Sky mengeraskan rahangnya melihat wanita cantik dan liar itu keluar dari kamar hotel tanpa rasa terima kasih sedikit pun. Sky berjalan dengan tubuh yang masih polos menatap tajam beberapa lembar uang yang tergeletak di atas meja.
Cih...
"Kau berani membayarku, Nona."
Sky mengumpat dan berjalan ke arah kamar mandi yang sebelumnya menelpon asistennya.
"Antarkan pakaianku di kamar 3312."
Sementara di seberang telepon, asisten sekaligus tangan kanannya mengerutkan keningnya. Saat mendengar tuannya menginginkan pakaian ganti miliknya di antar ke kamar lain, bukan kamar milik tuannya menginap.
"Apa tuan salah kamar?"
Tak lama ia menggelengkan kepalanya mengusir pikiran bodohnya.
Tak mungkin tuannya salah kamar, mungkin saja tuannya habis menyewa wanita dan bercinta di kamar yang tak jauh dari sini. Tak lama kemudian Calvin mencari setelan jas milik tuannya dan keluar dari kamar tuannya yang tak jauh dari kamar yang tuannya sebutkan tadi.
Calvin berjalan menuju kamar yang diyakini tuannya ada di sana. Ia tersenyum miring saat mengingat tuannya yang mendapatkan mangsa tanpa ikut campur dirinya. Padahal dirinya lah yang biasanya mencarikan wanita untuk tuannya. Tapi tidak dengan malam ini, tuannya bisa mendapatkan wanita tanpa bantuannya.
Calvin mengerutkan keningnya saat mendapati wajah tuannya yang ditekuk dan seperti sedang tak baik-baik saja.
Sky mendengus mengingat jika wanita itu benar-benar membayar dirinya. Tanpa ragu ia menyambar paperbag di tangan Calvin.
"Dia pikir aku miskin, heh! Beraninya dia membayar tubuhku. Awas saja jika aku bertemu denganmu lagi, Nona."
Sky mengeraskan rahangnya saat mengingat keberanian wanita itu.
Calvin semakin mengerutkan keningnya saat mendengar gerutuan tuannya di telinganya. Tak lama kemudian ia melirik ke arah ranjang yang bertabur kelopak bunga mawar yang sudah tak berbentuk. Sprey putih yang sangat berantakan dan bunga mawar yang berjatuhan di bawah. Ia juga melirik beberapa lilin yang hampir habis dan padam.
"Ku rasa tuan menghabiskan malam yang sangat panas tadi."
Calvin bergumam dalam hati sambil melirik ke arah tuannya yang memakai setelannya. Dalam hati bertanya tanya Tuannya menghabiskan malam panas dengan wanita mana, lalu kenapa wajahnya seperti di tekuk seperti itu.
Sky berjalan ke arah meja menatap beberapa lembar di atas meja. Ia menyambar uang di atas meja dan menatapnya tajam. Meremas dengan tangannya dan membuangnya asal.
"Wanita liar itu membayar tubuhku dengan lima lembar dolar.Cih.... Brengsek!"
Calvin kaget mendengar penuturan tuannya. Ia menatap tak percaya pada lembar uang di lantai. Tuannyanya di bayar oleh wanita, wanita yang membayar tuannya, kenapa bisa?
"Temukan wanita liar itu. Aku yakin wanita sepertinya sering menjajakan tubuhnya pada sembarang pria, sialan!"
Sky berjalan keluar dari kamar tempatnya menghabiskan malam panas nya bersama wanita yang membayarnya. Baru kali ini dia yang di bayar oleh seorang wanita. Biasanya dirinyalah yang membayar wanita yang bercinta dengannya, dan lagi mereka masih perawan. Wanita sialan itu sudah menjatuhkan harga dirinya sebagai pria.
Tapi entah kenapa Sky tak bisa menghilangkan bayang-bayang percintaan panas mereka tadi. Percintaan yang tak pernah ia lakukan saat bersama dengan wanita lainnya. Ia benar-benar dibuat gila oleh permainan wanita penggoda itu.
*
Mark mengusap wajahnya kasar setelah sadar apa yang baru saja ia lakukan bersama sekertarisnya. Ia menatap Rosa yang duduk di sofa.
"Ambil ini Rosa, aku tak ingin kau mengungkitnya lagi. Kurasa kau juga sering melakukannya dengan banyak pria? Aku hanya terbawa suasana tadi. Anggap saja kejadian tadi tak pernah terjadi. Aku mencintai Elvira. Tak ada wanita yang lebih kucintai selain Elvira!" ungkap Mark.
Mendengar itu Rosa meremas roknya.
"Tapi, Tuan..."
Rosa menunduk lagi saat melihat mata tajam Mark menatapnya.
"Aku tidak mau tau Rosa, jangan pernah mengungkitnya karna aku hanya mencintai Elvira. Ingat itu. Keluar dari sini atau aku akan memecatmu."
Rosa mengangguk mengiyakan ucapan Mark, kemudian ia berjalan meraih tasnya dan keluar dari ruang CEO. Ia menghembuskan nafasnya perlahan saat Mark hanya menganggapnya wanita bayarannya.
Pada kenyataannya memang ia tau jika Mark sangat mencintai Elvira temannya. Jadi mana mungkin Mark akan mencintai dirinya, Elvira jauh lebih cantik dan juga bertubuh proposional. Selain cantik wanita itu juga wanita karir berbanding terbalik dengan dirinya.
Setelah kepergian Rosa, dua jam Mark duduk menyesali perbuatannya yang tak bisa ia kontrol, tergoda dengan sekertarisnya sendiri dan bercinta singkat di sini. Ia benar benar menyesali perbuatannya.
Mark mencintai Elvira, wanita yang ia nikahi empat tahun lalu.
Mengingat itu, Mark terbelalak jika malam ini adalah malam Anniversary pernikahan mereka yang ke empat.
Mark menyambar kunci mobilnya dan berjalan tergesa-gesa keluar dari perusahaannya.
Mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju hotel tempat Elvira memintanya datang ke sana.
Satu jam kemudian ia sampai di depan hotel mewah di pusat kota. Ia yakin Elvira menyiapkan kejutan untuknya di sini.
Mark tersenyum lebar memasuki lobi dan bertanya pada Resepsionis di mana kamar istrinya berada.
Tapi wanita itu mengatakan jika Istrinya sudah pergi sepuluh menit yang lalu. Dan dia juga sudah mengembalikan kartu Access pintu hotel.
Mark mengerutkan keningnya mendengar jika istrinya sudah pergi. Tak lama kemudian ia kembali lagi keluar hotel. Elvira pasti marah padanya karna menunggu terlalu lama. Ia mengumpat dirinya sendiri yang terlewat bodoh hingga melupakan malam ulang tahun pernikahan nya dengan Elvira.
Mark menatap jam yang melingkar di tangan nya. Pantas saja istrinya sudah pergi, sudah lewat tengah malam. Mungkin saja Elvira lelah menunggunya.
"Kuharap Elvira tak tau apa yang kulakukan!"
Mark mengemudikan mobilnya meninggalkan hotel dengan kecepatan tinggi pulang ke Mensionnya.
Sampai di mension, Mark keluar dengan tergesa-gesa masuk ke dalam kamar mereka dan mencari keberadaan istrinya.
Mark langsung memeluk tubuh Elvira yang hanya memakai handuk kimono. Tentu saja Elvira datang ke kamarnya langsung membersihkan dirinya dari percintaan panasnya dengan pria bayarannya.
"Maaf sayang. Aku terlalu banyak pekerjaan, dan melupakan malam penting kita berdua. Maafkan aku Elvira."
Mark memeluk tubuh istrinya dan meminta maaf pada Elvira. Ia mencium wajah Elvira bertubi-tubi hingga lehernya pun tak luput dari bibir Mark.
.
Tinggalkan jejak like dan komen
Harus dapat VOTE dan hadiah otor😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
g usah mengucapkan kata cinta klo punya selingkuhan
2023-07-31
0
GG_Sylvia
aq suka gerutuan Sky, pasti dia makin syooock bercinta ma bini org🤭 + jadi pelampiasan + dibayar lg😁
2022-09-17
1
Jupilin Kaitang
desar lelaki sama mudah tergoda godaan,nafsu juga telalu dikuti hinga lupa bahawa diri sudah punyi isteri mau juga lakukan yang salah
2022-09-10
3