Chapter 4

Suara petir yang menyambar, membuat Raya terbangun. Mimpi buruk menyapa tidurnya. Dika tampak tertawa bersama Lani, saling mengumbar kemesraan dan terakhir berencana menyingkirkannya dan juga anak mereka.

Butiran bening memenuhi keningnya. Deru napasnya masih memburu, dia menoleh ke samping, suaminya tidak ada di sana. Disapunya semua keringat yang membanjiri, tepat pukul empat pagi saat dia melirik jam di dinding.

"Mas Dika, kemana dia? Kenapa tidak ada di kamar?" gumamnya turun dari tempat tidur. Terlalu dini untuk mulai melakukan rutinitas paginya, tapi dia juga tidak berniat untuk tidur kembali.

Melihat ruang keluarga kosong, Raya mulai mengernyit. Menebak-nebak kemana suaminya sepagi ini. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada kamar Lani yang terletak di arah belakang.

Perlahan diseret langkahnya, nyaris takut menapaki lantai rumah. Namun, masih sampai meja makan, Dika muncul. Tampak baru siap mandi, terlihat dari rambutnya yang baru saja dikeramas.

"Ma-Mas? Tumben sepagi ini udah bangun, udah mandi pula. Biasanya aku harus berulang kali membangunkan, Mas. Ini jangankan bangun, bahkan sudah mandi malah," ucap Raya menyelidik. Sebenarnya apa gunanya dia bertanya, nalurinya sudah menjelaskan semuanya, terlebih dengan keadaan saat ini.

"Kau ini istri yang aneh, suaminya melakukan hal yang benar, tetap aja salah. Seharusnya kau justru harus bangga punya suami yang taat menjalankan ibadahnya seperti aku, bukan malah ngedumel!" hardik Dika berlalu meninggalkan Raya menuju kamar.

Raya diam, memilih tidak ingin memperkeruh suasana. Melanjutkan niatnya untuk ke dapur dan mulai memasak. Sekilas dia melirik ke arah kamar Lani. Alunan lagu dangdut terdengar. Ada dorongan untuk mengintip, setelah celingak-celinguk, Raya berjalan mendekat ke pintu kamar. Entah sengaja atau tidak, pintu itu terbuka setengah.

Lani di sana, berbaring telungkup, dengan punggung terekspos jelas, hanya tertutupi selimut hingga batas ketiak. Raya mengepal tinjunya.

"Pantas saja kau keramas, Mas. Kau mengatakan mandi karena ingin sholat, tapi nyatanya kau baru saja berbuat zinah lagi," batin Raya meremas daster merah yang tengah melekat di tubuhnya.

Kakinya sudah bersiap melangkah masuk, tapi, mengingat semua rencananya akan berantakan, maka dia pergi dari sana dengan kehancuran lebih dalam.

"Kau belum berangkat?" tanya Raya yang baru keluar dari kamarnya setelah mempersiapkan keperluan Dika untuk berangkat kerja, dan menemukan Lani sedang sarapan dengan santainya.

"Oh, belum, Raya. Aku nebeng dengan Mas Dika, tadi udah ngomong, kok. Kata Mas Dika, dia mau cek laporan keuangan," sahut Lani masih sibuk menyantap nasi goreng yang tadi Raya masak.

"Kenapa harus nebeng? Bukannya kau biasanya pergi sendiri? Mas Dika masih lama lagi baru berangkat, kau aja duluan. Takutnya di laundry banyak kerjaan."

Raya tersulut, geram hingga intonasi suaranya naik. Perlahan tapi pasti, Lani seolah ingin menunjukkan keberadaan dirinya di rumah ini. Seolah dia ingin Raya tahu kalau semuanya telah berubah, dia bukan Lani yang selama ini dianggap benalu.

"Ada apa kalian ribut-ribut? Ini masih pagi, apa gak malu sama tetangga? Bisa gak Raya, suaramu itu kalau ngomong sama Lani lebih santun, jangan marah-marah. Aku yang jadi pusing jadinya!" hardik Dika yang sudah berada di sisinya, menarik kursi dan ikut duduk bersama Lani.

"Aku gak ribut, Mas. Aneh, aja. Biasanya Lani berangkat ke laundry sendirian, kenapa sekarang harus bareng dengan mas Dika? Toko kita sama Laundry, kan, beda arah, Mas?"

"Sudah. Hal sepele seperti itu aja kau ributkan. Kau masih bisa diatur gak? Sebagai istri seharusnya nurut sama suami! Lani ikut sama Mas juga karena memang hari ini Mas mau cek pembukuan di Laundry!"

Suasana hening. Raya tidak ingin mendebat lagi. Wajah Dika sudah mulai memerah, jadi dia tidak ingin mempersulit posisinya.

Riak air mata Raya mengembang, sakit itu semakin menguak lebar. Perih. Dia memilih untuk ke dapur, masuk ke kamar mandi, tidak ingin Lani melihat air matanya yang berati kekalahan dirinya. Di dalam kamar mandi, dia menumpahkan kesedihannya.

Hanya sepuluh menit, Raya belum puas menangis, tapi dia ingin memberangkatkan suaminya bekerja. Salahkah dirinya sebagai seorang istri memberi kesempatan pada suaminya yang sudah berbuat salah? Salahkah dia sebagai istri memberikan satu kesempatan bagi ayah dari anaknya?

Kalau menuruti hati nurani, Raya pasti akan memilih segera pergi meninggalkan suaminya, tapi ada anak dalam rahimnya. Mereka juga tidak mungkin bisa bercerai, karena kondisinya yang tengah hamil, karena haram hukumnya, kan?

Jadi, walau pun mungkin semua orang akan mengatakan dia wanita bodoh, sudah dilukai tapi masih mau memberikan kesempatan pada suaminya, biarlah mereka berkata seperti itu. Manusia akan mudah menghakimi, mudah mengatakan apa yang dia pikir benar, karena bukan pada dirinya dihadapkan masalah tersebut.

"Mas, udah mau berangkat?" tanya Raya yang sudah melihat suaminya dan Lani berdiri di teras rumah.

"Iya. Kau itu gimana, sih? Suami mau pergi bekerja, bukannya diberangkatkan, malah ngumpet di dapur!" hardik Dika tajam. Raya sempat menangkap senyum mengejek Lani ke arahnya sebelum wanita itu buang muka.

"Mmm..., kalau gitu aku temani mas ke toko ya hari ini. Aku bosan di rumah sendiri," ucap Raya tidak ingin memberikan kesempatan mereka berdua.

"Kau di rumah saja. Jaga anak kita. Jangan grasak-grusuk pengen jalan. Ibu hamil harus diam di rumah. Kalau bayi itu sampai kenapa-kenapa, gimana?"

"Aku, kan bersama Mas, gak mungkin kenapa-kenapa. Aku ikut ya, Mas. Dulu juga waktu belum ada Lani, aku juga yang mengawasi laundry, kan?"

"Cukup, Raya! Kenapa sih kau selalu membantah. Kau sudah buat mood ku jadi buruk pagi ini. Bagaimana bisa aku bekerja dengan baik, dapat rezeki, kalau istriku saja sudah buatku kesal saat mau berangkat kerja?"

Raya ingin buka mulut, tapi akhirnya dibatalkannya. Dia tidak ingin membuat dirinya jadi bahan hinaan di depan Lani.

Raya mencium punggung tangan suaminya, lalu menatap kedua manusia itu masuk ke dalam mobil. Raya menatap jijik pada pasangan tukang selingkuh yang memang sudah putus urat malunya itu. Mobil keluar gerbang, dan menghilang di ujung pandangannya.

Apa salahku pada kalian? Mengapa kalian berdua begitu jahat padaku?

***

"Mas, aku kangen banget samamu," ucap Lani agresif, tanpa malu menyentuh milik Dika yang terbungkus rapi dalam celana kerjanya. Bibirnya tidak hentinya menciumi pipi Dika penuh gejolak, bahkan mobil belum terlalu jauh dari rumah.

"Lani, Sayang, kau jangan mancing pagi-pagi begini. Nanti kalau aku pengen gimana?"

Mobil terus bergerak, hingga ke belokan pertama, mereka berhenti karena lampu merah.

"Habis, subuh tadi kamu oke banget, Mas. Aku nagih," ucapnya lebih berani. Membuka tali pinggang Dika dan juga kancing celananya, membebaskan milik pria itu yang belum seutuhnya berdiri sempurna.

"Iya, Sayang. Tapi jangan di sini. Bentar lagi lampunya udah hijau." Tapi Lani yang ingin mengunci hati dan pikiran Dika hanya padanya tidak peduli, segera menunduk dan melahap milik Dika.

Lampu hijau, Dika terpaksa menjalankan mobil dengan mulut Lani yang menempel di bawah sana.

"Gak bisa kalau begini, harus carik lapak!" cicit Dika menahan hasratnya.

***

Hai semua, mampir yuk..

Terpopuler

Comments

Athallah Linggar

Athallah Linggar

Dihh kya laki2 cuma dia aja Diblokir rekeningnya ray Trs usir dr rumh Laki2 merasa berkuasa kr pny dwitt Toh usaha jd modal se kami ngapain kamubkiin sakit ati tmbh parah Jgn bego jd perempuan

2023-05-16

0

Diana

Diana

aduh aku ko gemes yah SM karakter raya...suami begitu kenapa tidak di tinggal kan saja

2022-12-05

0

Winar hasan

Winar hasan

gak perlu ray....klo cm selingkuh doang entahlah...tp mereka dah zina berkali kali....tinggalin aja ray....uang bisa dcari ketimbang tekanan bathin..biarim mreka dapat karma nya nanti

2022-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!