Tanggung Jawab

Suasana kantin sangat gaduh saat ini, rupanya hari ini murid-murid tampak bersemangat karena mereka dapat bocoran bahwa dari jam istirahat sampai jam pulang nanti jam pelajaran akan kosong.

Sebagian besar guru mengadakan rapat bersama para dewan karena sekarang merupakan tahun ajaran baru. Hanya para staf fasilitas sekolah saja yang bertugas.

"Guys, gimana kalo kita ke ruang musik?" ajak Laura.

"Ayo, daripada diem di kelas gak karuan. Boring tau!" sahut Velly.

"Lo gimana, Nay?"

"Gue lagi males ngapa-ngapain sekarang" ucap Kannaya tidak bersemangat.

Velly dan Laura saling berpandangan karena heran.

"Tumben lo, ada apa Nay?" tanya Laura penasaran.

"Iya tumben-tumbenan lo, biasanya lo paling semangat kalo ada jam kosong gini!" timpal Velly.

"Gak tau, gue lagi gak mood aja" jawab Kannaya sekenanya

"Kalian berdua duluan aja, gue mau tidur di UKS!"

Kannaya meninggalkan Laura dan Velly yang masih kebingungan.

Sejak melihat Regan saat itu, pikirannya tidak bisa fokus. Beberapa pertanyaan berkecamuk dalam benaknya.

"Siapa cewek itu? Apa itu pacarnya Kak Regan? Kalo iya, kenapa dia baik banget sama gue? Maksud dia apa?" cecarnya dalam hati.

Dia memasuki ruang UKS dan merebahkan dirinya di atas kasur yang tersedia disana sebelumnya ia menutup tirainya agar tidak ada orang yang mengganggunya.

...----------------...

Saat ini Kenzo sedang berada di ruang ganti bersiap untuk bermain basket bersama teman-temannya.

"Ken, lo udah siap?" tanya salah satu teman setimnya.

"Udah, ayo kita keluar sekarang!"

Para siswi yang mendengar berita bahwa Kenzo akan bermain basket, mendadak gaduh berlarian mengisi bangku penonton yang berada di pinggir lapangan.

"Kenzo, semangat!"

"Semangat ganteng ku!"

"Oh my God, Kak Kenzo ganteng banget!!"

Begitulah kira-kira teriakan para ciwi-ciwi saat melihat Kenzo yang mulai memasuki lapangan.

Kenzo tampak sangat keren dengan headband yang melingkar di kepalanya, menandakan bahwa Kenzo adalah leader timnya.

"Denger tuh Ken, banyak yang semangatin lo!" goda France.

"Berisik!" sahut Kenzo acuh.

Permainan segera dimulai, Kenzo dan lawannya berhadapan untuk mengambil bola pertama yang di lambungkan.

Kenzo meloncat setinggi mungkin untuk meraih bola yang masih melambung tinggi di atas dan akhirnya ia menguasai bola, ia melakukan dribbling dengan sangat lihai dan mengoper bolanya dengan jitu sehingga bolanya tidak meleset.

Kenzo berhasil memasukkan bolanya ke dalam ring, para penonton pun bersorak dan tambah meleleh melihat Kenzo yang ganteng, jago main basket pula.

"Kenzo, will you marry me?" teriak salah satu penonton tidak tahu malu yang kemudian mendapat sorakan dari penonton lain.

Kenzo yang di puji, malah France yang narsis. France kepinggir lapangan untuk minum dan sisa minumannya sengaja ia guyurkan ke kepalanya sehingga membuat dirinya tampak seksi namun tetap saja Kenzo yang menjadi sorotan.

"Keren kan gue?" gumam France kepedean.

"Gila lo!" Gabriel menoyor kepala France dari belakang dan langsung kembali ke lapangan.

Dapat perlakuan seperti itu France bukannya marah malah ia mengibas-ngibaskan rambutnya yang basah.

"Pasti dia iri kan sama gue?" gumam France kembali dengan kepedean yang sangat tinggi.

Ternyata ada yang lebih tinggi dari harapan orang tua guys, lol!

...----------------...

Sementara itu Velly dan Laura sedang berada di ruangan musik. Laura memainkan drum dan Velly sedang belajar main gitar.

Laura berhenti memainkan drumnya "Udahan yuk, bosen nih gak ada Kannaya!"

