Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?

"Jadi, kamu akan menjadi pembina dalam kegiatan kampus di akhir pekan, ya?" 

Suara Aby yang berasal dari belakang menghentikan langkah kaki Dewa yang sedang menuju ke gedung kantor, setelah menghabiskan jam makan siang di kafe. Pria itu spontan menoleh. Aby tampak mendekat hingga berada dalam posisi saling berhadapan. 

"Iya. Memang kenapa?" tanya Dewa, masih terdengar santai. "Kamu keberatan karena Embun juga akan ada di sana?" 

"Nggak apa-apa kalau kamu jadi pembina di sana. Asal ingat aja Embun itu istri siapa." 

Dewa pasti sudah tertawa lantang jika tidak sedang berada di sekitar kantor. Pria itu hanya terkekeh sambil menggelengkan kepala. Ucapan Aby terdengar sangat menggelitik perutnya. 

 "Istri? Istri yang kamu khianati di malam pertama maksudnya?" 

Sindiran pedas dari Dewa berhasil menyulut emosi Aby. Pria itu mengepalkan kedua tangan geram. Hanya dalam hitungan detik, kepalan tinjunya yang keras sudah melayang tepat di wajah Dewa. Membuat pria jangkung di hadapannya itu mundur satu langkah sambil mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan merah. 

"Jaga omongan kamu!" pekik Aby. 

Tak terima dengan perbuatan lancang Aby, Dewa merangsek maju. Membalas dengan membenamkan tinjunya di tempat yang sama. Tak puas, ia tambahkan di sisi lain di wajah Aby, lalu mencengkeram kerah kemeja hingga kusut. 

"Kamu yang jaga sikap! Kamu pikir Embun itu mainan?" teriak Dewa penuh amarah. 

Perkelahian pun tak terhindarkan. Beruntung, beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan lobi segera melerai. Keduanya sama-sama dikuasai amarah, dengan wajah yang sama memarnya. 

"Tolong jangan membuat keributan di sini, Pak," ujar pria berseragam navy yang memegangi tubuh Aby. 

"Maaf, Pak. Cuma salah paham." Dewa melepas tangan kokoh dua orang petugas kemanan yang membekuk tubuhnya. Lalu, mengusap bagian kemeja yang kusut. Kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Aby dan beberapa petugas keamanan. 

Sedangkan Aby masih terpaku di tempat. Bukan karena sakit yang ditinggalkan oleh kepalan tinju Dewa, melainkan amarah jika memikirkan Embun akan keluar kota bersama pria itu. 

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam ketika Aby tiba di rumah. Melewati ruang tengah, pria itu menoleh ke kanan dan kiri demi mencari keberadaan ayah dan bunda—yang biasanya menghabiskan waktu di ruang televisi. Ia tak ingin ayah atau bunda melihat lebam di wajahnya. 

Selain karena takut bunda akan marah, ia juga takut ayah akan khawatir jika tahu dirinya terlibat keributan. 

Aby baru bernapas lega setelah tak mendapati kedua orang tuanya di ruang televisi. Sepertinya ayah dan bunda sedang di kamar. Aby pun mempercepat langkahnya menuju kamar. Embun tampak sedang duduk di sofa dengan buku di tangannya. Wanita itu seketika menoleh saat pintu yang baru saja terbuka memunculkan sosok suaminya. 

"Muka kamu kenapa, Mas? Lebam merah begitu?" Embun tampak khawatir, namun tak menunjukkan ekspresi berlebihan. 

"Oh ini ...." Aby mengusap bagian wajahnya yang mendapat jejak dari Dewa. "Nggak apa-apa, tadi ada yang sok jagoan di kantor." 

"Kamu berkelahi?" tanya Embun lagi. 

Aby meringis sambil menganggukkan kepala. Pria itu segera menutup pintu kamar dan langsung melepas baju kemeja, hingga menyisakan kaus dalaman berwarna putih. Ia menghempas tubuhnya ke sofa sambil sesekali mengusap wajah. 

"Aku ambilkan es buat kompres, ya," tawar  Embun. 

Baru tiga kali kaki Embun melangkah, Aby sudah meraih pergelangan tangannya, hingga Embun hampir saja menabrak dada bidang suaminya itu.

