Chapter 9

Kalimat Raya menampar keras harga diri Lani, itu pun kalau wanita itu masih punya harga diri.

Tidak bisa berkata apa pun, apa lagi membantah. Lani hanya bisa menggeram dalam hati. Dia bersumpah akan membalas Raya, hingga wanita itu menderita, bahkan berharap lebih baik mati saja.

Raya hanya sampai jam tiga sore ada di sana, setelah dirasa cukup membenahi laundry dan memberikan teguran pada Lani, dia pun kembali pulang.

Dari pembukuan yang diperiksa Raya, laundry itu masih sangat menghasilkan. Dilihat dari data yang masuk, satu bulan bisa menghasilkan 25 juta bersih.

Lokasi laundry itu memang sangat strategis hingga masih memiliki pelanggan setia. Namun, ada satu cacat pembukuan yang didapatinya, Lani sering memanipulasi data. Beberapa nota kain masuk, tidak diinput hingga tidak masuk ke dalam pemasukan kas laundry.

Raya sudah memikirkan langkah apa yang harus dia ambil. Dia yakin suaminya juga tidak tahu kecurangan Lani karena sudah dibutakan oleh pelayanan Lani di ranjang.

Dari laundry, Raya sengaja berhenti saat melihat penjual rujak. Air liurnya bahkan sampai menetes membayangkan nikmatnya buah jambu dan bengkuang yang dicocol ke sambal kacang.

Setelah mendapatkan keinginannya, Raya berniat singgah ke Indomaret yang ada di seberang jalan. Setelah memastikan jalanan aman, Raya menyeberang. Namun, sebuah mobil melaju kencang karena menghindari seorang pengendara motor yang datang dari arah depan. Mobil sedan itu banting ke kanan hingga hampir menyerempet Raya. Gadis itu sudah terpekik kaget, sejengkal lagi ujung mobil sudah dipastikan menyentuh dengkulnya.

Jantungnya seperti melayang, kaget yang luar biasa hingga dia terduduk lemas. Tangannya menggenggam erat plastik rujaknya. Napasnya terdengar putus-putus.

Orang-orang yang melihat kejadian itu berkerumun melihat keadaan Raya yang sudah terduduk di aspal.

Pemilik mobil segera keluar dan melihat keadaan Raya yang sudah sangat lemas. "Dih, orang kaya, sembarangan aja bawa mobil. Gimana nih, kalau si neng ini kenapa-napa, gimana?" hardik seorang bapak pedagang es cendol yang berlari ke arah Raya saat melihat kejadian itu.

"Dia gak papa. Lagi pula, masih hidupkan orang nya," sahut pria itu melepas kaca matanya. Tubuh tinggi dan wangi justru membuat beberapa gadis yang ikut berkumpul di sana jadi lupa akan Raya, dan terpesona oleh sosok pria yang memang sangat tampan bak aktor luar negeri.

Hanya Raya yang tidak tertarik. Dia memilih untuk menunduk, menenangkan debar jantungnya. "Hei, kau tidak apa?" tanyanya penuh kesombongan.

"Mas gak lihat kalau Mbak ini sudah lemas? bawa ke rumah sakit dong. Bisa saja tadi sempat ketabrak lututnya," sambar seorang ibu yang merasa simpati pada Raya.

"Berdiri!" ucap Pria itu dingin. Dia tidak ingin melawan kerumunan orang-orang ini, jadi dia memutuskan untuk membawa Raya pergi dari sana, baru dia akan menurunkan di tengah jalan.

Karena Raya tidak juga berhenti, penuh kesal pria itu menarik lengan Raya kasar hingga gadis itu berdiri. Lalu tanpa peduli penolakan Raya, pria itu sudah menyeret dan memasukannya secara paksa ke dalam mobil, dan segera berlalu dari sana.

"Kau mau bawa aku kemana?" tanya Raya meremas plastik rujaknya.

"Ke neraka!"

"Kalau begitu kau saja yang pergi sendiri. Jangan ajak aku!" jawab Raya frontal. Baru sekarang dia bisa menenangkan dirinya.

Tidak menyangka kalau mulut Raya begitu pedas padanya, pria itu menepikan mobil. Lagi pula jarak dari tempat insiden tadi sudah jauh, jadi dia pasti aman.

"Keluar!" hardik pria itu melihat ke arah wajah Raya. Ada rasa terkejut yang tergambar di wajahnya. Dia memicingkan mata mengamati wajah Raya lebih lekat. "Lo yang kemarin pingsan di rumah sakit itu?"

