Chapter 17

Dika tersentak oleh jeritan Raya yang kesakitan. Wanita itu bahkan sampe bersimpuh di ranjang, menahan lilitan rasa sakit yang menyerang perutnya. Air mata terus mengucur menggenangi pipinya.

"Sayang, kau kenapa?" Dika panik hingga wajahnya memutih. "Ibu... ibu..."

Teriakan Dika yang menggelegar tertelan oleh suara guntur dan derasnya suara hujan. "Sayang... sebentar aku panggil ibu." Dika berlari keluar menggedor pintu kamar Titin dan sekalian ke kamar Lani, membangunkan wanita itu. "Bangun, Lan. Itu Raya kesakitan. Aku bingung," ucapnya kemudian berlari lagi ke arah kamar. Titin sudah keluar kamar dan mengikuti langkah seribu Dika.

Raya hampir meregang nyawa, begitu kesakitan. Wajahnya memucat dan bibir membiru. "Raya kenapa, Dika?" tanya Titin ikut panik, duduk di samping Raya mengelus rambut wanita itu yang sudah basah oleh keringat.

"Aku gak tahu, Bu. Kami tidur, lalu Raya tampaknya terbangun karena kesakitan..." terang Dika.

"Cepat kita bawa ke rumah sakit," hardik Titin.

"Ba-baik, Bu..."

***

Di tengah rintik hujan, Dika menyetir mobil dengan laju, membelah jalan dengan penuh ketakutan. Dia takut terjadi hal buruk terhadap istri dan anaknya.

"Cepat, Dika. Ibu takut. Napas Raya sudah sangat lemah." Mata Titin membelalak, Darah segar menetes menuruni paha Raya.

Ucapan Titin semakin membuat panik. Lani yang ikut serta membantu mengeringkan keringat di kening Raya. Menatap kosong pada wajah sahabatnya ini yang tampak meregang nyawa.

Tiba di depan pintu rumah sakit, para perawat segera membantu menurunkan Raya dan meletakkan tubuhnya di brankar. Dika terus mengikuti Raya yang dibawa oleh tim medis, tapi hanya sampai pintu ruangan.

"Bapak tunggu di sini. Kami usahakan yang terbaik untuk pasien."

***

Tidak putus Dika berdoa. Berharap Raya baik-baik saja. Dia ingin bayi dan istrinya selamat. Dia begitu panik dan juga ketakutan melihat wajah istrinya yang sekarat.

Hampir satu jam berlalu, dokter yang tadi menangani Raya keluar. Penuh semangat Dika menghampiri. "Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" Titin yang ikut berdiri di belakang Dika harap cemas, menunggu jawaban sang Dokter.

"Kondisi istri bapak sudah stabil, walau saat ini masih tidak sadarkan diri. Hanya saja..."

"Hanya apa, Dok? Apa yang sebenarnya terjadi, Dok?"

"Kami minta maaf, Pak. Janinnya tidak bisa kami selamatkan."

Terdengar tubuh roboh. Tubuh Dika bergetar, tersungkur ke lantai. Menangis menyesali diri. "Dika, sudah, Nak. Jangan menangisi yang sudah terjadi," Titin memeluk punggung anaknya, ikut merasakan kesedihan yang mendalam yang dialami putranya. Dia juga sedih, cucu pertamanya tidak lahir ke dunia.

"Dok, apa penyebabnya? kenapa istri saya keguguran, Dok?"

"Pasien sepertinya salah mengkonsumsi makanan, yang membuat janinnya jatuh hingga mengalami keguguran. Makanan yang memang keras dan sangat tidak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, terlebih karena kandungan pasien sangat lemah."

Keterangan dokter membuat Titin dan Sikap saling pandang. Tidak menduga kalau penyebab kehilangan calon bayi mereka karena makanan yang dikonsumsi Raya.

"Saya permisi dulu, Pak, Bu. Keluarga sudah boleh masuk untuk menjenguk, namun diharapkan agar pasien dibiarkan beristirahat dulu dan jangan banyak diajak berinteraksi."

"Apa yang dimakan Raya hingga membuat janinnya jatuh?" ucap Titin setelah memastikan hanya mereka bertiga berada di sana. Pandangannya berubah pada Raya setelah mendengar penjelasan dokter.

"Aku juga gak tahu, Bu. Selama ini dia baik-baik saja. Hanya seingatku beberapa hari belakangan ini dia mengeluh perutnya sering sakit dan melilit," ucap Dika lemah. Duduk di bangku ruang tunggu dengan Lani yang menghapus-hapus punggungnya, mencoba menenangkan.

