Chapter 7

Pandangan Raya masih mengabur saat berhasil membuka matanya. Samar dia berhasil mendapatkan kesadarannya. Seorang wanita berpakaian putih berdiri di depannya. "Suster, saya kenapa?"

"Ibu pingsan. Sebentar saya panggilkan dokternya," jawab Suster berlalu ke luar.

Tidak lama dokter datang dan memeriksa keadaan Raya. "Tekanan darah ibu rendah. Sebaiknya jangan banyak berpikir dan banyak beristirahat," terang sang dokter setelah Raya berhasil duduk di depannya.

"Tapi kandungan saya baik-baik saja kan, Dokter?" tanya Raya was-was.

"Untuk saat ini baik, tapi kalau ibu masih tidak mau mendengarkan saran saya untuk banyak istirahat, maka bisa berbahaya bagi calon bayi ibu. Sejujurnya rahim ibu sangat lemah, jadi agar bayi ini bisa bertahan, maka ibu harus benar-benar menjaga kesehatan ibu, jangan stres dan banyak berpikir hingga tertekan."

Raya hanya mengangguk lemah. Bagaimana mungkin dia tidak stres dengan masalah yang tengah dia hadapi saat ini. Dirabanya perutnya yang masih tampak rata. "Maafkan mama, Nak," batinnya dalam hati.

Tidak lama, seorang wanita masuk ke ruangan itu. Menatap lekat pada Raya, lalu beralih ke arah dokter. "Dokter, dia baik-baik saja, kan? kami sudah bisa pergi?"

"Baik Raya dan dokter Mala melihat ke arah wanita cantik yang berpenampilan sangat seksi dan menggoda, namun tampak sombong juga. Dagunya terangkat tinggi, menatap sinis pada Raya. Entah apa masalahnya, tapi Raya tebak jelas dia tidak suka pada Raya.

"Oh, iya ibu Meyra. Bu Raya sudah sadar, dan saat ini sedang konsultasi dengan saya," sahut dokter Mala tersenyum lembut.

"Sudah?" suara bariton terdengar dari balik tubuh Meyra, dan kini berdiri diambang pintu ruang praktek dokter Mala. Acuh tak acuh menatap sekilas ke arah Raya. Sempat sesaat mereka saling adu pandang, lalu pria itu menatap ke arah Meyra.

"Udah, Beb. Yuk..."

"Itu nona Meyra dan tuan Elrick. Tadi anda pingsan tepat saat mereka lewat dari depan Anda, dan tuan Elrick lah yang menangkap tubuh anda," terang dokter Mala.

"Oh... iya, Dokter. Maaf kalau saya sudah merepotkan."

***

Pukul delapan malam Raya tiba di rumah. Tapak lampu sudah terang, yang artinya penghuni rumah sudah ada di dalam. Raya menatap bangunan itu, enggan rasanya untuk melangkah masuk, tapi dia tidak punya tempat tujuan lain.

Kekecewaan Raya semakin besar. Bahkan Dika tidak menghubunginya hingga saat ini. Saat pria itu sudah tiba di rumah, dia tidak menemukan Raya, tapi tetap tidak mencari tahu kemana istrinya.

"Assalamualaikum..."

Tidak ada sahutan. Rumah tampak sepi. Raya tidak ingin ambil pusing, walau matanya menangkap basah keduanya tengah bersama, dia tidak akan peduli lagi mulai kini. Dia sudah hampir membahayakan bayinya dengan menangis dan tertekan batin melihat tingkah bejat keduanya. Jadi, mulai saat ini, sembari dia punya celah untuk mengambil sebagian uang yang ada di tabungan Dika, yang pastinya termasuk uang nya juga, maka Raya akan tetap bertahan di sini.

Raya melangkah ke kamar, tampak kosong. Diambilnya handuk, mencuci muka. Namun, dia ingat belum meyiapkan air hangat untuk membasuh wajah, bergegas dia ke dapur.

Di ruang tengah, dia berpapasan dengan Dika yang jelas dan dia tidak salah lihat, baru keluar dari kamar Lani. Raya buang muka, pura-pura menunduk tidak melihat dari mana Dika keluar.

"Ka- kau sudah pulang, Ray?" tanya Dika terbata. Wajahnya pucat. Dia sangat takut kalau istrinya sempat melihat dirinya baru keluar dari kamar Lani.

"Iya, Mas. Sudah makan?" tanya Ray dingin, berjuang untuk tidak memakai atau marah. Setiap gejolak amarah muncul melihat wajah Dika, Raya akan ingat apa kata dokter dan seraut wajah mungil yang dia bayangkan adalah wajah bayinya.

"Su- sudah. Ray, aku minta maaf, tadi saat mau pulang sehabis menjawab telepon mu, seorang pelanggan lama menghubungi, dia ingin memasang kitchen set, jadi terpaksa aku dan beberapa anggota pergi cek lokasi," terang Dika yang tentu saja berbohong. Membuat suaranya seserius mungkin, berharap Raya akan percaya.

"Iya, Mas. Gak papa kok. Mas, aku ke dapur dulu, ya."

Dahi Dika berkerut, sedikit heran melihat reaksi Raya yang tanpa perlawanan. Namun, ini lah yang diharapkan Dika. Hidup aman, bersama istri dan juga Lani, kekasihnya.

***

Raya sudah mendapati Dika yang senyum-senyum sendiri menatap layar ponselnya. Kembali hati Rata sakit, dia tahu, saat ini suaminya itu sedang berkomunikasi dengan Lani, melalui pesan.

Sekuat tenaga Raya menekan perasaan sakitnya. Menarik nafas dalam lalu mengembuskannya perlahan. Dia jijik untuk berbaring di samping Dika, tapi lagi-lagi dia tidak punya pilihan.

"Kau sudah selesai berganti baju?"

"Iya, Mas." Raya mematuhi permintaan Dika yang menginginkan Raya berbaring di dadanya. Lagi-lagi Raya melakukannya dengan menekan rasa sakit hati.

Ada kalanya, Dika masih menunjukkan rasa sayang pada Raya. Terlebih memang Dika mencintai Raya dan kini ditambah ada calon buah hati mereka di dalam perutnya.

Hati Raya bergetar, saat Dika membelai rambutnya. Raya benci sentuhan suaminya, namun dosa jika tidak menanggapi, jadi Raya hanya dia. Berpikir sesaat, Raya seolah mendapatkan ide. "Mas, bolehkah aku minta uang dua puluh juta?" tanya Raya takut-takut. Suaranya dibuat selembut mungkin.

"20 juta untuk apa?" tanya Dika menghentikan belaian tangannya.

"Tadi aku periksa ke rumah sakit, dokter bilang biaya kontrol dan persalinan ada baiknya di deposit terlebih dulu, guna mengantisipasi kalau di hari H nya nanti kita tidak kebagian kamar untuk bersalin. Kita juga tidak tahu akan normal atau operasi sesar."

Hening sesaat. Tidak ada pergerakan dari Dika. Raya menahan napas dan menutup mata, dia sudah menduga kalau ini tidak mudah. Dia pasrah akan penolakan Dika.

Pria itu menegakkan tubuhnya, hingga Raya ikut terduduk. Dika memungut ponselnya di nakas, lalu mengotak-atik dan tidak lama mengecup kening Raya. "Mas sudah transfer 30 juta. 20 juta untuk deposit, 10 lagi kau belilah keperluan bayi," ucapnya menyentuh perut Raya. Hampir saja Raya menghindari tangan Dika, gerakan itu spontan, mungkin karena sudah terlalu jijik pada Dika, namun untung dia bisa menguasai keadaan hingga kembali mendekatkan tubuhnya.

"Makasih ya, Mas. Anak kita pasti senang dibelikan keperluannya oleh ayahnya."

Dika sudah tertidur setengah jam kemudian setelah menghabiskan minuman dengan campuran satu butir obat tidur yang dilarutkan Raya.

Pria itu tidur bak mayat. Kalau saja Raya ingin memuaskan sakit hatinya, maka ini saat yang tepat untuk menggorok leher pria bejat itu, tapi Raya tidak akan melakukannya.

Setelah memastikan Dika sudah terlelap, Raya memulai aksinya. Membuka semua pakaian yang melekat di tubuh Dika hingga pria itu benar-benar tela*njang. Raya bergegas ke meja riasnya, mengoles lipstik di bibirnya, lalu setelah dirasa cukup, mendekati tubuh Dika yang mulai menciumi leher, lengan dan dada pria itu, setelahnya menarik selimut untuk menutupi tubuh pria itu, barulah Raya berbaring di sebelah suaminya.

***

Jangan lupa kasih hadiah yang banyak, biar aku crazy up, dan jangan lupa mampir ya..

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

kuras dlu tabungannya...selamat kan aset.aset berharga..bikin suami mu miskin..biar dia tau diri...

2023-02-11

1

Kisti

Kisti

smg kmu berhasil mngambil hakmu dgn caramu raya yaaa,berjuanglah,tgar dan kuatlah dmi buah htimu

2022-10-05

1

Uneh Wee

Uneh Wee

porotin dulu harta nya raya buat dia miskin dan ancurin perusahan nya ambil smua uang nya dan kmu pergi jauh ke luar negri bawa atunak mu ..cari kebahagian mu biar tuh laki jadi gila ...seumur hidup nya sampe mati ..sama tuh cwe edan ...

2022-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!