BAB 10 - Sendiri

Tubuhnya terasa remuk karena peperangan semalam, pelan-pelan Zia membuka matanya. Sejenak butuh waktu untuk mengumpulkan nyawa, tempat tidur terbaik yang pernah dia tempati.

Hotel bintang lima, istimewa sekali dia tadi malam. Wanita itu duduk kemudian menggerakkan lehernya. Tidak ada siapa-siapa di sini, hanya sendiri dan dia menatap ke sisi tempat tidurnya.

Wanita itu tersenyum getir, pria yang semalam memeluknya hangat tidak dia temukan lagi. Hanya ada sebuah paper bag hitam di sana, Valenzia meraih benda itu untuk memastikan apa isinya.

Satu set pakaian lengkap dan bisa dipastikan sangat pas dengan tubuhnya. Mikhail cukup mudah mengingat dan memastikan ukuran pelengkapan Valenzia.

Secarik kertas ada di bagian bawahnya, tulisan tangan yang begitu rapi dan sangat cantik di mata Valenzia. Sebuah ucapan selamat pagi dan kalimat pamit yang mengutarakan dia harus ke kantor lebih dulu.

Tidak ada kata maaf karena meninggalkannya, namun di sana Mikhail meninggalkan beberapa lembar uang dengan jumlah yang tak sedikit untuk ongkos dan makan Valenzia hari ini.

"Ck, dasar curang."

Dengan langkah yang begitu pelan dia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia tidak mungkin bisa pergi hari ini, matahari sudah meninggi bahkan hampir tengah hari.

Rekor bangun paling terlambat dan bisa dipastikan pesan dari Zidan akan menumpuk di ponselnya. Usai dengan acara mandinya, Valenzia menghidupkan ponselnya.

Sesuai dugaan, teman-temannya dan Zidan panik lantaran dia tidak berada di kantor. Erika sudah mengirimkan caci maki padanya, sementara 75 panggilan dari Zidan membuat hatinya teriris seketika.

Tak ingin membuat kekhawatiran mereka berlanjut, Valenzia mengirimkan pesan kepada keduanya jika dia baik-baik saja. Bukan hilang atau hanyut terbawa arus sebagaimana dugaan Erika.

Masih banyak yang menyayangi dia, meski sang ibu luar biasa acuh tentang dirinya. Akan tetapi adanya Zidan dan beberapa sahabatnya cukup untuk membuat Valenzia merasa berharga.

Baru saja hendak menutup ponselnya, satu pesan masuk dan itu adalah Mikhail. Jemarinya spontan membuka jendela percakapan dan hal itu membuat dia seakan menantikan pesan Mikhail.

"Sial!! Ngapain dibuka sekarang oon!!" Zia tengah merutuki kebodohannya.

Jangan lupa makan, tubuhmu tipis sekali.

Sebuah pesan singkat yang menurut Valenzia mengandung penghinaan itu terpampang jelas. Semudah itu Mikhail mengetiknya tanpa beban, Valenzia kembali mematikan ponselnya. untuk membalas pesan itu dia terlalu malas.

Tidak ingin terlalu lama di sini, Zia segera bersiap untuk pergi ke kafe siang ini. Sengaja lebih cepat, karena dia merasa tidak punya tujuan lain kecuali tempat itu.

Meninggalkan hotel dengan langkah panjangnya, sama sekali dia tidak berniat untuk melihat ke belakang. Perutnya sedikit keroncongan, dan tenggorokannya memang terasa kering.

Cuaca panas dan rasa lapar yang begitu menyiksa membuatnya khilaf dan memesan beberapa makanan untuk siang ini. Balas dendam lantaran sejak tadi malam perutnya tidak terisi.

Lumayan, makan siang kali ini dia menggunakan uang tambahan dari Mikhail. Jadi tidak akan mengusik sisa uang yang ada rekeningnya saat ini.

Sejenak dia bisa melupakan apa yang terjadi, pada akhirnya dia tidak sesedih itu. Mungkin karena Mikhail memperlakukannya sebaik itu.

"Zia."

"Syakil?!! Kok bisa ketemu di sini?" Bibirnya bahkan belepotan terlalu menikmati makan siangnya.

"Ya bisalah, kamu yang kenapa bisa di sini, Zia ... bukannya kamu magang perusahaan besar itu ya, apasi namanya lupa aku." Pria itu menarik kursi di hadapan Zia tanpa menunggu dipersilahkan.

"Hm, MN Group ... lupa terus padahal nanya mulu," gerutu Zia menatap kesal pria itu, salah satu mahasiswa paling mencolok dengan ketampanannya yang kerap digadang-gadangkan sebagai blasteran surga.

"Iya itu, kenapa mau si, Zi?"

"Nggak kenapa-kenapa, cuma tertarik aja siapa tahu nanti lulus bisa kerja di sana," jawab Zia langsung pada intinya, memang itu yang dia inginkan sejak dulu.

"Aku bisa membuatmu lebih dari karyawan di sana," ungkap Syakil dengan wajah serius namun akan tetap selalu dianggap candaan oleh Zia.

"Caranya?"

"Jadi istriku dulu," jawabnya seenteng itu, dia tengah berusaha kembali menaklukan hati Zia.

"Dih, memangnya kamu siapa? Anak yang punya?"

"Hahaha nggaklah, aku cuma becanda, Zi." Syakil tertawa sumbang kemudian, tampaknya memang sulit menggantikan Zidan dari benak Zia.

"Sudah kuduga," ucap Zia kembali menyantap makan siangnya, seorang Syakil memang selalu bercanda hingga Zia bingung mana kalimat dia yang bukan candaan.

"Kalau aku benar-benar anak yang punya, memangnya kamu mau jadi istriku?" tanya Syakil kemudian, dia menatap lekat mata itu. Daya tarik wanita yang telah dimiliki pria lain memang berbeda.

"Tetap nggak bisa, Zidanku mau dikemanain nanti."

Seperti yang Syakil duga, jawaban Zia akan selalu sama. Ini adalah alasan kenapa Syakil tertarik pada Zia, kesetiaannya tidak perlu diragukan, beruntung sekali pria yang berhasil memilikinya kelak.

-

.

.

.

Wajah masam Mikhail perlihatkan tanpa peduli tatapan orang-orang di sana. Baru kali ini ada seseorang yang berani mengabaikan pesan darinya. Hanya dibaca, dan bahkan setelah 20 menit dia menanti balasan ponselnya belum bergetar juga.

"Menyebalkan sekali!! Dia jual mahal? Hah? Awas kalau ketemu, kubuat tidak bisa berjalan."

Dia mengomel, meski tak begitu besar akan tetapi karena jarak mereka cukup dekat jelas saja bisa di dengar beberapa orang di sana.

"Ada masalah apa, Pak Mikhail?" tanya salah satu rekan bisnisnya hati-hati, sejak tadi wajah Mikhail memang sedikit menakutkan.

"Ehem, ti-tidak, Pak ... maaf, saya boleh permisi ke toilet dulu." Mikhail tak bisa menahan kekesalannya saat ini, namun dia juga tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada mereka.

"Silahkan," ujar pria tampan yang merupakan pemilik restoran tempat dimana mereka makan siang kali ini.

Mikhail meninggalkan mereka dengan dada yang terasa sesak. Oksigen di sini seakan tak cukup untuknya. Berkali-kali dia tatap layar ponselnya kini, dia menatap tak percaya lantaran pesannya benar-benar tak berbalas hingga detik ini.

"ZIA!!" teriaknya kesal lantaran wanita itu tak segera mengangkat teleponnya, tampak sengaja menghindari pria itu hingga kekesalan Mikhail kian menjadi.

Satu kali, dua kali, tiga kali dan kini kali ke empat dia menghubungi Zia. Pria itu memejamkan mata ketika suara halus itu terdengar olehnya. Bagai menemukan angin segar, Mikhail menghela napas kasar kini.

"Kamu sengaja?" tanya Mikhail tanpa menjawab sapaan Zia yang sudah berusaha sopan padanya.

"Saya makan siang, Pak ... bukannya Bapak sendiri yang bilang kalau tubuh saya tipis?!!"

Dia tidak menjawab, hanya menggigit bibirnya kecil kemudian menarik sudut bibir. Yang melihat tingkahnya kini tentu menganggap Mikhail kurang waras.

"Siapa? Zidan?" Senyum itu mendadak hilang, dia mendengar suara orang lain di seberang sana.

"Kamu bersama pria lain, Zia?" Rahangnya mengeras kala mendengar Valenzia menjelaskan kepada seseorang yang di sana bahwa yang menelpon bukan siapa-siapa.

"Apa, Pak? Nggak jelas, di sini banyak angin !!" teriak Zia membuat telinga Mikhail sakit seketika.

Tuuut tuuut

"Zia? Ziaaaaa!!"

Tbc

Seperti biasa, othor bawain rekomendasi buat kalian.

Terpopuler

Comments

Noer Hidayah

Noer Hidayah

ooo syakil jg pnh suka ama zia...gk nyangka bakal jdi kk iparnya syakil😄😄

2024-03-29

1

Mamah Alfa

Mamah Alfa

syakil adeknya mikhail kan

2024-02-03

3

Naura Kamila

Naura Kamila

calon adik ipar

2023-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Ganti Rugi
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4 BAB 04 - Sampai Kapan?
5 BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6 BAB 06 - Hampir Saja
7 BAB 07 - Jalan Tuhan?
8 BAB 08 - Kau Milikku
9 BAB 09 - Berbeda
10 BAB 10 - Sendiri
11 BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12 BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13 BAB 13 - Pemaksa
14 BAB 14 - Seperti Simpanan.
15 BAB 15 - Aneh
16 BAB 16 - Penguntit
17 BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18 BAB 18 - Sang Presdir
19 BAB 19 - Khianat Termanis
20 BAB 20 - Tidak Adil.
21 BAB 21 - Salah Prasangka
22 BAB 22 - Ikut!!
23 BAB 23 - Big Bos
24 BAB 24 - Ancaman
25 BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26 BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27 BAB 27 - Berakhir
28 BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29 BAB 29 - Terlambat
30 BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31 BAB 31 - Kembali Terulang
32 BAB 32 - Tentang Zia
33 BAB 33 - Menginginkan Dia
34 BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35 BAB 35 - Harapan
36 BAB 36 - Buang Harapanmu.
37 BAB 37 - Kembali (Lagi)
38 BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39 BAB 39 - Tanggung Jawab
40 BAB 40 - BUY 1 GET 1
41 BAB 41 - Bukan Salah Zia
42 BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43 BAB 43 - Malu
44 BAB 44 - Adab Tarzan.
45 BAB 45 - Selesai Meminta
46 BAB 46 - Menuju Sepasang
47 BAB 47 - Resmi Pasangan
48 BAB 48 - Bukan Pertama
49 BAB 49 - Sarapan.
50 BAB 50 - Perusak Suasana
51 BAB 51 - Permintaan
52 BAB 52 - Perang Batin
53 BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54 BAB 54 - Tidak Menyadari
55 BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56 BAB 56 - Jangan Merendah.
57 BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58 BAB 58 - Kacau Semuanya.
59 BAB 59 - Nekat
60 BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61 BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62 BAB 62 - Izin Suaminya.
63 BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64 BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65 BAB 65 - Mikhail VS Mama
66 BAB 66 - Real Kualat?
67 BAB 67 - Rumah Sakit
68 BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69 BAB 69 - Kanibal.
70 BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71 BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72 BAB 72 - Secuil Amarah
73 BAB 73 - Salah Curiga
74 BAB 74 - Kita Pindah!!
75 BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76 BAB 76 - Mikhail VS Zia
77 BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78 BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79 BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80 BAB 80 - Sama Saja
81 BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82 BAB 82 - Melihat Bidadari
83 BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84 BAB 84 - Real Benalu
85 BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86 BAB 86 - Suami Serba Guna.
87 BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88 BAB 88 - Jenguk Bayi
89 BAB 89 - Cari Obat Lain.
90 BAB 90 - Karma Malam-Malam
91 BAB 91 - Temui Dia
92 BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93 BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94 BAB 94 - Pesan Terakhir
95 BAB 95 - Tanggung Jawab
96 BAB 96 - Memang Malaikat
97 BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98 BAB 98 - You Are Different
99 BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100 BAB 100 - Mengganggu.
101 BAB 101 - Salah Taktik
102 BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103 BAB 103 - Panik Mode On
104 BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105 BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106 BAB 106 - Permintaan Jenny
107 BAB 107 - Usai
108 BAB 108 - Obat Yang Lain
109 BAB 109 - Welcome Baby Girl
110 BAB 110 - Perkara Azan
111 BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112 BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113 BAB 112 - Suamiable Sejati.
114 BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115 BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116 Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117 BAB 115 - Takdir Cinta
118 BAB 116 - Kerinduan
119 BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120 BAB 118 - Mama Anak Dua
121 BAB 119 - Pertemuan (END)
122 BONUS CHAPTER
123 BONUS CHAPTER II
124 Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125 BONUS CHAPTER III