Raya pun mengangkat wajahnya, menoleh dan sama dengan pria itu, dia pun sedikit terkejut. Memorinya membawa pada pertemuan mereka.

"Dia pria yang ada di belakang wanita cantik dan sombong itu," batin Raya.

"Lo ngikutin gue atau gimana?"

"Dih, pede banget. Yang hampir nabrak itu kau, ya. Yang jadi korbannya itu aku. Kenapa malah dibilang ngikuti?"

Elrick, nama pria itu seperti yang diingat Raya atas penjelasan dokter Maya kala itu. Menegaskan kalau pria sombong nan tampan itulah yang sudah membantunya.

"Udah, keluar lo sekarang."

"Dih, iya ini turun, bawel!"

"Buruan, sana," desak Elrick tidak sabar. Raya masih sibuk mengikat plastik rujaknya, lalu memasukan ke dalam tas tangannya.

Tangan Raya sudah berada di pintu mobil, ingin membuka, saat Elrick menyodorkan lima lembar uang merah padanya. "Nih, buat beli rujak, ganti yang tadi. Udah hancur, gak layar dimakan."

"Gak perlu. Anggap aja ini balasan waktu kau menolong aku kemarin. Kita impas, dan tidak akan bertemu lagi. Bye!" Raya keluar dari mobil itu.

***

"Pak, ada tamu di luar," ucap sekretaris Dika.

"Siapa, Yan?" tanya Dika yang merasa tidak punya janji untuk bertemu pelanggan. Hai ini dia sangat sibuk. Ada tiga pelanggan yang minta diisi apartemen barunya dengan furnitur yang penuh ornamen hitam putih.

Belum sempat Yanti memberi jawaban, Pintu sudah kembali dibuka, dan muncul sosok Lani yang wajahnya tidak bersahabat.

"Kau bisa keluar, Yan. Jangan biarkan siapa pun masuk, sebelum saya menghubungi."

Pintu ruangan Dika sudah ditutup Yanti, barulah Dika berani beranjak dari kursinya, menghampiri Lani, dan menarik tangan gadis yang masih cemberut itu duduk si sofa bersamanya.

"Kau kemari?"

"Mas gak suka aku datang?" jawabnya ketus.

"Bukan begitu, hanya saja kau tidak memberitahukan ku terlebih dulu. Ada apa? kenapa wajahmu cemberut, sayang?"

"Mas masih tanya? Mas punya hati gak sih?" Lani melipat tangan di dada, menarik diri agar ada jarak diantara mereka. Dika yang lagi mumet dan lelah, tidak mau menanggapi rengekan Lani. Memilih untuk menarik tubuh gadis itu ke pelukannya. "Nanti, Mas transfer."

"Jangan Mas kira kalau udah kirim duit, aku bisa maafkan, Mas ya. Aku sangat marah sama Mas. Tega Mas berhubungan lagi dengan istrimu, ya?" hardik Lani dengan suara melengking.

"Sssst... pelankan suaramu, Lan. Nanti karyawan yang lain dengar. Ini sebenernya ada apa?"

"Dasar brengsek. Semua pria sama saja. Mas bilang cinta dan sayang sama aku, kenapa tadi malam Mas malah bercinta dengan Raya?"

Dika diam. Dia paham kini. Dia sendiri tidak ingat kalau semalam dia dan Raya menghabiskan malam panjang. Saat bangun paginya, Dika memang meminta banyak tanda merah di sekujur tubuhnya yang dia duga bekas cumbuan Raya.

"Lani, Raya itu masih istriku. Dia istriku yang sah. Jadi, sebagai suami aku berkewajiban memberikan nafkah batin padanya. Kalau tidak, aku akan berdosa," Dika coba menenangkan Lani.

"Alah, sok takut dengan dosa. Apa yang kita lakukan ini bukan dosa? setiap kau meng*gagahiku itu juga dosa, Mas!

***

Hai, terima kasih sudah mampir, dukung aku terus biar semangat up nya dan jangan lupa mampir. Makasih.

Terpopuler

Comments

yuiwnye

yuiwnye

wkwkwkkk bener Lani, takut dosa tp berzinah 😎

2024-04-28

0

Windarti08

Windarti08

dihh pelakor ngelunjak... suami ngasih nafkah batin istri sah kok marah. situ waras mbak...?😡
Raya juga jijay kalee make bekas elo!

2023-01-26

0

Raflesia

Raflesia

ngomongin dosa lu?????woy zina itu nama nya apa????nikmat?????gak pernah ngaca neh orang mkaya klo ngomong Kya orang bener

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!