"Kau gak dengar, kalau dokter bilang ini karena makanan yang dia konsumsi? Calon ibu seperti apa yang tidak tahu mana makanan yang baik dan yang buruk untuk dia makan?"

Lani yang sejak tadi mati ketakutan, bahkan sampai menangis, bukan karena prihatin dan ikut sedih melihat kondisi Raya, tapi karena takut ketahuan menjadi biang keladi insiden ini, kini bisa bernapas lega dan kembali tersenyum.

Bahkan ucapan Titin menjadi penyemangat buatnya untuk menyudutkan Raya. "Apa mungkin karena selama ini Raya makan makanan yang berlebihan? kemarin aja dia makan nanas muda sampai dua buah, Bu."

Bola mata Titin membulat. Rasa kesal berubah benci. Dia sudah mengharapkan mempunya cucu tampan yang bisa dia banggakan di kampung.

"Dasar wanita bodoh!" umpat Titin kesal.

***

Dua hari di rumah sakit, Raya yang terpukul mendengar apa yang dia alami dibawa pulang. Sejak saat itu pula dia tidak buka suara. Hanya diam mengurung diri dalam kamar.

"Ray, makan dulu," ucap Dika membawa sepiring nasi ke kamar mereka.

"Aku gak lapar, Mas," sahut Raya lemah. Tatapannya menatap keluar, kosong dan hampa.

"Dika, kau ngapain di sana. Gak perlu lagi kau melayani istri yang tidak berguna, menjaga janinnya saja tidak mampu. Sudahlah susah hamil, sekalinya hamil malah gak bisa jaga kandungan!" hardik Titin yang sudah berdiri diambang pintu. Hati Raya seperti diremas, sakit hancur berkeping mendengar ucapan tidak berperasaan mertuanya.

"Raya, kau gak usah manja. Sebaiknya kau cepat bangun dari tempat tidur, kerjakan pekerjaan rumah tangga. Gak usah sok larut dalam kesedihan. Toh, anakmu mati juga karena kelakuanmu yang tidak becus!" makian Titin masih berlanjut.

"Ibu, cukup. Jangan bicara seperti itu. Raya juga tidak ingin kehilangan calon anak kami," balas Dika membela Raya. Dia begitu kasihan melihat istrinya.

"Alah, dasarnya bo*doh yang bo*doh saja. Gak usah kau urus lagi. Ibu mau pulang ke kampung lusa. Besok segera kau dan Lani menikah. Siapa tahu si Lani langsung bisa ngasih ibu cucu."

Seperti disambar petir, ucapan Titin menyentak kesadaran Raya. Air matanya jatuh. Dia juga tidak ingin dihina terlalu lama lagi. Dia menangis meratapi calon bayinya yang kini sudah hilang. Dia masih dalam keadaan berduka. Harusnya suami dan mertuanya memberikan penghiburan dan kekuatan, bukan malah menyalahkan dan menghakiminya.

"Ibu, aku mohon, jangan mengatakan hal yang membuat Raya semakin sedih." Dika meremas tangan Raya, berusaha memberi kekuatan.

"Ibu tidak mau tahu. Raya, jujur dari awal ibu sudah tidak suka denganmu. Sebenarnya kau tidak jauh beda dengan Lani, wanita tidak benar. Asal kau tahu banyak orang kampung yang tidak percaya kau diperko*sa, tapi justru kau memang sengaja jual diri."

Raya seolah tertampar. Diingatkan kembali akan masa lalu yang setengah mati dia coba lupakan. Air matanya semakin deras meleleh. Namun, segera dia hapus dengan punggung tangannya.

"Besok kau menikah dengan Lani, tidak ada tawar-menawar lagi!"

"Ibu, Raya masih dalam keadaan berduka, tidak mungkin aku menikah dengan Lani besok."

"Ibu bilang besok!" Titah Titin. Lani yang mencuri dengar tersenyum penuh kemenangan.

"Menikahlah, Mas. Tapi aku mohon, saat ini juga talak aku. Talak tiga!"

***

Hai, bagi gift dong, dan mampir ya..

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

iiihh...hati ku ikut nyeuleukit..bener.bener mulut mertua nya pedes banget...apalagi begitu raya minta talak tiga langsung...😭😭

2023-02-11

0

Partini Maesa

Partini Maesa

berhubung udah gx hamil cwrai aja lbh baik

2023-02-01

0

Windarti08

Windarti08

kok gak ada yang curiga sama Lani sih... malah nyalahin Raya

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!