pak " jawab ku memperkenalkan diri ke bapak tersebut.
" Baik Shandra, nama bapak pak nichson , bapak mengajar mata pelajaran seni budaya dan prakarya, selamat bergabung di kelas bapak ya ". Ucap pak nichson juga memperkenalkan diri kepada ku.
" Baik pak terimakasih" jawabku .
" Baiklah, seperti yang kita bicarakan kemarin, kalau hari ini kita akan melukis sesuai ke inginan kalian, dan bapak mau kalian menggambar kan apa yang sedang kalian rasakan. Gunakan teknik yang sudah bapak ajarkan Minggu lalu supaya mempermudah cara melukis kalian, buat yang belum paham boleh tanya bapak kembali atau ke teman temannya yang lain, mengerti " ucap pak nichson .
" Ngerti pakkk" jawab kami serentak.
" Hekhem! " Dehem ku ke Martyn
" Iya kenapa?" Jawab Martyn
" Aku ga ada perlengkapan mau ngelukis" ucap ku .
" Oh, mau ditemani ke koperasi apa mau bagi dua aja dulu " tanya Martyn sekalian menawarkan diri.
" Ga usah aku ngeliatin kamu aja dulu " jawab ku.
" Okeyy, nanti aku kasih tau cara nya gimana kalau perlengkapan kamu sudah ada". Jawab Martyn
" Iya, btw nama kamu Martyn kan?" Tanya ku.
" Iya, kenapa?" Jawab nya.
" Gpp, nanti takut salah panggil aja " jawab ku
Tappp... Tappp... Tapp..
Suara langkah kaki pak nichson menuju setiap meja siswa sambil memperhatikan hasil lukisan mereka.
Hingga tiba di meja kami bapak itu berhenti .
" Gimana Martyn, sudah bisa di lihat hasilnya?" Tanya pak nichson.
" Bentar pak sikit lgi, belum kelihatan bentuknya". Jawab Martyn .
" Kamu Shandra belum paham ya?" Tanya pak nichson
" Iya pak, saya juga belum punya perlengkapan melukisnya" jawab ku.
" Oh ya gpp, tapi hari ini kamu perhatikan Martyn aja dulu, biar paham Minggu depan. Dan jangan lupa Minggu depan dan setiap pelajaran bapak kamu bawa alat untuk menggambar kamu , tapi ga terus sih kita menggambar, tapi nanti setiap selesai ngajar bapak bakalan kasih tau apa pelajaran berikutnya jadi tenang aja". Kata pak nichson
" Baik pak" jawab ku.
" Kamu juga Martyn, kasih tau tekniknya biar Shandra lebih paham lagi, kamu kan paling jago menggambar di kelas ini. Shan jangan malu malu kalau mau tanya ke Martyn, soalnya dia paling jago menggambar di kelas ini ". Kata pak nichson.
" Iya pak" jawab ku
" Ah bapak ini bisa aja, jangan puji terus pak nanti saya ketinggian" jawab Martyn sambil tertawa.
" Gosiippp terusss" ucap Steven yang tiba tiba bicara, sambil berjalan kesana kemari ntah mencari barang apa.
" Alah bialng aja kamu iri karena ga ada yang ajak kamu bicara" jawab pak nichson karna tau kalau anak anak yang lain juga pada fokus dengan gambar masing masing .
" Auah geyaaapp" jawab Steven
" Ahahahahahh" tawa kami serentak setelah melihat muka kesal Steven.
Berapa menit kemudian...
" Shan, coba lihat lukisan ku, bagus ga?" Tanya Martyn sambil menampakan hasil gambaran nya ke arah ku.
" Woww, gila bagus bgt " ucap ku terkejut melihat hasil yang sudah di lukis Martyn, padahal belum di beri warna, tapi sudah kelihatan bagus dan cantik sekalih hasilnya.
" Ah kamu bisa aja, makasih ya udah muji jadi tambah semangat nih " ucap nya gembira karna telah ku puji.
Ehh ucapku sambil tersenyum canggung.
.
.
.
.
Nexxt chepter ya GAESSSS❤️.
Jngn lupa like & coment ya cinta ❤️❤️💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments