BAB 19 - Khianat Termanis

Pengkhianatan, demi apapun sama sekali Zia tidak pernah menginginkannya. Namun yang kini terjadi sudah lebih dari itu. Peran sebagai wanita Mikhail dia jalani demi keluarganya baik-baik saja.

Senyum Valenzia begitu tulus kala sang ayah kian membaik. Tujuan hidupnya tidak banyak saat ini, sang ayah sehat dan sekolah adiknya tidak putus saja sudah cukup membuat Valenzia bisa bahagia.

Pertemuan mereka tak selalu berakhir di tempat tidur, ada kalanya Mikhail hanya minta ditemani dan didengarkan keluhannya.

Selain itu, Mikhail juga tidak pernah menyamakan Zia seperti wanita lainnya. Kalaupun mencari kesenangan, dia akan mengutamakan wanitanya lebih dulu.

Walau sesekali dia tidak bisa menahan diri jika amarah menguasai dan terkadang membuat wanitanya tersakiti. Zia yang memiliki kekasih adalah hal yang kerap menjadi alasan Mikhail marah.

"Zidan lagi?"

Mikhail menghela napas perlahan, bagi Mikhail hubungan mereka lebih dari sekadar perjanjian di atas ranjang. Akan tetapi melibatkan perasaan, dia cemburu dan sangat enggan berbagi.

Dering ponsel Zia membuat Mikhail menjauh dan beranjak dari pangkuannya. Wajahnya mendadak kusut setelah sebelumnya bermanja dan menceritakan banyak hal pada Zia.

Memandang indahnya kota pada saat malam hari dari lantai 22 salah satu hotel bintang lima di pusat kota tak membuat hatinya sedikit tenang. Mikhail menatap nanar tanpa arah sembari sesekali mengepalkan tangannya.

"Maaf, Zidan ... a-aku lupa."

Mikhail menoleh, tampaknya Zia sedang dilanda kebingungan. Gelagatnya jelas sekali jika kini tengah terjebak masalah, pria itu kembali mendekat dan menunduk demi mencuri dengar pembicaraan sepasang kekasih itu.

"Kamu kenapa, Zia? Apa sedang ada masalah sampai kamu lupa tanggal jadian? Kamu berubah, Zi ... kenapa sebenarnya."

Kekecewaan terdengar jelas di sana, Zia menunduk dan terlihat sangat-sangat menyesal. 2 tahun menjalin hubungan baru kali ini dia tidak ingat sama sekali entah apa yang dia pikirkan.

Jika ditanya perihal perasaannya, sejak awal hingga detik ini masih sama. Zia masih sangat mencintai Zidan sebagai pasangannya, akan tetapi dia memang tak sengaja melupakan ini adalah tanggal hubungan mereka terjalin dua tahun lalu.

"Maaf, aku tidak fokus akhir-akhir ini."

"*M*agang? Atau keadaan ayahmu?"

Bukan dua-duanya, entah apa yang sebenarnya membuat dia tak fokus saat ini. Apa mungkin terlalu banyak menghabiskan waktu bersama Mikhail hingga dia lupa hal-hal berharga tentang Zidan.

"Hm, mungkin ... aku harap kamu mengerti ya, By."

Panggilan yang berhasil membuat Mikhail murka, pria itu menatap kesal Zia dan hendak mengambil alih ponselnya. Cepat-cepat Zia tepis dan sebisa mungkin peecakapannya dengan Zidan selesai tanpa ada kesalahpahaman lagi.

"Ya sudah, lain kali saja kita rayakan. Jangan terlalu banyak makan pedas, Zia."

"Iya, see you, By."

Zia menutup ponselnya dan kembali meletakannya di atas meja. Tak peduli meski kini tatapan Mikhail seakan hendak mengulitinya hidup-hidup.

"See you, By ... ck alay!!"

Mikhail menirukan gaya bicara Zia, sementara Zia hanya terkekeh mendengarnya. Usia Mikhail dan Zidan jauh berbeda, namun yang jauh lebih dewasa justru Zidan.

"Alay? Makanya punya pacar kalau mau rasain," ejek Zia menjulurkan lidahnya.

"Ini pacarku, tapi dia pilih kasih dan memanggilku dengan sebutan Bapak," tutur Mikhail mencubit pipi Zia sedikit kuat hingga berwarna kemerahan dan menyisakan sakit di sana.

"Kan memang Bapak."

"Hm, terserah kamu, Zia." Mikhail menyerah, wanita ini memang sulit diatur, pikirnya.

-

.

.

.

Zia tak protes kala ponselnya Mikhail kuasai, entah apa yang pria itu cari saat ini. Tidak ada yang menarik untuk Mikhail lihat, isi ponselnya hanya tentang Zidan.

"Kenapa tidak ada fotoku sama sekali?" tanya Mikhail menatap wajah Zia lekat-lekat, pertanyaan sederhana tapi penting baginya.

"Apa kata orang kalau sampai foto Bapak ada di sini."

Zia memutar bola matanya malas, pertanyaan konyol yang seharusnya bisa dia jawab sendiri. Bagaimana mungkin dia menyimpan foto Mikhail terang-terangan, lagipula hubungan mereka mungkin takkan berlangsung lebih dari dua bulan.

"Jawab saja sebisamu, kenapa harus bingung."

Dia mungkin bisa bicara semudah itu, tpi tidak dengan Zia. Mau semanis apapun cara Mikhail memperlakukannya, tetap saja dia tak lupa siapa dirinya.

Apalagi, setelah sebelumnya sempat bertemu dengan Ibra. Semakin Zia merasa kecil dan tak berarti, dia tidak pernah menaruh harapan sama sekali di bahu Mikhail.

"Aaarrrggghh, sebentar, Pak ... jangan di sini."

"Kenapa? Sakit lagi?"

Mikhail panik kala Zia menekan perut bagian bawahnya, baru saja hendak tidur dipangkuan Zia wanita itu cepat-cepat menghalanginya.

"Kenapa? Jawab yang bener, Zia kenapa perutnya?"

Dia bukan orang yang sesabar itu, jika Zia tak juga menjawab maka dia yang akan periksa sendiri. Zia tak bisa menolak kala Mikhail membaringkan tubuhnya di sofa, menyingkap bajunya tak peduli bagaimana Zia menahannya.

"Heeeih mau ngapain, yang sakit cuma bagian sini kenapa Bapak buka celana saya?" Zia panik kala Mikhail membuka ritsleting celananya.

"Hanya memastikan, aku memang main kasar beberapa waktu lalu ... tapi kenapa bisa sakitnya sekarang." Mikhail penasaran, sedikit takut jika terjadi apa-apa pada bagian inti Zia akibat ulahnya pada saat memaksa ditempat Zia bekerja.

"Nggak ada hubungannya, ini nyeri biasa dan aku terbiasa tiap bulannya. Cuma tadi Bapak bikin kaget makanya teriak," ujarnya berusaha menahan tangan Mikhail agar mengurungkan niatnya.

"Biasa?" Perasaan Mikhail mulai tak baik-baik saja kala mendengar penjelasan Zia.

"Hm, datang bulan," jelas Zia kemudian sembari membenarkan posisinya. Jawab singkat yang sontak membuat Mikhail tercengang. Pria itu menelan salivanya pahit dan mendadak lemas di sana.

"Kenapa harus sekarang?" Tentu saja dia kecewa, hampir dua minggu terakhir mereka tidak melakukan hal itu jika bertemu, hanya sebatas menemani makan ataupun pergi ke tempat yang Mikhail ingini.

"Memang saatnya, saya nggak bisa undur jadwalnya, Pak."

Mikhail mengusap wajahnya kasar, malam ini dia sengaja membawa Zia ke hotel dengan alasan ingin menuntaskan kerinduannya akan hal itu. Namun yang terjadi kini justru berbeda, pria itu gusar dan terlihat jika dia luar biasa kesal.

"Ya tapi kenapa harus sekarang ... aku bisa sakit kepala, Zia." Dia menenggelamkan wajahnya di dada Zia, pria itu merasa kehilangan harapan dan bingung hendak berbuat apa.

"Maaf, bukan disengaja."

Sebenarnya ini adalah saat dimana Zia merasa aman, dia berkali-kali mengucap syukur ketika bulan ini dia tidak telat setelah sebelumnya wanita itu ketar ketir lantaran menunggu.

"Berapa lama?" tanya Mikhail kemudian, tatapannya penuh kekecewaan lantaran harus mengubur harapannya dalam-dalam.

"9 hari," jawab Zia sedikit asal, karena pada nyatanya memang tidak selama itu.

"Lamanya, Zia!! Bisa dipercepat tidak?"

"Ya enggaklah, jangan aneh-aneh deh." Zia mengetuk kening pria tampan itu, batinnya merdeka melihat Mikhail yang kini tersiksa.