Tetapi, jangan harap akan ada drama saling tatap layaknya film Bollywood, karena Embun langsung mendorong dada Aby agar menjauh. 

"Tolong jangan bilang sama ayah dan bunda kalau aku ribut di kantor. Aku nggak mau mereka khawatir," pinta Aby.

Embun hanya menjawab dengan anggukan kepala, lalu beranjak keluar dari kamar. Sementara Aby berdiri di depan cermin sambil menatap pantulan dirinya. 

"Sial@n juga si Dewa," gerutunya kesal. Namun, di balik kekesalan itu ada sedikit rasa puas dan lega, karena dirinya juga berhasil menciptakan lebam di wajah pria menyebalkan itu. "Awas aja kalau di perkemahan nanti dia deketin Embun."

Tak lama kemudian, Embun sudah masuk kembali ke kamar dengan membawa wadah berisi es dan juga handuk kecil. Ia letakkan ke meja dan menggeser ke hadapan suaminya.

"Lebamnya kompres pakai es, biar cepat hilang," ujarnya.

Aby hanya melirik wadah berisi es dan juga handuk kecil itu. Tetapi, tak berniat meraihnya.

"Kamu nggak ada niat bantuin kompres?" 

Embun menarik senyum, lalu menjawab, "Nggak ada." Lalu, tanpa permisi meninggalkan suaminya dan memilih duduk kembali sambil membaca buku. 

Aby benar-benar dibuat kalang kabut oleh sikap dingin istrinya itu.

Apes banget sih. Udah bonyok dipukul si Dewa, sekarang dicuekin Embun. 

"Ini sakit loh, Embun," lirih Aby.  

"Aku juga tahu itu sakit." Embun masih acuh tak acuh. Ia sudah duduk manis dan membuka halaman terakhir pada buku yang dibacanya tadi.

"Tahu sakit kenapa nggak bantuin kompres?" 

Sorot mata Embun seketika tertuju kepada suaminya. Tatapannya yang tajam selalu mampu membuat Aby merinding. 

"Kamu juga seharusnya tahu bagaimana sakitnya hati aku melihat suamiku bermesraan dengan perempuan lain, bahkan di hadapanku sendiri. Tapi apa kamu pernah peduli?" 

Aby terhenyak. Ia merasakan dadanya seperti ditusuk ribuan jarum. 

...........

Terpopuler

Comments

Lisa Halik

Lisa Halik

bagus embun,biar aby sadar diri

2024-02-06

0

Ney maniez

Ney maniez

👍👍👍👍

2023-12-27

0

flowers city

flowers city

tajam amat sih bukkkk😂🤣🤣😂😂😂🤣😂

2023-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2 Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3 Bab 3 : Salah Atau Benar?
4 Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5 BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6 Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7 Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8 Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9 Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10 Bab 10 : AYAH SAKIT?
11 Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12 Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13 Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14 Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15 Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16 Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17 Bab 17 : Akhiri Saja
18 Bab 18 : MENYUSUL?
19 Bab 19 : HILANG
20 Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21 Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22 Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23 Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24 Bab 24 : Dia Kembali?
25 My Hot And Sexy Wife
26 Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27 Bab 27 : Aku Mau Pulang
28 Bab 28 : PERGI ....
29 Visual Tokoh Utama
30 Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31 Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32 Bab 32 : HANCUR
33 Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34 Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35 Bab 35 : Menagih Janji
36 Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37 Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38 Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39 Bab 39 : Masih Berusaha
40 Bab 40 : Bersamamu
41 Bab 41 : Menikah Ulang?
42 Bab 42 : Terpental Jauh
43 Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44 Bab 44 : Dear Mas Aby
45 Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46 Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47 DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48 Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49 Bab 49 : Kiriman Foto
50 Bab 50 : Tunggu Aku
51 Bab 51 : Ijab Ulang?
52 Suamiku Om-Om Galak
53 Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54 Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55 Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56 Bab 56 : Kehujanan
57 Bab 57 : Misi Berhasil
58 Bab 58 : Sudah Baikan?
59 Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60 Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61 Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62 Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63 Bab 63 : Dua Kali Menang
64 Bab 64 : Ancaman Lagi?
65 Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66 Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67 Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68 Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69 Bab 69 : Kasihan Embun ....
70 Bab 70 : Sisi Lain Vania
71 Bab 71 : Tetangga Baru
72 Bab 72 : Sebatas Kagum
73 Bab 73 : Makan Siang
74 Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75 Bab 75 : Kinder Boy
76 Bab 76 : Jauhi Dia!
77 Silahkan Mampir
78 Bab 78 : Mudah Berubah
79 Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80 Bab 80 : Memohon Keringanan
81 Bab 81 : Masalah Baru
82 Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83 Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84 Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85 Bab 85 : Ada apa ini?
86 Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87 Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88 Bab 88 : Saling Terbuka
89 Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90 Bab 90 : Salah Sasaran!
91 Bab 91 : Atur Damai?
92 Bab 92 : Dipecat?
93 Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94 Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95 Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96 Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97 Menjadi Posesif
98 Apakah Sudah Ada Isi?
99 Oma Tidak Suka
100 Belum Ada Tanda
101 Pingsan!
102 Khawatir Semakin Parah
103 Generasi Tuan Krabs!
104 Membawa Pulang Embun
105 Kabar Bahagia Untuk Semua
106 Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107 Tidak Suka Cara Oma
108 Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109 Catatan Kelam Gadis Malang
110 Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111 Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112 Ulang Tahun Perusahaan
113 Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114 Jurang Pemisah
115 Apa Kamu Pernah Menyesal?
116 FINAL EPISODE
117 Ingat Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2
Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3
Bab 3 : Salah Atau Benar?
4
Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5
BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6
Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7
Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8
Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9
Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10
Bab 10 : AYAH SAKIT?
11
Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12
Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13
Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14
Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15
Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16
Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17
Bab 17 : Akhiri Saja
18
Bab 18 : MENYUSUL?
19
Bab 19 : HILANG
20
Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21
Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22
Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23
Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24
Bab 24 : Dia Kembali?
25
My Hot And Sexy Wife
26
Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27
Bab 27 : Aku Mau Pulang
28
Bab 28 : PERGI ....
29
Visual Tokoh Utama
30
Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31
Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32
Bab 32 : HANCUR
33
Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34
Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35
Bab 35 : Menagih Janji
36
Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37
Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38
Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39
Bab 39 : Masih Berusaha
40
Bab 40 : Bersamamu
41
Bab 41 : Menikah Ulang?
42
Bab 42 : Terpental Jauh
43
Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44
Bab 44 : Dear Mas Aby
45
Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46
Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47
DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48
Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49
Bab 49 : Kiriman Foto
50
Bab 50 : Tunggu Aku
51
Bab 51 : Ijab Ulang?
52
Suamiku Om-Om Galak
53
Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54
Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55
Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56
Bab 56 : Kehujanan
57
Bab 57 : Misi Berhasil
58
Bab 58 : Sudah Baikan?
59
Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60
Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61
Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62
Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63
Bab 63 : Dua Kali Menang
64
Bab 64 : Ancaman Lagi?
65
Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66
Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67
Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68
Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69
Bab 69 : Kasihan Embun ....
70
Bab 70 : Sisi Lain Vania
71
Bab 71 : Tetangga Baru
72
Bab 72 : Sebatas Kagum
73
Bab 73 : Makan Siang
74
Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75
Bab 75 : Kinder Boy
76
Bab 76 : Jauhi Dia!
77
Silahkan Mampir
78
Bab 78 : Mudah Berubah
79
Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80
Bab 80 : Memohon Keringanan
81
Bab 81 : Masalah Baru
82
Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83
Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84
Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85
Bab 85 : Ada apa ini?
86
Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87
Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88
Bab 88 : Saling Terbuka
89
Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90
Bab 90 : Salah Sasaran!
91
Bab 91 : Atur Damai?
92
Bab 92 : Dipecat?
93
Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94
Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95
Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96
Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97
Menjadi Posesif
98
Apakah Sudah Ada Isi?
99
Oma Tidak Suka
100
Belum Ada Tanda
101
Pingsan!
102
Khawatir Semakin Parah
103
Generasi Tuan Krabs!
104
Membawa Pulang Embun
105
Kabar Bahagia Untuk Semua
106
Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107
Tidak Suka Cara Oma
108
Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109
Catatan Kelam Gadis Malang
110
Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111
Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112
Ulang Tahun Perusahaan
113
Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114
Jurang Pemisah
115
Apa Kamu Pernah Menyesal?
116
FINAL EPISODE
117
Ingat Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!