GBTD BAB 3.

Aina mulai memetik dawai gitarnya, pemain lain ikut mengiringi. Semua orang langsung terdiam menikmati lantunan nada yang menyentuh relung hati.

Apalagi saat suara emas Aina mengalun indah di telinga, semuanya ikut terbawa suasana.

Penghayatan Aina benar-benar dapat hingga membuat para tamu tersentuh, bahkan ada yang sampai berkaca-kaca.

Semuanya terpukau, tak terkecuali dengan Arhan. Suara Aina yang khas dan serak membuatnya terbuai. Dia menghentikan obrolannya dan memutar tubuhnya menghadap panggung.

"Seeeer,"

Nafas Arhan berdesir, seketika dia tergugu menatap wajah cantik yang begitu dekat dengan dirinya. Jarak antara tempat duduknya hanya dua meter hingga pandangannya sangat lepas ke arah Aina duduk saat ini.

Arhan mengusap wajahnya kasar, jantungnya berdegup kencang menatap lekat wajah gadis cantik yang pernah menghabiskan malam dengannya satu minggu yang lalu.

Berbeda dengan Aina, dia tidak menyadari kehadiran Arhan sama sekali. Matanya tertutup indah menghayati lagu yang tengah dia bawakan.

Saat di penghujung lagu, semua orang kembali bertepuk tangan dengan meriah. Aina tersenyum dengan manisnya, kemudian membuka matanya perlahan.

"Deg, deg, deg."

Mata Aina membulat seketika, tangannya bergetar hebat dengan wajah merah padam. Bibirnya kelu untuk berkata-kata.

Sorot mata Arhan yang sangat tajam, membuat Aina takut dan bergegas melempar pandangannya ke arah lain.

"Ma, ma, maafkan saya. Sa, saya tidak bisa melanjutkan acara ini. Selanjutnya saya kembalikan kepada Nayla."

Aina bangkit dari duduknya dan berlari meninggalkan panggung. Hal itu membuat semua orang menatap bingung ke arah Aina yang mulai menghilang dari pandangan semuanya.

Nayla bergegas mengambil alih tanggung jawab Aina, dia mengatakan kepada semua orang bahwa kondisi Aina tidak sehat saat ini dan kembali melanjutkan acara itu.

Sementara Arhan, dia dengan cepat meninggalkan ruangan dan berlari menyusul Aina ke belakang. Pencariannya selama satu minggu ini berakhir sudah, dia tidak ingin kehilangan jejak gadis itu lagi.

"Bu, Aina izin pulang ya. Badan Aina sepertinya kurang sehat, maafkan Aina karena pulang tanpa pamit."

Aina mengetik pesan itu pada layar ponselnya, kemudian mengirimnya kepada Ranti. Dia berlari melewati pintu belakang dan bergegas memanggil ojek yang mangkal di pinggir jalan.

"Jalan bang, cepat!" pinta Aina dengan nafas terengah-engah.

Aina menitikkan air matanya sesaat setelah duduk di belakang tukang ojek. Kejadian malam itu kembali terlintas di dalam ingatannya hingga terisak menahan sedu sedan.

Arhan melayangkan bogem mentahnya pada permukaan dinding, dia tampak frustasi karena tak berhasil menemukan Aina yang sudah pulang lebih dulu.

"Sial, cepat sekali gadis itu menghilang." kesal Arhan, dia mengacak rambutnya kasar lalu menendang dinding sekuat tenaga.

Setelah cukup lama menelan kekecewaannya di belakang kafe, Arhan kembali masuk dan bergegas menghampiri Ranti.

"Aku ingin bicara denganmu sebentar." ucap Arhan tanpa basa-basi.

"Ada apa Tuan Arhan, apa pelayanan kami tidak memuaskan?" tanya Ranti sembari menautkan alisnya.

"Tidak, pelayanan di sini sangat bagus. Aku ingin menanyakan tentang gadis yang bernyanyi tadi, siapa namanya?" ujar Arhan langsung pada pokok pembicaraan.

"Siapa maksud Tuan? Aina?" jawab Ranti bingung.

"Ya, dia. Apa dia pegawai di kafe ini?" tanya Arhan mencari tau.

"Iya benar, dia penyanyi tetap di sini. Apa Tuan Arhan mengenalnya?" jawab Ranti dengan pertanyaan pula.

"Iya, aku mengenalnya. Berikan alamatnya padaku! Aku sudah lama mencarinya." pinta Arhan dengan sorot mata yang terlihat tajam.

Ranti kebingungan melihat sikap Arhan, untuk apa pengusaha kaya itu meminta alamat Aina padanya. Dia takut Arhan berniat buruk terhadap gadis malang itu.

"Maaf Tuan, aku tidak tau tujuanmu meminta alamatnya. Aku tidak bisa memberikannya padamu. Aina memiliki privasinya sendiri." jawab Ranti tegas.

"Apa kau meragukan ku?" tanya Arhan, tangannya mengepal erat dan meninggikan suaranya.

"Tidak, bukan begitu. Aku tidak ingin melihat gadis itu terluka. Masalah hidupnya sudah sangat banyak, jangan menambah bebannya dengan mendekatinya! Tuan bisa mencari gadis lain untuk bersenang-senang, kenapa harus gadis malang itu?" jawab Ranti.

Pemilik kafe itu tau kalau Arhan selama ini suka bermain perempuan. Dia tidak ingin Aina masuk ke dalam jerat pria itu, harta tidak menjamin sebuah kebahagiaan.

"Percaya padaku, aku tidak akan menyakitinya apalagi melukainya. Ada hal yang ingin aku bicarakan dengannya. Bila perlu aku akan membayar mu dua kali lipat."

Arhan mengusap wajahnya, kemudian menghela nafas dan membuangnya kasar. Dia kesulitan meyakinkan Ranti bahwa dirinya tidak punya niat jahat pada Aina.

"Kalau kau tidak percaya padaku, kau boleh ikut denganku menemuinya. Aku hanya ingin bicara dengannya, ada hal penting yang harus aku selesaikan dengannya. Tolong, aku mohon!"

Arhan kembali meyakinkan Ranti, bahkan wajahnya tampak memelas memohon agar Ranti mau memberikan alamat Aina padanya.

"Apa Tuan yakin tidak akan menyakitinya?" tanya Ranti memastikan.

"Aku yakin, nyawaku sebagai taruhannya." jawab Arhan.

Mendengar itu, Ranti akhirnya luluh. Dia mengeluarkan sebuah kartu nama dan memberikannya pada Arhan.

"Ini alamatnya, dia tinggal di sebuah kontrakan kecil dan kumuh. Aku rasa Tuan tidak akan sanggup menginjakkan kaki di sana."

"Satu hal lagi, dia bukan gadis murahan seperti wanita yang biasa Tuan tiduri. Jangan berpikir macam-macam tentangnya!" ucap Ranti, dia masih ragu mengingat jejak langkah Arhan yang terbilang buruk.

"Kau tenang saja! Aku pastikan dia tidak akan terluka sedikitpun. Lanjutkan acara ini, aku pergi dulu!"

Arhan meninggalkan kafe sembari berlari kecil. Dia tidak sabar bertemu Aina secepatnya. Ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan gadis itu.

Kini mobil yang dikemudikan Arhan sudah masuk ke sebuah lorong sempit. Benar kata Ranti, Aina tinggal di lingkungan yang tidak sepadan dengan wajah cantiknya.

Arhan memarkirkan mobilnya di tempat yang agak lapang, kemudian turun dan melanjutkan pencariannya sembari berjalan kaki.

Setelah berputar-putar hingga bercucuran keringat, Arhan akhirnya menemukan nomor rumah yang ditempati Aina.

Sebuah kontrakan kecil sederhana, dindingnya tampak usang dan lapuk. Keadaan di sekelilingnya sangat jauh dari kata layak.

Sorot mata Arhan terlihat lirih, dia berjalan perlahan dan mengetuk pintu dengan pelan. Arhan sengaja tidak bersuara agar Aina mau membukakan pintu untuknya.

"Tok, tok, tok."

Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar, Aina yang baru saja merebahkan diri di atas kasur tipisnya, kembali bangkit dan berjalan menuju pintu.

"Siapa?"

Suara lembut Aina membuat Arhan tersenyum sumringah. Namun dia tetap setia berdiri di depan pintu tanpa bersuara.

Sesaat setelah pintu terbuka, Aina melotot kan matanya kaget. Dia bergegas menutup pintu itu kembali, namun Aina kalah cepat. Arhan sudah lebih dulu menahan pintu itu dengan kakinya.

"Untuk apa kau ke sini? Pergilah, kita tidak ada urusan lagi!" ketus Aina, dia berusaha keras mendorong pintu itu sekuat tenaga.

"Aku tidak akan pergi sebelum kita bicara. Kau punya hutang penjelasan padaku." ucap Arhan tegas.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan, semua sudah berlalu. Aku mohon pergilah dari sini!" pinta Aina dengan mata berkaca-kaca.

Arhan geram mendengar ucapan Aina, dia menggertakkan giginya kuat dan mendorong pintu itu hingga terbuka lebar.

Kekuatan Aina yang secuil tak sebanding dengan Arhan, gadis itu hampir saja tersungkur. Namun Arhan dengan cepat meraih tangan Aina hingga tubuh keduanya saling menempel.

Aina melotot kan matanya kaget, detak jantungnya seakan berhenti untuk sesaat. Dia bergegas mendorong dada Arhan dan menjauh dari pria tampan itu.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Baru nyimak tpi kyknya ceritanya seru banget deh

2025-03-09

0

Juni Yati

Juni Yati

sprtinya ceritanya asik

2024-11-09

0

Diny Julianti (Dy)

Diny Julianti (Dy)

