Gairah Pria Bayaran

Gairah Pria Bayaran

Bab.1# Awal perselingkuhan

Elvira memoles wajahnya tipis, lalu memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri di hadapan cermin besar. Melihat apakah penampilannya sudah sempurna dan cantik.

Tak lama kemudian ia tersenyum lebar. Melirik ke arah jarum jam, dan sebentar lagi jam menunjukan sembilan malam.

Elvira bergegas pergi, yang sebelumnya menyambar tas Gucci miliknya. Ia tak ingin keduluan suaminya, bisa kacau rencananya. Apalagi ia belum menyalakan lilin yang ia beli dari temannya.

Ia tersenyum manis, membayangkan bagaimana reaksi suaminya. Melihat kamar hotel penuh dengan bunga dan lilin aromaterapi. Apalagi lilin itu bukan sembarang lilin. Ia membelinya pada sahabatnya dan tidak dengan harga murah.

Elvira memarkirkan mobilnya di lobi hotel. Ia berjalan masuk, yang sebelumnya meminta kunci dari Resepsionis.

Ting....

Elvira masuk begitu saja, ia menekan tombol naik ke atas, dimana kamar yang akan menjadi kamar paling spesial untuk malam ini.

Elvira tersenyum sendiri membayangkan bagaimana panasnya bercinta di kamar dengan lilin yang menyala di setiap sudut ruangan.

Keluar dari lift, Elvira berjalan tergesa menuju kamar yang menjadi miliknya malam ini.

Brukk...

"Shit..."

Elvira memutar bola matanya jengah, mendengar umpatan pria yang menabraknya. Ia berlalu begitu saja, tak menoleh ke arah pria yang baru saja bertabrakan dengan dirinya.

Sementara pria yang tertabrak mengepalkan tangannya, begitu melihat wanita yang menabraknya pergi begitu saja. Dia merogoh saku celananya mengambil ponsel yang bergetar.

"Hmm..."

Klik.

Sambungan telpon di tutup tanpa menunggu lama, lalu melangkah lebar melanjutkan langkahnya dengan angkuh, keluar hotel.

Ausky Luis, pria berdarah Amerika. Datang ke kota Berlin untuk mengembangkan bisnis-nya. Pria berusia 36 tahun itu masih sendiri. Dia tak suka dengan kaum wanita, Luis hanya suka menidurinya, itu juga yang bersegel.

Masuk ke dalan kamar hotel, Elvira langsung mengambil keranjang yang sebelumnya ia pesan, laku menaburkan bunga mawar merah yang akan menjadi saksi bisu percintaan panas mereka.

Senyum lebar tak lepas dari bibir seksi Elvira, sembari berkacak pinggang. Menatap bunga mawar yang bertaburan di kasur berwarna putih.

Ini benar-benar sangat romantis.

Tak lama kemudian Elvira mengambil lilin aromaterapi di dalam keranjang, lalu menyalakan lilin dan menempatkannya di sudut ruangan.

"Sempurna."

Setelah menyelesaikan semuanya, Elvira menjatuhkan bokongnya di sofa. bola matanya melirik ke arah ponsel di tangannya.

Hingga dua jam, suaminya belum menampakan batang hidungnya. Elvira gelisah. Apa suaminya lupa? Tidak mungkin dia lupa. Dia yang selama ini memberikan kejutan di tahun sebelumnya. Jadi, tak mungkin suaminya lupa.

Elvira menatap nanar pada jam di ponselnya kembali, karna sampai saat ini suaminya tak juga datang. Padahal ia sudah lama menunggunya sejak tadi.

*

Sementara di lain tempat, Mark masih di ruang pribadinya.

Ekor matanya melirik sang sekertaris yang duduk tak. jauh darinya. Saat ini mereka berdua masih menyelesaikan berkas yang akan dipresentasikan besok. Hingga tak lupa jika malam ini adalah malam spesial bagi Elvira.

