Karin dan Doni berjalan menuju sebuah hotel nnn. Mereka lansung menuju kesebuah kamar. Karin dag dig dug berjalan kesebuah kamar. Baginya ini pengalaman pertama yang memalukan.
Ia ingat pesan Rara bahwa jangan malu – maluin dalam melayani prianya jika mau menghasilkan banyak uang. Karin dan Doni sampai dikamar 304.
Mereka mengetok pintu kamar hotel. Pintu terbuka dengan menampilkan seorang pria yang kemungkinan berumur 24 tahun. Karin terpesona pada pria itu pada pandangan pertama. Pria ini begitu gagah. Wajahnya yang sempurna, tubuhnya yang tegap, dan tubuhnya yang tinggi 180 membuat lelaki itu semakin gagah.
“Bro kenalkan ini Karin, Karin ini Aldo.” Ucap Doni mengenalkan mereka.
“Ini sudah 17 kan Don? Gua nggak mau ambil resiko nantinya.”ucap Aldo berjalan masuk kedalam kamar hotel.
“Tenang, dia tahun ini mau 18 tahun kok, oh ya apa kamu sudah siapkan surat perjanjian?”
“Disini tidak ada surat perjanjian, saya akan pakai dia satu – satunya selama dia bisa memuaskan saya, dan untuk keamanan saya maunya dia tinggalnya di apartemen saya” ucap Aldo yang duduk di tepi ranjang hotel.
“Tapi ingat bro, kamu tidak boleh ikut campur masalah pribadinya, dan untuk uang mukanya kamu harus mengeluarkan 200 juta karena ini masih perawan, uang tiap bulan 50 jutaan biaya sekolah sampe lulus” ucap Doni.
Mendengar kata perawan membuat Karin malu. Wajahnya memerah menahan malu.
“ OK, untuk itu saya tidak ada masalah” Aldo mengeluarkan selembar cek bertuliskan 300 juta.
Doni pun mengambil cek tersebut lalu meninggalkan kamar tersebut sambil berkata :
“ Rin, besok kita bicarakan masalah ini, aku tinggal dulu”
Karin tampak canggung tinggal berdua dengan pria yang baru ia kenalnya itu. Nampaknya pria ini baik baginya tapi entah bagaimana bisa terjerumus ke pergaulan sebebas ini.
“ Apa seperti ini pergaulan orang kaya?” Tanya Karin dalam hati.
Aldo melihat Karin yang bengong berdiri ditempatnya lansung mendehem. Karin kaget mendengar deheman Aldo sambil berjalan mendekat ke Aldo.
“Maaf kak, kenalkan saya Karin.” Karin Nampak agak gugup.
“OK, selama loe jadi simpanan gue, gue nggak mau loe ikut campur urusan pribadi gue, dan low juga tidak boleh ikut campur urusan gue.” ucap Aldo memandang Karin yang cantik dan mulus.
“Baiklah, mungkin aku mandi dulu.” ujar Karin lalu berjalan kekamar mandi.
Sambil menunggu Karin mandi, Aldo mengerjakan pekerjaan kantornya. Aldo memang masih duduk di bangku kuliah, tapi ia sudah bekerja sebagai wakil direktur di perusahaan Papanya.
Ia bekerja sambil kuliah. Selama dua tahun masuk ke perusahaan membuatnya selalu menjadi kebanggaan bagi papanya. Aldo hanya anak tunggal. Sudah 30 menit Karin dikamar mandi. Ia begitu gugup keluar dari kamar mandi dan bingung apa yang harus ia lakukan. Aldo merasa aneh, lansung mengetuk kamar mandi.
“ Rin, loe ngapain kok lama banget.” Aldo menggedor pintu kamar mandi.
“ Iya, ini gua mau keluar.” Karin membuka pintu dan keluar menggunakan handuk kimono yang disediakan hotel.
“ Gua mandi dulu ya.” Aldo mengedipkan matanya membuat wajah Karin semakin memerah.
Tak sampai 15 menit akhirnya Aldo keluar dari kamar mandi. Aldo lansung berjalan mendekati Karin dan duduk disebelah Karin. Mata Aldo tertuju ke bibir merahnya Karin. Tanpa bicara sepatah katapun ia mengecup bibirnya Karin. Karin hanya pasrah dengan apa yang terjadi padanya saat ini. Lalu terjadilah apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan pasangan yang belum menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
MiliK Bei Mingye
b
2022-08-27
0