126 BONUS CHAPTER IV
127 BONUS CHAPTER V
128 BONUS CHAPTER VI
129 BONUS CHAPTER VII
130 BONUS CHAPTER VIII
131 BONUS CHAPTER IX
132 THE LAST BONUS
133 Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 01 - Ganti Rugi
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4
BAB 04 - Sampai Kapan?
5
BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6
BAB 06 - Hampir Saja
7
BAB 07 - Jalan Tuhan?
8
BAB 08 - Kau Milikku
9
BAB 09 - Berbeda
10
BAB 10 - Sendiri
11
BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12
BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13
BAB 13 - Pemaksa
14
BAB 14 - Seperti Simpanan.
15
BAB 15 - Aneh
16
BAB 16 - Penguntit
17
BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18
BAB 18 - Sang Presdir
19
BAB 19 - Khianat Termanis
20
BAB 20 - Tidak Adil.
21
BAB 21 - Salah Prasangka
22
BAB 22 - Ikut!!
23
BAB 23 - Big Bos
24
BAB 24 - Ancaman
25
BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26
BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27
BAB 27 - Berakhir
28
BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29
BAB 29 - Terlambat
30
BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31
BAB 31 - Kembali Terulang
32
BAB 32 - Tentang Zia
33
BAB 33 - Menginginkan Dia
34
BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35
BAB 35 - Harapan
36
BAB 36 - Buang Harapanmu.
37
BAB 37 - Kembali (Lagi)
38
BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39
BAB 39 - Tanggung Jawab
40
BAB 40 - BUY 1 GET 1
41
BAB 41 - Bukan Salah Zia
42
BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43
BAB 43 - Malu
44
BAB 44 - Adab Tarzan.
45
BAB 45 - Selesai Meminta
46
BAB 46 - Menuju Sepasang
47
BAB 47 - Resmi Pasangan
48
BAB 48 - Bukan Pertama
49
BAB 49 - Sarapan.
50
BAB 50 - Perusak Suasana
51
BAB 51 - Permintaan
52
BAB 52 - Perang Batin
53
BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54
BAB 54 - Tidak Menyadari
55
BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56
BAB 56 - Jangan Merendah.
57
BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58
BAB 58 - Kacau Semuanya.
59
BAB 59 - Nekat
60
BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61
BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62
BAB 62 - Izin Suaminya.
63
BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64
BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65
BAB 65 - Mikhail VS Mama
66
BAB 66 - Real Kualat?
67
BAB 67 - Rumah Sakit
68
BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69
BAB 69 - Kanibal.
70
BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71
BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72
BAB 72 - Secuil Amarah
73
BAB 73 - Salah Curiga
74
BAB 74 - Kita Pindah!!
75
BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76
BAB 76 - Mikhail VS Zia
77
BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78
BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79
BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80
BAB 80 - Sama Saja
81
BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82
BAB 82 - Melihat Bidadari
83
BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84
BAB 84 - Real Benalu
85
BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86
BAB 86 - Suami Serba Guna.
87
BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88
BAB 88 - Jenguk Bayi
89
BAB 89 - Cari Obat Lain.
90
BAB 90 - Karma Malam-Malam
91
BAB 91 - Temui Dia
92
BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93
BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94
BAB 94 - Pesan Terakhir
95
BAB 95 - Tanggung Jawab
96
BAB 96 - Memang Malaikat
97
BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98
BAB 98 - You Are Different
99
BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100
BAB 100 - Mengganggu.
101
BAB 101 - Salah Taktik
102
BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103
BAB 103 - Panik Mode On
104
BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105
BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106
BAB 106 - Permintaan Jenny
107
BAB 107 - Usai
108
BAB 108 - Obat Yang Lain
109
BAB 109 - Welcome Baby Girl
110
BAB 110 - Perkara Azan
111
BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112
BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113
BAB 112 - Suamiable Sejati.
114
BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115
BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116
Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117
BAB 115 - Takdir Cinta
118
BAB 116 - Kerinduan
119
BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120
BAB 118 - Mama Anak Dua
121
BAB 119 - Pertemuan (END)
122
BONUS CHAPTER
123
BONUS CHAPTER II
124
Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125
BONUS CHAPTER III
126
BONUS CHAPTER IV
127
BONUS CHAPTER V
128
BONUS CHAPTER VI
129
BONUS CHAPTER VII
130
BONUS CHAPTER VIII
131
BONUS CHAPTER IX
132
THE LAST BONUS
133
Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!