Chapter 3

Tubuh Raya berdiri kaku di depan gerbang rumahnya yang setinggi dada orang dewasa. Menatap penuh luka dan kebencian ke dalam sana.

Jauh di lubuk hatinya, dia tidak ingin, tidak sudi untuk kembali ke rumah ini, tapi Raya tidak punya pilihan lain. Dia harus tetap maju, bertahan hidup diantara dua manusia tidak berakhlak itu.

Sebelum kakinya menjejak lantai rumah, Raya menarik napas. Menguatkan hatinya dan melatih senyum palsu di wajahnya. Pengkhianatan dan kepalsuan mereka memang harus dilawan dengan kepalsuan juga. Raya menarik napas panjang, lalu mengeluarkan, mengatur detak jantungnya yang masih bergemuruh hebat.

Pasti tidak mudah untuk bersikap biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa di hadapan mereka.

"Assalamualaikum, loh, Mas, udah di rumah? tumben jam segini udah di rumah?" tanya Raya yang mendapati suaminya tengah duduk di ruang tamu, berlaga mata dengannya ketika memasuki rumah.

"Iya, Mas pulang karena gak enak badan," sahut Dika lembut dengan senyumnya. Sumpah, Raya muak melihat wajah, terlebih senyum palsu itu. Terbayang bagaimana dia memuji, menyentuh tubuh Lani dengan bibirnya.

"Udah pulang belanja? Beli apa aja?" lanjutnya basa-basi menatap ke arah goodie bag yang ada di tangannya.

Raya ingat dengan kado yang dia siapkan untuk suaminya besok. Hatinya kembali hancur. Pernikahan mereka yang selama ini dianggap sakral, ternyata tidak begitu dalam anggapan Dika.

"Iya, Mas. Sudah."

"Baguslah," sahut Dika pendek.

"Mas sendirian di rumah? Aku buatkan air hangat, ya?" ucap Raya melirik ke arah pintu dapur. Aneh, ini rumahnya, sudah bertahun mereka tinggal di sini, tapi kenapa hari ini dia begitu takut untuk melangkah masuk ke dalam?

Raya, bukan kau yang berbuat zinah, lantas kenapa kau merasa gentar bertemu perempuan sundal itu?

"Oh, ada Lani! Mungkin dia ada di kamarnya," jawab Dika seadanya, mempertahankan nada suaranya walau tidak berani melihat ke arah Raya.

Mendengar namanya disebut, Lani yang tampaknya baru siap mandi, ke luar, dengan handuk di tangan yang dia buat untuk mengeringkan rambutnya. "Ada apa, Raya? Kau mencariku?"

Amarah dan emosi Raya tersulut saat melihat Lani. Sahabat laknat!

Gadis itu bahkan tersenyum polos dengan tanpa merasa bersalah padanya. Erangan Lani yang sok manja kembali menggema di telinganya, hingga tanpa sadar Raya berbicara dengan nada sedikit lebih keras.

"Kau baru mandi? Cepat amat pulang dari laundry?"

Darah Raya mendidih, terlebih melihat rambut Lani yang basah, seusai berbuat dosa. Ingin sekali dia menjambak rambut wanita itu, demi memuaskan sakit hati, tapi kepalan tangannya hanya sampai sebatas sisi tubuhnya.

Gerakan tangan Lani yang tengah mengusap rambutnya dengan handuk, menggantung di udara. Dia kaget, tidak menyangka nada suara Raya yang biasanya terdengar lembut dan ramah padanya, seolah tersirat kemarahan dan kebencian pada nada suara itu.

"Iy-iya. Aku pulang lebih cepat. Aku sudah rekap, dan meninggalkan Susi dan Susan di sana. Kau kenapa? Kok, kayak marah? Apa yang membuatmu kesal?" ucapnya mendekati Raya, mencoba menyentuh tangan gadis itu seolah peduli.

Belum sampai tangan Lani menyentuhnya, Raya sudah berjalan melewati Lani hingga sedikit membuat Lani terperangah. "Aku gak papa, hanya sedikit lelah setelah berbelanja. Biasalah, wanita hamil cepat lelah."

Raya sengaja menekankan kata hamil, agar sedikit bisa menampar Lani, menyadarkan wanita itu, kalau Dika akan memiliki anak, jangan mengganggunya lagi. Sekaligus, Raya ingin Lani tahu, Dika sudah punya istri, dan dia adalah istri sah dan nyonya di rumah ini!

