Bab 17 : Akhiri Saja

"Maaf, Mbun." 

Hanya kata itu yang dapat terucap oleh Aby. Lebam di wajahnya mungkin akan hilang dalam beberapa hari. Namun, rasa sakit di hati Embun sudah pasti membutuhkan waktu yang lama dan sulit untuk disembuhkan. 

Aby meraih selembar handuk kecil dan mengompres lebam di wajahnya dengan es. 

Sementara Embun masih asyik dengan buku bacaannya. Ia sesekali melirik suaminya yang sedang mengusap lebam di wajah sambil meringis. Wanita itu terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Lalu, segera bangkit dan duduk di ujung sofa. 

"Sini aku bantu," tawarnya seraya mengulurkan tangan.

Aby melirik Embun. "Nggak apa-apa. Aku bisa, kok." 

"Aku bantu aja sini." Embun meraih handuk dari tangan Aby, lalu membantu mengusap bagian wajahnya.

"Auh, sakit, Mbun!" ringis Aby ketika Embun menekan es berbalut handuk ke permukaan kulitnya.

"Memang sakit. Makanya jangan buat keributan."

"Tapi jangan tekan kuat-kuat juga! Ini sakit loh."

Embun menghembuskan napas panjang ketika Aby terus bergerak mundur. Membuat wanita itu kesulitan mengompres wajahnya dengan baik.

"Jangan mundur-mundur terus!" Embun menggeser posisi ke ujung sofa, memberi isyarat agar Aby membaringkan kepala di pangkuannya. "Ayo, sini!"

Aby menatap Embun penuh keraguan. "Yakin?"

"Aku akan hitungan sampai ti ...." Belum selesai kalimat Embun, sudah dipotong lebih dulu oleh Aby.

"Iya-iya, aku mau!" ujarnya sambil menaikkan dua jari. "Tapi jangan tekan kuat-kuat, ya."

"Hem ...."

Akhirnya, Aby merebahkan kepala di pangkuan Embun. Untuk pertama kali ia merasakan sikap istrinya yang lembut. Hal yang membuat jantungnya terpompa lebih cepat. Aby bahkan tak dapat mengalihkan pandangan dari wajah istrinya itu. Semakin ditatap, Embun terlihat semakin manis walau tak ada riasan di wajahnya. 

"Kalau begini rasanya dunia milik berdua. Apa kabar titanoboa? Please jangan bangun!" bujuknya kepada monster kecil yang bersembunyi di dalam celana. 

Kebisuan menemani selama beberapa saat. Embun terfokus dengan wajah suaminya, sementara Aby, entah pikirannya sudah terbang ke mana. Menyesap aroma wangi dari tubuh Embun saja sudah membuatnya hilang akal. 

"Kamu kapan berangkat?" tanya Aby, bermaksud memecah kebekuan di antara mereka. 

"Sabtu besok." 

"Oh ... terus yang jadi pembina siapa?" 

Sorot mata Aby langsung mengarah ke wajah Embun setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia ingin tahu seperti apa reaksi sang istri dan apa jawabannya. Apakah Embun akan berbohong? Ataukah hanya menyebut sebagian nama pembina dan melewatkan nama Dewa. 

"Kak Haikal, Kak Reina, Kak Nindy sama Kak Dewa," jawab Embun. 

Aby menarik napas dalam. Ia kenal dua dari empat nama yang disebut Embun. Haikal dulu seangkatan dengannya, dan Dewa adalah senior mereka. Ketiganya pernah beberapa kali melakukan kegiatan alam bersama semasa kuliah dulu. 

"Oh, jadi Dewa akan ikut dalam rombongan itu, ya?" 

"Iya." 

"Kamu lumayan dekat dengan Dewa, ya?" Pertanyaan itu membuat Embun menatap ke dalam mata suaminya.

"Biasa aja," kata Embun dengan tangan yang masih mengompres lebam di wajah Aby. Menurutnya pertemanannya dengan Dewa memang biasa saja. Mereka bisa sedekat sekarang hanya karena bertetangga sejak kecil. 

"Tapi sepertinya dia ada rasa sama kamu," ujar Aby. Ia memiliki keyakinan bahwa rekan kerja sekaligus rivalnya itu memiliki perasaan berlebih terhadap Embun. 

"Memangnya kenapa kalau dia ada rasa? Kamu keberatan?" 

Aby mengatupkan bibir rapat-rapat. Diam adalah langkah paling aman. Salah bicara sedikit saja akan menjadi bumerang untuknya. Embun selalu punya kalimat ampuh untuk membungkamnya.

.

.

.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pagi itu Embun sudah berdiri di teras rumah dengan membawa tas ransel. Ia baru saja berpamitan dengan mertuanya sebelum berangkat.

"Sudah siap?" Kemunculan Aby dari belakang membuat Embun menoleh. 

"Sudah." 

"Yuk, aku antar. Nggak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Aby hendak memastikan.  