kalau ngga cantik, mana mau CEO ny

2024-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 GBTD BAB 1.
2 GBTD BAB 2.
3 GBTD BAB 3.
4 GBTD BAB 4.
5 GBTD BAB 5.
6 GBTD BAB 6.
7 GBTD BAB 7.
8 GBTD BAB 8.
9 GBTD BAB 9.
10 GBTD BAB 10.
11 GBTD BAB 11.
12 GBTD BAB 12.
13 GBTD BAB 13.
14 GBTD BAB 14.
15 GBTD BAB 15.
16 GBTD BAB 16.
17 GBTD BAB 17.
18 GBTD BAB 18.
19 GBTD BAB 19.
20 GBTD BAB 20.
21 GBTD BAB 21.
22 GBTD BAB 22.
23 GBTD BAB 23.
24 GBTD BAB 24.
25 GBTD BAB 25.
26 GBTD BAB 26.
27 GBTD BAB 27.
28 GBTD BAB 28.
29 GBTD BAB 29.
30 GBTD BAB 30.
31 GBTD BAB 31.
32 GBTD BAB 32.
33 GBTD BAB 33.
34 GBTD BAB 34.
35 GBTD BAB 35.
36 GBTD BAB 36.
37 GBTD BAB 37.
38 GBTD BAB 38.
39 GBTD BAB 39.
40 GBTD BAB 40.
41 GBTD BAB 41.
42 GBTD BAB 42.
43 GBTD BAB 43.
44 GBTD BAB 44.
45 GBTD BAB 45.
46 GBTD BAB 46.
47 GBTD BAB 47.
48 GBTD BAB 48.
49 GBTD BAB 49.
50 GBTD BAB 50.
51 GBTD BAB 51.
52 GBTD BAB 52.
53 GBTD BAB 53.
54 GBTD BAB 54.
55 GBTD BAB 55.
56 GBTD BAB 56.
57 GBTD BAB 57.
58 GBTD BAB 58.
59 GBTD BAB 59.
60 GBTD BAB 60.
61 GBTD BAB 61.
62 GBTD BAB 62.
63 GBTD BAB 63.
64 GBTD BAB 64.
65 Jodoh di Atas Kertas
66 GBTD BAB 66.
67 GBTD BAB 67.
68 GBTD BAB 68.
69 GBTD BAB 69.
70 GBTD BAB 70.
71 GBTD BAB 71.
72 GBTD BAB 72.
73 GBTD BAB 73.
74 GBTD BAB 74.
75 GBTD BAB 75.
76 GBTD BAB 76.
77 GBTD BAB 77.
78 GBTD BAB 78.
79 GBTD BAB 79.
80 GBTD BAB 80.
81 GBTD BAB 81.
82 GBTD BAB 82.
83 GBTD BAB 83.
84 GBTD BAB 84.
85 GBTD BAB 85.
86 GBTD BAB 86.
87 GBTD BAB 87.
88 GBTD BAB 88.
89 GBTD BAB 89.
90 GBTD BAB 90.
91 GBTD BAB 91.
92 GBTD BAB 92.
93 GBTD BAB 93.
94 GBTD BAB 94.
95 GBTD BAB 95.
96 GBTD BAB 96.
97 GBTD BAB 97.
98 GBTD BAB 98.
99 GBTD BAB 99.
100 GBTD BAB 100.
101 GBTD BAB 101.
102 GBTD BAB 102.
103 GBTD BAB 103.
104 GBTD BAB 104.
105 GBTD BAB 105.
106 GBTD BAB 106.
107 GBTD BAB 107.
108 GBTD BAB 108.
109 GBTD BAB 109.
110 GBTD BAB 110.
111 GBTD BAB 111.
112 GBTD BAB 112.
113 GBTD BAB 113.
114 GBTD BAB 114.
115 GBTD BAB 115.
116 GBTD BAB 116.
117 GBTD BAB 117.
118 GBTD BAB 118.
119 GBTD BAB 119.
120 GBTD BAB 120.
121 GBTD BAB 121.
122 GBTD BAB 122.
123 GBTD BAB 123.
124 GBTD BAB 124.
125 GBTD BAB 125.
126 GBTD BAB 126.
127 GBTD BAB 127.
128 GBTD BAB 128.
129 GBTD BAB 129.
130 GBTD BAB 130.
131 GBTD BAB 131.
132 GBTD BAB 132.
133 GBTD BAB 133.
134 GBTD BAB 134.
135 GBTD BAB 135.
136 GBTD BAB 136.
137 GBTD BAB 137.
138 GBTD BAB 138.
139 GBTD BAB 139.
140 GBTD BAB 140.
141 GBTD BAB 141.
142 TAMAT...
143 Pengumuman...
144 Terjebak Permainan Tuan Galak...
Episodes