"Oh, iya, sekalian kau susun belanjaan itu ke kulkas."

"Mas, si norak kenapa, sih? Kok, dia kayak marah gitu padaku? Aku disuruh-suruh udah kayak pembantu aja!" gumam Lani setengah berbisik, mendekat ke arah Dika setelah memastikan jarak mereka sudah jauh dari Raya.

"Sabar, Sayang. Gak usah diambil hati. Bawaan hamilnya mungkin. Wanita hamil pada umumnya, kan, begitu, sensitif," ucap Dika mengelus punggung tangan Lani mesra.

"Kok, kamu jadi belain dia, Mas?" mata Lani melotot. Dia siap kalau harus membongkar hubungan terlarang mereka. Toh, sebenarnya itu tujuan dia. Lani sudah bosan bermain sembunyi-sembunyi dengan Dika. Dia ingin segera menjadi istri Dika yang sah, sehingga bisa mengamankan posisinya.

"Aku bukan membelanya. Ah, begini saja...." Dika berbalik, memungut ponselnya yang terletak di atas meja, menekan tombol yang hanya bisa dia lihat sendiri, lalu selesai.

"Sudah," ucapnya mencubit pipi Lani gemas setelah celingak-celinguk melihat ke arah kamar mereka, memastikan keadaan aman terkendali.

"Berapa?" Suara manja Lani seperti ini yang membuat Dika kesemsem. Ya, pastinya yang utama, karena tubuh seksi dan kemahiran Lani bergoyang di atas tempat tidur.

Lani bisa memberi kepuasan pada Dika. Wanita itu tahu cara memuaskan senjata Dika yang selama ini bermain dengan Raya hanya dengan gaya standar. Lani bisa membuat Dika melayang membakar ga*irahnya.

"Cukup untuk membeli hape barumu."

Lani tersenyum manis. Amarahnya menguap. Sudah enam bulan dirinya menjadi sarang kedua pusaka Dika. Selama itu pula, Dika menyokongnya dengan uang dan selalu memanjakannya. Dia juga tidak perlu susah payah di laundry, karena Dika sudah mengambil satu karyawan lagi menggantikan Lani. Kini dia hanya bertugas menjadi kasir di sana. "Makasih, Mas."

"Tapi nanti malam, jangan lupa, Mas mau gaya enam sembilan lagi."

***

Makan malam sudah tersaji di meja makan. Raya sedang menata piring dan saat Dika muncul di ruang makan, wanita itu sudah menyendok nasi ke piring Dika yang menarik kursi dan duduk di kursi utama.

"Lani mana? Kenapa tidak makan?" tanya Dika dengan suara datar.

"Gak tahu, Mas. Biarin saja. Mungkin dia gak lapar."

"Ini semua salahmu. Kau mungkin sudah menyinggung perasaannya, dengan suara kerasmu saat berbicara tadi. Kau gimana, sih? Dia itu sahabatmu, bukan pembantu di rumah ini!" hardik Dika tanpa melihat ke arah Raya, sibuk melengkapi piringnya dengan berbagai menu makanan yang sudah tersaji di meja.

"Mas, kok, malah belain dia? Aku cuma minta dia bawa belanjaan, nyusun di kulkas. Kalau hanya itu saja dia menilai aku menganggap dirinya pembantu, lantas aku apa? Setiap hari memasak, membersihkan rumah, dan mengurus semuanya sendiri, aku apa, Mas?" Emosi Raya tersulut kembali. Bisa-bisanya Dika lebih membela Lani hingga seperti itu.

"Sudahlah, aku malas berdebat. Semakin hari, kau semakin tidak bisa diatur. Selera makan ku hilang!" Dika mendorong kursi dan menghempaskan sendok dengan keras, dan segera pergi dari sana.

Air mata Raya kembali jatuh, memandangi punggung suaminya yang menjauh menuju teras rumah. Masakan yang sudah dia persiapkan susah payah untuk suaminya, tidak disentuh sama sekali hanya karena Lani tidak ikut makan malam.

"Sudah sejauh itukah hatimu menjauh, Mas?"