Tbc

Selamat hari raya Idul Adha❣️

Terpopuler

Comments

Noer Hidayah

Noer Hidayah

nikah aja

2024-03-29

1

Teh Yen

Teh Yen

haha rasain tuh khail sakit kepala.dah atas bawah wkwkwkk

2023-11-22

2

Sri Rahayu

Sri Rahayu

rasain lho uda sewa hotel Zia nya lg datang bulan....jadi Zia aman dari terkaman si Khail 😀😀😀🤪🤪🤪🤭🤭🤭

2023-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Ganti Rugi
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4 BAB 04 - Sampai Kapan?
5 BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6 BAB 06 - Hampir Saja
7 BAB 07 - Jalan Tuhan?
8 BAB 08 - Kau Milikku
9 BAB 09 - Berbeda
10 BAB 10 - Sendiri
11 BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12 BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13 BAB 13 - Pemaksa
14 BAB 14 - Seperti Simpanan.
15 BAB 15 - Aneh
16 BAB 16 - Penguntit
17 BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18 BAB 18 - Sang Presdir
19 BAB 19 - Khianat Termanis
20 BAB 20 - Tidak Adil.
21 BAB 21 - Salah Prasangka
22 BAB 22 - Ikut!!
23 BAB 23 - Big Bos
24 BAB 24 - Ancaman
25 BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26 BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27 BAB 27 - Berakhir
28 BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29 BAB 29 - Terlambat
30 BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31 BAB 31 - Kembali Terulang
32 BAB 32 - Tentang Zia
33 BAB 33 - Menginginkan Dia
34 BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35 BAB 35 - Harapan
36 BAB 36 - Buang Harapanmu.
37 BAB 37 - Kembali (Lagi)
38 BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39 BAB 39 - Tanggung Jawab
40 BAB 40 - BUY 1 GET 1
41 BAB 41 - Bukan Salah Zia
42 BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43 BAB 43 - Malu
44 BAB 44 - Adab Tarzan.
45 BAB 45 - Selesai Meminta
46 BAB 46 - Menuju Sepasang
47 BAB 47 - Resmi Pasangan
48 BAB 48 - Bukan Pertama
49 BAB 49 - Sarapan.
50 BAB 50 - Perusak Suasana
51 BAB 51 - Permintaan
52 BAB 52 - Perang Batin
53 BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54 BAB 54 - Tidak Menyadari
55 BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56 BAB 56 - Jangan Merendah.
57 BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58 BAB 58 - Kacau Semuanya.
59 BAB 59 - Nekat
60 BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61 BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62 BAB 62 - Izin Suaminya.
63 BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64 BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65 BAB 65 - Mikhail VS Mama
66 BAB 66 - Real Kualat?
67 BAB 67 - Rumah Sakit
68 BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69 BAB 69 - Kanibal.
70 BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71 BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72 BAB 72 - Secuil Amarah
73 BAB 73 - Salah Curiga
74 BAB 74 - Kita Pindah!!
75 BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76 BAB 76 - Mikhail VS Zia
77 BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78 BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79 BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80 BAB 80 - Sama Saja
81 BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82 BAB 82 - Melihat Bidadari
83 BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84 BAB 84 - Real Benalu
85 BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86 BAB 86 - Suami Serba Guna.
87 BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88 BAB 88 - Jenguk Bayi
89 BAB 89 - Cari Obat Lain.
90 BAB 90 - Karma Malam-Malam
91 BAB 91 - Temui Dia
92 BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93 BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94 BAB 94 - Pesan Terakhir
95 BAB 95 - Tanggung Jawab
96 BAB 96 - Memang Malaikat
97 BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98 BAB 98 - You Are Different
99 BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100 BAB 100 - Mengganggu.
101 BAB 101 - Salah Taktik
102 BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103 BAB 103 - Panik Mode On
104 BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105 BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106 BAB 106 - Permintaan Jenny
107 BAB 107 - Usai
108 BAB 108 - Obat Yang Lain
109 BAB 109 - Welcome Baby Girl
110 BAB 110 - Perkara Azan
111 BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112 BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113 BAB 112 - Suamiable Sejati.
114 BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115 BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116 Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117 BAB 115 - Takdir Cinta
118 BAB 116 - Kerinduan
119 BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120 BAB 118 - Mama Anak Dua
121 BAB 119 - Pertemuan (END)
122 BONUS CHAPTER
123 BONUS CHAPTER II
124 Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125 BONUS CHAPTER III
126 BONUS CHAPTER IV