"Pulanglah lebih dulu, Rosa. Aku akan menyusul nanti."

Mark meminta sang sekretaris pulang terlebih dahulu. Hari sudah larut, tak baik untuk perempuan pulang terlalu malam.

Rosalinda hanya mengangguk sembari melirik ke arah atasannya. Padahal ia masih ingin lebih lama lagi menemani Mark, tapi apalah dayanya jika Mark memintanya kembali pulang.

Rosa terlalu iri dengan Elvira yang notabene adalah sahabatnya. Selain kaya, dan cantik, dia juga bernasib mujur, menikah dengan Mark. Pria yang sejak dulu mencuri hatinya.

Ya, Rosa sudah lama menyimpan perasaan pada Mark. Tapi sayang, Mark memilih Elvira. Kecewa tentu saja. Rosa pikir Mark sama dengannya, sama-sama memiliki perasaan, ternyata tidak.

Tak lama kemudian Rosa menjatuhkan gelas kopi kosong miliknya.

Seketika Mark menatap Rosa yang membuyarkan fokusnya. Ia berjalan mendekati Rosa, dan berniat membantu mengambil pecahan gelas.

"Shit!"

Bukan membantu, tapi Mark justru terkena pecahan gelas.

Sedangkan Rosa yang melihat darah menetes dari tangan Mark langsung menarik dan memasukkan jari yang terluka pada mulutnya.

Terang saja Mark kaget dengan ulah Rosa. Tubuhnya menegang saat jari besar miliknya dihisap oleh bibir merah Rosa.

Mata Mark terpejam merasakan sensasi liar dalam dirinya. Tak lama kemudian ia membuka mata, menatap wajah Rosa yang merona.

Sementara Rosa berpikir, mungkin Mark akan marah padanya. Padahal Mark justru terpancing oleh kecantikan Rosa.

Tak lama kemudian, Mark mengangkat dagu Rosa, lalu menyatukan bibir mereka.

Rosa terkejut mematung seketika, ia tak mengerti dengan semua ini. Bagaimana bisa Mark tiba-tiba menciumnya?

Rosa pun takut jika ini hanyalah mimpinya. ia hanya diam hingga melepaskan bibirnya.

"Maaf, aku terbawa suasana."

Mark berbalik. Rosa yang melihat Mark menjauh, langsung mengejarnya dan memeluk Mark dari belakang.

"Aku mencintaimu."

Mark menegang, lalu berbalik dan menatap tak percaya pada Rosa. Ya, selama ini memang ia tau Rosa mencintainya diam-diam. Tapi Mark tak menyangka, Rosa akan mengatakannya.

Rosa menatap mata Mark, pria yang selama ini mencuri hatinya. Entah kenapa ia tak bisa melupakan Mark dan berpindah ke lain hati.

"Maaf."

Rosa menunduk ia berjalan mengambil tas mahalnya. Tapi langkahnya terhenti, saat Mark menarik tangannya menghentikan langkah Rosa.

"Temani aku!"

Entah apa maksud Mark mengatakan itu. Tapi kemudian ia menyatukan bibir mereka berdua. Efek hujan gerimis di luar mengundang hawa panas dua insan berbeda jenis. Tak disia-siakan oleh Rosa, ia pun membalasnya tak kalah panas.

Dert... Dert....

Ponsel di saku celana Mark bergetar, Mark merogohnya. Tapi Rosa mengambil ponsel Mark dan menyimpannya di atas meja.

Tanpa sengaja Rosa menekan tombol hijau di layar. Namun, bunyi gemericik air hujan di luar menyamarkan suara di sebrang telpon yang memanggilnya.

Elvira menatap kosong ponsel yang bersuara aneh. Tak salah lagi, ia bukan anak kemarin sore yang tak tau suara yang didengarnya, dan suara itu milik suaminya.

Meski suara gemercik air hujan terdengar. Elvira mengenali suara itu.

Tak lama kemudian Elvira meremas ponsel di tangannya dan melemparkannya ke tembok.

Prak....

Nafasnya memburu menahan marah yang mencokol di hatinya. Ia sudah menyiapkan kejutan istimewa untuk Anniversary mereka, dan suaminya justru bermain api di belakangnya.

Novel ke empat yuk mampir ke karya otor yang lainnya ❤️

Terpopuler

Comments

Nur Laila

Nur Laila

ikut mampir

2024-06-05

0

Bunda

Bunda

ikutan mampir😊

2023-02-13

0

lovely

lovely

pling malas sebenarnya baca novel tentang selingkuh 🥴

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1# Awal perselingkuhan
2 Bab.2# Merayu
3 Bab.3 # Bergelora
4 Bab.4 # Pria bayaran
5 Bab.5 # Fantasi Sky
6 Bab.6 # Pertemuan tak terduga
7 Bab.7 # Mimpi Rosa
8 Bab.8 # Ancaman
9 Bab.9 # Umpatan Sky
10 Bab.10 # Tak puas
11 Bab.11 # Permainan Elvira
12 Bab.12 # Putri Damian
13 Bab.13 # Saling menguntungkan
14 Bab.14# Pesta
15 Bab.15 # Akal licik Sky
16 Bab.16 # Menyembunyikan noda
17 Bab.17 # Perasaan bersalah
18 Bab 18 # Kebodohan Elvira
19 Bab.19 # Pemotretan
20 Bab.20 # Panas dingin
21 Bab.21 # Rasa kecewa
22 Bab. 22 # Cumbuan di dalam mobil
23 Bab.23 # Bodoh nya Mark
24 Bab.24 # Memukul Sky
25 Bab.25 # Kesal
26 Bab.26 # Pikiran Mark
27 Bab.27 # Masih kesal
28 Bab.28 # Kabur
29 Bab.29 # Masih terlalu kecewa
30 Bab.30 # Masih berbohong
31 Bab.31 # Sky ingin tau
32 Bab.32 # Rencana yang gagal
33 Bab.33 # Penguntit
34 Bab.34 # Ancaman Sky
35 Bab.35 # Bohong lagi
36 Bab.36 # Hati Elvira
37 Bab.37 # Kemana Elvira
38 Bab.38 # Emosi Elvira
39 Bab.39 # Pengakuan Elvira
40 Bab.40 # Terluka
41 Bab.41 # Kecewanya Elvira
42 Bab.42 # Was was
43 Bab.43 # Kecurigaan Raline
44 Bab.44 # Penyusup
45 Bab.45 # Tamu tak di undang
46 Bab.46 # Tidur di ranjang yang sama
47 Bab.47 # Godaan
48 Bab.48 # Ancaman Elvira
49 Bab.49 # Bodoh
50 Bab.50 # Sky shock
51 Bab.51 # Tak percaya
52 Bab.52 # Emosi Damian
53 Bab.53 # Penyesalan Mark
54 Bab.54 # Wanita bermuka dua
55 Bab.55 # Mendatangi Elvira
56 Bab.56 # Damian berang
57 Bab.57 # Pasrah
58 Bab.58 # Kecewanya Rosa
59 Bab.59 # Perpisahan
60 Bab.60 # Langkah Luis
61 Bab.61 # Ulah Sky
62 Bab.62 # Mark tau
63 Bab.63 # Menerka
64 Bab.64 # Surat cerai
65 Bab.65 # Menjadi musuh
66 Bab.66 # Bimbang
67 Bab.67 # Menampik
68 Bab.68 # Saling memperebutkan
69 Bab.69 # Ego masing-masing
70 Bab.70 # Hati yang terluka
71 Bab.71 # Mana perduli
72 Bab.72 # Godaan Sky
73 Bab.73 #Berlibur
74 Bab.74 # Gangguan
75 Bab.75 # Shock
76 Bab.76# Rasa yang tiba-tiba
77 Bab.77 # Rasa aneh
78 Bab.78# Hamil
79 Bab.79# Bingung
80 Bab.80# Sisi Elvira
81 Bab.81# Sky dan Mark
82 Bab.82# Raline tau
83 Bab.83# Elvira pergi
84 Bab.84# Mencari Elvira
85 Bab.85# Masih mencari Elvira
86 Bab.86# Wanita hamil
87 Bab.87# Mengintai.
88 Bab.88# Wanita bar bar
89 Bab.89# Shock
90 Bab.90# Saling memperebutkan
91 Bab.91# Elvira melahirkan
92 Bab.92# Sama sama ingin memiliki
93 Bab.93# Damian murka
94 Bab.94# Membongkar rahasia
95 Bab.95# Membawa Elvira pulang
96 Bab.96# Sadar dari tidur
97 Bab.97#Callista Emely
98 Bab.98# Hancurnya Mark
99 Bab. 99# Tes DNA
100 Bab.100# Kecewa lagi
101 Bab.101# Takkan terganti
102 Bab.102# Kesungguhan Sky
103 Bab.103# Perasaan Mark
104 Bab.104# Mempertemukan
105 Bab.105# Dia putri kandungmu
106 Bab.106# Masih terlalu cinta
107 Bab.107# Hati yang hancur
108 Bab.108# Ungkapan hati Elvira
109 Bab.109# Melepaskan
110 Bab.110# Sandaran
111 Bab.111# Terlalu kecewa
112 Bab.112#Permainan takdir
113 Bab.113# Kegigihan Mark
114 Bab.114# Pengakuan Elvira
115 Bab.115# Hanya pria bayaran
116 Bab.116# Kembali pada pemiliknya
117 Bab.117#Membawa pulang kembali
118 Bab.118# Masih berharap
119 Bab. 119# Maafkan aku
120 Bab.120# Kalah oleh cinta
121 Bab. 121# Kerinduan
122 Bab.122# Melepas rindu
123 Bab.123# Rasa bersalah
124 Bab.124# Kepulangan Helena
125 Bab. 125#Promo novel
126 Bab. 126# Ancaman Elvira
127 Bab.127# Bahagianya Mark (END)
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab.1# Awal perselingkuhan
2
Bab.2# Merayu
3
Bab.3 # Bergelora
4
Bab.4 # Pria bayaran
5
Bab.5 # Fantasi Sky
6
Bab.6 # Pertemuan tak terduga
7
Bab.7 # Mimpi Rosa
8
Bab.8 # Ancaman
9
Bab.9 # Umpatan Sky
10
Bab.10 # Tak puas
11
Bab.11 # Permainan Elvira
12
Bab.12 # Putri Damian
13
Bab.13 # Saling menguntungkan
14
Bab.14# Pesta
15
Bab.15 # Akal licik Sky
16
Bab.16 # Menyembunyikan noda
17
Bab.17 # Perasaan bersalah
18
Bab 18 # Kebodohan Elvira
19
Bab.19 # Pemotretan
20
Bab.20 # Panas dingin
21
Bab.21 # Rasa kecewa
22
Bab. 22 # Cumbuan di dalam mobil
23
Bab.23 # Bodoh nya Mark
24
Bab.24 # Memukul Sky
25
Bab.25 # Kesal
26
Bab.26 # Pikiran Mark
27
Bab.27 # Masih kesal
28
Bab.28 # Kabur
29
Bab.29 # Masih terlalu kecewa
30
Bab.30 # Masih berbohong
31
Bab.31 # Sky ingin tau
32
Bab.32 # Rencana yang gagal
33
Bab.33 # Penguntit
34
Bab.34 # Ancaman Sky
35
Bab.35 # Bohong lagi
36
Bab.36 # Hati Elvira
37
Bab.37 # Kemana Elvira
38
Bab.38 # Emosi Elvira
39
Bab.39 # Pengakuan Elvira
40
Bab.40 # Terluka
41
Bab.41 # Kecewanya Elvira
42
Bab.42 # Was was
43
Bab.43 # Kecurigaan Raline
44
Bab.44 # Penyusup
45
Bab.45 # Tamu tak di undang
46
Bab.46 # Tidur di ranjang yang sama
47
Bab.47 # Godaan
48
Bab.48 # Ancaman Elvira
49
Bab.49 # Bodoh
50
Bab.50 # Sky shock
51
Bab.51 # Tak percaya
52
Bab.52 # Emosi Damian
53
Bab.53 # Penyesalan Mark
54
Bab.54 # Wanita bermuka dua
55
Bab.55 # Mendatangi Elvira
56
Bab.56 # Damian berang
57
Bab.57 # Pasrah
58
Bab.58 # Kecewanya Rosa
59
Bab.59 # Perpisahan
60
Bab.60 # Langkah Luis
61
Bab.61 # Ulah Sky
62
Bab.62 # Mark tau
63
Bab.63 # Menerka
64
Bab.64 # Surat cerai
65
Bab.65 # Menjadi musuh
66
Bab.66 # Bimbang
67
Bab.67 # Menampik
68
Bab.68 # Saling memperebutkan
69
Bab.69 # Ego masing-masing
70
Bab.70 # Hati yang terluka
71
Bab.71 # Mana perduli
72
Bab.72 # Godaan Sky
73
Bab.73 #Berlibur
74
Bab.74 # Gangguan
75
Bab.75 # Shock
76
Bab.76# Rasa yang tiba-tiba
77
Bab.77 # Rasa aneh
78
Bab.78# Hamil
79
Bab.79# Bingung
80
Bab.80# Sisi Elvira
81
Bab.81# Sky dan Mark
82
Bab.82# Raline tau
83
Bab.83# Elvira pergi
84
Bab.84# Mencari Elvira
85
Bab.85# Masih mencari Elvira
86
Bab.86# Wanita hamil
87
Bab.87# Mengintai.
88
Bab.88# Wanita bar bar
89
Bab.89# Shock
90
Bab.90# Saling memperebutkan
91
Bab.91# Elvira melahirkan
92
Bab.92# Sama sama ingin memiliki
93
Bab.93# Damian murka
94
Bab.94# Membongkar rahasia
95
Bab.95# Membawa Elvira pulang
96
Bab.96# Sadar dari tidur
97
Bab.97#Callista Emely
98
Bab.98# Hancurnya Mark
99
Bab. 99# Tes DNA
100
Bab.100# Kecewa lagi
101
Bab.101# Takkan terganti
102
Bab.102# Kesungguhan Sky
103
Bab.103# Perasaan Mark
104
Bab.104# Mempertemukan
105
Bab.105# Dia putri kandungmu
106
Bab.106# Masih terlalu cinta
107
Bab.107# Hati yang hancur
108
Bab.108# Ungkapan hati Elvira
109
Bab.109# Melepaskan
110
Bab.110# Sandaran
111
Bab.111# Terlalu kecewa
112
Bab.112#Permainan takdir
113
Bab.113# Kegigihan Mark
114
Bab.114# Pengakuan Elvira
115
Bab.115# Hanya pria bayaran
116
Bab.116# Kembali pada pemiliknya
117
Bab.117#Membawa pulang kembali
118
Bab.118# Masih berharap
119
Bab. 119# Maafkan aku
120
Bab.120# Kalah oleh cinta
121
Bab. 121# Kerinduan
122
Bab.122# Melepas rindu
123
Bab.123# Rasa bersalah
124
Bab.124# Kepulangan Helena
125
Bab. 125#Promo novel
126
Bab. 126# Ancaman Elvira
127
Bab.127# Bahagianya Mark (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!