Mendadak Menjadi Model

Pameran busana Arta Fashion pun digelar, ada 12 model yang akan mengisi acara. Para tamu undangan sudah pada berdatangan.

Keluarga besar Artama juga hadir termasuk keluarga besar Rey. Kedua sahabat Clarissa juga datang beserta suami dan anaknya.

"Senior, dua model kita tidak hadir!" ujar salah satu panitia.

"Bagaimana bisa?" tanya senior wanita yang sudah mengabdi di perusahaan selama 10 tahun.

"Satu model kondisinya sedang tidak sehat dan satu lagi keluarganya lagi terkena musibah. Jadi, kita harus bagaimana?"

Raisa yang sedang memantau jalannya acara mendengar obrolan kedua karyawannya. "Apa yang terjadi?"

"Dua model tidak bisa mengisi acara, Nona." Jelas desainer senior.

Raisa tampak berpikir, ia melihat Rista sedang mondar-mandir. Dia lantas memanggilnya, "Kemarilah sebentar!"

"Ya, Nona."

"Kau harus mengganti model yang tidak datang," perintah Raisa.

"Tapi, saya tidak berjalan seperti model," jelas Rista.

"Kamu hanya perlu berjalan seperti biasa saja," ujar Raisa.

"Bagaimana kalau kau belajar sebentar dengan para model?" usul karyawan.

"Ya, benar. Tubuhmu tinggi dan sangat sempurna, jadi tolong bantu pameran ini sukses," mohon Raisa.

"Baiklah, Nona." Rista pun akhirnya setuju.

"Lalu satu lagi siapa, Nona?" tanya desainer senior.

"Biar aku cari," jawab Raisa. Ia pun mengedarkan pandangannya ke arah tamu.

"Kakak cari siapa?" tanya Darren.

"Kita butuh model lagi," jawabnya.

"Memangnya kenapa dengan model kita, Kak?"

"Dua orang tidak datang, aku butuh satu lagi."

"Satu lagi?" Darren ikutan mencari. "Bagaimana dengan Kak Talitha?" usulnya.

"Ya, kau benar. Cepat panggilkan dia kemari!" titah Raisa.

Darren menyuruh karyawannya memanggil wanita yang ada di kursi tamu.

Tak lama wanita cantik dengan tinggi 170 cm datang menghampiri kakak beradik itu. "Ada apa, Kak?"

"Maukah kamu menolong kami menjadi model?" pinta Raisa.

"Tolong, Kak. Kami kekurangan satu model lagi," mohon Darren.

"Baiklah, aku akan menolong kalian," ujarnya.

"Terima kasih, Kak." Darren tersenyum senang.

"Litha, pergilah ke ruangan ganti. Para desainer sudah menunggumu!" ucap Raisa, lalu menoleh ke arah karyawan yang memanggil wanita itu. "Tolong antarkan dia!" perintahnya.

"Baik, Nona!" Karyawan pun mengiyakan. "Mari, Nona. Saya antar!" ajaknya dengan ramah.

"Kak, model satu lagi siapa yang menggantinya?" tanya Darren.

"Karyawan kita."

"Siapa namanya?"

"Kakak tidak tahu."

-

Sebelum para model beraksi, Darren memberikan kata-kata sambutan sebagai pemimpin Arta Fashion dihadapan lebih kurang 200 tamu undangan. Setelah ia turun, para wanita cantik bertubuh tinggi mulai beraksi.

Satu jam bersiap, akhirnya para model tampil berlenggak-lenggok di atas panggung. Rista berjalan di urutan kesebelas.

Beruntung dia pernah ikutan lomba peragawati saat masih sekolah dasar jadi tidak terlalu gugup dan juga sering memperhatikan para wanita cantik itu berjalan.

Darren melihat penampilan Rista yang berbeda, sejenak terpukau. Ia terus memandangi wanita itu berjalan.

"Sayang, itu gadis yang pernah aku ceritakan. Namanya hampir sama denganmu," jelas Devan.

"Oh, jadi dia. Aku sudah pernah bertemu dengannya, ibunya salah satu penggemarku," jelas Clarissa.

"Tapi, kenapa dia yang jadi modelnya? Terus Talitha kenapa juga berada di sana?" tanya Devan.

"Aku juga tidak tahu, sayang."

