“Hemm...kau memang paling tau seleraku sistem.”
Terlihat Evan yang sampai di depan sebuah penginapan langsung masuk kedalam.
“Selamat malam tuan, selamat datang di penginapan Austin.”
Ketika baru masuk, Evan langsung di sambut oleh seorang resepsionis yang memiliki telingan kucing lengkap dengan pakaian maid yang langsung menyambutnya.
Evan yang sangat suka kucing terlihat sangat ingin mengelus telinga dan ekor wanita tersebut.
“Apakah tuan ingin menginap?.”
“Ahhh...itu, saya ingin menginap beberapa hari di sini.”
“Baiklah, tuan bisa melihat daftar paket inap yang ada di sini.” Lalu resepsionis tersebut memberikan daftar harga inap yang ada di sana.
Setelah melihat lihat, Evan memilih untuk mengambil paket jangka panjang.
“Saya ingin membeli paket 14 hari ini saja.”
“Baiklah tuan, harganya 5 koin emas, untuk dp tuan bisa membayar 2 koin emas di awal dan 3 sisanya.”
“Ini...saya bayar langsung di awal.”
“Terima kasih tuan, saya terima uangnya ya...dan kamar tuan berada di nomor 201 dan ini kuncinya.”
“Terima kasih.” Kemudian Evan langsung mengambil kunci kamarnya dan beranjak pergi.
Terlihat penginapannya sedikit ramai dan rata rata memang di tempati oleh mereka yang sedikit memiliki uang.
“201....nah ini dia.” Akhirnya Evan masuk ke kamar miliknya dan terlihat sebuah kamar yang rapi dan bersih. Lengkap dengan selimut dan kamar mandi di dalamnya.
“Wah, ada baju ganti, selimut, bahkan kamar mandinya juga di dalam....untuk harga 5 koin emas ini sudah cukup bagus sih.”
“Ahhh....akhirnya aku bisa berbaring di kasur yang empuk.”
Akhirnya hari itu Evan bisa berbaring dan tidur di kasur yang nyaman, sampai pagi harinya ia terbangun.
“Hoooammm...tak terasa hari sudah pagi, waktunya bersiap siap.”
Evan yang tau harinya akan panjang langsung mandi dan bersiap siap. Setelah itu, tak selang beberapa menit terdengar ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
Evan yang menyadari itu langsung membuka pintu kamarnya dan terlihat ada gadis cantik yang masih belia membawakannya makanan.
“Selamat pagi tuan, ini sarapan pagi ini untuk tuan.”
“Heeeh untukku?...tapi aku tak ada memesan makanan.”
“Semua pengunjung penginapan ini akan mendapatkan jatah makanan tiga kali jika berada di kamarnya saat waktu makan tiba tuna.”
“Oohh, baiklah terima kasih makanannya.”
Akhirnya setelah beberapa hari hanya makan buah, Evan untuk pertama kalinya akan memakan makanan normal.
Walaupun hanya sup dan sepotong roti yang berisi daging, tapi itu sudah cukup untuk mengawali pagi harinya.
“Hem...sup ini enak juga dan roti ini juga masih panas.”
“Baiklah ayo kita mulai bekerja...”
Lalu Evan langsung keluar penginapan dan pergi ke asosiasi petualang. Terlihat sangat ramai orang yang berprofesi sebagai petualang berada di sekitaran gedung aosiasi petualang.
Mereka terlihat sedang berdiskusi tentang misi ataupun mencoba merekrut anggota party.
Evan yang akhirnya tiba di depan gedung, tanpa ragu lagi langsung masuk kedalam. Di dalam gedung ternyata makin ramai orang yang ada di sana.
Beberapa melirik ke arah Evan yang hanya memakai pakaian kaos putih dan celana coklat.
“Permisi...saya ingin mendaftar sebagai petualang.”
“Baiklah tuan, harap sebelumnya tuan mengecek kapasitas mana tuan ke alat ini.”
“Alat apa itu?.”
“Ini adalah Magic Clust, atau bisa di bilang alat pengukur mana seseorang, jadi dari sini rank awal seorang petualang di tentukan.”
“Ohhh...baiklah.”
Lalu tanpa pikir panjang lagi Evan langsung menempelkan tangannya ke alat aneh berbentuk bola dan berwarna biru terang tersebut.
Sampai tak lama kemudian warna alat itu berubah ubah. Dari warna awalnya biru menjadi ungu lalu berubah lagi menjadi orange, lalu berubah lagi mejadi merah dan berubah lagi menjadi hitam dan berubah lagi menjadi putih sampai akhirnya berubah lagi menjadi tak berwarna sama sekali alias bening.
Sang resepsionis yang kaget melihat perubahan warna yang terus berubah ubah itu terlihat sangat kaget dan tak percaya degan apa yang ia lihat. Baginya yang sudah bertahun tahun bekerja di asosiasi petualang, baru kali ini menemukan orang yang dapat membuat Magic Clust sampai tak memiliki warna.
“Jadi apa rank petualang yang ku dapatkan?.”
“Se -sebentar tuan saya akan tanyakan pada atasan saya terlebih dahulu.”
Kemudian gadis resepsionis itu langsung buru buru masuk sambil membawa bola Magic Clust yang sudah tak berwarna.
Tak lama kemudian ia keluar bersama dengan seorang wanita berbadan sexy dengan tubuh yang sangat langsing yang menggunakan topi ala penyihir abat pertengahan.
“Apa kau pria yang merusak Magic Clust?.”
“Heh...”
Evan yang sedikit bingung dengan pertanyaan si wanita itu hanya bisa mengangguk sambil melihat wanita resepsionis yang berada di belakang wanita itu seakan menunjuk dirinya adalah si biang masalah tersebut.
“Merusak?...aku tak merusak apa apa kok, aku ha-“
Sebelum Evan menyelesaikan perkataannya, wanita sexy itu langsung memotong pembicaraannya.
“Baiklah aku mengerti, ayo ikut denganku ke dalam.”
Evan yang tak tau dengan kesalahan apa yang telah ia perbuat hanya bisa mengikuti si wanita masuk ke dalam asosiasi gedung petualang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Nino Ndut
sejauh ini mc nya keliatan bodoh bneer dah..g mau cari informasi alias males, terlalu tergantung sama sistem, mental yg kayaknya masih lembek blom kuat padahal katanya mau ngelindungin orang2 tersayang..wkwkwkwkwk
2023-05-03
3
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Ada yang mau nyari masalah keknya
2023-01-27
1
Harman LokeST
ko di tuduh bersalah sementara ia tidak berbuat apa-apa
2022-10-18
0