"Ayo, gue juga udah bosen nih!" sahut Velly.

Mereka berdua keluar dari ruang musik namun keduanya heran karena di lorong sekolah yang biasanya banyak anak-anak nongkrong ini malah sepi, hanya ada beberapa orang disana.

"Apa mereka di kantin ya?" tebak Velly.

"Kita ke kantin aja yu!" ajak Laura.

Mereka berdua ke kantin namun lagi-lagi mereka bingung karena di kantin kebanyakan anak laki-laki.

"Hay, Laura ya?" tanya seorang siswa.

"Iya, kenapa?"

"Gue.. boleh minta nomor ponsel lo gak?"

"Gak! Ayok Vel, gue gak jadi makan!" ucap Laura yang tidak nyaman jika ada laki-laki yang agresif.

"Anak-anak lain kemana?" tanya Laura kepada salah satu siswi yang berpapasan dengannya.

"Oh itu, mereka lagi nonton Kak Kenzo dan temen-temennya main basket kayaknya" jelasnya.

Velly dan Laura ber-oh ria.

"Pantesan sekolah kayak kuburan gini kalo alasannya Kak Kenzo dkk!" ucap Laura.

"Gimana kalo kita juga nonton?" usul Velly bersemangat.

"Kenapa lo semangat gitu? Lo juga naksir ya sama Kak Kenzo ya?" selidik Laura.

"Gue..."

Laura terkekeh melihat wajah Velly yang memerah "Gue bercanda, ayo!"

Laura merangkul Velly dan menuju ke lapangan basket.

Laura dan Velly sangat terkejut dan khawatir karena saat mereka sampai, Kenzo sedang ditangani oleh teman-temannya karena cedera saat main.

Bagian dada Kenzo terkena sikut seseorang sehingga menyebabkan Kenzo sulit untuk bernafas dan tidak sadarkan diri.

"Ya ampun, Kak Kenzo!" Velly berlari menghampiri Kenzo.

"Bawa ke UKS, ayo!" pinta Velly kepada teman-teman Kenzo.

Mereka pun menurut dan hendak mengangkat tubuh Kenzo.

"Berhenti, biar gue aja yang gendong dia ke UKS!" sela Gabriel percaya diri.

"Lo kuat angkat dia sendiri, Riel?" tanya France tidak yakin.

"Biar sekarang gue buktiin kekuatan otot-otot gue!" balas Gabriel sembari memamerkan otot lengannya yang memang benar-benar berotot .

"Yaudah, cepetan Kak!" sahut Velly geram.

Gabriel membopong tubuh Kenzo menuju UKS dan membaringkannya di salah satu kasur.

"Ada apa ini?" tanya staf petugas UKS.

"Dia cedera saat main basket, Bu. Dadanya kena sikut sama orang lain terus dia sampe pingsan begini" jelas Gabriel.

"Yaudah kamu tunggu diluar, ruangan ini harus steril!" pinta staf tersebut kepada Gabriel yang bercucuran keringat karena menggendong tubuh Kenzo yang lumayan berat.

"Terus temen saya.."

"Biar gue aja yang jaga, Kak!" sahut Velly.

"Serius lo,Vel?"

"Iya gue serius!" balas Velly yakin.

Gabriel pun keluar dari ruangan tersebut.

"Kamu tolong copot sepatunya dia ya!"

"Baik,Bu!" Velly mencopot sepatu Kenzo dengan hati-hati.

Sementara staf itu memeriksanya dan memberi obat kepada Kenzo melalui suntikan.

"Saya udah beri dia suntikan, keadaan dia juga baik-baik aja kok sebentar lagi juga dia akan sadar, sekarang kamu tolong lapin keringatnya ya, biar badannya lebih segar!" pintanya kepada Velly.

"Sa.. saya Bu?" tanya Velly memastikan.

"Iya kamu, terus mau siapa lagi dong? Saya ada urusan jadi harus segera pergi sekarang juga" dalihnya.

Staf tersebut pun keluar dari UKS meninggalkan Velly yang masih bengong.

"Gak nyangka gue bakalan di suruh lapin keringat Kak Kenzo!" batin Velly menyesal namun juga terbersit rasa senang.

Mau tidak mau Velly mengambil sebuah handuk dan perlahan mulai mengusap keringat Kenzo.