Terpopuler

Comments

yanktie ino

yanktie ino

semangat ya raya
eyank sdh ksh bunga agar kamu kuat hadapi pelakor

2023-07-17

0

Partini Maesa

Partini Maesa

buat mereka pisah aja dika bangkrut raya sukses

2023-02-01

0

Winar hasan

Winar hasan

menjijikan...jgn mau dsentuh ray...boleh bertahan sementara....tp jgn mau d sentuh

2022-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Season 2 Chapter 1
115 Season 2 Chapter 2
116 Season 2 Chapter 3
117 Season 2 Chapter 4
118 Season 2 Chapter 5
119 Season 2 Chapter 6
120 Season 2 Chapter 7
121 Season 2 Chapter 8
122 Season 2 Chapter 9
123 Season 2 Chapter 10
124 Season 2 Chapter 11
125 Season 2 Chapter 12
126 Season 2 Chapter 13
127 Season 2 Chapter 14
128 Season 2 Chapter 15
129 Season 2 Chapter 16
130 Season 2 Chapter 17
131 Season 2 Chapter 18
132 Season 2 Chapter 19
133 Season 2 Chapter 20
134 Season 2 Chapter 21
135 Season 2 Chapter 22
136 Season 2 Chapter 23
137 Season 2 Chapter 24
138 Season 2 Chapter 25
139 Season 2 Chapter 26
140 Season 2 Chapter 27
141 Season 2 Chapter 28
142 Season 2 Chapter 29
143 Season 2 Chapter 30
144 Season 2 Chapter 31
145 Season 2 Chapter 32
146 Season 2 Chapter 33
147 Season 2 Chapter 34
148 Season 2 Chapter 35
149 Season 2 Chapter 36
150 Season 2 Chapter 37
151 Season 2 Chapter 38
152 Season 2 Chapter 39
153 Season 2 Chapter 40
154 Season 2 Chapter 41
155 Season 2 Chapter 42
156 Season 2 Chapter 43
157 Season 2 Chapter 44
158 Season 2 Chapter 45
159 Season 2 Chapter 46
160 Season 2 Chapter 47
161 Season 2 Chapter 48
162 Season 2 Chapter 49
163 Season 2 Chapter 50
164 Season 2 Chapter 51
165 Season 2 Chapter 52
166 Season 2 Chapter 53
167 Season 2 Chapter 54
168 Season 2 Chapter 55
169 Season 2 Chapter 56
170 Bonchap
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Season 2 Chapter 1
115
Season 2 Chapter 2
116
Season 2 Chapter 3
117
Season 2 Chapter 4
118
Season 2 Chapter 5
119
Season 2 Chapter 6
120
Season 2 Chapter 7
121
Season 2 Chapter 8
122
Season 2 Chapter 9
123
Season 2 Chapter 10
124
Season 2 Chapter 11
125
Season 2 Chapter 12
126
Season 2 Chapter 13
127
Season 2 Chapter 14
128
Season 2 Chapter 15
129
Season 2 Chapter 16
130
Season 2 Chapter 17
131
Season 2 Chapter 18
132
Season 2 Chapter 19
133
Season 2 Chapter 20
134
Season 2 Chapter 21
135
Season 2 Chapter 22
136
Season 2 Chapter 23
137
Season 2 Chapter 24
138
Season 2 Chapter 25
139
Season 2 Chapter 26
140
Season 2 Chapter 27
141
Season 2 Chapter 28
142
Season 2 Chapter 29
143
Season 2 Chapter 30
144
Season 2 Chapter 31
145
Season 2 Chapter 32
146
Season 2 Chapter 33
147
Season 2 Chapter 34
148
Season 2 Chapter 35
149
Season 2 Chapter 36
150
Season 2 Chapter 37
151
Season 2 Chapter 38
152
Season 2 Chapter 39
153
Season 2 Chapter 40
154
Season 2 Chapter 41
155
Season 2 Chapter 42
156
Season 2 Chapter 43
157
Season 2 Chapter 44
158
Season 2 Chapter 45
159
Season 2 Chapter 46
160
Season 2 Chapter 47
161
Season 2 Chapter 48
162
Season 2 Chapter 49
163
Season 2 Chapter 50
164
Season 2 Chapter 51
165
Season 2 Chapter 52
166
Season 2 Chapter 53
167
Season 2 Chapter 54
168
Season 2 Chapter 55
169
Season 2 Chapter 56
170
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!