Chapter 6

Acara pernikahan digelar, dan Raya diboyong Dika ke Jakarta. Enam bulan setelah menikah, barulah dia berhasil meyakinkan Raya untuk berhubungan dengannya. Trauma membuat gadis itu sulit menerima Dika.

Begitu pun dengan Raya, yang tidak pernah merasakan kenikmatan setiap berhubungan, karena dia sendiri pun merasa tidak nyaman untuk melakukannya.

Besarnya rasa cinta Dika pada Raya bisa menerima kekurangan gadis itu, terlebih Raya tipe gadis penurut, tidak banyak menuntut dan lembut.

Hingga datangnya Lani, sahabat Raya ke rumah mereka, dan berujung perselingkuhan!

"Kau, sih yang salah, Mas. Udah tahu dia udah bolong, kenapa juga masih mau dinikahi," ucap Lani dingin.

"Sudah, gak usah dibahas lagi, sayang. Yang penting, kini kita bersama." Dika sudah menyibakkan selimut yang melilit di ketiak Lani, membaringkan wanita itu di sisinya, lalu merasai puncak indah milik wanita itu hingga terdengar lenguhan kenikmatan. Lidah Dika menari liat memanjakan ujungnya yang tampak menantang.

"Kita mau lanjut lagi, Mas? apa gak capek?" Lani menggenggam milik Dika yang sudah mulai mengeras lagi. Selama bersama Lani, Dika tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Ingin terus meraup kenikmatan bersama gadis itu.

"Tentu saja, Sayangku. Jadi untuk apa kita check in di hotel mewah begini, kalau bukan untuk membuatmu puas?" ucap Dika tersenyum. Jemari Dika sudah mulai merambah ke bawah, tempat kenikmatan milik Lani yang masih basah, masih ada sisa cairan bekas mereka bertempur tadi. Dengan mahir, Dika memainkan dua jemarinya di dalam sana, mengobok, membelai biji kecil Lani hingga gadis itu tidak hentinya mendesah, dan menggelinjang dengan hebat.

Dika suka melihat wajah Lani yang memerah terbakar ga*irah, tampak begitu memuja permainan Dika. Ada satu kebanggaan tersendiri di hati pria itu bisa memuaskan Lani. Tidak seperti Raya yang kaku, malu menunjukkan apa badai gai*rahnya, itu pun kalau ada.

Dika mengecup sekilas bibir Lani, lalu membuka paha wanita itu dan menunduk diantara paha mulus itu. Mencium lembah lembab dan nikmat milik Lani. Bermain dengan lidahnya, hingga kicauan tanda kenikmatan menggema dari mulut Lani.

Tidak sampai di situ saja, Dika menggila, mencium dan merasai permukaan milik Lani, hingga wanita itu hampir keluar.

"Mas..." Tubuh Lani mengejang hebat.

Dika menaikkan serangannya. Bermain lebih liar di bawah sana dengan lidahnya sementara tangannya meremas bagian atas tubuh Lani dengan kencang.

"Mas... aku sampai..." cicitnya lemas. Menutup mata menikmati hasil akhir perbuatan Dika yang selalu dia dambakan.

"Ayo dong, Mas. Sekarang aja," desak Lani seperti biasa sudah tidak tahan dan segera ingin masuk ke dalam inti permainan.

Dika berhasil memasuki Lani, begitu nikmat terasa. Baru dia kali goyang, ponsel Dika kembali berdering ke sekian kali. Lani yang melihat nama si penelpon, hanya mendengus kesal.

Sepertinya Raya tidak mau menyerah, dia terus saja menghubungi nomor Dika, hingga membuat pria itu tidak berkonsentrasi mendengar getaran di atas meja yang ditimbulkan oleh ponsel itu.

"Halo..." bentak Dika yang masih ada di dalam Lani.

"Mas kemana saja sih? aku telepon dari tadi. Mas dimana? kok belum pulang? apa gak ingat kalau hari ini jadwal kita periksa kandungan? tadi aku kan udah chat, dan Mas juga udah baca kok pesanku itu," kata Raya dari seberang sana.

"Kau itu memang istri yang gak ada hormat-hormatnya sama suami sama sekali, ya? nanya suami udah kayak nanya terdakwa di pengadilan!" bentak Dika kesal karena Raya sudah mengganggu kesenangan mereka.

"Habisnya, Mas udah baca chat aku, tapi gak balas, telepon juga gak ngangkat."

Lani yang mendengar hanya tersenyum simpul. Dia lah yang membaca pesan Raya dan hanya mengabaikannya. Dika sama sekali tidak peduli.

Satu ide muncul di pikiran licik Lani. Dia yang saat itu berada di bawah Dika, menarik tubuh pria itu agar mendekat, dan menciumi bibir Dika, lalu memasukkan salah satu miliknya yang indah dan sekal itu ke dalam mulut Dika hingga pria itu gelagapan.

Berhasil dilepas Dika, pria itu menjauhkan ponselnya. "Nanti dulu, Sayang. Jangan berisik nanti kita ketahuan," bisik Dika.

Lani terbakar cemburu, niatnya adalah membuat Raya semakin merasa curiga. Dia mendorong tubuh Dika, hingga telentang di atas tempat tidur, lalu menunduk, mengulum kedua kelereng yang menggantung di sela paha Dika.

Dika kembali terbakar. Lani sangat tahu dimana kelemahannya. Lani tentu saja sengaja melakukannya. Dia paling benci kalau waktu berdua dengan Dika harus diganggu Raya.

"Mas... kau sedang apa sih? kok kayak terengah-engah?" tanya Raya curiga. Kembali jantung berdebar kencang. Pikirannya sudah melayang jauh, menebak kalau kedua pasangan mesum itu tengah melakukan dosa lagi.

"Sayang, nanti dong. Tunggu aku matikan teleponnya," ucap Dika menutup speaker ponselnya, sekaligus menjauhkan dari dekat mereka.

"Makanya, matikan. Aku gak mau kita diganggu si norak!"

"Iya, Sayang. Nanti kita bertempur lagi. Sebentar aku tutup teleponnya," sahut Dika berbisik.

"Gak mau, Mas. Aku mau sekarang." Lani sudah membasahi milik Dika dengan air liurnya lalu membelai naik turun dan setelahnya, memasukkan ke dalam miliknya. Mata Dika terpejam, merasakan sensasi luar biasa. Benda tumpul itu bahkan bisa merasakan bagian terdalam di tubuh Lani.

"Mas..." ucap Raya dengan nada kesal karena Dika yang mendiaminya.

"I-iya, Ray. Ben- Bentar lagi aku... aku pulang," jawabnya terbata karena tubuhnya sudah mulai digenjot oleh Lani. Tidak punya pilihan lain, Dika menutup telepon Raya begitu saja.

***

Raya yakin sekali kalau saat ini kedua manusia laknat tengah bersama. Kembali air mata Raya ke luar. Menangis sejadi-jadinya hingga perut Raya keram.

Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Penuh kesakitan, Raya memesan ojek online menuju rumah sakit terdekat, lagi ke klinik tempat dokter kandungan yang pertama kali memeriksa.

Di dalam mobil pun, Raya terus menangis menahan kesedihan sekaligus merasa sakit di perutnya.

"Maaf, Mbak... Saya mau daftar periksa sama dokter kandungan," ucap Raya.

"Baik, Bu. Boleh saya pinjam kartu tanda pengenalnya?"

Raya membuka dompetnya dan menyerahkan sebuah kartu.

"Baik, Bu. Mohon menunggu sebentar," ucap sang resepsionis.

Raya duduk di bangku tunggu bersama pasien lainnya. Raya yang sendirian, menatap para pasien wanita yang ada di hadapannya kebanyakan perutnya tampak sudah membelendung, ditemani oleh suami atau kerabat mereka. Genangan air mata kembali muncul. Dia malu harus menangis, tapi sesak jika tidak ditangiskan.

Berganti pasien keluar masuk ke dalam ruang praktek sang dokter kandungan. Raya sabar menunggu. Namun, denyut jantungnya berdetak lebih cepat, dan tubuhnya terasa lemas. Sakit di kepalanya kali ini menghantam begitu kuat, hingga sesak itu kembali terasa. Matanya mengabur.

"Bu Rayana, silakan masuk."

Raya masih mendengar jelas namanya dipanggil, lalu berdiri dan bersiap melangkah. Baru mengangkat kaki kanan, wanita itu pun roboh ke depan, dan tepat seorang keluarga pasien yang baru selesai periksa dan lewat dari depan Raya, sigap menangkap tubuh Raya yang sudah jatuh pingsan.

****

Jangan lupa dukung aku terus, biar aku semangat nulisnya, makasih. Dan jangan lupa mampir

Terpopuler

Comments

Kisti

Kisti

ujian rumah tangga itu bda2...tinggalkn dika jka kmu gak kuat ray,,basickmu dperkosa.jadi istri d duakn...iklas dan sabar ya

2022-10-05

1

Herlina

Herlina

kenapa kebanyakan laki" mencari wanita yg lincah dan pro...padahal yg haram itu memang nikmat dr pada yg halal...apa pun alasan nya ...Krn Raya halal makanya kurang seru...ntar klu laninya udah di halalkan belum tentu nikmat..dasar laki" mau cari yg rasa baru terus

2022-10-03

1

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

malah tambah nyesek Ray kalau tau selingkuh tapi pura2 gak tau mana gak di anggep lagi...mau tau karma mereka itu apa nantinya

2022-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!