BAB 07 - Jalan Tuhan?

Kemarin mungkin dia selamat, tapi tidak hari ini. Kedatangan Ibra bagaikan malaikat yang datang dan menjadi pelindungnya. Sayangnya, ketenangan dalam diri Valenzia kembali terusik ketika matahari di hari kedua sudah menghangat di ufuk timur sana.

Semalaman dia tidak tidur, berpikir dan terus berpikir bagaimana cara dia bisa mendapatkan uang itu. Mau apapun usahanya, uang sebesar itu takkan bisa dia dapatkan dengan mudah.

Hendak kabur juga percuma, rekaman CCTV adalah senjata Mikhail dan di sana jelas memperlihatkan jika dirinya memang berniat merusak. Terlahir sebagai wanita yang diajarkan tanggung jawab, dia mengakui jika itu adalah kesalahannya.

Pakaian rapi seperti biasa, wajah tenang dan biasa saja seakan tidak terjadi apa-apa. Valenzia tetap berusaha menunjukkan senyum manis dan wajah penuh keramahannya. Tanpa tahu, bahwa kepalanya kini tengah sekacau itu.

Drrt Drrt

"Ricko?"

Pagi-pagi begini adiknya kembali mengirimkan pesan singkat. Semula Valenzia berpikir yang dikatakan Ricko akan sama, tapi ternyata dugaannya salah besar.

Bukan kabar baik, melainkan lebih buruk dari yang ia duga. Sakit yang sejak kemarin menjadi keluhan, kini benar-benar tumbang. Valenzia bergetar kala mengetahui sang ayah masuk rumah sakit dan harus segera di operasi.

Drama kehidupan apa lagi ini, kepala Valenzia mendadak sakit luar biasa. Seperti yang pernah terjadi sebelumnya, hal semacam ini seakan menjadi tanggung jawabnya.

Mau sekeras apa dia berpikir, tetap saja jawaban alam seakan sama. Langkahnya yang semula hendak ke kiri, kini berbalik arah. Dia tidak punya pilihan, cara cepat hanya ini dan semua demi kebaikan ayahnya.

"Baiklah, sepertinya Tuhan hanya beri aku jalan yang begini!!"

Hendak menyalahkan takdir tidak mungkin, terlahir dari keluarga serba kekurangan harusnya memang Valenzia tidak memaksa keadaan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin.

Di saat-saat begini, beberapa perkataan yang dulu merendahkan keinginannya kembali teringat jelas dalam pikiran Valenzia. Berapa banyak yang melarangnya kuliah, berapa banyak yang memintanya untuk menikah dengan salah satu pria kaya di desanya.

Dia yang memutuskan takdirnya untuk mencoba bertahan di ibu kota. Dengan tekat untuk menghilangkan stigma masyarakat bahwa wanita hanya kembali ke dapur dan tidak perlu pendidikan tinggi.

-

.

.

.

Mikhail tersenyum senang kala yang masuk adalah mangsa yang dia buru sejak kemarin. Dari raut wajahnya bisa dipastikan Mikhail menang atas segalanya.

"Bagaimana? Kamu sudah menentukan pilihan, Zia?" tanya Mikhail mengetukkan jemarinya di meja, tatapan tajamnya seakan hendak menguliti Valenzia hidup-hidup.

"Penawaran Anda, apa masih berlaku?" tanya Valenzia setelah menarik napas dalam-dalam, berat sekali rasanya hendak menuturkan kalimat itu.

"Hm, itupun kalau kamu mau ... kalau tidak, kembali seperti kesepakatan awal."

Pada nyatanya Mikhail akan melakukan segala macam cara, meskipun itu hanya ancaman. Pria itu beranjak dan besandar di sudut meja, keduanya menjadi lebih dekat dan Mikhail bisa memandangi wajah Zia sesukanya.

"500 jutanya, apa boleh saya minta sekarang?"

To the point, Mikhail suka gadis ini. Dia tersenyum miring namun belum melakukan apa yang Valenzia mau. Dia adalah pria dengan kecerdasan di atas rata-rata dan mana mau dia rugi.

"Yakin dengan keputusanmu?" Mikhail memasukkan tangannya ke saku celana.

"Yakin," jawab Valenzia mantap, tidak ada keraguan sama sekali. Keputusannya sudah bulat dan ini adalah cara cepat untuk menuntaskan semua masalahnya.

