BAB 20 Geysa Berontak

Semua mata teralihkan ke arah Dapur.

"Aduuuh Uni,kok bisa jatuh sih gelasnya"Terdengar suara Siti mengeluh.Roy langsung bangkit dan gegas pergi ke dapur guna melihat apa yang sedang terjadi.

Roy menemukan Seruni tengah menyapu serpihan kaca.Ia ingin mengganti posisi Seruni tapi ditolak oleh Seruni.

"Roy!!!"Terdengar suara Tuan Jaka memanggil Putra Sambungnya.Seruni memberi kode agar Roy segera pergi.Dengan setengah hati pria yang memahami hati sang kekasih itu kembali ke ruang makan.

Roy kembali duduk di tempat semula,Geysa bertanya dengan kode apa yang sebenarnya terjadi.Roy hanya menggeleng pelan.

"Gimana Roy kamu senang kan bisa nikah sama pacar kamu?Papa juga ingin membahagiakan kamu nak,tapi Papa tidak tahu apa yang spesial yang bisa Papa lakukan untuk kamu"Tuan Jaka begitu sangat teruja.

"Tapi Roy sudah putus sama Sherly Pa"Jawab Roy tenang tapi tegas.

"Apa??"Tuan Jaka terlihat kaget.

"Roy sudah putus sama Sherly Pa,jadi rasanya tidak mungkin Roy menikah dengan dia"

"Tapi Papa sudah menyetujui hal ini dengan Tuan Hendrie"

"Kenapa Papa langsung setuju sebelum bertanya dulu kepada Roy?"Komplain Ny Desi.

"Ya karena setahu aku mereka memang pacaran,kamu juga Roy.Pacaran asyik gonta ganti aja kayak beli baju.Kamu sudah dewasa sudah waktunya untuk serius.Jangan main-main aja kerjaannya.Kasihan adik kamu,bisa kena karma karena ulahmu"Tuan Jaka membebel panjang lebar.

"Kalau G kena karma itu bukan karena Kak Roy,tapi karena ulah Papa"Sahut Geysa yang sudah emosi sejak Papanya datang.Tuan Jaka terbeliak kaget.

"Loh kok?"

"Kenapa?Papa kaget?G sudah tahu semua apa yang Papa lakukan diluar sana"

Tuan Jaka melihat Istrinya,dari tatapannya terpancar sorot tuduhan.

"Nggak usah liat-liat Mama Pa,G liat sendiri kemesraan Papa dengan pelacur itu di puncak.Ini buktinya!!"Geysa menunjukkan foto yang ia ambil disaat melihat perselingkuhan Papanya.

Tuan Jaka semakin terkejut,ia melihat semua foto yang tak hanya satu itu.Malah Geysa memfoto dirinya dengan berlatar belakang kemesraan sang Papa.Wajah pria yang masih tampan diusianya yang sudah tidak muda lagi terlihat pias memucat.

"G nggak nyangka Papa bisa setega itu sama kami?Apa Papa tidak pernah terbayang wajah kami disaat menciumi wanita itu?hah?!!"

"G,,,,"Ny Desi mencoba meredam amarah putrinya.

"Sudah cukup Ma!!Cukup Mama bilang sabar dan terus sabar.Hati G tidak bisa setabah Mama.Jika memang Papa tidak menganggap kami ada?silahkan Papa pergi!!Kami bisa bahagia tanpa adanya Papa dan tanpa harus pura-pura bahagia dengan pengkhianatan Papa"

"G.."Tuan Jaka ingin memegang lengan putrinya namun ditepis kuat"Ijinkan Papa bicara dulu nak"

"Papa mau bicara apa lagi?Kurang kuat buktinya?Aku bisa aduin Papa loh ke polisi dan menghapus nama Papa sebagai kepala rumah tangga.G juga bisa membuat Papa keluar dari rumah ini sehelai Sepinggan"Ancam Geysa tanpa ragu.Roy dan Ny Desi saling berpandangan satu sama lain.Mereka begitu takjub dengan keberanian Geysa.

"Tega putri Papa melakukan itu?"Tuan Jaka sangat terkesima dengan ketegasan putrinya.

"Rasa tega ini dilahirkan oleh kekecewaan yang mendalam Pa,Sebelum Geysa tahu kelakuan Papa.Papa adalah sosok yang G hormati,G sayangi tanpa terkecuali.Tapi sekarang?rasa hormat itu sudah terkikis habis dan berganti dengan kebencian"Kalimat Geysa penuh dengan penekanan.

