BAB 14 - Seperti Simpanan.

"Hah?!!"

Keduanya sama-sama terkejut, ketukan pintu dari luar berhasil membuat Mikhail kini terbangun. Bukan karena takut ada seseorang yang akan mengetahui keberadaannya, akan tetapi Mikhail terkejut lantaran Zia yang panik dan terlihat bingung hendak bagaimana.

"Siapa?" tanya Mikhail penasaran, baru juga hendak tertidur gangguan seperti itu sudah datang dan mengacaukan moodnya.

"Sayang, kamu di dalam?"

Tidak salah lagi, yang datang benar-benar Zidan dan jelas saja ini adalah ancaman. Valenzia menggigit jemarinya sembari menarik tangan Mikhail untuk beranjak segera.

"Ck, kenapa? Buka pintunya, pacarmu?"

Bukannya memberi solusi, Mikhail justru membuatnya posisinya semakin terancam. Akan semarah apa Zidan jika dia mengetahui ada pria bersamanya saat ini.

"Aduh!! Mati aku, Zidan kenapa sekarang datangnya?" Zia bingung sendiri menghadapi situasi.

"Jadi benar pacarmu?" tanya Mikhail sekali lagi, pertanyaan sebelumnya belum Zia jawab dan hatinya mendadak dongkol.

"Bapak sembunyi dulu di sini, jangan kemana-mana dan jangan bersuara kalau saya belum bukain!!" titahnya sembari menarik paksa Mikhail yang masih menatapnya penuh tanya.

"What? Are you crazy, Zia?"

Tidak ada jalan lain, Zia terpaksa memilih kamar mandi untuk menyembunyikan Mikhail. Persis seperti seorang wanita yang tengah berselingkuh, Valenzia ketar-ketir kala ketukan pintu dan panggilan dari Zidan kembali terulang.

"Mohon maaf sekali, tapi kali ini saya mohon Anda ikuti kata-kata saya."

"Hei, tunggu ... Zia!"

Mikhail berusaha bertahan karena dia merasa tidak ada yang harus ditutup-tutupi. Pria itu berdecak kesal kala Zia mendorong begitu kuat hingga dirinya benar-benar terperosok ke dalam kamar mandi yang cukup sempit itu.

"Jangan keluar, saya mohon banget!!" pintanya serius dan Mikhail mengangguk kemudian, dia memilih patuh dan pasrah menginjak lantar kamar mandi yang sedikit lembab itu.

"Zia tunggu, kenapa harus sembunyi di sini?"

"Anda sudah cukup dewasa untuk memahami keadaan," jawab Zia dengan wajah paniknya.

Ketika hendak menutup pintunya, dia melupakan satu hal. Jas Mikhail masih berada di atas tempat ridur dan buru-buru Valenzia meraih benda itu dan memberikannya pada Mikhail. Kemudian menutup pintu kamar mandi sedikit keras menyisakan wajah bingung Mikhail di dalam sana.

"Ays!! Kasar sekali," omelnya dalam keheningan dan menatap datar pintu itu.

Pria itu menggigit bibir dan menempelkan telinganya di daun pintu. Iya, kali ini dia benar-benar tengah menjalani peran layaknya lelaki simpanan. Keningnya berkerut dan sefokus itu berusaha mendengar pembicaraan mereka.

Sementara di luar sana Zidan masih menunggu kekasihnya membukakan pintu. Pakaiannya bahkan belum berganti, Zidan memang benar-benar mendatanginya dari tempat magang dengan membawa roti bakar kesukaan Zia di tangannya.

"Tumben lama, Zia!!" teriak Zidan sekali lagi.

Ceklek

Akhirnya, wajah itu dia tatap juga. Zidan sudah dibuat hampir gila semalam kala mendengar kabar dari Erika kekasihnya tidak pulang-pulang. Berbagai dugaan dan terkaan memasuki pikiran keduanya, syukurlah kini Zia dia lihat dalam keadaan baik-baik saja.

"Kenapa lama? Tidur ya?" Zidan bertanya sehalus itu.

"Eh enggak, aku tadi cuci muka ... maaf ya buat kamu nunggu, cepet masuk."

Bukan tanpa alasan dia menarik Zidan secepat itu, akan tetapi sepatu Mikhail di sana dia takutkan akan disadari Zidan jika terlalu lama.

"Kamu baik-baik saja kan? Perasaanku sedikit tak nyaman, Zi."

