Terlahir kembali

Q.A Hospital

Ruang rawat inap VVIP nomer 3, terbaring seorang gadis dengan alat bantu pernapasan. Sudah lima hari gadis itu tidak membuka mata, sejak kecelakaan yang menimpanya.

Ya, gadis itu adalah Aurelie. Dia koma setelah tertabrak mobil, dan terlempar 7 meter dari lokasi kejadian.

Di samping ranjang, ada wanita paruh baya yang terus Menerus menangis. Dia menggenggam erat jemari tangan Aurelie. Di belakangnya ada pria paruh baya dan juga seorang gadis yang usianya tak terpaut jauh dari Aurelie.

"Kapan Aurel siuman Dad? Hiks... Ini sudah lima hari dia koma" ucap wanita paruh baya itu masih dengan tangisnya.

"Sabar Mom, Daddy yakin Anak kita pasti akan segera siuman. Aurel adalah anak yang kuat" ucap Kelvin Daddy Aurelie menenangkan istrinya.

"Iya Mom, Daddy benar. Mommy jangan sedih terus, nanti cantiknya ilang loh" ucap Alexa menghibur Mommy tercintanya. Meskipun ia juga Sejujurnya merasa sedih melihat adiknya terbaring lemah dan tidak sadarkan diri beberapa hari ini.

Ceklek!

Pintu terbuka, seorang pria tampan masuk ke dalam ruangan rawat Aurelie membawa satu kantong plastik berisikan makanan.

"Dad, Mom, Lexa... Ayo makan dulu, Kakak udah beli makanan nih" ucap Angga, kakak laki-laki Aurelie dan Alexa

"Mommy nggak laper Ga" ucap Auristella atau biasa di panggil Mommy Stella.

"Mom makan dulu ya, nggak baik menunda waktu makan. Nanti asam lambung mommy naik, kalau Mommy sakit, siapa yang jaga Aurel nanti?" ucap Kelvin membujuk istrinya

Setelah di bujuk, akhirnya Stella mau makan meskipun hanya sedikit. Setelah selesai makan, mereka berempat duduk sejenak di sofa.

"Kapan kamu sadar sayang, kamu tidak kasihan pada Mommy, kakak dan juga Daddy? Kami sangat sedih melihat princess kesayangan kami terbaring lemah dan belum membuka mata. Kami merindukanmu sayang" ucap Kelvin dalam hati

Mata Angga tidak sengaja melihat pergerakan di jemari adik bungsunya. Ia kemudian mendekat dan memperhatikan dengan sesama. Dan jari Aurel kembali bergerak, membuatnya terkejut sekaligus senang.

"Mom, Dad... Jari Aurel gerak!" ucap Angga, membuat yang lain terkejut dan langsung menghampiri ranjang Aurel.

Setelah memastikan Aurel menggerakan jarinya lagi, Alexa menekan tombol memanggil dokter.

"Uggghh..." Aurel Melengguh merasakan sakit di kepalanya dan membuka matanya pelan.

"Sayang, kamu sudah sadar? Hiks, Mommy senang kamu sadar sayang" ucap Stella bahagia luar biasa melihat putri bungsunya sadar.

Aurelie yang sudah membuka matanya perlahan, melihat Stella dan yang lainnya bergantian. Raut wajahnya kebingungan, karena ia tidak mengenali orang-orang di depannya.

"Apa aku masih hidup? Siapa orang-orang ini? Kenapa dia menyebut dirinya Mommy? Di mana Pria bajingan dan kakak ja**ng yang sudah membuatku jatuh dari tangga?" Gumam Airani dalam hati

Ya, yang saat ini berada di tubuh Aurelie adalah Airani. Sulit di percaya oleh logika, namun itu kenyataannya. Jiwa Airani saat ini masuk ke dalam tubuh Aurelie.

"Sayang kamu kenapa?" ucap Stella khawatir karena melihat putrinya terlihat kebingungan.

"Anda... Aakkhhhh sakiiittt, ke-kepala ku sakiiiiiit" teriak Aurelie/Airani, seraya memegang kepalanya yang seperti di tusuk ribuan jarum, sungguh menyakitkan.

Bayangan demi bayangan ingatan pemilik tubuh asli, masuk ke dalam memorinya. Membuatnya terus menerus merasakan sakit di kepalanya hingga ia pingsan, tidak sadarkan diri.

Melihat putrinya kembali tidak sadarkan diri, Stella dan yang lainnya panik. Di saat bersamaan Dokter masuk.

"Dokter, ada apa dengan anak saya? Baru saja dia sadar, lalu mengerang kesakitan memegangi kepalanya kemudian ia pingsan" ucap Kelvin yang sama paniknya dengan sang istri

"Aurel nggak akan kenapa-napa kan Kak?" tanya Alexa yang menangis di pelukan sang kakak, Angga.

Ia khawatir adik tercintanya kenapa-napa, walaupun jika bertemu selalu adu mulut. Karena adiknya itu terus membela Gista, namun jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat menyayangi adik satu-satunya itu.

"Tenanglah, Aurel pasti baik-baik saja" ucap Angga mengelus punggung Alexa.

"Biar saya periksa dulu, Tuan" ucap Dokter

Setelah beberapa saat Dokter memeriksa keadaan Aurelie, Dokter menghela nafas pelan sebelum berbalik menatap Kelvin dan yang lainnya.

"Pasien tidak apa-apa, itu hanya efek dari komanya dan juga benturan keras di kepalanya. Yang mungkin mengakibatkan pasien lupa sebagian ingatannya, atau biasa kita sebut amnesia. Pasien terlalu memaksakan diri untuk mengingat, mengakibatkan sakit di kepala yang sangat menyakitkan. Tapi itu hanya perkiraan saja, untuk lebih jelasnya, bisa di pastikan saat pasien sadar nanti" ucap Dokter

"Kapan Anak saja bangun Dok?" tanya Kelvin sambil menenangkan istrinya yang saat ini dalam pelukannya.

"Sebentar lagi juga pasien akan sadar" ucap Dokter

Tak lama, terdengar lengguhan Dari Aurelie. Melihat Aurelie sadar, semua orang merasa senang juga lega.

"Nona, apa anda mendengar suara saya?" ucap Dokter, yang di angguki Aurelie

"Anda ingat nama anda?" tanya dokter

"Queen Aurel Adhisti" ucapnya

"Anda tahu siapa orang-orang di sana?" tunjuk Dokter ke arah keluarganya

Aurelie melihat yang di tunjuk Dokter, kemudian ia mengangguk dan berbicara.

"Mommy, Daddy, Kak Alexa dan Kak Angga" ucap Aurelie, membuat dokter tersenyum dan mengajukan beberapa pertanyaan lagi, dan di jawab oleh Aurelie.

"Tuan, nyonya, Nona Aurelie tidak apa-apa. Hanya saja, ada beberapa ingatan yang hilang. Itu bisa di ingat seiring berjalannya waktu" ucap Dokter

"Syukurlah" ucap yang lain serempak

Bagi mereka, Aurelie selamat dan berkumpul dengan mereka lagi, sudah teramat senang.

"Kalau begitu saya permisi" ucap Dokter

"Baik, terimakasih Dokter" ucap Kelvin

"Sama-sama, sudah kewajiban saya tuan" ucap Dokter kemudian ia melangkah keluar.

Aurel terdiam, ia mencerna semua yang terjadi saat ini.

"Jadi aku terlahir kembali ke tubuh gadis yang namanya hampir mirip denganku, hanya marga dan nama tengahnya yang berbeda. Seperti cerita di novel-novel saja, dan sekarang namaku Aurelie. Kau memang bodoh Aurel, tapi karena rasa terimakasihku yang sudah di berikan kesempatan hidup lagi. Meskipun tanpa buah hatiku, aku akan hidup dengan kehidupan yang baru. Aku juga akan mewujudkan keinginan mu, yaitu membahagiakan keluarga yang menyayangimu, Aurel" ucap Airani yang sekarang kita panggil saja Aurelie.

Stella dan yang lain mendekat ke ranjang Aurelie. Stella memegang tangan putrinya dengan lembut.

"Mommy kangen kamu sayang, Mommy senang kamu siuman" ucap Stella tersenyum dan menahan tangisnya.

"Mommy ingin sekali peluk kamu sayang, tapi kamu tidak ingin peluk mommy semenjak kamu kenal Gista, sahabat yang hanya suka memanfaatkan kamu itu" ucap Stella dalam hati sedih.