"Ok,Papa minta maaf sayang"

"Kalau maaf bisa menyelesaikan semuanya,tidak akan ada pintu taubat Pa!!!"

"Lalu G mau Papa harus bagaimana?"

"G rasa Papa bukan anak kecil lagi yang harus dikasih tahu musti ngapain"Geysa bangkit dan berlalu meninggalkan meja makan.

Tuan Jaka menatap putrinya dengan nelangsa.Roy menyusul langkah adiknya yang menuju ke kamarnya.Ny Desi menatap suaminya penuh arti.Lalu ikut menyusul putri bungsunya.

"AAAAKHHHHH"Tuan Jaka mengepalkan tangannya penuh emosi.Ia dibuat tak berkutik oleh putrinya sendiri.

___

Malam semakin larut,Tuan Jaka yang sudah terlelap di sisi Istrinya terusik oleh suara kidung yang menggema.Matanya terbuka perlahan,Ia memicing menelisik seluruh ruangan.Ny Desi sudah larut dalam mimpi.

"Siapa sih malam-malam begini berkidung?? perasaan nggak ada yang punya bayi deh dirumah ini"Gumam Tuan Jaka masih mai-mai.

"Jakaaaaaa"Suara lembut seperti desauan angin menerpa gendang telinga.Tuan Jaka tersentak.Ia bangkit dan duduk dengan pandangan awas.

"Jakaaaaaa"

"Siapa itu?"Seru Tuan Jaka penuh ketakutan.

"Hihihihihihi"Lengkingan tawa menjawab pertanyaan Tuan Jaka,membuat Tuan Jaka belingsatan.

"Masih ingat aku Jaka?"

Tuan Jaka menoleh kearah datangnya suara,matanya membeliak lebar.Sosok perempuan merangkak di atas plafon dengan kepala terbalik.Senyumnya menyeringai lebar hampir menyentuh telinga.

Namun sosok menakutkan itu hanya mondar mandir di satu titik.Tuan Jaka tersenyum tipis,ketakutan itu berubah menjadi sorot mata yang menyeramkan.

"Kenapa?Tidak bisa mendekatiku??hahahahaha kasihan sekali kamu Seruni.Hidup gentayangan dengan dendam yang belum tuntas.Aku pastikan kamu akan terus begini sampai hari kiamat nanti"

"Jangan bangga dulu kau Jaka Sasongko"Suara serak menggelegar.Sosok yang merangkak itu berputar 380° berganti posisi menempel dipojok dinding.Suara tulang patah memecah keheningan.

"Aku memang tidak bisa membunuhmu,tapi kau akan mati dalam putaran karma.Aku sendiri yang akan menyaksikan kematianmu hihihihihihi"

"Sudah jadi hantu masih saja bermimpi,,,pergilah!!!"Tuan Jaka seperti melempar sesuatu yang ia rogoh dari saku baju piyamanya.

"AAAAAAAAAAKKKKK"Kuntilanak itu berteriak sambil menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.Lalu lenyap menjadi kepulan asap.

Tuan Jaka tersenyum sinis,ia kembali merebahkan tubuhnya untuk melanjutkan tidurnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sher!!!"Seru Roy memanggil gadis yang tengah bercanda ria bersama dua teman setianya.Sherly menoleh,ia tersenyum ketus.

"Ada apa?"Tanya Sherly jumawa.

"Gue mau bicara sama Lo"gaya bicara Roy membuat nyeri ulu hati gadis tersebut.Namun ia tak menunjukkannya.

"Bicara aja"Titahnya cuek.

"Tidak disini"

"Lalu dimana?"

Roy menarik tangan Sherly menjauhi keramaian.Ia membawa mantan pacarnya itu ke tempat parkiran.

"Mau ngomongin apa sih kok sampai Lo bawa gue kesini?"

"Lo kan yang minta bokap Lo buat jodohin kita sama bokap gue?"

Sherly terhenyak,ia tak percaya jika Papanya ternyata menunaikan permintaannya.

"Jangan pikir,Lo bisa mendominasi kehidupan gue paham!!!Bokap gue tidak akan bisa ngatur-ngatur hidup gue,jadi jangan mimpi dengan menggunakan cara ini kita bisa bersatu lagi"Roy menegaskan semua dengan penuh tekanan.Lalu ia pergi meninggalkan Sherly begitu saja disana.