Zidan mengungkapkan kegundahan hatinya. Pria itu menatap sang kekasih begitu dalam. Memerhatikan tubuh wanitanya yang memang terlihat kurus, sejak dahulu memang begitu sebenarnya.

"Hm baik-baik saja kok ... kamu nggak mau?" tanya Zia menawarkan roti bakar yang tadi dibawakan Zidan untuknya.

"Enggak, kamu aja."

Kekasihnya sekhawatir itu dan dia terlihat memang baik-baik saja. Zidan menghela napas lega, mungkin perasaan itu muncul akibat kekhawatiran berlebihnya tadi malam.

-

.

.

.

"Kapan selesainya?"

Sudah hampir satu jam, dan Mikhail masih bertahan di dalam kamar mandi. Sesak mulai dia rasakan, tidak nyaman jelas saja sejak tadi. Meski di sana terdapat ventilasi tetap saja dia merasa tersiksa di ruang sempit itu.

Segala posisi sudah dia coba, duduk, berdiri, bersandar bahkan hampir saja dia ingin berbaring. Bosan sekali rasanya, akan tetapi hati kecilnya benar-benar tunduk dan takut untuk keluar padahal dirinya bukan selingkuhan.

"Kapan kau pulang, Bangshat!! Lama sekali," gumam Mikhail seraya memukul angin.

Gelak tawa mereka terdengar nyata di telinga Mikhail, dan tentu saja hatinya kesal sekali. Ingin rasanya dia keluar dan mengacaukan pertemuan mereka.

Satu menit, dua menit, tiga menit hingga kini kesabarannya hampir habis barulah pintu itu terbuka dan tampaklah wajah Zia dengan tatapan penuh kekhawatiran di sana.

"Lama ya, Pak?"

"Haruskan aku menjawab pertanyaan konyolmu itu?!" sentak Mikhail kemudian berlalu keluar, kepalanya terasa sakit dan dia butuh pasokan oksigen dari ruangan yang lebih luas.

"Kamu sengaja membuatku hampir kehabisan napas di sana?"

Mikhail duduk dan bersandar di tepian tempat tidur. Jujur saja dia cukup lelah, tatapan tajam itu dia layangkan. Zia mendekat dengan secuil ketakutan dalam benaknya, karena dari wajah Mikhail memang terlihat jelas jika dia tersiksa.

"Maaf, Pak ... saya tidak mungkin mengusir pacar saya, dia akan lebih curiga nanti."

"Katakan saja kalian masih ingin bercumbu," sela Mikhail tanpa menatap lawan bicaranya, berbicara dengan nada dingin dan dia terlihat berbeda.

Valenzia enggan menimpali ucapan Mikhail, suasana hati pria itu belum baik-baik saja. Tampak jelas dari cara dia merogoh ponsel dan mengecek sesuatu di sana, kasar sekali.

Cukup lama dia biarkan Mikhail berdiam diri tanpa mengucapkan apa-apa, sementara dia kini menata beberapa buku di meja belajar Erika. Mencari kesibukan agar tak terasa canggung.

"Aku pergi," ucapnya tiba-tiba sudah berdiri di samping Valenzia, entah kapan pria itu bergerak hingga Zia sama sekali tidak sadar.

"Hm, hati-hati," jawabnya sopan sembari mendongak karena memang jika berbicara hendaklah menatap lawan bicaranya.

Mikhail mengangguk dan sejurus kemudian meraih tengkuk Valenzia tanpa aba-aba. Pria itu menunduk dan meraup bibir ranum Zia begitu lembutnya, wanita itu belum terbiasa dengan perlakuan begini jelas saja berdegub kencang.

Ini bukan ciuman biasa, Mikhail tidak mungkin rela jika merasakannya sekilas sebelum benar-benar berpisah. Dia memperdalam ciumannya dan menggigit bibir itu hingga membuat Zia merasakan sedikit sakit.

"Hukuman, kamu membuatku hampir kehabisan napas karena menunggu," ucapnya mengusap bibir Valenzia yang kini basah dengan jemarinya.

"Bapak jangan modus ya." Sedikit gugup dia mengatakannya namun batinnya menginginkan hal itu dari Mikhail.

"Hahah! Jngan suka begadang, kantung matamu jelas sekali, Zia," ucapnya kemudian setelah sempat tertawa sumbang.

Mikhail mengelus pipi Zia lembut, tatapannya seteduh ini dan membuat Mikhail terlihat seperti dua pria yang berbeda. Sementara Zia, dia masih diam saja dan tidak merespon ucapan Mikhail, dia masih gugup dan tidak bisa bersifat biasa saja.

Tbc

Author bawa rekomendasi lagi pagi hari ini, mampir ya ke cerita temen aku🤗

Terpopuler

Comments

Dewi Purwati

Dewi Purwati

pas aku baca Zain duluan itu tak kirain Mikail dan sakil itu kembar ternyata beda jauh jaraknya

2024-03-02

2

Rose Reea

Rose Reea

kocak 😅

2024-02-25

1

Ernadina 86

Ernadina 86

sokorin😂😂😂😂😂

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Ganti Rugi
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4 BAB 04 - Sampai Kapan?
5 BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6 BAB 06 - Hampir Saja
7 BAB 07 - Jalan Tuhan?
8 BAB 08 - Kau Milikku
9 BAB 09 - Berbeda
10 BAB 10 - Sendiri
11 BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12 BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13 BAB 13 - Pemaksa
14 BAB 14 - Seperti Simpanan.
15 BAB 15 - Aneh
16 BAB 16 - Penguntit
17 BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18 BAB 18 - Sang Presdir
19 BAB 19 - Khianat Termanis
20 BAB 20 - Tidak Adil.
21 BAB 21 - Salah Prasangka
22 BAB 22 - Ikut!!
23 BAB 23 - Big Bos
24 BAB 24 - Ancaman
25 BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26 BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27 BAB 27 - Berakhir
28 BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29 BAB 29 - Terlambat
30 BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31 BAB 31 - Kembali Terulang
32 BAB 32 - Tentang Zia
33 BAB 33 - Menginginkan Dia
34 BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35 BAB 35 - Harapan
36 BAB 36 - Buang Harapanmu.
37 BAB 37 - Kembali (Lagi)
38 BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39 BAB 39 - Tanggung Jawab
40 BAB 40 - BUY 1 GET 1
41 BAB 41 - Bukan Salah Zia
42 BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43 BAB 43 - Malu
44 BAB 44 - Adab Tarzan.
45 BAB 45 - Selesai Meminta
46 BAB 46 - Menuju Sepasang
47 BAB 47 - Resmi Pasangan
48 BAB 48 - Bukan Pertama
49 BAB 49 - Sarapan.
50 BAB 50 - Perusak Suasana
51 BAB 51 - Permintaan
52 BAB 52 - Perang Batin
53 BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54 BAB 54 - Tidak Menyadari
55 BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56 BAB 56 - Jangan Merendah.
57 BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58 BAB 58 - Kacau Semuanya.
59 BAB 59 - Nekat
60 BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61 BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62 BAB 62 - Izin Suaminya.
63 BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64 BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65 BAB 65 - Mikhail VS Mama
66 BAB 66 - Real Kualat?
67 BAB 67 - Rumah Sakit
68 BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69 BAB 69 - Kanibal.
70 BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71 BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72 BAB 72 - Secuil Amarah
73 BAB 73 - Salah Curiga
74 BAB 74 - Kita Pindah!!
75 BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76 BAB 76 - Mikhail VS Zia
77 BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78 BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79 BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80 BAB 80 - Sama Saja
81 BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82 BAB 82 - Melihat Bidadari
83 BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84 BAB 84 - Real Benalu
85 BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86 BAB 86 - Suami Serba Guna.
87 BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88 BAB 88 - Jenguk Bayi
89 BAB 89 - Cari Obat Lain.
90 BAB 90 - Karma Malam-Malam
91 BAB 91 - Temui Dia
92 BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93 BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94 BAB 94 - Pesan Terakhir
95 BAB 95 - Tanggung Jawab
96 BAB 96 - Memang Malaikat
97 BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98 BAB 98 - You Are Different
99 BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100 BAB 100 - Mengganggu.
101 BAB 101 - Salah Taktik
102 BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103 BAB 103 - Panik Mode On
104 BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105 BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106 BAB 106 - Permintaan Jenny
107 BAB 107 - Usai
108 BAB 108 - Obat Yang Lain
109 BAB 109 - Welcome Baby Girl
110 BAB 110 - Perkara Azan
111 BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112 BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113 BAB 112 - Suamiable Sejati.
114 BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115 BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116 Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117 BAB 115 - Takdir Cinta
118 BAB 116 - Kerinduan
119 BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120 BAB 118 - Mama Anak Dua
121 BAB 119 - Pertemuan (END)
122 BONUS CHAPTER
123 BONUS CHAPTER II
124 Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125 BONUS CHAPTER III
126 BONUS CHAPTER IV