"Nggak ada, kok." 

"Pakaian hangat, snack, minuman, kupluk, senter, kompas, kaus kaki?" tanya Aby lagi, disusul dengan anggukan kepala oleh Embun.

"Ada semua." Embun sedikit terheran dengan sikap suaminya. Beberapa hari ini Aby terkesan lebih perhatian. Bahkan semalam pulang dengan membawakan makanan. 

Mobil pun melaju meninggalkan halaman asri itu. Baru lima menit mobil meninggalkan rumah, sudah terdengar deringan ponsel beberapa kali. Namun, Aby mengabaikan seolah tak mendengar.  

Embun melirik suaminya. Ia dapat menebak bahwa orang yang menghubungi Aby tak lain adalah Vania. Bahkan saat melewati kompleks perumahan Vania, Aby sama sekali tak menoleh. 

Hingga akhirnya, mereka tiba di kampus. Embun segera turun dan mengeluarkan barang bawaannya dari mobil. Tidak begitu jauh dari mereka, beberapa bus sudah terparkir. Aby dapat melihat Dewa berdiri di samping salah satu bus bersama beberapa pria lain. 

"Kamu di bus yang mana?" tanya Aby dengan tatapan lurus ke depan.

"Di bus merpati." 

Kelopak mata Aby melebar mendengar jawaban Embun. Bukankah bus yang dimaksud Embun adalah bus tempat Dewa sedang berdiri? 

"Kamu satu bus sama Dewa?" tanyanya dengan sorot mata penuh selidik.

"Nggak tahu," jawab Embun santai. 

Aby menghela napas panjang. Ia benar-benar merasa harus memasang sikap waspada. Apa lagi, Embun akan bersama Dewa selama dua hari penuh. Aby bahkan melupakan Vania yang juga akan ikut dalam rombongan mereka. 

"Aku berangkat, ya. Makasih sudah antar."

"Embun, tunggu!" Aby menarik pergelangan tangan istrinya, membuat langkah Embun terhenti. "Hati-hati. Kalau ada apa-apa, cepat hubungi aku."

Embun hanya menyahut dengan anggukan kepala. Baru saja akan melangkah, sudah terdengar suara seorang wanita memanggil nama suaminya. Membuat keduanya menoleh bersamaan.

"Aku perlu bicara sama kamu, sekarang!" ucap Vania, menatap Aby dan Embun dengan ekspresi kesal.

Aby melirik Embun. Sebenarnya, ia masih punya banyak waktu luang karena ini akhir pekan. Tetapi berbicara dengan Vania saat ini bukanlah waktu yang tepat. Apa lagi, Dewa sedang menatap ke arah mereka.

"Van, masih banyak waktu untuk bicara. Bukannya sebentar lagi kalian mau berangkat, ya?"

Tak terima dengan sikap Aby yang belakangan ini terkesan mengabaikan dirinya, Vania mendengkus marah.

"Aku nggak peduli!" ujarnya hampir berteriak. "Kamu benar-benar berubah, Aby. Kamu bukan lagi Aby yang aku kenal dulu. Bahkan kamu nggak menjawab telepon dari aku. Dan semua ini karena perempuan itu!" Vania menunjuk ke arah Embun.

Melihat kemarahan Vania yang meletup-letup, Aby memilih menyembunyikan Embun di belakang punggungnya.

"Sekarang kamu pilih aku atau Embun!"

Aby terdiam beberapa saat, dan Embun dapat merasakan erat genggaman suaminya itu.

Aby menarik napas dalam sebelum berkata,

"Maaf, Van. Aku rasa hubungan kita udah nggak sehat. Akan lebih baik kalau kita akhiri saja." 

Mendadak bola mata Vania dipenuhi cairan bening. Ucapan Aby seperti sambaran petir baginya. 

............

Terpopuler

Comments

Fitriana astuti

Fitriana astuti

Aby sudah berubah haluan ke Embun

2024-01-25

0

Ney maniez

Ney maniez

euyyy

2023-12-27

0

Vera Wilda

Vera Wilda

Begitu dong tegas jadi laki2 👍😊

2023-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2 Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3 Bab 3 : Salah Atau Benar?
4 Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5 BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6 Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7 Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8 Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9 Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10 Bab 10 : AYAH SAKIT?
11 Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12 Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13 Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14 Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15 Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16 Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17 Bab 17 : Akhiri Saja
18 Bab 18 : MENYUSUL?
19 Bab 19 : HILANG
20 Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21 Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22 Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23 Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24 Bab 24 : Dia Kembali?
25 My Hot And Sexy Wife
26 Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27 Bab 27 : Aku Mau Pulang
28 Bab 28 : PERGI ....
29 Visual Tokoh Utama
30 Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31 Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32 Bab 32 : HANCUR
33 Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34 Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35 Bab 35 : Menagih Janji
36 Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37 Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38 Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39 Bab 39 : Masih Berusaha
40 Bab 40 : Bersamamu
41 Bab 41 : Menikah Ulang?
42 Bab 42 : Terpental Jauh
43 Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44 Bab 44 : Dear Mas Aby
45 Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46 Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47 DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48 Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49 Bab 49 : Kiriman Foto
50 Bab 50 : Tunggu Aku
51 Bab 51 : Ijab Ulang?
52 Suamiku Om-Om Galak
53 Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54 Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55 Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56 Bab 56 : Kehujanan
57 Bab 57 : Misi Berhasil
58 Bab 58 : Sudah Baikan?
59 Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60 Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61 Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62 Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63 Bab 63 : Dua Kali Menang
64 Bab 64 : Ancaman Lagi?
65 Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66 Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67 Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68 Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69 Bab 69 : Kasihan Embun ....
70 Bab 70 : Sisi Lain Vania
71 Bab 71 : Tetangga Baru
72 Bab 72 : Sebatas Kagum
73 Bab 73 : Makan Siang
74 Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75 Bab 75 : Kinder Boy
76 Bab 76 : Jauhi Dia!
77 Silahkan Mampir
78 Bab 78 : Mudah Berubah
79 Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80 Bab 80 : Memohon Keringanan
81 Bab 81 : Masalah Baru
82 Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83 Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84 Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85 Bab 85 : Ada apa ini?
86 Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87 Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88 Bab 88 : Saling Terbuka
89 Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90 Bab 90 : Salah Sasaran!
91 Bab 91 : Atur Damai?
92 Bab 92 : Dipecat?
93 Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94 Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95 Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96 Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97 Menjadi Posesif
98 Apakah Sudah Ada Isi?
99 Oma Tidak Suka
100 Belum Ada Tanda
101 Pingsan!
102 Khawatir Semakin Parah
103 Generasi Tuan Krabs!
104 Membawa Pulang Embun
105 Kabar Bahagia Untuk Semua
106 Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107 Tidak Suka Cara Oma
108 Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109 Catatan Kelam Gadis Malang
110 Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111 Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112 Ulang Tahun Perusahaan
113 Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114 Jurang Pemisah
115 Apa Kamu Pernah Menyesal?
116 FINAL EPISODE
117 Ingat Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2
Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3
Bab 3 : Salah Atau Benar?
4
Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5
BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6
Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7
Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8
Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9
Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10
Bab 10 : AYAH SAKIT?
11
Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12
Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13
Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14
Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15
Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16
Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17
Bab 17 : Akhiri Saja
18
Bab 18 : MENYUSUL?
19
Bab 19 : HILANG
20
Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21
Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22
Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23
Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24
Bab 24 : Dia Kembali?
25
My Hot And Sexy Wife
26
Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27
Bab 27 : Aku Mau Pulang
28
Bab 28 : PERGI ....
29
Visual Tokoh Utama
30
Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31
Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32
Bab 32 : HANCUR
33
Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34
Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35
Bab 35 : Menagih Janji
36
Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37
Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38
Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39
Bab 39 : Masih Berusaha
40
Bab 40 : Bersamamu
41
Bab 41 : Menikah Ulang?
42
Bab 42 : Terpental Jauh
43
Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44
Bab 44 : Dear Mas Aby
45
Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46
Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47
DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48
Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49
Bab 49 : Kiriman Foto
50
Bab 50 : Tunggu Aku
51
Bab 51 : Ijab Ulang?
52
Suamiku Om-Om Galak
53
Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54
Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55
Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56
Bab 56 : Kehujanan
57
Bab 57 : Misi Berhasil
58
Bab 58 : Sudah Baikan?
59
Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60
Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61
Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62
Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63
Bab 63 : Dua Kali Menang
64
Bab 64 : Ancaman Lagi?
65
Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66
Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67
Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68
Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69
Bab 69 : Kasihan Embun ....
70
Bab 70 : Sisi Lain Vania
71
Bab 71 : Tetangga Baru
72
Bab 72 : Sebatas Kagum
73
Bab 73 : Makan Siang
74
Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75
Bab 75 : Kinder Boy
76
Bab 76 : Jauhi Dia!
77
Silahkan Mampir
78
Bab 78 : Mudah Berubah
79
Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80
Bab 80 : Memohon Keringanan
81
Bab 81 : Masalah Baru
82
Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83
Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84
Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85
Bab 85 : Ada apa ini?
86
Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87
Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88
Bab 88 : Saling Terbuka
89
Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90
Bab 90 : Salah Sasaran!
91
Bab 91 : Atur Damai?
92
Bab 92 : Dipecat?
93
Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94
Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95
Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96
Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97
Menjadi Posesif
98
Apakah Sudah Ada Isi?
99
Oma Tidak Suka
100
Belum Ada Tanda
101
Pingsan!
102
Khawatir Semakin Parah
103
Generasi Tuan Krabs!
104
Membawa Pulang Embun
105
Kabar Bahagia Untuk Semua
106
Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107
Tidak Suka Cara Oma
108
Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109
Catatan Kelam Gadis Malang
110
Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111
Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112
Ulang Tahun Perusahaan
113
Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114
Jurang Pemisah
115
Apa Kamu Pernah Menyesal?
116
FINAL EPISODE
117
Ingat Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!