Setelah sampai di halaman rumahnya Alana turun dari mobil langsung masuk ke dalam rumahnya.
"Uhh...Hari ini rasanya bahagia sekali" kata Alana dalam hati.
"Assalamualaikum....Alana pulang" triak Alana.
Alana langsung menuju ruang tamu mengampiri kedua orang tuanya.
"Mama papah sedang apa"tanya Alana sambil duduk di sisi mamanya yang masih kosong.
"Kamu kemana aja sayang, kenapa jam segini baru sampe rumah" tanya Mama Lita. Karena tak biasanya putrinya itu pergi tanpa ijin.
"Tadi setelah dari kampus Alana pergi nonton sama Chika mah" jawab Alana jujur
"Ya sudah, sekarang kamu bersih-bersih dan langsung istirahat, besok ada yang mau papa dan Mama bicarakan sama kamu"kata Papa Kai yang terdengar serius.
"Iya pah, sekarang Alana mau ke kamar dulu, good night mah pah" jawab Alana sambil beranjak dari ruang tamu.
Alana berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
Sampai di kamar Alana memikirkan perkataan papanya.
Sebenarnya apa yang mau papa mama bicarakan " gumam Alana.
Alana akhirnya mandi. Setelah selesai Alana masuk ke walk in closet Alana memilih memakai piyama tidur.
Setelah selesai Alana membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur king size miliknya, dan tidak lama akhirnya dia tertidur karena lelah.
Sedangkan di kamar mama papa
"Pah, bagaimana kalo Alana tidak mau di jodohkan, Mamah tidak tega Pah" tanya Mama Lita khawatir.
"Kita coba dulu besok bicarakan masalah ini sama Alana ma, mama coba bantu papa bujuk alana, papa yakin Alana bakal mau menerima perjodohan ini ma"jawab papa Alana meyakinkan istrinya.
Kai tahu betul sifat anaknya, karena Alana merupakan anak yang penurut dia dari dulu tidak pernah membantah permintaan orang tuanya..
Keesokan harinya Alana bangun dan dia segera mandi. Setelah selsesai semuanya Alana turun menuju ruang makan yang ada di lantai satu, dan di meja makan ternyata sudah ada kedua orang tuanya.
"Selamat pagi pah mah" sapa Alana kepada kedua orang tuanya.
"Pagi juga nak, kita sarapan dulu sekarang...setelah itu ada yang mau kita obrolkan sama kamu" kata mama Lita
Setelah sarapan selesai mereka menuju ruang keluarga untuk membicarakan masalah yang semalam.
"Hari ini kamu ijin dulu ya sayang" kata Papa Alana.
"Kenapa harus cuti sih pah" tanya Alana heran.
"Ada yang mau papa ceritakan ke kamu Sayang"ucap Papa Kai
"Papa mama mau bicara apa? Memang nya penting banget ya, sampai Alana harus cuti segala" tanya Alana penasaran.
"Sayang, papa punya masalah di perusahaan dan perusahaan sekarang lagi tidak stabil bahkan bisa di katakan terancam bangkrut, Papa sudah minta tolong ke teman-teman papa buat nyari pinjaman tapi mereka tidak ada yang mau menolong papa, papa bingung harus gimana nak, karena semua aset juga sudah di gadaikan ke bank" cerita Papah Kai panjang lebar.
"Maksud papa gimana? terus hubunganya sama Alana apa pah? tolong jelaskan pa Alana gak ngerti maksud papa" jawab Alana bingung.
"Kamu kenal sama om Wijaya kan sayang?, om Wijaya sudah banyak membantu keluarga kita dan hutang papa sangat banyak sekali pada beliau, sekarang beliau mau membantu tapi dengan syarat" terang Papa Kai
"Emang syaratnya apa pah?" tanya Alana
"Beliau ingin menjodohkan anaknya dengan kamu sayang ! cuma kamu harapan papa satu-satunya nak" ucap Papa Kai.
"Kenapa harus Alana pah, Alana tidak mau di jodohkan, Alana juga masih kuliah pa" tolak Alana.
"Tidak apa kalau kamu tidak mau menerima perjodohan ini nak, tapi kamu sama mama harus kuat, karena mungkin papa akan masuk penjara" lirih Papa Kai sambil menunduk meremas kedua tanganya.
"Memang tidak ada cara lain selain perjodohan pa" ucap Alana masih mencari jalan keluar selain perjodohan.
"Kalau ada papa tidak akan menjodohkan kamu sayang" ucap Papa Kai mengankat kepalanya.
"Tapi gimana kuliah Alana pa" tanya Alana dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
"Nak setelah menikah kamu tetap akan meneruskan kuliahmu, papa sudah mengobrol dengan om Wijaya, mereka tidak akan melarangmu buat kuliah" ucap Papa Kai mencoba ngasih pengertian.
"Tapi Pa" ucap Alana yang sudah mengeluarkan air matanya. Papa yang melihat anaknya menangis dia langsung memeluk anaknya.
"Maafkan papa sudah membawamu kedalam permasalahan ini, tak apa jika kamu tidak mau menerima perjodohan ini, papa akan ambil semua konsekuensinya, meskipun papa harus masuk penjara, papa tidak ingin anak papa menderita" ucap Papa Kai sambil memeluk Alana dan mengelus surai panjang Alana.
"Apa yang papa katakan? papa tidak akan masuk penjara karena Alana akan menerima perjodohan ini" ucap Alana tegas melepas pelukannya, dia tidak mau melihat papanya masuk penjara.
"Alana, kamu beneran tidak apa-apa nak" tanya Papa Kai menatap sorot mata Alana.
"Alana tidak apa-apa pah" jawab Alana menghela nafas panjang, namun sebenarnya lain di mulut lain pula di hati, Alana sebenarnya tidak mau menerima perjodohan ini, tapi Alana tidak mau papanya masuk penjara.
Mama dan papa Kai tersenyum dan memeluk Alana dengan begitu erat. Mereka bersyukur mempunyai anak seperti Alana.
"Mah pah, Alana ke kamar dulu ya" pamit Alana
Alana berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Setelah di kamar
"Hiks hiks ....kenapa tiba-tiba semuanya bisa seperti ini aku belum siap untuk menikah, masih banyak mimpi dan cita-cita yang harus aku gapai dan sekarang aku harus menerima perjodohan ini" gumam Alana sambil menangis
Dering telpon pun berbunyi dan ternyata Chika yang menelpon.
"Hallo Chik..."jawab Alana mencoba menahan tangisnya
"Hallo, Al lo kemana aja, kelas sudah mau mulai tapi lo belum juga kelihatan" cerocos Chika dari sebrang telpon, Alana menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Maaf Chik, hari ini gue cuti soalnya ada keperluan mendadak" jawab Alana beralasan
Setelah mengobrol Chika pun memutuskan sambungannya karena sebentar lagi dosen akan datang.
"Ada urusan apa tuh bocah, kenapa mendadak" gumam Chika dalam hati.
"Sendirian aja chik, Alana kemana" tanya juna menepuk bahu Chika pelan.
"Alana tidak masuk jun, katanya ada urusan mendadak" jawab Chika.
"Tumben tuh anak, biasanya tidak pernah absen" ucap Juna heran.
"gue juga tidak tahu Jun, soalnya dia tidak bilang urusan apaan" ucap Chika.
"Ya sudah Chik, mungkin ada urusan penting sama keluarganya."ucap Juna.
Dosen masuk dan memulai pelajaran hari ini Chika dan teman-temanya pun mulai memperhatikan.
Alana duduk di tempat tidur dengan pandangan kosong larut dalam pikirannya, dia memikirkan impiannya yang kacau karena perjodohan ini.
"Ketika pemandangan indah terhalang rintangan, geserlah sudut pandangmu hingga terlihat kembali keindahannya. Sama seperti persoalan hidup."
#Bersambung
***Happy reading guys🙏
jangan lupa like, koment, dan vote🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
ira
sabar ya Alana
2024-07-16
0
Ryta Maya
baca ini dl bru ke ank ankny biar seruu euyy
2023-02-06
0
Dina Wan
kok cuti sih Thor? ijin masuk kuliah untuk sehari gitu kan maksudnya?
2022-10-07
0