Chapter 18

Angin malam menyapu wajah kaku Dika melalui jendela kamar yang dia buka. Suami istri itu masih terkungkung dengan persoalan perceraian.

Tidak mau ditawar, Raya tetap ingin bercerai. Tidak alasan untuk tetap mempertahankan rumah tangga mereka. Awalnya ada calon anak, yang mungkin bisa menjadi jembatan untuk memperbaiki rumah tangga mereka yang sudah sempat hancur. Tapi kini, sudah tidak ada, jadi untuk apa masih bersama?

Dika tidak menerima permintaan Raya. Itu sudah jelas. Lebih dua jam berdebat, dan Raya sudah sampai pada keputusannya, pergi dari rumah ini. Penuh luka hati, wanita itu mengemas barangnya, memasukkan ke dalam koper yang dulu menjadi tempat dia membawa pakaiannya dari kampung, kala Dika memboyongnya ke kota, pasca pernikahan mereka.

"Sampai kapanpun, aku tidak akan menceraikanmu. Aku mencintaimu, Ray!"

"Itu bukan Cinta. Satu hati tidak akan bisa mencintai dua wanita bersamaan! Kau hanya merasa punya tanggung jawab padaku, tidak ingin membiarkan aku sengsara di luar sana. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja," ucap Raya menghapus jejak air matanya.

Pakaiannya sudah semua dikemas, dan besok dia akan pergi dari rumah itu. Bahkan mertuanya memintanya untuk berangkat malam ini, tapi Dika melarang keras, menarik tangan Raya untuk masuk ke kamar.

Malam itu, Raya yang tengah berbaring di atas ranjang, memandang punggung Dika yang tidur di sofa. Dia ingin memuaskan matanya menatap pria yang sudah dua tahun ini berbagi kasih dan sayang dengannya. Siapa yang menyangka nasib rumah tangga mereka akan kandas begitu cepat?!

Di lubuk hati yang terdalam, Raya masih menyayangi suaminya yang besok mungkin tidak akan menjadi suaminya lagi. Tapi dia tidak mungkin mau dalam lingkaran rumah tangga yang di huni tiga hati.

"Maafkan aku, Mas. Aku tidak bisa tetap bersama denganmu. Lepaskanlah aku, Mas. Aku doakan kau dan istri barumu bahagia."

***

Ada lingkar hitam di bawah mata Raya. Bagaimana tidak, dia tidak tidur, hanya menangis dan meratapi hidupnya. Sehabis menghadap sang Pencipta, Raya menyiapkan sarapan pagi. Mungkin ini adalah pengabdiannya yang terakhir dalam keluarganya.

Menunggu penghuni lain bangun, Raya yang sudah menyiapkan kopernya di samping kakinya, duduk di ruang keluarga. Titin yang pertama kali bertemu muka dengannya. Menatap sinis ke arah Raya, lalu dengan ekor matanya melirik koper milik Raya. "Aku pikir kau tidak punya malu, dan tetap bertahan di sini."

Raya tidak menanggapi ejekan Titin. Dia hanya memejamkan mata, meremas sisi celananya, guna meredam emosinya.

"Aku pamit, Bu. Maaf jika selama ini aku sudah menyusahkan ibu dan juga Mas Dika. Maaf, jika aku gak bisa menjadi menantu idaman yang menyenangkan hati ibu." Raya bangkit, hendak menyalami Titin, separuh hati menerima uluran tangan Raya, namun wanita itu membuang muka, tidak sudi melihat wajah Raya.

"Aku kan belum mengizinkanmu untuk pergi, kenapa kau mengambil keputusan sepihak?" Suara Dika menggelegar, kepanikannya muncul saat mendapati istrinya sudah bersiap untuk pergi.

"Dika, tidak usah kau pertahankan wanita ini lagi. Lagi pula, bagus dia minta cerai, jadi tidak menjadi beban tanggungan mu lagi. Pergilah!" Titin mematahkan ucapan Dika.

Lani dia belakang Dika hanya menatap penuh kemenangan ke arah Raya. Misinya berhasil. Penghalang untuk menjadi satu-satunya nyonya di rumah ini, sudah dia singkirkan.

"Mas, tidak ada gunanya memperkeruh keadaan. Ikuti saja apa mau ibu, lagi pula, aku sudah bilang kalau aku gak mau dimadu. Kau tidak bisa meninggalkan selingkuhanmu, dan aku juga tidak ingin dimadu, jadi jalan terbaik adalah kita bercerai."

"Jangan tempatkan aku pada posisi sulit, Ray. Kau tahu, Lani dan kau sama-sama penting dalam hidupku." Dika kembali mengulang rengekannya seperti kemarin malam, duduk bersimpuh di depan Raya.

"Maaf, Mas. Ini sudah tidak ada gunanya. Sekarang begini saja? aku akan tetap tinggal, tapi kau tidak boleh menikah lagi. Kau sanggup? enggak, kan?"

Dika terdiam. Mulutnya terkunci oleh omongan Raya. Hanya menatap sendu wajah wanita yang masih dia cintai itu. "Baiklah, kalau itu keinginanmu. "Wahai, Rayana Hasianna, aku talak tiga, kau hari ini!" suara Dika bergetar, kalimat itu dia ucapkan dengan satu kali tarikan napas hingga air mata Raya kembali menetes.

"Ayah, maafkan putrimu," batinnya, mengingat wajah Ayahnya yang tiba-tiba saja tergambar jelas di pelupuk matanya.

"Sudah, mulai dari sekarang, kau sudah tidak halal lagi bagi Dika. Tinggal mengurus surat perceraian kalian dari pengadilan saja!" ucap Lani yang kini semakin percaya diri untuk maju.

***

Raya masih duduk didepan warung di tepi jalan. Memandang kosong ke depan. Dia tidak punya tempat untuk di tuju. Dia juga tidak punya rencana harus apa. Di sedotnya kembali teh pucuk yang setengah jam lalu di sajikan oleh pemilik warung.

Setelah kata talak itu, dengan perasaan hancur, namun tidak dipungkirinya, ada terselip perasaan lega, Raya melangkahkan kakinya. Memesan ojek online tanpa tujuan, yang penting tidak dilihat ketiga orang di ruang itu. "Aku harus apa sekarang?" cicitnya memejamkan mata. Ngantuk dan lelah, sekaligus dirasakannya. Selama dua hari ini, dia benar-benar tidak tidur satu jam pun. Menangis dan meratapi nasibnya yang telah kehilangan buah hatinya.

"Aku lelah, lebih baik aku ke hotel saja. Aku ingin tidur. Untuk apa aku menangisi semua ini!" ucapnya tegas, membuka tas tangannya yang dia selempangkan tadi. Mengeluarkan uang 10 ribuan lalu berjalan ke arah kasir.

Dia harus berhemat. Dalam rekeningnya saat ini memang masih banyak uang. Tapi dia tidak bisa boros.

Raya melangkah ragu, di depan sana ada halte busway, jadi untuk menghemat, lebih baik dia naik angkutan umum menuju hotel.

Bruk!

Koper yang dia letakkan di bahu jalan tiba-tiba saja ditabrak pengendara motor matic yang kehilangan arah, karena di kejar oleh motor besar dari arah belakang. Koper itu menjadi penghalang, hingga pengendara matic itu jatuh dan tepat saat itu, pria kekar yang mengendarai motor sport itu turun. Memukul wajah si pria yang Raya tebak pasti jambret, lalu mengambil tas wanita yang sejak awal dia pegang.

Kerumunan orang datang dari belakang, menghampiri mereka. "Ini, Bu, tasnya" ucap pria itu membuka helem. Sementara beberapa pria yang ada di sana membawa si jambret ke kantor polisi terdekat.

"Makasih, Nak." Pria itu hanya mengangguk, lalu si korban yang merasa bersyukur tasnya kembali berlalu.

Pria itu dengan langkah gontai, meninggalkan tempat kejadian perkara. "Hei, berhenti di sana!" teriak Raya yang berhasil menghentikan langkah pria itu.

"Hah? Ada apa?"

"Masih nanya ada apa? lihat ini! Koperku hancur." delik Raya melotot tajam ke arah pria itu.

"Idih, yang nabrak siapa, yang diminta tanggung jawab siapa!" Ejek pria itu tersenyum simpul.

"Tapi kan, ini semua karena kau mengejar pria matic itu, dia jadi kalang kabut dan nabrak koperku."

Pria itu menatap lucu wajah Raya. Saat Raya marah, dia justru beranggapan bahwa gadis itu menggemaskan. "Lo mau kemana bawa-bawa koper?"

"Bukan urusanmu. Ini roda koperku gimana?"

"Ya udah, kita cari yang baru." Pria itu sudah mengangkat koper Raya dan menendang ke pinggir jalan roda koper yang telah hancur. "Ayo, naik!"

***

Hai, makasih yang masih setia. Maaf aku belum bisa crazy up, duh, banyak banget kerjaan di RL. Oh iya, kira-kira siapa pria baik hati ini ya? jangan lupa dukung aku terus, dan mampir ya, siapa tahu suka

Terpopuler

Comments

eti kusmiati

eti kusmiati

Raya... awal kabahagianmu sudah terlihat😁

2023-07-08

0

Partini Maesa

Partini Maesa

waduh bajunya gmn klo koper ditendang

2023-02-01

0

Enok Wahyu.S GM Surabaya

Enok Wahyu.S GM Surabaya

lha kenapa bingung, kan SDH py rumah yg di Jakarta Barat n juga pegang uang buat beli ruko untuk usaha laundry

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!