Bukan Devan dan istrinya yang terlihat bingung dengan keberadaan 2 wanita itu di atas panggung.

"Sayang, kenapa Talitha ada di sana?" tanya Roland pada istrinya.

"Entahlah, apa dia sebenarnya model tapi tak mau memberi tahu kita?" tanya Tina balik.

"Aku juga tidak tahu," jawab Roland.

Rayi yang duduk di kursi tamu, terpesona dengan penampilan wanita yang ada di atas panggung itu. Matanya tak berkedip melihatnya.

"Apa kau menyukainya?" tanya Rey pelan di samping putra pertamanya.

"Ya."

Rey mengikuti arah mata Ray, "Papa akan segera melamar dia untukmu!"

Rayi bergegas melihat pria di sampingnya. "Papa, aku tidak ada apa-apa dengannya!"

"Hatimu tidak bisa berbohong, Nak!" Rey tersenyum.

"Pa, aku belum berani mengungkapkannya," ujarnya pelan.

"Papa akan bicara pada ayahnya," Rey kembali tersenyum.

"Terima kasih, Pa."

Tepukan gemuruh mengakhiri penampilan para model, hampir 15 menit mereka berjalan di atas panggung. Para desainer muncul dihadapan para tamu, mereka melambaikan tangan. Kilauan lensa kamera menyinari panggung.

Rista turun dari panggung berpelukan dengan desainer lainnya, penampilannya dia tidak mengecewakan.

"Akhirnya pameran kita berjalan dengan lancar," ujar Senior.

"Terima kasih, Nona Talitha." Rista tersenyum senang.

"Sama-sama, Rista."

"Penampilan kalian sangat sempurna!" ucap Raisa menghampiri belakang panggung. "Terima kasih banyak!" lanjutnya.

"Sama-sama, Nona!" ucap model dan para desainer.

Rayi pun menghampiri Talitha membawa sebuket bunga lalu ia menyerahkan kepada wanita yang kini berusia 29 tahun. "Penampilan sangat bagus!" pujinya.

Talitha meraih bunga dan mengucapkan, "Terima kasih!"

"Hai, Talitha!" sapa Rey.

"Paman!" Wanita itu tersenyum.

"Paman ingin bertemu dengan ayah kamu, kapan kami bisa bertemu?" Rey tersenyum.

"Bukankah Paman sudah bertemu dengan ayah tadi?" Talitha heran.

"Maksudnya ingin menjalin sebuah hubungan," jelas Rey.

"Litha kurang paham, Paman. Lebih baik bicara dengan ayah saja, bagaimana?" usulnya.

"Baiklah, itu pun lebih bagus," jawab Rey.

Ketiganya berjalan menghampiri Roland dan istrinya. Sepasang suami istri sedang mengobrol dengan orang tua Darren.

"Yah, Paman Rey ingin bicara," Talitha mendekati ayahnya.

"Sebentar, ya. Aku bicara dengan Rey dulu," pamitnya kepada Devan.

"Silahkan," ucap Papanya Darren.

Roland berbicara dengan Rey sedikit agak menjauh dari yang lainnya. "Ada apa?"

"Kami sekeluarga ingin datang ke rumah membicarakan sesuatu kepadamu tentang anak-anak kita," jelas Rey.

"Kenapa dengan anak-anak kita?"

"Putraku Rayi menyukai Talitha," jawab Rey.

Roland tersenyum, "Aku menyerahkan semuanya kepada Talitha."

"Bagaimana kalau enaknya kita mengobrol di rumahmu saja atau di mana saja pun boleh?"

"Bagaimana kalau hari Rabu malam kalian datang ke rumah kami?" Roland memberikan saran.

"Boleh juga, jika tidak ada halangan kami akan ke rumah kalian," jawab Rey.

"Baiklah, kami tunggu kedatangan kalian!"

Sementara itu, di saat para model sudah pulang. Rista dan temannya yang lainnya masih membereskan beberapa barang.

"Rista, Presdir mencarimu!" seorang karyawan pria memberitahunya.

Dengan cepat Rista menoleh, lalu menghampirinya. "Ada apa, Tuan?"

"Apa kau masih lama?"

"Masih, Tuan."

"Cepatlah, aku akan menunggumu!"

"Apa ada sesuatu yang penting?" tanyanya.

"Tidak juga," jawab Darren.

"Kalau tidak ada yang penting, kenapa harus nanti?"

"Kau sangat cerewet!" jawabnya. "Sudah cepat selesaikan pekerjaanmu, setelah itu jangan lupa cuci tangan!" lanjutnya.

"Baiklah, Presdir." Rista kembali melanjutkan pekerjaannya.

Hampir 30 menit Darren menunggu, tak lama kemudian wanita yang ditunggunya datang. "Telapak tanganmu, buka!" perintahnya.

Rista menuruti perintah atasannya.

Darren menyemprotkan cairan anti kuman, ke telapak tangannya dan seluruh pakaian Rista membuat wanita itu mengerutkan keningnya.

"Saya masih wangi!" ujarnya.

"Ya, aku tahu. Tapi kuman menempel di tubuhmu!"

"Astaga, anda sungguh aneh!"

"Ya, aku memang aneh!"

"Sekarang Tuan ingin bicara apa?"

"Ayo ke mobil!" ajak Darren.

"Tuan, saya pulang dengan karyawan lain saja," tolak Rista.

"Kau tetap pulang bersamaku!"

"Baiklah," ucap Rista pasrah.

Kini keduanya berada di dalam mobil.

"Tuan, kenapa tidak pulang dengan Tuan Devan dan Nyonya Clarissa?"

"Aku ingin pulang bersamamu?"

"Tuan menyukai saya, ya?" Rista bertanya penuh percaya diri.

"Jangan bermimpi, Ayumi Charista!"

"Biasanya kalau pria sudah perhatian ada dua kemungkinan. Dia menyukai seorang wanita atau hanya ingin mempermainkan hatinya. Kira-kira Tuan yang mana?" Rista menatap wajah Presdir.

"Jangan menatap seperti itu!"

"Anda ternyata sangat tampan sekali!" pujinya.

"Terima kasih pujiannya, Rista."

"Sama-sama, Tuan. Jangan lupa naikkan gaji saya," Rista mengingatkan.

"Ya, wanita aneh!"

"Lebih aneh itu, Tuan Darren Artama!"

"Terserah dirimu saja!"

"Sekarang kita mau ke mana?"

"Lebih baik kau diam saja, aku tidak akan menculikmu!"

"Hm, baiklah!" ucap Rista.

Darren membelokkan kendaraannya ke sebuah tempat penjualan mobil.

"Kenapa kita ke sini, Tuan?"

"Aku ingin membeli mobil," jawab Darren.

"Mobil anda ini masih sangat bagus, kenapa beli lagi?" tanya Rista.

"Apa kau bisa diam?" Darren menyipitkan matanya.

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥𝑩𝒆𝒍𝒍𝒆𝒛𝒛𝒂❥⃝•ꨄ︎࿐

𝓐𝔂⃝❥𝑩𝒆𝒍𝒍𝒆𝒛𝒛𝒂❥⃝•ꨄ︎࿐

Rista, jika kau tidak bisa diam ntar di stempel bibir ma bang Darren lohh Yaa 🤭😂😂