Hidup adalah perjuangan, dan di dalamnya tentu harus ada pengorbanan. Memang tak selamanya uang bisa memberi kebahagiaan, namun kenyataannya segala sesuatu harus dengan uang.

"Tunggu sebentar, ada satu hal yang harus kamu lakukan," ungkap Mikhail sebelum kemudian berlalu dan meraih selembar kertas di atas mejanya.

Dalam hati, Valenzia mulai menerka apa yang Mikhail hendak berikan padanya. Dan semua terjawab setelah beberapa detik kemudian, Mikhail menyerahkan pulpen padanya.

"Tanda tangan di sini."

Memang benar-benar rumit berurusan dengannya, hanya hal semacam ini dan Valenzia harus tanda tangan di atas materai. Tanpa pikir panjang, Valenzia membubuhkan tanda tangannya tanpa membaca isi dari perjanjian yang Mikhail suguhkan.

"Kamu tidak baca dulu?" tanya Mikhail menatap heran Valenzia yang kini menyerahkan pulpen padanya.

"Tidak," jawabnya singkat kemudian menundukkan kepala.

Tak peduli isinya, paling-paling Mikhail memintanya menjaga privasi, pikir Zia sesingkat itu.

Yang Valenzia butuhkan hanya uang untuk saat ini, sementara dia menutup mata tentang apa yang akan terjadi setelahnya. Nyawa ayahnya lebih penting dan tak peduli apapun yang Valenzia inginkan adalah operasi sang ayah dapat dilakukan secepatnya, itu saja.

"Good girl, mana rekeningnya ... lebih cepat lebih baik 'kan?" Dia suka ketika seseorang cepat mengambil langkah.

Valenzia tak menjawab, dia segera memberikan rekening yang dibutuhkan. Mikhail mengangguk berkali kemudian mengeluarkan ponselnya, 500 juta bukanlah jumlah besar baginya.

"Selesai kewajibanku ... jangan lupa kewajiban kamu," tutur Mikhail menepuk pundak Valenzia, wanita termahal yang pernah dia bayar selama 28 tahun menjalani hidup.

Jika ditanya kenapa Mikhail rela, tentu saja demi kesenangan semata. Jika Valenzia tidak membuatnya merasa terusik, mungkin pria itu bahkan tidak akan melihat Valenzia sedikitpun.

"Sekarang?" tanya Valenzia sedikit ragu, sebelumnya dia bahkan tidak bergetar ketika mengambil keputusan. Dan kini, sentuhan Mikhail membuat bulu kuduknya meremang.

Mikhail menggeleng, meski hassrat untuk menguasai Valenzia begitu besar, bukan berarti dia akan melampiaskannya saat ini juga.

"Keluarlah ... nanti malam persiapkan diri," ujarnya kemudian kembali duduk di kursi kekuasaannya.

Valenzia memejamkan mata, ini adalah pilihannya. Keluar dari ruangan Mikhail dengan perasaan bersalah, apa ini termasuk khianat? Bagaimana dengan Zidan jika mengetahui dia melakukan hal semacam ini.

Takdir menuntunnya berlari pada Mikhail, meski Zidan sudah menemani sejak dua tahun terakhir. Akan tetapi, mengadu pada Zidan juga percuma karena nantinya yang dia berikan mungkin hanya sebatas doa.

"Maaf, Zidan ... aku tidak sebaik yang kamu pikirkan."

Janji setia yang dia ungkap beberapa waktu lalu, dia ingkari karena keadaan memaksanya. Menerima pria lain bahkan dirinya menyerahkan diri pada pria lain yang dia pahami secara norma ini sudah jelas-jelas salah.

Dengan langkah gontainya dia melangkah, kemudian mengirimkan pesan singkat Ricko. Dengan memberikan separuh dari jumlah uang yang Valenzia terima, rasanya akan cukup untuk membuat ayahnya baik-baik saja.

-Lakukan yang terbaik buat ayah, beberapa hari lagi mungkin kakak bisa pulang- Send

Ayah adalah segalanya dalam diri Valenzia, pengorbanan sang ayah begitu besar padanya. Meski kemungkinan pahlawannnya itu akan baik-baik saja seperti semula akan kecil, dia tidak ingin menyesal di kemudian hari karena tidak menggunakan kesempatan yang ada.

