jasmine tidak tahu bahwa perbuatannya menjadi malapetaka untuk dirinya sendiri, dia tidak menyangka bahwa rendi akan benar benar menemui risa bahkan tanpa memberitahukan kepadanya, jasmine hanya bisa memggertakan giginya saat melihat rendi yang berbicara dengan cukup intens di depan matanya langsung
"tidak apa apa"
jasmine bisa mendengar suara menyebalkan risa. rendi berbicara lagi, namun jasmine tidak bisa mendengarnya karena suara pria itu sangat pelan.
"itu tidak berhubungan denganmu rendi, itu sebabnya aku tidak memberitahumu"
mata jasmine terasa dingin saat mendengar nada suara risa yang datar kepada rendi, kenapa dia sekurang ajar ini kepada rendi, gadis gadis ini benar benar rendah.
"Lalu untuk apa semua ini? kau berada disini?" suara rendi mulai terdengar tinggi menandakan bahwa dia sudah mulai emosi
"menurutmu?"
"risa"
Darah jasmine terasa mendidih saat mendengar rendi memanggil risa dengan lembut, dia benar benar tidak terima, kenapa harus gadis ular itu yang bersama dengan rendi, dia hanya gadis rendah, busuk dan munafik.....jasmine rasanya tidak bisa berkata kata lagi, dia melangkah dengan marah meninggalkan pasangan menjijikan di depannya.
dia sekali lagi berbalik dan melihat rendi yang tengah menatap risa dengan sepenuh hati, sementara wajah risa sama sekali tidak terlihat karena membelakanginya, tangannya terkepal erat dan sesuatu yang busuk timbul di hatinya,
keadaan ini tidak hanya terjadi satu kali, tapi berulang kali. jasmine terus bertemu dengan pasangan menjijikan itu, rendi selalu datang hampir setiap hari menemui gadis itu, seperti menelan cuka, jasmine hanya bisa menelan rasa asam dan bau busuk di hatinya sendiri.
dia benar benar tidak mengerti dengan keadaan ini, kepalanya berpikir bagaimana cara menyingkirkan gadis ini, jasmine sudah pernah menjebaknya tapi dia bisa lolos, jasmine juga pernah memfitnahnya tapi dia bisa membalikan keadaan, bahkan yang terakhir jasmine memarahi risa di depan karyawan yang lain agar dia malu dan segera pergi dari sini, tapi wajahnya seperti terbuat dari batu dia tidak bereaksi sedikitpun. dia hanya menganggukan kepalanya tidak membantah atau menjawab satupun, hanya menerima cacian jasmine dengan ikhlas dan tenang, membuat jasmine tampak seperti bos jahat yang arogan, harus dengan cara seperti apa jasmine menyingkirkan risa.
jasmine baru turun dari lift, dia berjalan dengan santai menuju mobilnya yang terparkir dengan rapi, tidak ada siapapun ruangan parkir benar benar kosong, saat itulah dia bertemu risa yang baru sampai di bar, dia yang hampir sampai menuju mobilnya berhenti sebentar memperhatikan risa tanpa sadar,
jasmine menggigit bibirnya saat melihat rendi yang mengantar risa, tanganya terkepal di setiap sisi tubuhnya saat melihat senyum lembut rendi untuk gadis itu, dia memalingkan wajahnya dengan kaku, tapi dia tidak tahan seperti ada magnet yang terus memaksanya untuk melotot dengan garang pada pasangan di depannya. kepalanya penuh dengan pikiran busuk.
"nona jasmine"
jasmine tersentak dan tidak sadar bahwa risa sudah berdiri di depannya dengan mata melengkung cantik, dan pancaran seperti bintang, rambutnya yang hitam membingkai wajah putihnya yang mungil sepasang alis tebal dan rapih menambah kesan jernih pada matanya, mata jasmine bergerak menatap pria di sebelah risa, seperti mimpi dan jasmine merasa pikirannya kosong.
jasmine menelan ludahnya lalu mengangguk kecil, rendi yang melihat pemandangan di depannya mengerutkan keningnya seperti merasa ada yang ganjil, dia menepuk pundak risa dan berbisik sebentar di telinganya, matanya sekali lagi melengkung indah, kepalanya mengangguk dengan cara lucu untuk menandakan bahwa dia mengerti, rendi berbalik lalu melangkah pergi meninggalkan risa dan jasmine yang berdiri dengan kaku, dia sama sekali tidak berbicara sepatah katapun kepada jasmine,
risa melirik jasmine dengan pandangan puas, dia lalu kembali melangkah menuju pintu di ujung. pelan pelan dia menghitung langkah kakinya, satu, dua.....
"risa, aku ingin bertanya?" bibir jasmine benat benar sudah gatal, dia menatap risa yang berhenti melangkah tapi masih membelakanginya.
risa berbalik dan menatap jasmine yang wajahnya merah padam, seperti orang yang baru di lempar api, hatinya benar benar puas, bagaimana jasmine apa kau menyukai dunia yang kau ciptakan ini? bukankah ini seperti yang kau lakukan dulu, merebut rendi, membuatnya jauh dan jijik padaku, sekarang aku mengembalikannya padamu. risa berdiri dengan tenang menunggu pertanyaan jasmine lambutnya berayun dengan lembut di punggungnya.
"aku mendengar, awalnya kau tidak memberitahu kakakku bahwa kau bekerja disini, kenapa?" jasmine bertanya dan menatap gadis di depannya dengan penuh kebencian, namun dia tetap menjaga suaranya agar terkendali
mata risa bercahaya seperti bintang dalam kegelapan malam, dia tersenyum kecil di balik maskernya dan membalas tanpa peduli "tidak semua hal harus berhubungan dengan rendi" dia kembali berbalik ingin melanjutkan langkahnya,
jasmine mengangkat kepalanya dengan kaku, dia mengepalkan tangannya dan berbicara dengan gigi beradu "kenapa, bukankah itu seperti tidak menghargai kakakku?" Dia menatap risa dengan marah dan jijik sekaligus.
risa menyembunyikan senyum dinginnya di balik masker, dia kini berbalik dan menatap jasmine dengan jelas, ekpresi matanya benar benar tenang "kami sudah dewasa, dan kami tahu apa yang harusnya kami bicarakan untuk masalah kami. kami tidak perlu orang lain untuk mengingatkannya" risa kembali menjawab dengan tidak peduli
kepalan tangan jasmine sangat, kuat dia menatap risa serius "ini bukan ikut campur, tapi sebuah bentuk perhatianku kepada rendi?"
"kenapa?" risa bertanya dengan setengah hati, tanpa menunggu jawaban dari jasminepun risa tahu kenapa, karena dia takut rendi akan berpaling darinya. semua begitu jelas untuknya yang telah mengenal rendi dan jasmine begitu lama.
"karena aku peduli dengannya, aku tidak akan membiarkan dia menghancurkan hidupnya hanya karena gadis ular sepertimu" hidung jasmine mengerut jijik, seolah olah di depannya adalah sebuah kotoran yang menjijikan,
risa memandang jasmine dengan dingin, dia benar benar ingin tertawa mendengar leluconnya yang menyedihkan ini, peduli? baiklah kita akan mengorek kepedulian jasmine untuk rendi apa itu benar?
"aku percaya, kepedulian kalian bahkan lebih baik dari saudara asli" risa menjawab dengan tenang, matanya mengawasi jasmine dengan intens
"kami tumbuh bersama, tentu saja kami saling peduli" jasmine membentak risa dengan keras,
"seberapa lama kalian tumbuh bersama, hingga kau tidak tahu batasan antara urusan pribadi?" risa bertanya dengan dingin, matanya mengejek kearah jasmine "berhenti ikut campur dalam urusan rendi, kenapa kau tidak mengurus tunanganmu sendiri" risa mengingatkan dengan lelah.
"kau tidak berhak mengaturku" jasmine kembali membentak risa, tangannya gemetaran karena amarah
risa berkedip beberapa kali, telinganya mencoba mencerna kata kata jasmine, dia menatap jasmine dengan mata membesar terkejut, benar benar konyol, rasanya dia ingin memberikan kaca untuk jasmine agar dia bisa berkaca. "Lalu atas dasar apa kau berhak mengatur urusan rendi?" Dia membalikan pertanyaan jamsine dengan cibiran.
jasmine tergagap dia menatap risa tidak terima dengan pertanyaan serangannya, tapi dia benar benar tidak peduli apapun lagi saat ini, yang ingin di lakukannya saat ini adalah mengalahkan risa "atas dasar hutang budi. dia harus ingat semua kebaikan keluaraga kami kepadanya" jasmine memberitahukan dengan yakin, betul rendi harus patuh kepadanya karena keluarganya telah membantunya dengan banyak.
Risa tersenyum miris mendengar kata kata jasmine yang begitu sombong, kebaikan yang penuh tipu muslihat, jika rendi tahu dari awal mungkin dia tidak akan menerima kebaikan itu "apa menurutmu semua kebaikan rendi tidak ada artinya di matamu?" risa mencibir dan menatap jasmine sebentar, dia laku kembali berbicara dengan tegas ke arah jasmine "coba ingat ingat lagi jasmine, kegilaan apa yang telah kau lakukan padanya? bagaimana dia selalu menerima semua perbuatan jahatmu? menurutmu apakah itu masih belum cukup untuk membayar semua kebaikan keluargamu?"
jasmine terdiam dan mual, kata kata risa seperti kotoran yang di lemparkan kedalam perutnya yang mau tidak mau dia harus cerna, jasmine ingin memuntahkannya lagi, dia berkata dengan dingin, dan penuh kemarahan "keluarga kami yang membangun reputasinya, menaikan derajatnya dan menyokongnya dalam segala hal" bibir jasmine bergetar tanpa sadar.
"hanya seperti anjing pemburu" risa membalas kata kata jasmine dengan dingin, dia menggelengkan kepalanya pedih, kebaikan yang hanya tampak di permukaan tapi memiliki tujuan yang jahat, seperti udang di balik batu.
risa sebenarnya tidak terlalu peduli terhadap masalah bagaimana cara keluarga aditama memperlakukan rendi, itu adalah jalan yang telah di ambil rendi sendiri. tapi dia begitu membenci manusia egois di depannya. gadis ini terlalu sering memandang rendah orang orang, dia juga memperlakukan orang lain dengan semena, manusia seperti ini tidak layak untuk di biarkan begitu saja, risa harus memberinya pelajaran agar dia sadar dan tidak berbuat sesuka hatinya lagi.
"bukankah seperti cara membesarkan anjing, didik dia, latih dia, berikan dia makanan terbaik, dan berikan dia senjata terbaik, maka, dia pasti akan berguna. jangan munafik jasmine, keluargamu juga memanfaatkan rendi dengan jahat" suara risa sedikit lebih tinggi tanpa sadar.
jasmine menyeringai seperti serigala yang baru menginjak paku "jika tidak ada keluarga aditama tidak akan pernah ada rendi aditama" suara jasmine menjadi semakin liar, tangannya terkepal begitu erat bahkan kuku jarinya menembus ke telapak tangan.
"jika tidak ada rendi dalam keluarga aditama, bagaimana kau akan mempertahankan dirimu? posisi stabil ayahmu! itu semua hasil dari kerja kerasa rendi!" risa mencibir dengan wajah jelek dari balik masker
paru paru jasmine terasa sempit dia menghirup napasnya dengan keras dan menumpahkan kata katanya kembali dengan ganas "Lalu apa, semua hal di dunia ini tidak ada yang gratis, rendi harus mengerti itu"
"tapi tidak menjadikannya bonekamu" risa meraung dan memelototi jasmine dengan ganas, hatinya benar benar marah, melihat pandangan dan kata kata penghinaan jasmine untuk rendi, manusia egois dan jahat seperti ini, bagaimana dia layak hidup bahagia di dunia ini, seseorang harus menamparnya agar dia tidak terus menggigit sembarangan lagi. "semua yang telah dia lakukan untukmu dan keluargamu sudah lebih dari cukup, biarkan dia untuk bebas jangan terus mengekang dan memanfaatkannya"
"Tampaknya hubungan kalian sudah sangat jauh? kau tampak begitu memahami rendi" jasmine menatap risa dengan penuh selidik, suaranya sedikit tenang dan dia mencoba mengendalikan emosinya.
"betul" risa mengangguk dengan mantap "sangat jauh, aku mengerti keadaanya"
jasmine mendengus mendengar kata kata pembenaran dingin risa "tapi menurutmu seberapa lama rendi akan bertahan denganmu? menurutmu semuanya akan lancar, risa lihat perbedaan di antara kalian?"
risa berbalik menatap jasmine dia lalu berkata dengan nada yang mantap kepada jasmine "dia akan tetap bertahan, bahkan jika aku menyuruhnya pergi dia akan tetap bertahan" matanya jernih dan jelas, dan ada kekosongan samar dalam diri risa, sebuah benang tipis ada dalam hubungan mereka terombang ambing tidak jelas terbawa angin. benang itu tidak terikat dengan kencanc tapi tidak bisa lepas karena simpulnya sudah mati.
hati jasmine seperti di remas remas saat mendengar pengakuan risa, seberapa dalam hubungan di antara mereka hingga risa begitu percaya diri, "atas dasar apa rasa percaya dirimu ini?" Dia berkata dengan tergagap, dia menolak semua kenyataan yang risa lemparkan padanya
"karena aku memahaminya, aku tahu bagaiamana penderitaanya, dan aku satu satunya yang peduli dengan cara yang benar padanya" risa berbalik dengan dingin dan melangkah pergi meninggalkan jasmine untuk pergi ke dapur shift kerjanya telah lama lewat karena perdebatannya dengan jasmine
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
anggita
kasih 🌹mawar utk author..
2022-10-17
0
choe mix
kok rasanya ceritanya di udah.aq harus baca ulang lagi nih
2022-10-05
1
choe mix
ayo risa....maju terus.penasaran dengan rencanamu
2022-10-01
1