"Jantung, lo aman kan?" batin Velly yang merasakan jantungnya berdebar-debar.

Selesai mengusap dahi Kenzo, Velly menggerakkan tangannya turun ke rahang tegasnya. Tak dapat dipungkiri, Velly juga sangat terkesima melihat wajah tampan Kenzo.

"Aduh, ini tangan kenapa lagi?" gumamnya karena tangannya mulai tremor.

Velly terus mengusap keringat Kenzo dengan telaten, Disaat Velly tengah melakukan tugasnya, tidak sengaja jarinya menyentuh bibir Kenzo.

"Ya ampun, lembut banget!" teriak Velly dalam hati.

Rasanya Velly ingin berteriak saat itu juga, di tengah ia merasa seperti itu, ia juga sangat terpesona dengan wajah damai Kenzo yang tertidur.

Rasanya Velly ingin semakin dalam menatap wajah Kenzo, perlahan ia mendekatkan wajahnya agar bisa melihat lebih jelas setiap inci dari wajah Kenzo.

"Ganteng banget sih, Kak Kenzo!" gumamnya yang sudah cukup lama memandang wajah damai Kenzo.

Bibir Kenzo melengkung mencetak senyuman di tengah ia tidak sadarkan diri.

"Apalagi kalo dia lagi senyum gini. Kayaknya kalo nanti gue punya suami modelan begini, bakalan betah banget di kamar!" ucap Velly yang masih terhanyut dalam ketampanan seorang Kenzo.

Velly mengerutkan dahinya "Tunggu, Kak Kenzo senyum? Kalo senyum berarti..."

Velly segera berdiri tegak menjauhkan wajahnya dari Kenzo.

"Gue ganteng, kan?" tanya Kenzo dengan mata masih terpejam.

Lidah Velly terasa kelu, rasanya ia tidak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun.

"Dia gak denger semuanya, kan?" batin Velly.

"Gue denger semuanya kok!" ucap Kenzo dengan membuka sebelah matanya dan kemudian menutupnya kembali.

Rasa Velly ingin menghilang dari bumi saat itu juga, ia sangat malu dengan kelakuannya sendiri.

"G-gue harus pergi, Kak!" pamit Velly dan segera membalikkan badannya ingin segera keluar dari sana.

Langkah Velly terhenti karena Kenzo memegang tangannya dan beranjak dari tidurnya.

Tubuh Velly semakin menegang dibuatnya, menelan ludahnya sendiri pun sangat sulit.

"Lo harus tanggung jawab!" ucap Kenzo penuh penekanan.

Velly membalikan badannya dan saat ini ia tepat berhadapan dengan Kenzo "Tanggung jawab apa Kak?"

"Tanggung jawab sama ucapan lo tadi!"

"Tadi itu.. gue.. Kak Ken mimpi kali ah!" dalih Velly.

Kenzo mendekatkan wajahnya ke telinga Velly,

"Gue denger semuanya, Velly!" ucapnya dengan lembut membuat seluruh bulu tubuh Velly berdiri.

Mata bertemu mata, Velly lagi-lagi terhanyut dalam ketampanan seorang Kenzo. Perlahan wajahnya saling mendekat.

"Hayolo!" pekik Kannaya dari balik tirai.

Keduanya terperanjat dan langsung saling menjauhkan tubuhnya.

"Kannaya!"

"Aduh kayaknya gue muncul di saat yang tidak tepat, nih!" sindir Kannaya terkekeh.

Kannaya mendengar semua percakapan mereka dan menyaksikan apa yang akan terjadi di detik-detik terakhir tadi.

"Sejak kapan lo ada disitu, Nay?" tanya Kenzo kikuk.

"Sejak kapan ya gue disini?" Kannaya berlaga seperti sedang berpikir.

"Nay, lo jangan salah paham dulu" sahut Velly.

"Salah paham? Kayaknya gue gak salah paham deh!" goda Kannaya.

"Kayaknya gue ganggu nih, gue tinggal dulu ya Kak Ken, dan.. calon kakak ipar!" pamit Kannaya sembari mencolek dagu Velly sebelum pergi.

Rasanya Velly tidak sanggup berhadapan dengan Kannaya lagi, pasti Kannaya akan mengejeknya terus-terusan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!