Rahasia Menantu Culun Bab 2

Baru saja Citra selesai memakai baju, tiba-tiba terdengar suara teriakan ibu mertuanya memanggil namanya. Citrapun bergegas keluar dari dalam kamar untuk menghampiri.

" Ada apa Bu," tanya Citra membungkuk. Sebab dia tak berani melihat wajah garang ibu mertuanya.

Tiba-tiba terdengar suara piring dibanting ke atas lantai.

Ya, ternyata ibu mertuanya telah membanting piring itu sampai pecah. Dan Citra yang melihat kejadian tersebut hanya mematung di tempat tanpa berani mendongakkan kepala kearah ibu mertuanya.

" Dasar menantu tak berguna, coba lihat jam berapa sekarang hah…!" bentak ibu mertuanya sambil menjewer telinga kanan Citra dengan sangat kuat.

Hingga membuat Citra menjerit kesakitan, tapi ibu mertuanya tak menghiraukan jeritan Citra sama sekali, bahkan ibu mertuanya semakin memperkuat jewerannya terhadap telinga Citra.

" Ampun Bu, maafkan aku. Semalam aku bekerja terlalu larut, jadi aku terlambat bangun dan menyiapkan sarapan," ucap Citra sambil menautkan kedua tangan, berharap ibu mertuanya itu segera melepaskan tangan dari kupingnya.

Derai air mata sudah tak mampu lagi dia bendung, dan sekarang Citra mulai meneteskan air mata.

Namun, hal itu sama sekali tidak dihiraukan oleh ibu mertuanya yang bernama Siska itu. Siska terus saja mengencangkan jewerannya terhadap Citra. Dan setelah puas barulah dia melepaskannya.

" Jika kau mengulanginya lagi, maka jangan salahkan aku memberikan hukuman yang lebih sakit dari ini," bentaknya kemudian.

Citra hanya terdiam sambil memegang telinga kanannya yang agak panas, karena jeweran ibu mertuanya kali ini cukup kencang.

" Baik Bu," ucap Citra buru-buru berlari menuju kearah dapur untuk menyiapkan sarapan.

Namun baru saja dia sampai di ambang pintu tiba-tiba ibu mertuanya memanggil namanya kembali.

" Ada apa Bu," jawab Citra sambil membalikkan badan ke arah ibu mertuanya

" Mendekat," ujar Siska dengan mata nyalang.

Citra yang tidak ingin mendapat amukan dari ibu mertuanya langsung berlari kecil menuju Bu Siska. Namun betapa terkejutnya dia saat tangan ibu mertuanya itu mendarat sempurna di pipinya.

" Ampun Bu, memangnya apa salahku?" tanya Citra dengan mata berkaca-kaca.

" Kau masih bertanya apa kesalahanmu, sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku ibu, dan sekali lagi aku ingatkan, panggil aku Nyo… nya…!" ujar Siska dengan sangat marah.

" I-iya Nyonya," jawab Citra cepat, karena dia tak ingin memperpanjang masalah ini.

" Bagus, akhirnya kau mengerti dengan status mu di rumah ini," jawab Siska sambil tersenyum.

Kemudian dia menyuruh Citra kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Dan Siska juga mengingatkan kalau nanti jam satu siang akan ada tamu penting, maka dari itu Citra harus menyiapkan masakan yang paling enak.

" Baik Bu," jawab Citra. Lalu dia pergi ke dapur.

Di dapur

Citra yang sudah tak mampu membendung air matanya, kini mulai bercucuran dari kelopak mata indahnya.

Namun, walaupun demikian Ia tak menghentikan aktivitasnya memotong sayuran. Hingga Bi Sopi yang melihat keadaan Nyonya mudanya itu langsung menghentikan pekerjaannya yang sedang mencuci piring. Kemudian dia menghampiri Citra.

" Non Citra bertengkar lagi ya sama Nyonya Siska," tebak bi Sopi.

" Sini biar Bibi yang memasak untuk sarapan," ujar bi Sopi lagi, lalu dia mengambil pisau dan sayuran yang berada di tangan Citra.