Updated 144 Episodes

1
GBTD BAB 1.
2
GBTD BAB 2.
3
GBTD BAB 3.
4
GBTD BAB 4.
5
GBTD BAB 5.
6
GBTD BAB 6.
7
GBTD BAB 7.
8
GBTD BAB 8.
9
GBTD BAB 9.
10
GBTD BAB 10.
11
GBTD BAB 11.
12
GBTD BAB 12.
13
GBTD BAB 13.
14
GBTD BAB 14.
15
GBTD BAB 15.
16
GBTD BAB 16.
17
GBTD BAB 17.
18
GBTD BAB 18.
19
GBTD BAB 19.
20
GBTD BAB 20.
21
GBTD BAB 21.
22
GBTD BAB 22.
23
GBTD BAB 23.
24
GBTD BAB 24.
25
GBTD BAB 25.
26
GBTD BAB 26.
27
GBTD BAB 27.
28
GBTD BAB 28.
29
GBTD BAB 29.
30
GBTD BAB 30.
31
GBTD BAB 31.
32
GBTD BAB 32.
33
GBTD BAB 33.
34
GBTD BAB 34.
35
GBTD BAB 35.
36
GBTD BAB 36.
37
GBTD BAB 37.
38
GBTD BAB 38.
39
GBTD BAB 39.
40
GBTD BAB 40.
41
GBTD BAB 41.
42
GBTD BAB 42.
43
GBTD BAB 43.
44
GBTD BAB 44.
45
GBTD BAB 45.
46
GBTD BAB 46.
47
GBTD BAB 47.
48
GBTD BAB 48.
49
GBTD BAB 49.
50
GBTD BAB 50.
51
GBTD BAB 51.
52
GBTD BAB 52.
53
GBTD BAB 53.
54
GBTD BAB 54.
55
GBTD BAB 55.
56
GBTD BAB 56.
57
GBTD BAB 57.
58
GBTD BAB 58.
59
GBTD BAB 59.
60
GBTD BAB 60.
61
GBTD BAB 61.
62
GBTD BAB 62.
63
GBTD BAB 63.
64
GBTD BAB 64.
65
Jodoh di Atas Kertas
66
GBTD BAB 66.
67
GBTD BAB 67.
68
GBTD BAB 68.
69
GBTD BAB 69.
70
GBTD BAB 70.
71
GBTD BAB 71.
72
GBTD BAB 72.
73
GBTD BAB 73.
74
GBTD BAB 74.
75
GBTD BAB 75.
76
GBTD BAB 76.
77
GBTD BAB 77.
78
GBTD BAB 78.
79
GBTD BAB 79.
80
GBTD BAB 80.
81
GBTD BAB 81.
82
GBTD BAB 82.
83
GBTD BAB 83.
84
GBTD BAB 84.
85
GBTD BAB 85.
86
GBTD BAB 86.
87
GBTD BAB 87.
88
GBTD BAB 88.
89
GBTD BAB 89.
90
GBTD BAB 90.
91
GBTD BAB 91.
92
GBTD BAB 92.
93
GBTD BAB 93.
94
GBTD BAB 94.
95
GBTD BAB 95.
96
GBTD BAB 96.
97
GBTD BAB 97.
98
GBTD BAB 98.
99
GBTD BAB 99.
100
GBTD BAB 100.
101
GBTD BAB 101.
102
GBTD BAB 102.
103
GBTD BAB 103.
104
GBTD BAB 104.
105
GBTD BAB 105.
106
GBTD BAB 106.
107
GBTD BAB 107.
108
GBTD BAB 108.
109
GBTD BAB 109.
110
GBTD BAB 110.
111
GBTD BAB 111.
112
GBTD BAB 112.
113
GBTD BAB 113.
114
GBTD BAB 114.
115
GBTD BAB 115.
116
GBTD BAB 116.
117
GBTD BAB 117.
118
GBTD BAB 118.
119
GBTD BAB 119.
120
GBTD BAB 120.
121
GBTD BAB 121.
122
GBTD BAB 122.
123
GBTD BAB 123.
124
GBTD BAB 124.
125
GBTD BAB 125.
126
GBTD BAB 126.
127
GBTD BAB 127.
128
GBTD BAB 128.
129
GBTD BAB 129.
130
GBTD BAB 130.
131
GBTD BAB 131.
132
GBTD BAB 132.
133
GBTD BAB 133.
134
GBTD BAB 134.
135
GBTD BAB 135.
136
GBTD BAB 136.
137
GBTD BAB 137.
138
GBTD BAB 138.
139
GBTD BAB 139.
140
GBTD BAB 140.
141
GBTD BAB 141.
142
TAMAT...
143
Pengumuman...
144
Terjebak Permainan Tuan Galak...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!