127 BONUS CHAPTER V
128 BONUS CHAPTER VI
129 BONUS CHAPTER VII
130 BONUS CHAPTER VIII
131 BONUS CHAPTER IX
132 THE LAST BONUS
133 Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 01 - Ganti Rugi
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4
BAB 04 - Sampai Kapan?
5
BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6
BAB 06 - Hampir Saja
7
BAB 07 - Jalan Tuhan?
8
BAB 08 - Kau Milikku
9
BAB 09 - Berbeda
10
BAB 10 - Sendiri
11
BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12
BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13
BAB 13 - Pemaksa
14
BAB 14 - Seperti Simpanan.
15
BAB 15 - Aneh
16
BAB 16 - Penguntit
17
BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18
BAB 18 - Sang Presdir
19
BAB 19 - Khianat Termanis
20
BAB 20 - Tidak Adil.
21
BAB 21 - Salah Prasangka
22
BAB 22 - Ikut!!
23
BAB 23 - Big Bos
24
BAB 24 - Ancaman
25
BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26
BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27
BAB 27 - Berakhir
28
BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29
BAB 29 - Terlambat
30
BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31
BAB 31 - Kembali Terulang
32
BAB 32 - Tentang Zia
33
BAB 33 - Menginginkan Dia
34
BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35
BAB 35 - Harapan
36
BAB 36 - Buang Harapanmu.
37
BAB 37 - Kembali (Lagi)
38
BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39
BAB 39 - Tanggung Jawab
40
BAB 40 - BUY 1 GET 1
41
BAB 41 - Bukan Salah Zia
42
BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43
BAB 43 - Malu
44
BAB 44 - Adab Tarzan.
45
BAB 45 - Selesai Meminta
46
BAB 46 - Menuju Sepasang
47
BAB 47 - Resmi Pasangan
48
BAB 48 - Bukan Pertama
49
BAB 49 - Sarapan.
50
BAB 50 - Perusak Suasana
51
BAB 51 - Permintaan
52
BAB 52 - Perang Batin
53
BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54
BAB 54 - Tidak Menyadari
55
BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56
BAB 56 - Jangan Merendah.
57
BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58
BAB 58 - Kacau Semuanya.
59
BAB 59 - Nekat
60
BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61
BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62
BAB 62 - Izin Suaminya.
63
BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64
BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65
BAB 65 - Mikhail VS Mama
66
BAB 66 - Real Kualat?
67
BAB 67 - Rumah Sakit
68
BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69
BAB 69 - Kanibal.
70
BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71
BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72
BAB 72 - Secuil Amarah
73
BAB 73 - Salah Curiga
74
BAB 74 - Kita Pindah!!
75
BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76
BAB 76 - Mikhail VS Zia
77
BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78
BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79
BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80
BAB 80 - Sama Saja
81
BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82
BAB 82 - Melihat Bidadari
83
BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84
BAB 84 - Real Benalu
85
BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86
BAB 86 - Suami Serba Guna.
87
BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88
BAB 88 - Jenguk Bayi
89
BAB 89 - Cari Obat Lain.
90
BAB 90 - Karma Malam-Malam
91
BAB 91 - Temui Dia
92
BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93
BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94
BAB 94 - Pesan Terakhir
95
BAB 95 - Tanggung Jawab
96
BAB 96 - Memang Malaikat
97
BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98
BAB 98 - You Are Different
99
BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100
BAB 100 - Mengganggu.
101
BAB 101 - Salah Taktik
102
BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103
BAB 103 - Panik Mode On
104
BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105
BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106
BAB 106 - Permintaan Jenny
107
BAB 107 - Usai
108
BAB 108 - Obat Yang Lain
109
BAB 109 - Welcome Baby Girl
110
BAB 110 - Perkara Azan
111
BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112
BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113
BAB 112 - Suamiable Sejati.
114
BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115
BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116
Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117
BAB 115 - Takdir Cinta
118
BAB 116 - Kerinduan
119
BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120
BAB 118 - Mama Anak Dua
121
BAB 119 - Pertemuan (END)
122
BONUS CHAPTER
123
BONUS CHAPTER II
124
Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125
BONUS CHAPTER III
126
BONUS CHAPTER IV
127
BONUS CHAPTER V
128
BONUS CHAPTER VI
129
BONUS CHAPTER VII
130
BONUS CHAPTER VIII
131
BONUS CHAPTER IX
132
THE LAST BONUS
133
Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!