BAB 08 - Kau Milikku

"Kamu mau kemana?"

Setiap malam memang Kanaya akan selalu dibayang-bayangi ketakutan. Melihat Mikhail yang sudah rapi, dia menahan kepergian putranya.

"Keluar sebentar, Ma."

Jawaban yang tentu saja 100 persen bohong, malam ini Mikhail akan menuntut hak atas kewajiban yang telah dia berikan. Celana jeans dan kaos putih itu dapat menjelaskan jika Mikhail hanya akan mencari kesenangan.

"Mabuk lagi?" Mata Kanaya sudah setajam silet, wanita itu benar-benar tak kuasa menahan amarah lantaran putranya membuat resah.

"No ... Mama kenapa curiga begitu?" Keningnya berkerut, di mata Kanaya jika Mikhail keluar malam memang tujuannya hanya untuk kehilangan kadar waras.

"Lalu apa kalau bukan mabuk? Cari pacar?" tanya Kanaya merapikan rambut putranya, sedewasa itu tetap saja di mata Kanaya dia adalah Mikhail kecilnya.

"Cari angin," jawab Mikhail memberikan senyum terbaiknya, kerap membuat wanita tercantiknya ini marah kadang kala dia merasa bersalah.

"Cari istri sesekali, Khail." Kanaya menatap mata putranya, itu adalah harapan bukan semata-mata candaan.

"Belum mau, Ma ... cuma Mama wanita baik di dunia ini, yang lain hanya menggoreskan luka."

Tidak ada kebohongan dari manik indah Mikhail, Kanaya paham rasa sakit putranya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa ketika wanita yang dia kira akan menjadi jodoh terbaik untuk Mikhail nyatanya berkhianat dan menikah setelah perselingkuhan itu terbongkar.

Sudah dua tahun dan Mikhail masih sama bahkan kian menjadi. Kanaya sempat berpikir untuk mencoba menjodohkan putranya dengan putri Siska, tapi takut yang terjadi justru sama seperti perjodohannya dengan putri Lorenza.

Meski hubungan mereka pada akhirnya tetap berjalan baik, tetap saja peristiwa itu tidak bisa terlupakan. Putranya terlahir sebagai pria yang tidak suka diatur, bahkan dia tak peduli hubungan Kanaya dan Lorenza akan bagaimana setelah hari itu.

"Hm, jangan pulang larut malam ... Mama tunggu kamu pulang," tutur Kanaya lembut dan wanita itu berharap putranya perlahan membaik.

Mikhail mengangguk patuh, entah akan dia turuti atau tidak namun yang jelas dia hanya ingin berlalu dan menemui wanitanya malam ini.

Meninggalkan sang mama yang masih menatapnya, Mikhail melaju dengan kecepatan tinggi menuju lokasi yang Valenzia tentukan sebelumnya. Memacu laju kendaraan secepat yang dia bisa, bukan karena buru-buru tapi memang kebiasaannya.

Sementara di tempat lain, hujan rintik membuat wanita itu sedikit berlari menuju halte bus. Malam ini dia menjalani kehidupan baru, kehidupan yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya akan sesadis ini.

Dress selutut berwarna peach itu terlihat bagitu pas di tubuh mungil Valenzia. Sebagaimana kencan pertama, dia memberikan yang terbaik pada Mikhail. Lucu sekali pikirnya, kenapa dia justru menikmati peran sedalam ini.

Menanti beberapa saat dan rintik hujan semakin deras, memang cuaca tidak bisa ditebak akhir-akhir ini. Valenzia menatap wallapper ponselnya, senyum Zidan begitu tulus menatapnya di sana.

Tak bermaksud sama sekali dia akan menyakiti pria setulus Zidan. Takdir mengenalkannya pada Mikhail yang berperan bagai malaikat penyelamat sang ayah tapi juga pembunuhnya.

"Stop, Zia ... ini pilihanmu!" Valenzia mematikan ponselnya demi membuat Zidan yakin jika dirinya benar-benar tidur.

Beberapa saat menunggu, sebuah mobil hitam itu berhenti di depannya. Bisa dipastikan di dalamnya adalah Mikhail, pria yang saat ini memiliki hak atas dirinya.

Mobil yang berbeda dan Valenzia duga harganya pasti lebih mahal dari mobil yang menjadikan nasibnya sesial ini. Mikhail tidak mengucapkan apa-apa, hanya menarik beberapa lembar tisu dan dia berikan pada Valenzia.

"Makasih," ungkap Valenzia lembut dan menerima pemberian pria itu, dirinya memang tak begitu basah. Akan tetapi tetap saja butiran air hujan yang ada di wajahnya sedikit mengganggu.

"Kamu sudah makan?" tanya Mikhail memastikan, tidak mungkin dia membawa Valenzia ke tempat tidur jika perut wanita itu belum terisi.

"Sudah," jawabnya singkat, padahal jangankan makan, minum saja rasanya tak selera. Valenzia menatap nanar jalanan kota, keras sekali hidup di ibu kota pada kenyataannya.

-

.

.

.

"Masuklah."

Mikhail menginginkan wanita itu masuk lebih dulu. Dia masih menanti di daun pintu dan menghela napas kasar lantaran Valenzia terdiam cukup lama.

Bukan wanita pertama yang Mikhail bawa, akan tetapi kali ini Mikhail memperlakukannya sedikit istimewa. Sengaja memilih hotel terbaik dan harga paling tinggi hanya untuk bersenang-senang dengan gadis belia seumuran Valenzia karena ini adalah hal yang belum pernah dia rasakan.

Pria itu menghempaskan tubuhnya di sisi Valenzia, sementara wanita itu duduk di tepi tempat tidur. Bahu mulus Valenzia sedikit terbuka dan Mikhail menyentuhnya lembut masih dengan posisi seperti sebelumnya.

Jemari Mikhail mulai bergerak pelan di sana, Valenzia terpejam bahkan hendak menjauh lantaran sentuhan itu baru bertama kali ia rasa.

"Ck, kamu takut?"

Pria itu bangun dan kini keduanya duduk bersebelahan. Pria itu menepikan anak rambut Valenzia agar dia bisa bebas menikmati wajah cantik wanitanya.

"Tidak, aku tidak takut ... lakukanlah sesuai yang Anda mau."

Lampu hijau dari sang pemilik tubuhnya, Valenzia pasrah dan memejamkan mata kala Mikhail mengikis jarak. Wanita itu meremmas jemarinya kala Mikhail mengecup bibirnya singkat, pria itu belum benar-benar memulai namun berhasil membuat jantung Valenzia berdegub kencang.

"Manis," bisik Mikhail di dekat telinganya, deru napas pria itu terasa hangat menyapa kulitnya.

Bodohnya, ucapan Mikhail justru membuatnya tersenyum. Dia lupa jika pria yang kini berada di sisinya akan mengubah alur hidupnya malam ini.

"Belum pernah?" tanya Mikhail lembut, jika biasanya dia hanya menunggu kini mempimpin. Valenzia mengangguk pelan tanpa berani menatap wajah Mikhail.

"Aku yang pertama?"

Banyak tanya, mereka akan bercinta atau tengah wawancara. Perasaan Valenzia sudah tak bisa dikondisikan, dia masih diam kala Mikhail kembali meraup bibirnya dengan sedikit menuntut.

"Balas, jangan buat aku menyesali keputusanku pagi tadi, Zia."

Kesal sejak tadi Valenzia hanya diam dan menerima, Mikhail menghentikan aksinya. Valenzia yang belum memiliki pengalaman tengah susah payah mengatur napasnya, lawannya terlalu gila dan memaksanya harus terbiasa.

Melayani pria bukanlah profesinya, wajar saja dia tidak sepandai itu untuk merayu di tempat tidur. Hanya saja nasi sudah menjadi bubur dan dia dituntut profesional karena takut Mikhail nanti justru meminta uangnya kembali.

"Jangan khawatir ... tidak akan ada yang menyesal di sini," tutur Valenzia kini duduk di pangkuan Mikhail dan tangan melingkar di leher pria itu.

Mikhail menarik sudut bibirnya tipis dan kini melingkarkan tangan di pinggang Zia. Membiarkan lawan mainnya mandiri, Mikhail ingin melihat kemampuan gadis polos yang dia yakini belum pernah tersentuh ini.

Valenzia membenamkam bibirnya, berusaha melakukan sebagaimana yang Mikhail inginkan. Tak sesabar itu untuk selalu menanti, Mikhail menyambut serangan Valenzia sebaik mungkin.

"Kamu milikku malam ini, Zia."

Tbc

Lanjut besok pagi, aku up malem-malem jadi sebelum subuh Mikhail bakal temenin. Udah crazy up, bayar yaaah😂

Rekomendasi novel buat dibaca waktu senggang, sementara Mikhail Zia belum up✨

Terpopuler

Comments

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

vote ku buat kamu Thor..

2024-02-05

2

mamae zaedan

mamae zaedan

bentar lagi kamu akan candu sama zia,😏,senyum devil🤭✌️🙏

2023-11-28

0

mamae zaedan

mamae zaedan

wkwkwkkwkk,,, niatnya baik lo mikhail biar suasana tak tegang terus🤭🤭

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Ganti Rugi
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4 BAB 04 - Sampai Kapan?
5 BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6 BAB 06 - Hampir Saja
7 BAB 07 - Jalan Tuhan?
8 BAB 08 - Kau Milikku
9 BAB 09 - Berbeda
10 BAB 10 - Sendiri
11 BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12 BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13 BAB 13 - Pemaksa
14 BAB 14 - Seperti Simpanan.
15 BAB 15 - Aneh
16 BAB 16 - Penguntit
17 BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18 BAB 18 - Sang Presdir
19 BAB 19 - Khianat Termanis
20 BAB 20 - Tidak Adil.
21 BAB 21 - Salah Prasangka
22 BAB 22 - Ikut!!
23 BAB 23 - Big Bos
24 BAB 24 - Ancaman
25 BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26 BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27 BAB 27 - Berakhir
28 BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29 BAB 29 - Terlambat
30 BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31 BAB 31 - Kembali Terulang
32 BAB 32 - Tentang Zia
33 BAB 33 - Menginginkan Dia
34 BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35 BAB 35 - Harapan
36 BAB 36 - Buang Harapanmu.
37 BAB 37 - Kembali (Lagi)
38 BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39 BAB 39 - Tanggung Jawab
40 BAB 40 - BUY 1 GET 1
41 BAB 41 - Bukan Salah Zia
42 BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43 BAB 43 - Malu
44 BAB 44 - Adab Tarzan.
45 BAB 45 - Selesai Meminta
46 BAB 46 - Menuju Sepasang
47 BAB 47 - Resmi Pasangan
48 BAB 48 - Bukan Pertama
49 BAB 49 - Sarapan.
50 BAB 50 - Perusak Suasana
51 BAB 51 - Permintaan
52 BAB 52 - Perang Batin
53 BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54 BAB 54 - Tidak Menyadari
55 BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56 BAB 56 - Jangan Merendah.
57 BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58 BAB 58 - Kacau Semuanya.
59 BAB 59 - Nekat
60 BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61 BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62 BAB 62 - Izin Suaminya.
63 BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64 BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65 BAB 65 - Mikhail VS Mama
66 BAB 66 - Real Kualat?
67 BAB 67 - Rumah Sakit
68 BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69 BAB 69 - Kanibal.
70 BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71 BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72 BAB 72 - Secuil Amarah
73 BAB 73 - Salah Curiga
74 BAB 74 - Kita Pindah!!
75 BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76 BAB 76 - Mikhail VS Zia
77 BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78 BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79 BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80 BAB 80 - Sama Saja
81 BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82 BAB 82 - Melihat Bidadari
83 BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84 BAB 84 - Real Benalu
85 BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86 BAB 86 - Suami Serba Guna.
87 BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88 BAB 88 - Jenguk Bayi
89 BAB 89 - Cari Obat Lain.
90 BAB 90 - Karma Malam-Malam
91 BAB 91 - Temui Dia
92 BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93 BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94 BAB 94 - Pesan Terakhir
95 BAB 95 - Tanggung Jawab
96 BAB 96 - Memang Malaikat
97 BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98 BAB 98 - You Are Different
99 BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100 BAB 100 - Mengganggu.
101 BAB 101 - Salah Taktik
102 BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103 BAB 103 - Panik Mode On
104 BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105 BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106 BAB 106 - Permintaan Jenny
107 BAB 107 - Usai
108 BAB 108 - Obat Yang Lain
109 BAB 109 - Welcome Baby Girl
110 BAB 110 - Perkara Azan
111 BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112 BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113 BAB 112 - Suamiable Sejati.
114 BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115 BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116 Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117 BAB 115 - Takdir Cinta
118 BAB 116 - Kerinduan
119 BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120 BAB 118 - Mama Anak Dua
121 BAB 119 - Pertemuan (END)
122 BONUS CHAPTER
123 BONUS CHAPTER II
124 Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125 BONUS CHAPTER III
126 BONUS CHAPTER IV
127 BONUS CHAPTER V
128 BONUS CHAPTER VI
129 BONUS CHAPTER VII
130 BONUS CHAPTER VIII
131 BONUS CHAPTER IX
132 THE LAST BONUS
133 Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 01 - Ganti Rugi
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4
BAB 04 - Sampai Kapan?
5
BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6
BAB 06 - Hampir Saja
7
BAB 07 - Jalan Tuhan?
8
BAB 08 - Kau Milikku
9
BAB 09 - Berbeda
10
BAB 10 - Sendiri
11
BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12
BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13
BAB 13 - Pemaksa
14
BAB 14 - Seperti Simpanan.
15
BAB 15 - Aneh
16
BAB 16 - Penguntit
17
BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18
BAB 18 - Sang Presdir
19
BAB 19 - Khianat Termanis
20
BAB 20 - Tidak Adil.
21
BAB 21 - Salah Prasangka
22
BAB 22 - Ikut!!
23
BAB 23 - Big Bos
24
BAB 24 - Ancaman
25
BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26
BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27
BAB 27 - Berakhir
28
BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29
BAB 29 - Terlambat
30
BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31
BAB 31 - Kembali Terulang
32
BAB 32 - Tentang Zia
33
BAB 33 - Menginginkan Dia
34
BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35
BAB 35 - Harapan
36
BAB 36 - Buang Harapanmu.
37
BAB 37 - Kembali (Lagi)
38
BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39
BAB 39 - Tanggung Jawab
40
BAB 40 - BUY 1 GET 1
41
BAB 41 - Bukan Salah Zia
42
BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43
BAB 43 - Malu
44
BAB 44 - Adab Tarzan.
45
BAB 45 - Selesai Meminta
46
BAB 46 - Menuju Sepasang
47
BAB 47 - Resmi Pasangan
48
BAB 48 - Bukan Pertama
49
BAB 49 - Sarapan.
50
BAB 50 - Perusak Suasana
51
BAB 51 - Permintaan
52
BAB 52 - Perang Batin
53
BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54
BAB 54 - Tidak Menyadari
55
BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56
BAB 56 - Jangan Merendah.
57
BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58
BAB 58 - Kacau Semuanya.
59
BAB 59 - Nekat
60
BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61
BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62
BAB 62 - Izin Suaminya.
63
BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64
BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65
BAB 65 - Mikhail VS Mama
66
BAB 66 - Real Kualat?
67
BAB 67 - Rumah Sakit
68
BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69
BAB 69 - Kanibal.
70
BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71
BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72
BAB 72 - Secuil Amarah
73
BAB 73 - Salah Curiga
74
BAB 74 - Kita Pindah!!
75
BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76
BAB 76 - Mikhail VS Zia
77
BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78
BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79
BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80
BAB 80 - Sama Saja
81
BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82
BAB 82 - Melihat Bidadari
83
BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84
BAB 84 - Real Benalu
85
BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86
BAB 86 - Suami Serba Guna.
87
BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88
BAB 88 - Jenguk Bayi
89
BAB 89 - Cari Obat Lain.
90
BAB 90 - Karma Malam-Malam
91
BAB 91 - Temui Dia
92
BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93
BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94
BAB 94 - Pesan Terakhir
95
BAB 95 - Tanggung Jawab
96
BAB 96 - Memang Malaikat
97
BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98
BAB 98 - You Are Different
99
BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100
BAB 100 - Mengganggu.
101
BAB 101 - Salah Taktik
102
BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103
BAB 103 - Panik Mode On
104
BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105
BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106
BAB 106 - Permintaan Jenny
107
BAB 107 - Usai
108
BAB 108 - Obat Yang Lain
109
BAB 109 - Welcome Baby Girl
110
BAB 110 - Perkara Azan
111
BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112
BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113
BAB 112 - Suamiable Sejati.
114
BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115
BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116
Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117
BAB 115 - Takdir Cinta
118
BAB 116 - Kerinduan
119
BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120
BAB 118 - Mama Anak Dua
121
BAB 119 - Pertemuan (END)
122
BONUS CHAPTER
123
BONUS CHAPTER II
124
Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125
BONUS CHAPTER III
126
BONUS CHAPTER IV
127
BONUS CHAPTER V
128
BONUS CHAPTER VI
129
BONUS CHAPTER VII
130
BONUS CHAPTER VIII
131
BONUS CHAPTER IX
132
THE LAST BONUS
133
Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!