Tbc

Up lagi sore ya, Beb🤗

Sementara Mikhail up, mampir ke karya temen author ya bestie❣️

Episodes
1 BAB 01 - Ganti Rugi
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4 BAB 04 - Sampai Kapan?
5 BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6 BAB 06 - Hampir Saja
7 BAB 07 - Jalan Tuhan?
8 BAB 08 - Kau Milikku
9 BAB 09 - Berbeda
10 BAB 10 - Sendiri
11 BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12 BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13 BAB 13 - Pemaksa
14 BAB 14 - Seperti Simpanan.
15 BAB 15 - Aneh
16 BAB 16 - Penguntit
17 BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18 BAB 18 - Sang Presdir
19 BAB 19 - Khianat Termanis
20 BAB 20 - Tidak Adil.
21 BAB 21 - Salah Prasangka
22 BAB 22 - Ikut!!
23 BAB 23 - Big Bos
24 BAB 24 - Ancaman
25 BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26 BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27 BAB 27 - Berakhir
28 BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29 BAB 29 - Terlambat
30 BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31 BAB 31 - Kembali Terulang
32 BAB 32 - Tentang Zia
33 BAB 33 - Menginginkan Dia
34 BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35 BAB 35 - Harapan
36 BAB 36 - Buang Harapanmu.
37 BAB 37 - Kembali (Lagi)
38 BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39 BAB 39 - Tanggung Jawab
40 BAB 40 - BUY 1 GET 1
41 BAB 41 - Bukan Salah Zia
42 BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43 BAB 43 - Malu
44 BAB 44 - Adab Tarzan.
45 BAB 45 - Selesai Meminta
46 BAB 46 - Menuju Sepasang
47 BAB 47 - Resmi Pasangan
48 BAB 48 - Bukan Pertama
49 BAB 49 - Sarapan.
50 BAB 50 - Perusak Suasana
51 BAB 51 - Permintaan
52 BAB 52 - Perang Batin
53 BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54 BAB 54 - Tidak Menyadari
55 BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56 BAB 56 - Jangan Merendah.
57 BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58 BAB 58 - Kacau Semuanya.
59 BAB 59 - Nekat
60 BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61 BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62 BAB 62 - Izin Suaminya.
63 BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64 BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65 BAB 65 - Mikhail VS Mama
66 BAB 66 - Real Kualat?
67 BAB 67 - Rumah Sakit
68 BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69 BAB 69 - Kanibal.
70 BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71 BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72 BAB 72 - Secuil Amarah
73 BAB 73 - Salah Curiga
74 BAB 74 - Kita Pindah!!
75 BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76 BAB 76 - Mikhail VS Zia
77 BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78 BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79 BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80 BAB 80 - Sama Saja
81 BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82 BAB 82 - Melihat Bidadari
83 BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84 BAB 84 - Real Benalu
85 BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86 BAB 86 - Suami Serba Guna.
87 BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88 BAB 88 - Jenguk Bayi
89 BAB 89 - Cari Obat Lain.
90 BAB 90 - Karma Malam-Malam
91 BAB 91 - Temui Dia
92 BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93 BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94 BAB 94 - Pesan Terakhir
95 BAB 95 - Tanggung Jawab
96 BAB 96 - Memang Malaikat
97 BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98 BAB 98 - You Are Different
99 BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100 BAB 100 - Mengganggu.
101 BAB 101 - Salah Taktik
102 BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103 BAB 103 - Panik Mode On
104 BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105 BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106 BAB 106 - Permintaan Jenny
107 BAB 107 - Usai
108 BAB 108 - Obat Yang Lain
109 BAB 109 - Welcome Baby Girl
110 BAB 110 - Perkara Azan
111 BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112 BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113 BAB 112 - Suamiable Sejati.
114 BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115 BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116 Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117 BAB 115 - Takdir Cinta
118 BAB 116 - Kerinduan
119 BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120 BAB 118 - Mama Anak Dua
121 BAB 119 - Pertemuan (END)
122 BONUS CHAPTER
123 BONUS CHAPTER II
124 Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125 BONUS CHAPTER III
126 BONUS CHAPTER IV
127 BONUS CHAPTER V
128 BONUS CHAPTER VI
129 BONUS CHAPTER VII
130 BONUS CHAPTER VIII
131 BONUS CHAPTER IX
132 THE LAST BONUS
