Andhini jadi merasa tergelitik candaan Erika, kenapa enggak? tapi bisakah dirinya mengizinkan suami yang di cintainya menikah lagi? bisakah dirinya dan akan rela kah? pikiran gila terus mempengaruhinya, akan menerima kah Mas Radit semua saran dan ide gilanya?
"Kalau itu sabar pilihan terbaik jalani saja, kalau nggak bagi suami lo, biarkan dia punya istri dengan perjanjian, nanti punya anak ambil anaknya, lo urus buat mancing lo!
Kata-kata Erika terngiang selalu dan membuat pikiran Andhini galau luar biasa. Apa aku akan setegar itu berbagi Mas Radit? apa aku akan kuat membayangkan Mas Radit tidur dengan wanita lain?
Astagfirullah, pikiran apa yang merasuk di hati dan perasaanku ini?
Gila memang gila, dan hal gila yang akan membuat tantangan yang bikin otak gila.
Aku banyak duit, mau berapa M? zaman sekarang siapa yang nggak mau duit, rumah dan jaminan untuk anaknya, hanya menikah sampai hamil dan melahirkan, lalu cerai lagi sudah selesai, tapi kalau tak hamil akankah dirinya terus berbagi?
Aturan di buat bisa dengan mudah tidak mengikat kedua belah pihak, tapi siapa perempuan yang mau jadi penitipan bibit suaminya?
"Itu pilihan Dhini ... maaf gue hanya bercanda sayang, jangan masuk di hati, tapi itu akan jadi suatu yang gue pikirkan kalau gue dalam posisi lo, kalau lo menginginkan anak."
Kata-kata Erika seperti terngiang-ngiang di otaknya, apa itu hasil pemikiran atau iseng atau juga sengaja memancing reaksi dirinya? Tapi Andhini terus saja menguji perasaannya sendiri, akan mampukah dirinya, sanggupkah dirinya? gimana Mas Radit orangtuanya juga mertuanya akan seperti apa reaksinya?
Astaghfirullahaladzim, begitu gila pemikiran ini, kata-kata Erika terus saja terngiang di kepalanya, tapi Andhini merasa konyol sendiri, tapi juga begitu seperti tantangan dan sangat menantang untuk di coba.
Aku menginginkan anak tapi dari rahimku dan buah cintaku sama Mas Radit, akan seperti apa perasaan aku kalau melihat anak hasil hubungan perjanjian Mas Radit dengan orang lain?
Mas Radit orang yang sangat aku cintai, sudah sepantasnya darah dagingnya juga semestinya aku cintai juga, terlebih semua ini diawali dari rencana aku. Akh! pemikiran gila!
Andhini pusing luar biasa kenapa Erika bisa punya pemikiran gila begitu? apa ini langkah awal semua perubahan itu?
Andhini teringat perawatnya Karina, dan perjuangan hidupnya yang penuh suka duka, berbanding terbalik dengan kehidupannya kalau dalam soal rezeki dirinya begitu dimudahkan seakan ditumpahkan. Tiap bulan ada uang masuk dari aset berjalan usahanya begitu lancar jaya bahkan tiap hari mengumpulkan begitu tak ternilai rupiah keuntungan dan laba bersih perusahaannya, ratusan bahkan ribuan tangan menjadi penyambung tangannya menjadi tangan yang bergabung di perusahaan milik keluarganya. Bukti kesuksesannya dalam mengelola usaha yang dimulai dari rintisan orang tuanya, sampai saat ini dirinya juga menjadi orang nomor satu di perusahaan itu.
Andhini bakal calon pewaris tahta kerajaan bisnis Surya Group.
Uang bukan hal sulit bagi Andhini, rekeningnya bengkak tak ternilai, tapi mungkinkah semua itu bisa membahagiakan dirinya?
Yang terpikirkan Andhini adalah Karina, dia anak yatim-piatu begitu baik, tak terlalu jelek-jelek amat, terbilang cantik apalagi sudah di poles, aku akan mengangkat derajatnya, aku akan ajak bergabung di perusahaanku. Akan aku dilakukan dengan istimewa, akan aku tawarkan berapa M untuk merubah nasib dan jalan hidupnya aku hanya meminta waktu selama dia hamil biar Mas Radit menikahinya sebagai istri siri dan setelah hamil juga melahirkan aku akan mengasuh anaknya layaknya anakku sendiri dan mungkin pada awalnya akan ada kebohongan antara aku orang tuaku, dan juga mertuaku tetapi itu bisa diatur, aku akan membawa Karina ke luar negeri akan aku jadikan dia istimewa di sana walaupun secara kasar dia adalah maduku tetapi aku menghargainya seandainya dia konsisten dengan keinginanku, bisa memberikan anak dari benih Mas Radit.
Mungkin Karina orang yang tepat, dia butuh kepastian masa depan, masih lajang, pintar dan bisa apapun tak di ragukan lagi.
Dengan uang semua bisa aku beli, aku begitu simpatik dengan pembawaan Karina, dan satu lagi dia butuh duit dan rumah.
Ya Rumah yang bukan masalah bagiku, mau yang seperti apa akan aku penuhi, hanya satu mau menikah kontrak dengan Mas Radit sampai hamil melahirkan selesai, dia bisa punya modal usaha, punya rumah dan bisa hidup layak tidak di Panti asuhan lagi.
Bahkan demi menjaga anaknya akan aku angkat dia sebagai adikku.
*****
"Suster Karina, ini honor suster satu bulan bekerja di sini, aku kasih lebih dari perjanjian dan kesepakatan dengan Ibu Panti Asuhan yang aku sepakati dari awal, karena aku merasa senang dan suka dengan pelayanan suster, walau aku sudah agak sembuh tapi aku masih membutuhkan suster di sini. Aku biasa memberikan gaji tepat tiap bulannya." ucap Andhini sambil menyodorkan Amplop kuning ke arah Karina.
"Terimakasih nyonya, saya siap sampai kapanpun Nyonya membutuhkan saya di sini."
"Saya mau kalau nanti sudah tak membutuhkan suster Rina sebagai teman yang merawat saya di sini, saya bisa langsung merekomendasikan di perusahaan aku, tak usah pakai melamar walau hanya formalitas juga, saya bisa langsung memberi perintah dan menepatkan suster Rina dan bisa langsung bekerja."
"Alhamdulillah, semoga kebaikan Nyonya di beri imbalan dengan kemudahan segala urusan dan persoalan keluarga Nyonya."
"Aamiin, suster orang baik sudah sepantasnya saya menghargainya."
Bahkan kalau saya dan Mas Radit hijrah membuka usaha di luar negeri suster Rina yang akan aku pertimbangkan akan ikut ke Australia.
Oke Erika aku akan buat skenario yang akan melibatkan kamu dalam cerita yang di dalamnya akulah pemeran utamanya.
Akan aku pelajari dulu dan buat perjanjian serapih mungkin, tidak akan ada yang di rugikan semua harus mendapat manfaat.
"Nyonya, tak terhingga terimakasih saya buat Nyonya, mungkin Nyonya adalah malaikat buat hidup saya dan adikku," ucap Karina hatinya begitu berbunga-bunga.
"Jangan berlebihan menilai saya suster Rina, saya hanya manusia biasa yang sedikit lebih beruntung di satu sisi menurut pandangan luar orang-orang, padahal saya juga sama punya kekurangan."
"Malah saya merasa sempurna melihat kehidupan Nyonya, semua yang diinginkan ada di depan mata tak kekurangan seperti saya."
"Sudahlah suster Rina, saya memberi gaji tiga kali dari kesepakatan, karena saya berharap suster Rina akan bergabung di perusahaan saya, saya mau suster Rina tampil cantik gunakan sebagian uang itu buat membeli apapun yang suster Rina inginkan, pakaian, kosmetik kalau untuk perawatan nanti akan aku ajak ke salon langganan ku, ingat aku tidak main-main mengajak suster Rina bekerja sama denganku."
"Masya Allah Nyonya?"
Andhini mengangguk dan tersenyum.
"Urut lagi pergelangan kakiku suster, rasanya semakin nyaman sekali."
"Baik Nyonya."
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments