Regan sedang berdiri di depan rumahnya dengan gusar, ia penasaran laki-laki seperti apa yang berani modus dengan pujaan hatinya.
Meskipun ia belum menyatakan perasaanya.
Tak lama kemudian, seseorang berhenti di depan gerbang rumahnya. Regan langsung saja menghampirinya.
Ryo membuka helmnya dan tersenyum ramah kepada Rega.
"Selamat malam, pasti ini Kak Regan kakak Kannaya, kan?" sapa Ryo sesopan mungkin.
Sebelum menjawabnya Regan meneliti setiap inci dari bagian tubuh Ryo dengan tatapan tajam.
"Jadi dia pikir gue kakaknya Kannaya, salah besar! Gue calon suaminya!" batin Regan.
Regan tersenyum sinis "Mana ponselnya Kannaya?" pinta Regan tanpa basa-basi.
"Buset dah galak juga kakaknya Kannaya!" batin Ryo.
Bukan Ryo namanya jika tidak memperjuangkan apa yang ia mau.
"Maaf Kak, tapi Kannaya ada?"
"Udah tidur! Cepetan mana ponselnya?" ucap Regan kesal.
"Kalo gitu gue pulang dulu deh Kak, besok gue kesini lagi buat ngasih ke Kannaya langsung!" pamit Ryo segera meninggalkan Regan disana.
"Cih, sialan juga tuh anak! Awas aja lo ya!" decih Regan mengeratkan giginya.
Regan kembali memasuki rumahnya dan berlabuh ke ruangan game nya.
Dia menyalakan komputernya mencari nama Kannaya pada sebuah situs yang bisa melakukan panggilan tatap muka.
"Yes, ini dia!" seru Regan menemukan nama Kannaya.
Regan merasa rindu kepada Kannaya karena dalam beberapa hari ini mereka tidak bertemu.
Regan menelusuri profil Kannaya, ternyata Kannaya sering memposting fotonya disana yang menjadikan Regan semakin betah berkelana dalam profil Kannaya.
"Cantik banget si masa depan gue!" batin Regan girang.
Namun ia juga merasa kesal karena Kannaya memposting foto-foto cantiknya disana sehingga laki-laki lain dengan leluasa melihat wajah cantiknya.
"Kamu sama itu sama seperti jarum jam, sama-sama muter! Bedanya kalo jarum jam muterin angka, kalo kamu muter di pikiranku!"
"Tolong jadikan aku cermin mu! Agar aku selalu melihat wajah cantik dan senyum manis mu setiap hari!"
"Kemarin aku mau daftar boyband tapi gak jadi ah. Dipikir-pikir mending jadi boyfriend kamu aja!"
"Kannaya, will you marry me?"
Huekk! Regan hampir muntah setelah membaca beberapa gombalan maut dari para jones yang memenuhi kolom komentar pada postingan foto Kannaya.
"Norak banget si nih orang pada! Gue hack satu-satu baru tahu rasa lo!" gerutu Regan sambil melakukan tugasnya.
Regan meregangkan jari jemarinya setelah meretas satu persatu akun yang berani melontarkan gombalan kepada Kannaya.
Regan memang sedikit memahami dunia peretasan, karena waktu ia di Prancis ia belajar sedikit dari temannya.
"Mamam tuh hack, pada gak bisa buka akun kan?" ucap Regan penuh kemenangan.
Regan membulatkan matanya melihat notifikasi bahwa Kannaya sedang online saat ini.
"Ok, hello my sweet girl!" gumamnya.
Regan segera menghubungkan usernya dengan Kannaya agar terhubung dalam panggilan vidio.
"Hay, Nay!" sapa Regan setelah Kannaya menerima panggilannya.
Terpampang dengan jelas wajah cantik Kannaya pada monitor lebarnya itu.
"Apa?" tanya Kannaya ketus.
"Lo kenapa? Kenapa ponsel lo beberapa hari ini gak aktif, Nay?" tanya Regan pura-pura tidak tahu.
Kannaya membulatkan matanya, pertanyaan Regan mengingatkannya sesuatu.
"Astaga naga gue lupa!" sahut Kannaya memegangi kepalanya dengan dua tangan.
"Kenapa Nay?"
"Ponsel gue kan rusak terus di benerin orang, kayaknya udah beres jadi gue harus buru-buru ambil!" jelasnya seakan melupakan kekesalannya kepada Regan.
"Lo mau ambil ponselnya sekarang?" tanya Regan.
"Gak! Udah kemaleman!" jawab Kannaya kembali ketus.
"Lo kenapa si, Nay?" tanya Regan yang merasakan perbedaan sikap Kannaya.
"Pikir aja sendiri!"
Regan hanya terkekeh karena melihat Kannaya yang mengerucutkan bibirnya yang tampak sangat menggemaskan.
"Jangan manyun gitu dong ah, gue cium baru tahu rasa lo!" ancam Regan.
Dengan segera Kannaya mengatupkan bibirnya ke dalam dan wajahnya lagi lagi dibuat merona.
"Apaan si!"
Kannaya berusaha menyembunyikan perasaannya saat ini.
"Nay, gue boleh pinjam tangan lo gak?"
"Tangan gue?" tanya Kannaya bingung.
"Iya tangan lo"
"Mau di apain tangan gue?" balasnya sambil menunjukkan tangannya pada layar komputer.
Regan terkekeh melihat reaksi Kannaya.
"Ya gue pinjem aja, biar cinta gue buat lo gak bertepuk sebelah tangan!" gombal Regan tidak mau kalah dengan para jones yang memenuhi kolom komentar di postingan Kannaya.
Kannaya seketika mematung dan wajahnya semakin merah.
"Apa Kak Regan baru aja menyatakan perasaanya? Tapi siapa perempuan yang waktu itu bersamanya?" batin Kannaya tidak karuan.
Kannaya di buat salah tingkah sehingga ia meraih apapun yang ada di dekatnya dan kemudian memainkannya.
"I-itu apaan, Nay? tanya Regan saat melihat Kannaya memainkan sesuatu dengan tangannya.
"Hah? Apa?" Kannaya melirik pada pembalut yang saat ini ia pegang dan kemudian membuangnya ke sembarang arah.
"Kayaknya ini malam apes gue!" batin Kannaya.
Regan terkekeh melihatnya "Lo tidur gih, udah malem!" ucap Regan mencairkan suasana.
"Oh iya Kak ini juga mau tidur, Bye!" sahut Kannaya yang memiliki celah untuk kabur dari hadapan Regan.
"Tunggu!" ucap Regan menghentikan Kannaya yang hendak mengakhiri panggilannya.
"A-apa lagi Kak?" tanya Kannaya kikuk.
"Good night my sweet girl!" ucap Regan tulus dengan senyuman manisnya.
"Apa? Suaranya putus-putus Kak. Udah dulu ya Kak. Bye!" Kannaya pura-pura tidak dengar dan langsung mengakhiri panggilannya sepihak.
Sementara itu Kannaya langsung memegangi dadanya yang berdebar dengan cepat.
"Gila, jantung gue sampe konser gini" gumamnya.
Semua ucapan yang Regan katakan di panggilan tadi terngiang-ngiang di kepala Kannaya lengkap dengan senyuman yang Regan berikan di akhir panggilannya.
...----------------...
Sementara itu, Kenzo sedang mengambil air dari dapur untuk persediaan di kamarnya. Sebelum kembali ke kamarnya, Kenzo ingin mencari udara segar dulu ke taman belakang rumah.
Kenzo menghirup dan menghembuskan nafasnya teratur menikmati udara segar malam ini.
Sayup-sayup terdengar suara dua orang yang sedang berbincang dengan serius. Karena kepo, Kenzo melangkahkan kakinya ke arah samping taman dan menemukan Bardye dan Syafira disana.
"Sayang, tolong kamu ngertiin aku dong. Jangan dulu beritahu mereka yang sebenarnya dalam waktu dekat ini!" lirih Syafira.
"Mommy, bukannya aku gak bisa ngerti kamu. Sekarang anak-anak sudah besar, mereka berhak tahu!"
Degh! Kenzo merasa mereka sedang membicarakan masalah dirinya. Orang tuanya selama ini menutupinya dengan sempurna, kenapa baru sekarang mereka akan mengelupas kedoknya?
"Apa Mommy sama Daddy berniat memisahkan gue sama Kannaya?!" batin Kenzo menyimpulkan.
"Sayang, tolong kamu jangan bahas lagi tentang hal ini. Selama ini mereka hidup bersama kita! Bagi aku mereka adalah anak kandung aku!" protes Syafira dengan suaranya yang mulai bergetar menahan tangis.
Bardye yang tak ingin membuat istri tersayangnya itu bersedih, segera menariknya ke dalam pelukannya.
"Ya sudah, maafin aku ya sayang! Aku selalu bersikap egois sama kamu! Aku janji gak akan bahas soal ini lagi. Aku akan menyayangi mereka sama seperti kamu!"
"Mereka? Apa maksud Mommy dengan menyebut mereka? Gue sama... Gak mungkin!" gumam Kenzo tidak percaya.
Kenzo berharap dugaannya salah, ia segera berlari memasuki kamarnya kembali. Pikirannya semakin kacau saat ini, berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benaknya.
"Kenapa jadi serumit ini? Seharusnya gue dari awal gak menggali hal ini lebih dalam!" sesal Kenzo meringkuk di atas kasurnya.
Kenzo membentuk pulau di atas bantalnya dengan air mata. Ia tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan saat ini, ia sangat takut.
Terlepas dari hal-hal yang saat ini mengganggu pikirannya, yang ia inginkan saat ini adalah menangis meluapkan seluruh kekesalannya.
Ada rasa takut yang menjalar dalam hatinya, takut dugaannya benar, takut membuat Kannaya bersedih dan takut akan ada perpisahan yang akan membombardir hidupnya.
"Nay.. Gue janji gue gak bakal buat lo sedih!" gumamnya dalam tangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
adara
apa maksud mereka apa kannaya dan kenzo bukan ank kandung mereka berdua?
2022-07-11
1