Tuan Artha

...~Happy Reading~...

Di sebuah kafe, seorang wanita paruh baya namun masih terlihat begitu cantik. Sedang begitu fokus berbincang dengan laki laki yang seumuran dengan putri nya. Ya, Sarah sore ini sengaja keluar rumah untuk menemui klien pertama nya.

"Jadi bagaimana?" tawar laki laki itu dengan begitu santai sambil menyeruput secangkir kopi.

"Tapi saya akan diskusikan dulu dengan putri saya!" kata Sarah membuat kening laki laki itu sedikit berkerut.

"Anda memiliki putri?" tanya nya sedikit terkejut.

"Ya, putriku sudah dewasa. Mungkin seumuran dengan Anda atau mungkin sedikit lebih muda. Dia sudah bekerja sekarang."

"Ah, begitu. Baiklah, pikirkan kembali tawaran saya. Dan bila anda sudah yakin, segera hubungi saya. Ini adalah alamat perusahaan saya, anda bisa menemui saya di sana." ujar nya seraya memberikan selembar kartu nama kepada Sarah.

"Baiklah, terimakasih sebelum nya tuan Artha karena sudah mempercayai saya dalam hal ini." ucap Sarah tersenyum tulus kepada Klien nya.

"Of course!"? jawab nya dengan menjetikkan jari nya tepat di depan walah Sarah, "Saya sudah mengenal anda cukup lama. Bahkan saya tahu bahwa dulu anda sering mengikuti acara acara penting waktu di Italia. Maka dari itu, ketika saya melihat iklan anda, saya cukup tertarik dan bersedia menanam modal besar karena percaya dengan anda!" imbuh nya dengan senyum menawan menatap Sarah.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Bila nanti bisnis ini benar berjalan saya pastikan tidak akan mengecewakan tuan Artha!" ucap Sarah tersenyum lega karena dirinya di pertemukan dengan investor besar yang bersedia memberikan nya modal untuk membuka WO.

Setelah membuat kesepakatan, Sarah pun segera pulang untuk berdiskusi dengan Shiena. Dan bila Shiena setuju, maka besok Sarah akan mendatangi kantor tuan Artha untuk tanda tangan kontrak.

Sarah percaya, bahwa dirinya orang baik maka akan di pertemukan dengan orang baik pula. Begitu pikir nya.

Sebelum pulang ke rumah, Sarah menyempatkan untuk membeli makanan terlebih dulu. Daripada harus memasak dan menghancurkan isi rumah, lebih baik dirinya membeli makanan di sebuah warung makan atau warung tenda.

"Yuhhuuuu, Mami pulang!" seru Sarah ketika memasuki rumah dengan membawa dia kantong plastik berisi makanan.

"Darimana aja sih Mi. Katanya sebentar lagi pulang, ini ampe jam tuju baru sampai rumah! mami mau cari papi baru!" cetus Shiena mendengus ketika menghampiri sang mami.

"Hussh mulut kamu itu!" saut mami Sarah tak suka, "Mami sudah bilang tadi, Mami lagi meeting. Ayo makan dulu. Baru setelah itu kita bicara."

Mami Sarah segera mengajak Shiena untuk menyiapkan makan malam. Karena di rumah itu tidak memiliki meja makan, Shiena dan mami Sarah selalu makan di lantai dengan beralaskan karpet di depan televisi.

Benar benar sangat sederhana dan jauh dari kehidupan nya yang dulu.

"Ini mami beli dimana?" tanya Shiena ketika melihat makanan di depan nya.

"Di depan komplek sana. Tadi mami ketemu juga sama Aldo. Dia beli ini ya sudah mami ikutan beli!" kata mami Sarah begitu santai sambil membuka bungkus makanan nya.

"Mi, ini gimana makan nya?" tanya Shiena sedikit bingung.

"Tadi mami lihat lihat cara orang orang yang makan di sana. Kayak nya tuh enak banget, nih begini, kamu lihatin mami ya."

Dan mami Sarah pun perlahan mulai memakan ikan lele yang di cocok dengan sambal dan lalapan di piring nya. Memperlihatkan kepada putri nya cara orang orang makan menggunakan tangan.

"Mi, kayaknya mending pakai sendok deh!" kata Shiena sedikit kikuk melihat cara mami nya makan yang begitu berantakan.

"Tapi kalau pakai sendok lebih sulit, Sayang." ujar mami Sarah memghela napas sedikit kasar karena kesal, nasi nya begitu sulit masuk ke dalam mulut nya.

Cukup lama makan malam antara Shiena dan mami Sarah malam ini. Keduanya masih sama sama belajar cara memakan pecel lele dengan menggunakan tangan, sementara nasi yang di belinya tadi begitu kepyur dan mudah terpisah sehingga sangat sulit untuk di kumpulkan dan di masukkan bersamaan dalam mulut.

(Kepyur, apaan sih bahasa kalian? intinya nasi pera tahu kan yah ✌🏻🙈🙈🙈🙈🤭🤭)

Terpopuler

Comments

Nuynurani

Nuynurani

klau d sini namanya bear

2024-03-26

0

buna Risma

buna Risma

nasi pera,cocok buat nasi goreng...

