SCM. Kota Ignis

Evan yang berteleport secepat kilat meninggalkan hutan pemburu dengan cepat akhirnya sampai di sebuah kota besar bernama Ignis.

Karna pakaianya berlumuran darah. Evan pun menyimpan armor of Cullahan dan hanya menggunakan pakaian awalnya yaitu kaos putih dan celana panjang coklat.

“Huh...akhirnya sampai juga di kota, dengan ini aku akan aman dan bisa beristirahat sejenak di sini.”

Evan yang melihat kota Ignis dari jauh langsung bertanya pada sistem.

“Sistem, apakah aku bisa memasuki kota dengan mudah atau ada persyaratan khusus seperti tanda pengenal seperti di duniaku?.”

[Karna di kota ini sangat aman, maka untuk memasuki kota, tuan tak perlu syarat seperti itu]

[Hanya saja jika ada pemeriksaan dadakan maka orang yang tak memiliki kartu identitas akan di anggap budak dan akan di serahkan ke pihak berwajib]

“Hehh...jadi mereka yang tak memiliki identitas akan di anggap sebagai budak ya.”

[Benar sekali tuan]

“Wahh...dunia ini kejam juga ya, tapi mau bagaimana lagi, aku harus tetap berusaha mendapatkan kartu identitas agar hidupku aman dan tenang.”

“Sistem, di mana aku bisa mendapatkan kartu identitas?.”

[Tuan bisa mendapatkan kartu petualang dan pedagang di asosiasi pedagang dunia atau bisa di asosiasi petualang dunia untuk dua kartu itu]

[Lalu kartu lainnya adalah kartu tanda pengenal khusus anggota guild dan ada juga khusus bangsawan dan yang tertinggi kartu identitas anggota kerajaan]

“Hemm...jadi kasta di dunia ini di bagi seperti itu ya?...”

[Bisa di bilang begitu]

“Baiklah, ayo masuk dan segera buat kartu identitas supaya aku bisa tenang dan lanjut leveling.”

Lalu Evan akhirnya memasuki kota Ignis. Di sana terlihat ada banyak sekali orang berjualan, hampir seluruh tempat isinya orang berjualan karna memang pedagang adalah kasta terendah di dunia itu.

Jadi mau tak mau masyarakat biasa harus bekerja atau membangun usaha mereka agar tak di jadikan budak.

Evan yang sudah 30 tahun di penjara merasa sangat senang ketika melihat ada banyak sekali manusia yang lalu lalang di kota besar itu. Bahkan di sana terlihat ada beberapa ras lainnya seperti Elf , Dwarf, Ajin(setengah manusia setengah binatang) dll.

Sambil berjalan ke arah gedung petualang, Evan sesekali melihat pedagang makanan yang membuatnya sedikit tertarik.

“Sistem, apa mata uang di dunia ini bisa ku dapatkan dari sistem?.”

[Maaf tuan, sistem tak menjual mata uang di dunia ini, tapi tuan bisa menjual barang barang di inventory untuk mendapatkan koin yang dapat di belanjakan di kota ini]

“Hooo...jadi di mana aku bisa menjual barang barang hasil buruanku ini.”

“Tuan bisa menjualnya di asosiasi pedagang untuk harga yang lebih baik.”

Sesuai saran sistem, Evan langsung berjalan ke arah gedung asosiasi pedagang. Sampai akhirnya ia tiba di sana dan terlihat gedung yang sangat besar dan megah.

“Woah...gedung ini besar juga, lalu ada bayak orang di sini.”

[Tentu saja, itu karna hampir semua petualang akan menjual barang buruan mereka ke sini]

“Ohh, jadi mereka seperti melakukan kerjasama begitu ya?.”

[Bisa di bilang begitu]

Kemudian Evan masuk ke dalam gedung asosiasi pedagang dan terlihat makin banyak orang di dalam sana.

Terlihat ada banyak meja meja stand dan resepsionis yang melayanin orang berjualan.

Sampai Evan mendekat ke salah satu stand penjualan dan mulai menjual hasil buruannya.

“Hai, apa ada yang ingin anda jual tuan?.”

Terlihat seorang resepsionis cantik langsung menyapa Evan ketika ia mendekat.

“Sa-saya ingin menjual barang hasil buruan.”

“Bisa saya melihat barangnya tuan?.”

Kemudian Evan mengeluarkan barang barang yang ia dapatkan dari hasil leveling di hutan pemburu. Terlihat ada banyak barang yang sudah di sortir dan di ambil bagian pentingnya saja oleh sistem.

“Ini...berapa kira kira semua ini.”

“Huh...ini kan capit dan sengat Gaf dan ini air liur Bolkan, lalu ini hati Flem dan masih banyak lagi barang barang lainnya yang sangat langkah.”

Terlihat wanita resepsionis sangat terkejut dengan apa yang evan keluarkan dan jual. Bukan karna apa apa, hanya saja saat ini di perbatasan antara elf dan manusia sedang memanas dan barang barang yang evan dapatkan ini hanya bisa di temui di perbatasan tersebut yang saat ini sangat sulit di masuki.

“Ehh...apa barang barang ini selangkah itu?.”

“Benar tuan, mungkin jika di saat saat normal harga barang ini akan murah, tapi karena saat ini di perbatasan sedang terjadi pembatasan, jadi barang barang ini menjadi sangat langkah dan harganya naik pesat.”

“Hooo, jadi begitu, yasudah berapa harga semua barang ini?.”

“Sebentar tuan saya akan menghitung semuanya.”

Akhirnya setelah menunggu agak lama, sekitar 10 menit. Sang resepsionis kembali dari belakang dan menemui Evan.

Dari jauh Evan sudah dapat memperkirakan berapa banyak ia dapat uang karna sang resepsionis terlihat membawa banyak uang di kantong kain yang ia bawa.

“Selamat tuan, karna barang barang yang tuan jual sedang banyak di cari, maka tuan mendapatkan 1.283 koin Emas.”

“Hemm, 1.283 koin emas ya?.”

Karna Evan belum paham betul dengan pemahaman ekonomi di dunia itu, Evan pun akhirnya mengambil uang itu dan langsung pergi.

“Baiklah saya terima uangnya.”

“Terima kasih tuan, semoga hari tuan menyenangkan.”

Kemudian Evan berjalan keluar dari gedung asosiasi pedagang dan terlihat hari sudah mulai gelap.

“Hemmm, kayaknya besok aja deh aku daftar jadi petualang.”

“Sistem, carikan penginapan yang cocok untukku malam ini.”

[Dengan kion emas yang tuan punya sekarang, tuan dapat menginap di banyak tempat]

“Yasudah, carikan tempat yang sedikit mewah tapi jangan berlebihan."

[Baiklah tuan]

Lalu atas arahan sistem, Evan berjalan menyusuri kota Ignis yang besar itu sampai ia tiba di depan sebuah penginapan.