Citra membiarkan bi Sopi memotong sayuran, sedangkan dia duduk di atas kursi yang tersedia di dapur. Namun itu tidak berlangsung lama karena ibu mertuanya tiba-tiba datang ke dapur.

" Citra…!" teriak Siska menggelar di ruangan itu, karena melihat Citra yang sedang duduk santai di atas kursi.

Citra yang mendengar suara ibu mertuanya langsung berdiri, kemudian dia berjalan menuju kompor dan menyalakannya.

" Dasar menantu tak berguna, sudah tau kami semua sedang kelaparan, kau masih duduk santai di atas kursi," ujar Siska marah.

Lalu dia berjalan menuju Citra yang sedang membuat sarapan.

" Aku tidak mau tau, kalau sarapannya tidak selesai dalam waktu tiga menit, kamu akan aku kurang di dalam gudang semalaman," ancam Siska.

" B-baik Nyonya," jawab Citra dengan bibir gemetar.

Kemudian Siska meninggalkan Citra.

Tiga menit kemudian

Citra sudah menyelesaikan pekerjaannya, kemudian dia berjalan menuju meja makan dan menata hasil masakan yang dia buat.

Tidak berselang lama, Rifki turun bersama dengan ibunya, dan mereka berdua tampak membicarakan sesuatu.

Sedangkan Citra yang melihat hal itu, dia pun menajamkan pendengarannya, dan betapa sakit hatinya ia kala mendengar suaminya sendiri mengatakan kalau sebentar lagi Rifki akan menceraikan dirinya.

Siska pun tampak tersenyum dan menyetujui keinginan anaknya.

Namun berbeda dengan Citra, dia langsung pergi meninggalkan meja makan dan berlari menuju dapur.

Di dapur

Citra langsung duduk di atas kursi, lalu dia menangis dalam diam.

"Apakah aku seburuk itu di mata suamiku? sehingga dia mau menceraikan ku, padahal selama ini aku sudah menuruti perintah dan keinginannya, apa mungkin aku yang terlalu berharap untuk di cintai," Citra merenung.

Namun saat dia merenung, tiba-tiba sebuah krikil kecil mengenai punggungnya, lalu dia menoleh ke seluruh penjuru ruangan dapur, tapi tidak melihat siapapun.

Ia berpikir kalau itu hanya perasaan nya saja, tapi Citra melihat dengan jelas kalau batu kerikil yang mengenai punggungnya ada di bawah kakinya. Bulu kuduk Citra seketika meremang.

" Apa mungkin di dapur ini ada hantu? tapi itu tidak mungkin, lagipula ini sudah mau menjelang siang, masa Ia hantu keluar di siang bolong begini, seharusnya kan malam hari," Citra bergumam dalam hati.

Karena merasa takut, kemudian Citra berdiri dari tempat duduknya, dan berniat memanggil bi Sopi untuk menemani dirinya yang ingin memasak makanan untuk menyambut tamu yang datang nanti siang.

Namun saat Citra ingin memanggil nama bi Sopi, tiba-tiba seseorang menutup mulutnya dari belakang, dan menyeretnya keluar dari dapur itu menuju taman belakang rumah.

" Lepaskan aku... lepaskan aku," Citra terus berontak, bahkan kaca mata besarnya sudah mulai jatuh ke atas tanah.

" Diamlah, ini aku Robin sahabat baikmu," ujarnya sambil melepaskan dekapan tangannya dari mulut Citra.

Citra yang mendengar nama itu seketika membulatkan bola matanya, bahkan hampir keluar dari sarangnya, sedangkan Robin yang di tatap seperti itu terlihat sangat santai dan tampak cengengesan.

Hingga sepersekian detik kemudian Citra menetralisir keterkejutan dirinya dengan menarik nafas dalam.

" Untuk apa kau datang ke mari, cepat pergi dari sini sebelum ada yang melihat mu." usir Citra dengan tegas.

Robin seketika membulatkan bola matanya, dia tidak menyangka kalau sahabatnya itu dengan tega mengusir dirinya. Bahkan dia sudah memanjat pagar setinggi tiga meter untuk bertemu dengan Citra.

" Kau tega sekali padaku, aku sudah susah payah datang ke sini, tapi kau tidak menawarkan aku segelas air putih pun," celoteh Robin sambil tersenyum manis ke arah Citra, bahkan dia sempat-sempatnya menggoda Citra dengan mengedipkan sebelah matanya hingga beberapa kali.

Terpopuler

Comments

Wiyanti Yanti

Wiyanti Yanti

lanjut kak

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Rahasia Menantu Culun Bab 1
2 Rahasia Menantu Culun Bab 2
3 Rahasia Menantu Culun Bab 3
4 Rahasia Menantu Culun Bab 4
5 Rahasia Menantu Culun Bab 5
6 Rahasia Menantu Culun Bab 6
7 Rahasia Menantu Culun Bab 7
8 Rahasia Menantu Culun Bab 8
9 Rahasia Menantu Culun Bab 9
10 Rahasia Menantu Culun Bab 10
11 Rahasia Menantu Culun Bab 11
12 Rahasia Menantu Culun Bab 12
13 Rahasia Menantu Culun Bab 13
14 Rahasia Menantu Culun Bab 14
15 Rahasia Menantu Culun Bab 15
16 Rahasia Menantu Culun Bab 16
17 Rahasia Menantu Culun Bab 17
18 Rahasia Menantu Culun Bab 18
19 Rahasia Menantu Culun Bab 19
20 Rahasia Menantu Culun Bab 20
21 Rahasia Menantu Culun Bab 21
22 Rahasia Menantu Culun Bab 22
23 Rahasia Menantu Culun Bab 23
24 Rahasia Menantu Culun Bab 24
25 Rahasia Menantu Culun Bab 25
26 Rahasia Menantu Culun Bab 26
27 Rahasia Menantu Culun Bab 27
28 Rahasia Menantu Culun Bab 28
29 Rahasia Menantu Culun Bab 29
30 Rahasia Menantu Culun Bab 30
31 Rahasia Menantu Culun Bab 31
32 Rahasia Menantu Culun Bab 32
33 Rahasia Menantu Culun Bab 33
34 Rahasia Menantu Culun Bab 34
35 Rahasia Menantu Culun Bab 35
36 Rahasia Menantu Culun Bab 36
37 Rahasia Menantu Culun Bab 37
38 Rahasia Menantu Culun Bab 38
39 Rahasia Menantu Culun Bab 39
40 Rahasia Menantu Culun Bab 40
41 Rahasia Menantu Culun Bab 41
42 Rahasia Menantu Culun Bab 42
43 Rahasia Menantu Culun Bab 43
44 Rahasia Menantu Culun Bab 44
45 Rahasia Menantu Culun Bab 45
46 Rahasia Menantu Culun Bab 46
47 Rahasia Menantu Culun Bab 47
48 Rahasia Menantu Culun Bab 48
49 Rahasia Menantu Culun Bab 49
50 Rahasia Menantu Culun Bab 50
51 Rahasia Menantu Culun Bab 51
52 Rahasia Menantu Culun Bab 52
53 Rahasia Menantu Culun Bab 53
54 Rahasia Menantu Culun Bab 54
55 Rahasia Menantu Culun Bab 55
56 Rahasia Menantu Culun Bab 56
57 Rahasia Menantu Culun Bab 57
58 Rahasia Menantu Culun Bab 58
59 Rahasia Menantu Culun Bab 59
60 Rahasia Menantu Culun Bab 60
61 Rahasia Menantu Culun Bab 61
62 Rahasia Menantu Culun Bab 62
63 Rahasia Menantu Culun Bab 63
64 Rahasia Menantu Culun Bab 64
65 Rahasia Menantu Culun Bab 65
66 Rahasia Menantu Culun Bab 66
67 Rahasia Menantu Culun Bab 67
68 Rahasia Menantu Culun Bab 68
69 Rahasia Menantu Culun Bab 69
70 Rahasia Menantu Culun Bab 70
71 Rahasia Menantu Culun Bab 71
72 Rahasia Menantu Culun Bab 72
73 Rahasia Menantu Culun Bab 73
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Rahasia Menantu Culun Bab 1
2
Rahasia Menantu Culun Bab 2
3
Rahasia Menantu Culun Bab 3
4
Rahasia Menantu Culun Bab 4
5
Rahasia Menantu Culun Bab 5
6
Rahasia Menantu Culun Bab 6
7
Rahasia Menantu Culun Bab 7
8
Rahasia Menantu Culun Bab 8
9
Rahasia Menantu Culun Bab 9
10
Rahasia Menantu Culun Bab 10
11
Rahasia Menantu Culun Bab 11
12
Rahasia Menantu Culun Bab 12
13
Rahasia Menantu Culun Bab 13
14
Rahasia Menantu Culun Bab 14
15
Rahasia Menantu Culun Bab 15
16
Rahasia Menantu Culun Bab 16
17
Rahasia Menantu Culun Bab 17
18
Rahasia Menantu Culun Bab 18
19
Rahasia Menantu Culun Bab 19
20
Rahasia Menantu Culun Bab 20
21
Rahasia Menantu Culun Bab 21
22
Rahasia Menantu Culun Bab 22
23
Rahasia Menantu Culun Bab 23
24
Rahasia Menantu Culun Bab 24
25
Rahasia Menantu Culun Bab 25
26
Rahasia Menantu Culun Bab 26
27
Rahasia Menantu Culun Bab 27
28
Rahasia Menantu Culun Bab 28
29
Rahasia Menantu Culun Bab 29
30
Rahasia Menantu Culun Bab 30
31
Rahasia Menantu Culun Bab 31
32
Rahasia Menantu Culun Bab 32
33
Rahasia Menantu Culun Bab 33
34
Rahasia Menantu Culun Bab 34
35
Rahasia Menantu Culun Bab 35
36
Rahasia Menantu Culun Bab 36
37
Rahasia Menantu Culun Bab 37
38
Rahasia Menantu Culun Bab 38
39
Rahasia Menantu Culun Bab 39
40
Rahasia Menantu Culun Bab 40
41
Rahasia Menantu Culun Bab 41
42
Rahasia Menantu Culun Bab 42
43
Rahasia Menantu Culun Bab 43
44
Rahasia Menantu Culun Bab 44
45
Rahasia Menantu Culun Bab 45
46
Rahasia Menantu Culun Bab 46
47
Rahasia Menantu Culun Bab 47
48
Rahasia Menantu Culun Bab 48
49
Rahasia Menantu Culun Bab 49
50
Rahasia Menantu Culun Bab 50
51
Rahasia Menantu Culun Bab 51
52
Rahasia Menantu Culun Bab 52
53
Rahasia Menantu Culun Bab 53
54
Rahasia Menantu Culun Bab 54
55
Rahasia Menantu Culun Bab 55
56
Rahasia Menantu Culun Bab 56
57
Rahasia Menantu Culun Bab 57
58
Rahasia Menantu Culun Bab 58
59
Rahasia Menantu Culun Bab 59
60
Rahasia Menantu Culun Bab 60
61
Rahasia Menantu Culun Bab 61
62
Rahasia Menantu Culun Bab 62
63
Rahasia Menantu Culun Bab 63
64
Rahasia Menantu Culun Bab 64
65
Rahasia Menantu Culun Bab 65
66
Rahasia Menantu Culun Bab 66
67
Rahasia Menantu Culun Bab 67
68
Rahasia Menantu Culun Bab 68
69
Rahasia Menantu Culun Bab 69
70
Rahasia Menantu Culun Bab 70
71
Rahasia Menantu Culun Bab 71
72
Rahasia Menantu Culun Bab 72
73
Rahasia Menantu Culun Bab 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!