127 BONUS CHAPTER V
128 BONUS CHAPTER VI
129 BONUS CHAPTER VII
130 BONUS CHAPTER VIII
131 BONUS CHAPTER IX
132 THE LAST BONUS
133 Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 01 - Ganti Rugi
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4
BAB 04 - Sampai Kapan?
5
BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6
BAB 06 - Hampir Saja
7
BAB 07 - Jalan Tuhan?
8
BAB 08 - Kau Milikku
9
BAB 09 - Berbeda
10
BAB 10 - Sendiri
11
BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12
BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13
BAB 13 - Pemaksa
14
BAB 14 - Seperti Simpanan.
15
BAB 15 - Aneh
16
BAB 16 - Penguntit
17
BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18
BAB 18 - Sang Presdir
19
BAB 19 - Khianat Termanis
20
BAB 20 - Tidak Adil.
21
BAB 21 - Salah Prasangka
22
BAB 22 - Ikut!!
23
BAB 23 - Big Bos
24
BAB 24 - Ancaman
25
BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26
BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27
BAB 27 - Berakhir
28
BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29
BAB 29 - Terlambat
30
BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31
BAB 31 - Kembali Terulang
32
BAB 32 - Tentang Zia
33
BAB 33 - Menginginkan Dia
34
BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35
BAB 35 - Harapan
36
BAB 36 - Buang Harapanmu.
37
BAB 37 - Kembali (Lagi)
38
BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39
BAB 39 - Tanggung Jawab
40
BAB 40 - BUY 1 GET 1
41
BAB 41 - Bukan Salah Zia
42
BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43
BAB 43 - Malu
44
BAB 44 - Adab Tarzan.
45
BAB 45 - Selesai Meminta
46
BAB 46 - Menuju Sepasang
47
BAB 47 - Resmi Pasangan
48
BAB 48 - Bukan Pertama
49
BAB 49 - Sarapan.
50
BAB 50 - Perusak Suasana
51
BAB 51 - Permintaan
52
BAB 52 - Perang Batin
53
BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54
BAB 54 - Tidak Menyadari
55
BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56
BAB 56 - Jangan Merendah.
57
BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58
BAB 58 - Kacau Semuanya.
59
BAB 59 - Nekat
60
BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61
BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62
BAB 62 - Izin Suaminya.
63
BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64
BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65
BAB 65 - Mikhail VS Mama
66
BAB 66 - Real Kualat?
67
BAB 67 - Rumah Sakit
68
BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69
BAB 69 - Kanibal.
70
BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71
BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72
BAB 72 - Secuil Amarah
73
BAB 73 - Salah Curiga
74
BAB 74 - Kita Pindah!!
75
BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76
BAB 76 - Mikhail VS Zia
77
BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78
BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79
BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80
BAB 80 - Sama Saja
81
BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82
BAB 82 - Melihat Bidadari
83
BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84
BAB 84 - Real Benalu
85
BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86
BAB 86 - Suami Serba Guna.
87
BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88
BAB 88 - Jenguk Bayi
89
BAB 89 - Cari Obat Lain.
90
BAB 90 - Karma Malam-Malam
91
BAB 91 - Temui Dia
92
BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93
BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94
BAB 94 - Pesan Terakhir
95
BAB 95 - Tanggung Jawab
96
BAB 96 - Memang Malaikat
97
BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98
BAB 98 - You Are Different
99
BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100
BAB 100 - Mengganggu.
101
BAB 101 - Salah Taktik
102
BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103
BAB 103 - Panik Mode On
104
BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105
BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106
BAB 106 - Permintaan Jenny
107
BAB 107 - Usai
108
BAB 108 - Obat Yang Lain
109
BAB 109 - Welcome Baby Girl
110
BAB 110 - Perkara Azan
111
BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112
BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113
BAB 112 - Suamiable Sejati.
114
BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115
BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116
Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117
BAB 115 - Takdir Cinta
118
BAB 116 - Kerinduan
119
BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120
BAB 118 - Mama Anak Dua
121
BAB 119 - Pertemuan (END)
122
BONUS CHAPTER
123
BONUS CHAPTER II
124
Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125
BONUS CHAPTER III
126
BONUS CHAPTER IV
127
BONUS CHAPTER V
128
BONUS CHAPTER VI
129
BONUS CHAPTER VII
130
BONUS CHAPTER VIII
131
BONUS CHAPTER IX
132
THE LAST BONUS
133
Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!