2022-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Bekerja
2 Foto Bersama Clarissa
3 Obrolan Keluarga Darren
4 Bermasalah dengan Darren
5 Membalas Perlakuan Rista
6 Mencari Brand Ambassador
7 Putri Musuh
8 Sapu Tangan
9 Perasaan
10 Potong Gaji
11 Obrolan Dua Pria
12 Potong Gaji (2)
13 Satu Mobil
14 Raisa Melahirkan
15 Ditegur Lagi
16 Pergi Berdua
17 Perhatian Kecil Darren
18 Keberhasilan Model Pengganti
19 Pembalut
20 Mendadak Menjadi Model
21 Mobil Baru
22 Hari Bahagia Rayi
23 Aku Cemburu
24 Obrolan Dua Pria (2)
25 Mengutarakan Perasaan
26 Giliran Yuno
27 Makan Malam Bersama Keluarga Darren
28 Kedatangan Neneknya Rista
29 Yuno dan Natasha Menjadi Kekasih
30 Kehebohan Berita Natasha
31 Tak Direstui (1)
32 Serangan Buat Yuno
33 Natasha Dijodohkan
34 Lusi Membuat Kekacauan
35 Tak Direstui (2)
36 Rista Dipecat
37 Pindah Pekerjaan
38 Baru Terasa Kehilangan
39 Mencari Rista
40 Kabar Rista
41 Masih Cinta
42 Bertemu Dengannya
43 Menjemput Rista Kembali
44 Kembali Ke Arta Fashion
45 Yuno Cemburu
46 Yuno Lamaran
47 Mencari Tahu Tentang Rista
48 Rista Sepupu Varrel
49 Bertemu Dengan Oma
50 Melamar Rista
51 Tak Direstui (3)
52 Tak Direstui (4)
53 Yuno dan Natasha Menikah
54 Mengundurkan Diri
55 Menjadi Pesaing
56 Aku Cemburu (2)
57 Tangis Penyesalan
58 Restu Oma Sophia
59 Bahagia
60 S2-bagian 1
61 S2-bagian 2
62 S2-bagian 3
63 S2-bagian 4
64 S2-bagian 5
65 S2-bagian 6
66 S2-bagian 7
67 S2-bagian 8
68 S2-bagian 9
69 S2-bagian 10
70 S2-bagian 11
71 S2-bagian 12
72 S2-bagian 13
73 S2-bagian 14
74 S2-bagian 15
75 S2-bagian 16
76 S2-bagian 17
77 S2-bagian 18
78 S2-bagian 19
79 S2-bagian 20
80 S2-bagian 21
81 S2-bagian 22
82 S2-bagian 23
83 S2-bagian 24
84 S2-bagian 25
85 S2-bagian 26
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hari Pertama Bekerja
2
Foto Bersama Clarissa
3
Obrolan Keluarga Darren
4
Bermasalah dengan Darren
5
Membalas Perlakuan Rista
6
Mencari Brand Ambassador
7
Putri Musuh
8
Sapu Tangan
9
Perasaan
10
Potong Gaji
11
Obrolan Dua Pria
12
Potong Gaji (2)
13
Satu Mobil
14
Raisa Melahirkan
15
Ditegur Lagi
16
Pergi Berdua
17
Perhatian Kecil Darren
18
Keberhasilan Model Pengganti
19
Pembalut
20
Mendadak Menjadi Model
21
Mobil Baru
22
Hari Bahagia Rayi
23
Aku Cemburu
24
Obrolan Dua Pria (2)
25
Mengutarakan Perasaan
26
Giliran Yuno
27
Makan Malam Bersama Keluarga Darren
28
Kedatangan Neneknya Rista
29
Yuno dan Natasha Menjadi Kekasih
30
Kehebohan Berita Natasha
31
Tak Direstui (1)
32
Serangan Buat Yuno
33
Natasha Dijodohkan
34
Lusi Membuat Kekacauan
35
Tak Direstui (2)
36
Rista Dipecat
37
Pindah Pekerjaan
38
Baru Terasa Kehilangan
39
Mencari Rista
40
Kabar Rista
41
Masih Cinta
42
Bertemu Dengannya
43
Menjemput Rista Kembali
44
Kembali Ke Arta Fashion
45
Yuno Cemburu
46
Yuno Lamaran
47
Mencari Tahu Tentang Rista
48
Rista Sepupu Varrel
49
Bertemu Dengan Oma
50
Melamar Rista
51
Tak Direstui (3)
52
Tak Direstui (4)
53
Yuno dan Natasha Menikah
54
Mengundurkan Diri
55
Menjadi Pesaing
56
Aku Cemburu (2)
57
Tangis Penyesalan
58
Restu Oma Sophia
59
Bahagia
60
S2-bagian 1
61
S2-bagian 2
62
S2-bagian 3
63
S2-bagian 4
64
S2-bagian 5
65
S2-bagian 6
66
S2-bagian 7
67
S2-bagian 8
68
S2-bagian 9
69
S2-bagian 10
70
S2-bagian 11
71
S2-bagian 12
72
S2-bagian 13
73
S2-bagian 14
74
S2-bagian 15
75
S2-bagian 16
76
S2-bagian 17
77
S2-bagian 18
78
S2-bagian 19
79
S2-bagian 20
80
S2-bagian 21
81
S2-bagian 22
82
S2-bagian 23
83
S2-bagian 24
84
S2-bagian 25
85
S2-bagian 26

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!