Devan kembali ke kantor, hari ini akan memilih brand ambassador Arta Fashion. Mereka akan kembali rapat untuk menentukan model.
"Darren, apa hari ini kita sudah melakukan produksi pakaian yang di desain Ayumi Charista?"
"Sudah, Pa. Aku meminta produksi lima ribu lembar," jawabnya.
"Kenapa sedikit sekali?"
"Aku tidak yakin dengan hasil karyanya mampu menembus pasar," jelasnya.
"Mama kamu menyukai hasil desainnya," ujar Devan.
"Pa, dia desainer baru kita belum tahu hasilnya bagaimana," ungkap Darren.
"Jika dalam sepekan ini ludes terjual Papa ingin kamu menyuruh orang produksi lebih banyak!" titahnya.
"Baik, Pa."
"Kalau begitu, kita ke ruang rapat sekarang juga!" Devan keluar lebih dahulu disusul Darren.
Tampak hadir di ruang rapat Rista, gadis itu duduk tak jauh dari kursi Darren.
Salah satu staf mulai menjelaskan tentang calon model brand ambassador Arta Fashion. Kali ini ada 3 nama yang diusulkan. Hampir 20 menit, staf tersebut menjelaskan prestasi sang artis.
Seluruh model sebelumnya telah dimintai persetujuannya melalui manajer masing-masing jika nama-nama anak asuhnya itu didaftarkan menjadi calon brand ambassador. Itu dilakukan agar tidak bertabrakan dengan jadwal sang artis.
Ada satu nama yang membuat Devan terkejut yaitu Natasha Daniel gadis itu adalah putri dari Nikita Bryan. Wanita yang membuat istrinya hampir celaka dan neneknya adalah dalang penculikan dirinya ketika masih kecil.
Akhirnya ia harus bersikap profesional untuk tidak mencampur adukkan masa lalu dengan sekarang. Belum tentu putri Nikita bertabiat sama dengan ibunya.
"Aku serahkan keputusan kepada putraku," Devan menatap putranya.
"Kenapa aku, Pa? Sesekali tanyakan kepada Yuno," ujar Darren.
"Papa bertanya padamu, Darren!"
"Aku ikut keputusan peserta rapat saja, Pa." Darren akhirnya menyerahkan kepada jajaran direksi.
"Kamu pilih yang mana, Yuno?" tanya Devan.
"Model nomor tiga saja, Tuan."
"Kenapa memilihnya? Berikan penjelasan?" pinta Devan.
"Karena cantik, Tuan!" jawab Yuno.
Seketika seluruh orang diruang rapat tertawa.
"Itu juga bisa menjadi alasan," ucap Devan tersenyum. "Kalau kamu, Ayumi Charista?" tanyanya.
"Pilihan saya sama seperti Tuan Yuno," jawab Rista.
"Alasan memilih Natasha Daniel?" tanya Devan lagi.
"Dia salah satu artis multitalenta, penyanyi sekaligus seorang pemain drama. Karirnya di dunia tarik suara tidak diragukan lagi bersama grup menyanyinya, Natasha juga seorang idol dengan jumlah pengikut hampir satu juta," jelas Rista.
"Kehidupan pribadinya, bagaimana?" tanya Darren bertanya pada Rista.
"Saya salah satu penggemarnya, Natasha tidak memiliki masalah dengan pihak manapun. Saya rasa dia cocok menjadi model di Arta Fashion," jawabnya.
"Bagaimana dengan yang lainnya?" tanya Devan.
"Kami setuju dengan usulan Nona Ayumi, Tuan."
"Baiklah, kalau begitu. Yuno, kamu yang menghubunginya dan membuat kontrak untuknya!" perintah Devan.
"Baik, Tuan!" ucap Yuno.
Devan memasuki ruangan kerja Presdir dengan wajah datar, ia lebih banyak melamun.
"Kenapa diam saja, Pa?" tanya Darren yang sembari tadi melihat papanya.
"Tidak apa-apa, Nak."
"Menurut kamu bagaimana dengan model itu?"
"Aku mengikuti keputusan yang lainnya, Pa."
Devan hanya menggerakkan dagu pelan sembari tersenyum tipis.
-
-
Malam harinya di kediaman Artama.....
Selepas makan malam, Devan terlihat termenung di balkon, Clarissa mendekati sang suami. Tangannya menyentuh bahu pria yang menikahinya hampir 33 tahun.
"Apa yang membuatmu melamun?" tanya Clarissa lembut.
"Duduklah," Devan menyentuh tangan istrinya dibahunya dan menariknya pelan ke arahnya.
Clarissa duduk di samping suaminya.
"Arta Fashion menggunakan model Natasha Daniel putri dari Nikita Bryan," ujar Devan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments