2. Hukuman

"Keluar, Bu?" Tatap Weva heran.

Raut wajah Bu Yungmi berubah setelah mendengar pertanyaan Weva. Apa pertanyaan itu perlu dijawab?

Bu Yungmi menarik nafas panjang membuat kedua mata Weva membulat menatap takut pada lubang hidung Bu Yungmi yang terbuka lebar. Yap, itu berarti dia siap untuk berteriak.

"Ya ampyuuuuuuun!!!" jerit Bu Yungmi lagi membuat semua siswa dan siswi kembali menutup kedua telinganya. Suara cempreng dan super nyaring Bu Yungmi benar-benar meresahkan. Kalau saja ada suara yang bisa memembunuh maka tujuh tahun lalu semua para siswa dan siswi SMA Cendrawasih Internasional School sudah punah saat itu.

"Tuli, yah? Tuli? Hah?!!! Nggak denger?!!!" oceh Bu Yungmi.

Ocehan Bu Yungmi terdengar sambil menarik sendiri daun telinganya yang dihiasi dengan  anting-anting yang cukup besar dengan pola bunga matahari yang nampak cetar membahana, bahkan Weva sendiri takut jika melihat bagian ujung telinga Bu Yungmi yang nampaknya tak lama lagi akan putus karena anting-anting besar itu.

Kata Bu Yungmi anting itu dibeli di Korea. Percaya saja!

Weva kini melirik Bu Yungmi lagi, menatap sekilas bibir Bu yungmi yang terlihat sangat seksi dengan polesan listip menor berwarna merah menyala. Weva saja heran. Bagaimana bisa guru ini melarang siswi untuk memakai lipstik tebal, tapi dia saja lipstiknya sampai melewati area bibirnya. Kata Wiwi itu disengaja, biar seksi katanya.

Hal yang paling membuat Weva selalu terkagum dan mampu membuat Weva menganga adalah polesan make up yang begitu cetar, ini mampu mengalahkan penganting yang siap resepsi.

Weva selalu bertanya diam-diam saat memperhatikan Bu Yungmi menjelaskan di depan papan tulis. Ini Bu Yungmi dandan berapa lama?

Itu masih aman yang tidak aman itu sanggul Bu Yungmi yang begitu tinggi, katanya sanggul itu diberi nama sanggul Monas. Alasannya apa? Biar terkenal dan bersejarah.

Weva tertunduk lagi.

"Kamu saya hukum!!!" teriak Bu Yungmi membuat kedua mata Weva membulat.

"Serius, Bu?"

"Yah iya lah."

"Bu tolong jangan hukum Weva, Bu," rayu Wiwi membuat semua orang terbelalak menatap tindakan nekat Wiwi.

Satu hal yang perlu diingat! Jangan pernah berusaha untuk menolong seseorang jika itu berhubungan dengan Bu Yungmi karena akibatnya adalah...

...🥀🥀🥀...

Weva mengerakkan ujung sepatunya ke permukaan betisnya yang terasa gatal, betisnya terasa gatal karena sengatan panas matahari. Betisnya terlihat bengkak, ini bukan karena benturan atau apapun itu melaingkan ini adalah lemak, yah tak jauh beda dengan apa yang Bu Yungmi katakan tadi.

Lemak!

"Yeeeee, kita dihukum!!!" sorak Weva begitu bahagia.

Weva menengadahkan kepalanya menatap ke arah kibaran bendera merah putih yang nampak berkibar bebas di atas sana sambil memberi hormat yang diiringi dengan paparan sinar matahari yang terasa menyengat.

"Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku..."

Wiwi menghela nafas, ia melirik menatap Weva yang sudah sejak tadi menyanyi. Jangan tanyakan kenapa Wiwi ada di sini dan dihukum bersama dengan Weva. Bahkan jika boleh diulang, Wiwi tak mau lagi berusaha untuk menolong seseorang.

"Wev, lo bisa diem nggak, sih?"

"Weva nyanyi."

"Iya gue tahu, tapi suara lo dicampur sama panas matahari bikin gue mau bunuh diri tahu nggak?" cerocos Wiwi yang menunjuk matahari lalu kembali memberi hormat.

"Bunuh diri?"

"Em."

"Ih, Weva mau bunuh diri," rengeknya membuat kedua mata Wiwi melotot tak menyangka.

"Diam lo!"

Bibir Weva mengerucut. Satu hal yang ada pada Wiwi, suka membentak.

"Wiwi, ternyata kalau kita dihukum enak, yah?" bisik Wiwi sambil sesekali tertawa dan memukul pelan lengan kurus Wiwi yang meringis.

Oh Tuhan, Weva bahkan tidak sadar jika tulang Wiwi menangis mendapat pukulan dari Weva.

Si gendut banyak tingkah!

"Wiwi makasih, yah."

"Makasih buat apaan?"

"Yah, makasih soalnya Wiwi mau nemenin Weva dihukum. Saranghae, Wiwi."

Wajah Wiwi datar menatap tangan Weva yang membentuk love di atas kepalanya itu.

"Sarange sarange, sarang beo tahu nggak. Kalaupun kita sahabatan dari jaman prasejarah gue nggak mau dihukum. Panas tahu nggak!"

Weva menghembuskan nafas berat. Ia menggaruk rambut sebahunya itu dan menyisirnya pelan. Sahabatnya itu selalu saja marah-marah.

"Wiwi jangan marah-marah! Emang suka makan apa, sih sampai suka marah-marah?"

"Maka batu bara, ngerti lo?!!"

"Ih, mau makan batu bara."

Wiwi menghela nafas berat. Tolol sekali sahabatnya ini. Wiwi tak mengerti mengapa sahabatnya itu bisa dapat peringkat satu di kelas sementara kalau masalah non pelajaran otaknya super bego.

"Wev, hari ini lo bawa apa?" tanya Wiwi sambil menatap harap ke arah Weva yang masih setia menatap kibaran bendera sambil memberi hormat.

"Nasi goreng," ujar Weva.

Wiwi menterbelalakkan kedua matanya. Jujur saja nasi goreng yang Weva selalu bawa ke sekolah itu sangat enak.

"Seriusan?" tanya Wiwi dengan wajahnya yang jadi

Weva menoleh lalu mengangguk sambil tersenyum.

"Ah, gue ma-"

"Eits!" potong Weva membuat senyum Wiwi lenyap dari bibirnya.

"Apa, sih?"

"Wiwi nggak boleh minta!"

"Kenapa?"

Weva tersenyum malu. Ah, lihatlah! Bahkan pipinya yang seperti bakpao itu memerah karena malu sementara Wiwi kini menatap aneh pada sahabat gendutnya itu.

"Sini!" bisik Weva yang menggerakkan jari tangannya memberi kode agar Wiwi mendekat.

Wiwi melongo.

"Apa, sih?"

"Sini!" bisiknya lagi membuat Wiwi mendekatkan telinganya pada bibir Weva yang kini berbisik membuat Wiwi menggeliat.

"Ah, lo ngomong apaan, sih? Ngomong aja kali! Lagian nggak ada yang denger, kok," ocehnya sambil mengusap daun telinganya yang masih terasa geli itu.

Weva tertawa kecil seakan ia tak berbuat kesalahan.

"Ini buat dia," ujar Weva membuat Wiwi senyum Wiwi benar-benar hilang dari bibirnya. Ini seperti berita buruk yang sudah bertahun-tahun Wiwi dengar dari jaman SMP sampai sekarang.

Oh Tuhan, Sahabatnya ini telah diguna-guna atau salah makan, sih sampai cintanya itu bertubi-tubi sekali kepada pria itu.

Wiwi sama sekali tak mengerti, entah mengapa sahabatnya ini sangat tergila-gila dengan pria yang satu ini.

Tampan? Ah, lihat saja sendiri!

"Dia lagi, dia lagi. Kenapa sih, Wev? Lo itu kok suka banget sama dia?" tanya Wiwi penuh keseriusan.

Weva tersenyum lalu tak lama ia terdiam seakan memikirkan sesuatu.

"Emang kenapa?"

"Ini masalah hati, Wi!" ujar Weva sambil menepuk dadanya.

"Itu jantung!"

"Yah, sama aja. Jantung sama hati itu sama."

"Beda! Nggak sama."

"Sama, sama-sama tertulis nama dia di sini. Ah, soswet, deh," ujarnya sambil menyentuh kedua pipinya dan mengoyang-goyangkan tubuhnya seperti anak kecil.

"Gila!"

"Iya, Weva emang gila. Tergila-gila sama dia, hahahaha."

Wiwi memejamkan kedua matanya saat Weva yang tertawa itu memukul lengannya.

Ah, lihatlah! Tangan besar itu kembali memukulnya.

"Emmm, Wiwi mau tahu apa yang buat Weva suka banget sama dia?" tanya Weva tak kalah serius.

Wiwi mengangguk dengan raut wajahnya yang datar seakan tak tertarik untuk mendengarnya.  

"Dia itu..."

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

aku suka cerita nya Thor ....jadi ke inget zaman SMA 🤭🤭🤭

2024-09-23

0

Siska Ika

Siska Ika

semangat yah up nya Thor

2022-07-05

1

Siska Ika

Siska Ika

semangat Thor

2022-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog Princess Endut
2 1. Weva Evanita Said
3 2. Hukuman
4 3. Brilyan Pratama
5 4. Masih Tentang Dia
6 5. Hitungan Waktu
7 6. Naik Tangga
8 7. Ken Satya Negara
9 8. Tunduk!
10 9. Bekal Pink
11 10. Gelang
12 11. Geng Sangmut
13 12. Anjing?
14 13. Jangan Macam-Macam!
15 14. Masuk?
16 15. Lihat Aku!
17 16. Menyerah?
18 17. Singgah?
19 18. Sunyi
20 19. Gendut
21 20. Nasib
22 21. Besar
23 22. Kediaman Wiwi
24 23. Kurus Dan Gemuk
25 24. Saranghae
26 25. Kabur
27 26. Tabrak
28 27. Maaf
29 28. Dia lagi
30 29. Kertas
31 30. Beno
32 31. Beno Dan Tes
33 32. Hasil Tes
34 33. Ternyata
35 34. Alasan
36 35. Ken lagi
37 36. Sapi Atau Kerbau?
38 37. Saku Baju
39 38. Ken Satya Negara
40 39. Brilyan Pratama
41 40. Harus berubah?
42 41. Sapi Atau Kerbau
43 42. Dibandingkan
44 43. Keken Si Anak Kesayangan
45 44. Belajar
46 45. Bekal
47 46. Tantangan
48 47. Jahat
49 48. Marah
50 49. Lebih Dari Tiga Kata
51 50. Serius?
52 51. Teguran Yang Menyakitkan
53 52. Kuning
54 53. Memalukan
55 54. Bara
56 55. Ungkapan Hati
57 56. Amarah Geng Sangmut
58 57. Tas
59 58. Tangkap
60 59. Malaikat Penolong
61 60. Tempat GYM itu ternyata....
62 61. Saran Yang Menantang
63 62. Teriak, Weva!
64 63. Mau langsing
65 64. Tolak
66 65. Ide Dan Saran
67 66. Ganggu Tahap Satu
68 67. Ganggu Tahap Satu part2
69 68. Ganggu Tahap Dua Dan Tiga
70 69. Ganggu Tahap Empat
71 70. Jangan Menyerah
72 71. Malam Hening
73 72. Tak Menyangka
74 73. Peraturan
75 74. Peraturan Macam Apa Itu?
76 75. Setuju
77 76. Semuanya akan segera dimulai
78 77. Hari Pertama
79 78. Hari Pertama part2
80 79. Hari Pertama Yang Buruk
81 80. Bekal Pink
82 81. Hidup Tubuh Langsing!!!
83 82. Lelah
84 83. Hari kedua
85 84. Pinky
86 85. Jangan Masuk!
87 86. Tante Sari
88 87. Reyyan Si Anak Jujur
89 88. Jangan!
90 89. Rasa Iri
91 90. Jangan! Jangan!
92 91. Kejadian Di Parkiran
93 92. Barbie
94 93. Hari Keempat
95 94. Kelapa Dan Bakso
96 95. Ice Cream
97 96. Lari
98 97. Siapa Yang Baper?
99 98. Janji
100 99. 10 Kg
101 100. Pertanyaan dari Geng Sangmut
102 101. Hasutan Geng Sangmut
103 102. 11 Malam
104 103. Amarah
105 104. Ken Menyebalkan
106 105. Pertengkaran.
107 106. Tower Tangki
108 107. Berhenti Sampai Di sini.
109 108. Cium
110 109. Berubah
111 110. Mencoba
112 111. Hasut
113 112. WC
114 113. Bahagia
115 114. Bantu Weva!
116 115. Terlalu Senang
117 116. Semangat Kembali
118 117. Cantik?
119 118. Ungkapan Hati Sasmita
120 119. Rumah Sakit
121 120. Hari Ke Enam (Kabur)
122 121. Sit-up
123 122. Hari Ke Tujuh (Sit-up)
124 123. 10 KG
125 124. Terlalu Pagi
126 125. Kue
127 126. Kisah Perjuangan
128 127. Gue Takut Lo Jatuh
129 128. Foto Jelek
130 129. Bakso
131 130. Motor Vespa
132 131. Rasa
133 132. Pasar Malam (Perkelahian)
134 133. Pasar Malam (Nama)
135 134. Pasar Malam (Bianglala)
136 135. Pasar Malam (Muntah)
137 136. Pasar Malam (Malam penuh Kebahagiaan part 1)
138 137. Pasar Malam (Penuh Tawa)
139 138. Pasar Malam (Foto)
140 139. Toko Buku
141 140. Mogok
142 141. Cinta Pertama Weva
143 142. Tentang Dia
144 143. Malam Penuh Bahagia
145 144. Sembunyi.
146 145. Sesuatu Terjadi
147 146. Bahagia?
148 147. Sakit Bersamaan.
149 148. UKS
150 149. Ini Yang Namanya Kesal
151 150. Arti Kata
152 Bab 151. Ke Korea?
153 152. Bertemu Brilyan
154 153. Perdebatan
155 154. Bandara
156 Bab 155. See You Next Time, Endut
157 Bab 156. Menyendiri
158 157. Tak Seperti Kemarin
159 158. Welcome To Korea
160 159. A-Yeong
161 160. Amarah Untuk A-yeong
162 161. Selangit
163 162. Kisah Baru
164 163. Siapa Dia?
165 164. Sampai Kapanpun
166 165. Kak Wevo Kembali?
167 166. Apa Dia Kembali?
168 167. Siapa Dia?
169 168. Kerumunan
170 169. Depan Ruangan Kepala Sekolah
171 170. Masuk Ke Dalam Kelas
172 171. My Name Is .....
173 172. Kursi Dan Niat Geng Sangmut
174 173. Klorin Dan Geng Sangmut
175 174. Pukulan
176 175. Klorin Ternyata...
177 176. Kejadian Di Bandara part 1
178 177. Kejadian Di Bandara Part 2
179 178. Membongkar
180 179. Dia Weva!
181 180. Surat Itu
182 181. Kejar
183 182. Alasan Aku Mulai Menyukainya
184 183. Olimpiade
185 184. Rumah Pak Ahmad
186 185. Menganggu
187 186. Ken Terlalu Menganggu
188 187. Makan Malam
189 188. Hari Perlombaan
190 189. Ken! Kamu Dimana?
191 190. Peraturan
192 191. Butuh Perjuangan
193 192. Masih Tentang Perjuangan
194 193. Perubahan
195 194. Pengumuman
196 195. Kata Hati Weva
197 196. Persiapan Ujian Nasional
198 197. Pengumuman
199 198. Ajakan
200 199. Gaun Hitam
201 200. Makan Malam
202 201. Tentang Gelang Merah
203 202. Kecewa
204 Pengumuman
205 203. Kesedihan
206 204. Nyerah?
207 205. Dobrak!
208 206. Surat itu
209 207. Surat Itu-Part2
210 208. Surat Itu-Part3
211 209. Kebenaran
212 210. Terungkap
213 211. Golongan Darah
214 212. Bertemu
215 213. Nikah Sekarang?
216 214. Mau Jadi Pacar?
217 215. Keputusan Seperti Apa Ini?
218 216. Suapan Untuk Brilyan
219 217. Selamat Jalan Brilyan
220 218. Alasan (End)
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Prolog Princess Endut
2
1. Weva Evanita Said
3
2. Hukuman
4
3. Brilyan Pratama
5
4. Masih Tentang Dia
6
5. Hitungan Waktu
7
6. Naik Tangga
8
7. Ken Satya Negara
9
8. Tunduk!
10
9. Bekal Pink
11
10. Gelang
12
11. Geng Sangmut
13
12. Anjing?
14
13. Jangan Macam-Macam!
15
14. Masuk?
16
15. Lihat Aku!
17
16. Menyerah?
18
17. Singgah?
19
18. Sunyi
20
19. Gendut
21
20. Nasib
22
21. Besar
23
22. Kediaman Wiwi
24
23. Kurus Dan Gemuk
25
24. Saranghae
26
25. Kabur
27
26. Tabrak
28
27. Maaf
29
28. Dia lagi
30
29. Kertas
31
30. Beno
32
31. Beno Dan Tes
33
32. Hasil Tes
34
33. Ternyata
35
34. Alasan
36
35. Ken lagi
37
36. Sapi Atau Kerbau?
38
37. Saku Baju
39
38. Ken Satya Negara
40
39. Brilyan Pratama
41
40. Harus berubah?
42
41. Sapi Atau Kerbau
43
42. Dibandingkan
44
43. Keken Si Anak Kesayangan
45
44. Belajar
46
45. Bekal
47
46. Tantangan
48
47. Jahat
49
48. Marah
50
49. Lebih Dari Tiga Kata
51
50. Serius?
52
51. Teguran Yang Menyakitkan
53
52. Kuning
54
53. Memalukan
55
54. Bara
56
55. Ungkapan Hati
57
56. Amarah Geng Sangmut
58
57. Tas
59
58. Tangkap
60
59. Malaikat Penolong
61
60. Tempat GYM itu ternyata....
62
61. Saran Yang Menantang
63
62. Teriak, Weva!
64
63. Mau langsing
65
64. Tolak
66
65. Ide Dan Saran
67
66. Ganggu Tahap Satu
68
67. Ganggu Tahap Satu part2
69
68. Ganggu Tahap Dua Dan Tiga
70
69. Ganggu Tahap Empat
71
70. Jangan Menyerah
72
71. Malam Hening
73
72. Tak Menyangka
74
73. Peraturan
75
74. Peraturan Macam Apa Itu?
76
75. Setuju
77
76. Semuanya akan segera dimulai
78
77. Hari Pertama
79
78. Hari Pertama part2
80
79. Hari Pertama Yang Buruk
81
80. Bekal Pink
82
81. Hidup Tubuh Langsing!!!
83
82. Lelah
84
83. Hari kedua
85
84. Pinky
86
85. Jangan Masuk!
87
86. Tante Sari
88
87. Reyyan Si Anak Jujur
89
88. Jangan!
90
89. Rasa Iri
91
90. Jangan! Jangan!
92
91. Kejadian Di Parkiran
93
92. Barbie
94
93. Hari Keempat
95
94. Kelapa Dan Bakso
96
95. Ice Cream
97
96. Lari
98
97. Siapa Yang Baper?
99
98. Janji
100
99. 10 Kg
101
100. Pertanyaan dari Geng Sangmut
102
101. Hasutan Geng Sangmut
103
102. 11 Malam
104
103. Amarah
105
104. Ken Menyebalkan
106
105. Pertengkaran.
107
106. Tower Tangki
108
107. Berhenti Sampai Di sini.
109
108. Cium
110
109. Berubah
111
110. Mencoba
112
111. Hasut
113
112. WC
114
113. Bahagia
115
114. Bantu Weva!
116
115. Terlalu Senang
117
116. Semangat Kembali
118
117. Cantik?
119
118. Ungkapan Hati Sasmita
120
119. Rumah Sakit
121
120. Hari Ke Enam (Kabur)
122
121. Sit-up
123
122. Hari Ke Tujuh (Sit-up)
124
123. 10 KG
125
124. Terlalu Pagi
126
125. Kue
127
126. Kisah Perjuangan
128
127. Gue Takut Lo Jatuh
129
128. Foto Jelek
130
129. Bakso
131
130. Motor Vespa
132
131. Rasa
133
132. Pasar Malam (Perkelahian)
134
133. Pasar Malam (Nama)
135
134. Pasar Malam (Bianglala)
136
135. Pasar Malam (Muntah)
137
136. Pasar Malam (Malam penuh Kebahagiaan part 1)
138
137. Pasar Malam (Penuh Tawa)
139
138. Pasar Malam (Foto)
140
139. Toko Buku
141
140. Mogok
142
141. Cinta Pertama Weva
143
142. Tentang Dia
144
143. Malam Penuh Bahagia
145
144. Sembunyi.
146
145. Sesuatu Terjadi
147
146. Bahagia?
148
147. Sakit Bersamaan.
149
148. UKS
150
149. Ini Yang Namanya Kesal
151
150. Arti Kata
152
Bab 151. Ke Korea?
153
152. Bertemu Brilyan
154
153. Perdebatan
155
154. Bandara
156
Bab 155. See You Next Time, Endut
157
Bab 156. Menyendiri
158
157. Tak Seperti Kemarin
159
158. Welcome To Korea
160
159. A-Yeong
161
160. Amarah Untuk A-yeong
162
161. Selangit
163
162. Kisah Baru
164
163. Siapa Dia?
165
164. Sampai Kapanpun
166
165. Kak Wevo Kembali?
167
166. Apa Dia Kembali?
168
167. Siapa Dia?
169
168. Kerumunan
170
169. Depan Ruangan Kepala Sekolah
171
170. Masuk Ke Dalam Kelas
172
171. My Name Is .....
173
172. Kursi Dan Niat Geng Sangmut
174
173. Klorin Dan Geng Sangmut
175
174. Pukulan
176
175. Klorin Ternyata...
177
176. Kejadian Di Bandara part 1
178
177. Kejadian Di Bandara Part 2
179
178. Membongkar
180
179. Dia Weva!
181
180. Surat Itu
182
181. Kejar
183
182. Alasan Aku Mulai Menyukainya
184
183. Olimpiade
185
184. Rumah Pak Ahmad
186
185. Menganggu
187
186. Ken Terlalu Menganggu
188
187. Makan Malam
189
188. Hari Perlombaan
190
189. Ken! Kamu Dimana?
191
190. Peraturan
192
191. Butuh Perjuangan
193
192. Masih Tentang Perjuangan
194
193. Perubahan
195
194. Pengumuman
196
195. Kata Hati Weva
197
196. Persiapan Ujian Nasional
198
197. Pengumuman
199
198. Ajakan
200
199. Gaun Hitam
201
200. Makan Malam
202
201. Tentang Gelang Merah
203
202. Kecewa
204
Pengumuman
205
203. Kesedihan
206
204. Nyerah?
207
205. Dobrak!
208
206. Surat itu
209
207. Surat Itu-Part2
210
208. Surat Itu-Part3
211
209. Kebenaran
212
210. Terungkap
213
211. Golongan Darah
214
212. Bertemu
215
213. Nikah Sekarang?
216
214. Mau Jadi Pacar?
217
215. Keputusan Seperti Apa Ini?
218
216. Suapan Untuk Brilyan
219
217. Selamat Jalan Brilyan
220
218. Alasan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!