133 Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 01 - Ganti Rugi
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4
BAB 04 - Sampai Kapan?
5
BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6
BAB 06 - Hampir Saja
7
BAB 07 - Jalan Tuhan?
8
BAB 08 - Kau Milikku
9
BAB 09 - Berbeda
10
BAB 10 - Sendiri
11
BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12
BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13
BAB 13 - Pemaksa
14
BAB 14 - Seperti Simpanan.
15
BAB 15 - Aneh
16
BAB 16 - Penguntit
17
BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18
BAB 18 - Sang Presdir
19
BAB 19 - Khianat Termanis
20
BAB 20 - Tidak Adil.
21
BAB 21 - Salah Prasangka
22
BAB 22 - Ikut!!
23
BAB 23 - Big Bos
24
BAB 24 - Ancaman
25
BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26
BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27
BAB 27 - Berakhir
28
BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29
BAB 29 - Terlambat
30
BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31
BAB 31 - Kembali Terulang
32
BAB 32 - Tentang Zia
33
BAB 33 - Menginginkan Dia
34
BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35
BAB 35 - Harapan
36
BAB 36 - Buang Harapanmu.
37
BAB 37 - Kembali (Lagi)
38
BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39
BAB 39 - Tanggung Jawab
40
BAB 40 - BUY 1 GET 1
41
BAB 41 - Bukan Salah Zia
42
BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43
BAB 43 - Malu
44
BAB 44 - Adab Tarzan.
45
BAB 45 - Selesai Meminta
46
BAB 46 - Menuju Sepasang
47
BAB 47 - Resmi Pasangan
48
BAB 48 - Bukan Pertama
49
BAB 49 - Sarapan.
50
BAB 50 - Perusak Suasana
51
BAB 51 - Permintaan
52
BAB 52 - Perang Batin
53
BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54
BAB 54 - Tidak Menyadari
55
BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56
BAB 56 - Jangan Merendah.
57
BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58
BAB 58 - Kacau Semuanya.
59
BAB 59 - Nekat
60
BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61
BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62
BAB 62 - Izin Suaminya.
63
BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64
BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65
BAB 65 - Mikhail VS Mama
66
BAB 66 - Real Kualat?
67
BAB 67 - Rumah Sakit
68
BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69
BAB 69 - Kanibal.
70
BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71
BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72
BAB 72 - Secuil Amarah
73
BAB 73 - Salah Curiga
74
BAB 74 - Kita Pindah!!
75
BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76
BAB 76 - Mikhail VS Zia
77
BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78
BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79
BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80
BAB 80 - Sama Saja
81
BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82
BAB 82 - Melihat Bidadari
83
BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84
BAB 84 - Real Benalu
85
BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86
BAB 86 - Suami Serba Guna.
87
BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88
BAB 88 - Jenguk Bayi
89
BAB 89 - Cari Obat Lain.
90
BAB 90 - Karma Malam-Malam
91
BAB 91 - Temui Dia
92
BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93
BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94
BAB 94 - Pesan Terakhir
95
BAB 95 - Tanggung Jawab
96
BAB 96 - Memang Malaikat
97
BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98
BAB 98 - You Are Different
99
BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100
BAB 100 - Mengganggu.
101
BAB 101 - Salah Taktik
102
BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103
BAB 103 - Panik Mode On
104
BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105
BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106
BAB 106 - Permintaan Jenny
107
BAB 107 - Usai
108
BAB 108 - Obat Yang Lain
109
BAB 109 - Welcome Baby Girl
110
BAB 110 - Perkara Azan
111
BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112
BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113
BAB 112 - Suamiable Sejati.
114
BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115
BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116
Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117
BAB 115 - Takdir Cinta
118
BAB 116 - Kerinduan
119
BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120
BAB 118 - Mama Anak Dua
121
BAB 119 - Pertemuan (END)
122
BONUS CHAPTER
123
BONUS CHAPTER II
124
Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125
BONUS CHAPTER III
126
BONUS CHAPTER IV
127
BONUS CHAPTER V
128
BONUS CHAPTER VI
129
BONUS CHAPTER VII
130
BONUS CHAPTER VIII
131
BONUS CHAPTER IX
132
THE LAST BONUS
133
Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!