2024-02-28

0

Roo'iha Icha

Roo'iha Icha

tapi mom mami sarah kan dari Indonesia masak gak bisa makan dgn cara di pulok dlm basa Jawa

2024-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Clayton Arthajaya
2 Tukang kulkas
3 Shiena
4 Hidup baru
5 Ingin menyerah
6 Mencari pekerjaan
7 Hari pertama bekerja
8 Hari yang melelahkan
9 Tuan Artha
10 Kurang yakin
11 Gangguan dari Laras
12 Siapa kamu?
13 Kantor tuan Artha
14 Bertemu kembali
15 Kulkas Berkarat
16 Rumah kosong
17 Ada berapa kulkas?
18 Clay
19 Memasak ikan
20 Hutang piutang
21 Badai dadakan
22 Pingsan
23 Minum obat
24 Rayuan Edward
25 Restauran
26 Bertemu Laras
27 Kemarahan Bayu
28 Haus
29 Zona 18+
30 Zona 20+
31 Zona 21+
32 Penyesalan
33 Menjadi sampah
34 Nyawa balas nyawa
35 Pulang ke rumah
36 Bernyanyilah
37 Mengemas barang
38 Ayahku
39 Rumah Utama
40 Membujuk
41 Tugas dan kewajiban
42 Kelelahan
43 Supermarket
44 Kulkas mesum!
45 Bekerja
46 Ke kantor
47 Bukan ingin marah
48 Shiena
49 Musuh
50 Melawan dengan halus
51 Tertembak
52 Flashback
53 Sintya
54 Kedatangan Stive
55 Tindakan Stive
56 Kedatangan singa betina
57 Salah paham
58 Sibuk nabur
59 Kembar beda pabrik
60 Tanda tanda
61 Sesak
62 Penjelasan Davis
63 Kemarahan bunda Ella
64 Kunjungan dari sahabat
65 Pulang ke rumah
66 Begini rasanya?
67 Terpaksa
68 Perlu bantuan?
69 Alat penyangga perut
70 Sulit di mengerti
71 Keturunan bodoh
72 Pertengkaran
73 Pertengkaran II
74 Gerald
75 Menantang
76 Iri
77 Hampir saja
78 Tante Amber
79 Gelisah
80 Jomblo terhormat
81 Jangan Pergi lagi
82 Pengen pacaran
83 Bab 84
84 Mengantuk
85 Nasehat Bunda
86 Siapa tukang Rusuh?
87 Bertemu sahabat lama
88 Kenzo
89 Senyuman
90 Mencari seseorang
91 Bahagia
92 Memancing
93 Berbelanja
94 Bertemu Laras
95 Kemarahan Clayton
96 Jangan panik
97 Welcome baby
98 Claire Arthajaya
99 Akhir kisah
100 Extra Part 1
101 Pemenang Give Away
102 Bonus kang Kulkas
103 OH MY DAVIS
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Clayton Arthajaya
2
Tukang kulkas
3
Shiena
4
Hidup baru
5
Ingin menyerah
6
Mencari pekerjaan
7
Hari pertama bekerja
8
Hari yang melelahkan
9
Tuan Artha
10
Kurang yakin
11
Gangguan dari Laras
12
Siapa kamu?
13
Kantor tuan Artha
14
Bertemu kembali
15
Kulkas Berkarat
16
Rumah kosong
17
Ada berapa kulkas?
18
Clay
19
Memasak ikan
20
Hutang piutang
21
Badai dadakan
22
Pingsan
23
Minum obat
24
Rayuan Edward
25
Restauran
26
Bertemu Laras
27
Kemarahan Bayu
28
Haus
29
Zona 18+
30
Zona 20+
31
Zona 21+
32
Penyesalan
33
Menjadi sampah
34
Nyawa balas nyawa
35
Pulang ke rumah
36
Bernyanyilah
37
Mengemas barang
38
Ayahku
39
Rumah Utama
40
Membujuk
41
Tugas dan kewajiban
42
Kelelahan
43
Supermarket
44
Kulkas mesum!
45
Bekerja
46
Ke kantor
47
Bukan ingin marah
48
Shiena
49
Musuh
50
Melawan dengan halus
51
Tertembak
52
Flashback
53
Sintya
54
Kedatangan Stive
55
Tindakan Stive
56
Kedatangan singa betina
57
Salah paham
58
Sibuk nabur
59
Kembar beda pabrik
60
Tanda tanda
61
Sesak
62
Penjelasan Davis
63
Kemarahan bunda Ella
64
Kunjungan dari sahabat
65
Pulang ke rumah
66
Begini rasanya?
67
Terpaksa
68
Perlu bantuan?
69
Alat penyangga perut
70
Sulit di mengerti
71
Keturunan bodoh
72
Pertengkaran
73
Pertengkaran II
74
Gerald
75
Menantang
76
Iri
77
Hampir saja
78
Tante Amber
79
Gelisah
80
Jomblo terhormat
81
Jangan Pergi lagi
82
Pengen pacaran
83
Bab 84
84
Mengantuk
85
Nasehat Bunda
86
Siapa tukang Rusuh?
87
Bertemu sahabat lama
88
Kenzo
89
Senyuman
90
Mencari seseorang
91
Bahagia
92
Memancing
93
Berbelanja
94
Bertemu Laras
95
Kemarahan Clayton
96
Jangan panik
97
Welcome baby
98
Claire Arthajaya
99
Akhir kisah
100
Extra Part 1
101
Pemenang Give Away
102
Bonus kang Kulkas
103
OH MY DAVIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!