TUJUAN

...***...

Istana Kerajaan Suka Damai.

"Musuh telah menanamkan, beberapa titik kegelapan di kerajaan ini rayi Prabu." Raden Hadyan Hastanta masih ingat itu. "Aku dan dinda jatiya dewa, telah menghilangkan satu titik di perbatasan masuk kota Raja."

"Terima kasih raka, rakanda." Ucap sang Prabu. "Berkata bantuan kalian, semuanya aman."

"Sama-sama Gusti."

Ya, masalah itu harus segera mereka selesaikan, akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja.

"Lantas? Bagaimana dengan rayi jaya satria?." Raden Hadyan Hastanta heran. "Apakah masih bisa melakukan tugas?."

"Untuk saat ini, raka jaya satria akan berangkat ke kerajaan derajat jati." Jawab sang Prabu. "Mengantar raka rajaswa pranawa, agar aman selama diperjalanan raka."

"Jadi begitu?." Responnya. "Apakah hari pernikahan rayi agniasari ariani? Akan segera diselenggarakan?."

"Untuk pernikahan yunda agniasari ariani, akan diselenggarakan purnama depan raka." Prabu Asmalaraya Arya Ardhana tersenyum kecil. "Masih banyak waktu untuk mempersiapkan semuanya."

"Jadi? Gusti Putri agniasari ariani akan segera menikah?."

"Itu benar sekali rakanda."

"Apakah tidak apa-apa? Jika seorang adik melangkahi kakaknya?."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana dan Raden Hadyan Hastanta saling bertatapan satu sama lain, dan tertawa kecil.

"Jika rakanda memang tidak ingin itu terjadi?." Ucap sang Prabu. "Maka berusahalah, agar secepatnya melamar yunda andhini andita."

"Benar itu dinda jatiya dewa." Ucap Raden Hadyan Hastanta. "Nanti rayi andhini untuk malah berubah pikiran."

Blush!.

Wajah Raden Jatiya Dewa memerah sempurna ketika mendengarkan ucapan itu, siapa yang tidak malu jika keduanya berkata seperti itu?.

"Hamba sedang mengusahakannya Gusti Prabu, kanda, tapi-." Ia memalingkan wajahnya karena menyembunyikan perasaan deg-degan di hatinya.

"Hahaha!."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana dan Raden Hadyan Hastanta tertawa melihat itu.

"Tidak terlalu terburu-buru, kami pasti akan mendukungmu dinda." Ucapnya. "Jadi? Tidak perlu cemas."

"Yang penting, rakanda tidak bermain-main api dengan yunda andhini andita." Ucap sang Prabu. "Rakanda sendiri telah mengetahui, bagaimana keadaan yunda andhini andita saat ini, kan?."

"Terima kasih atas dukungannya Gusti Prabu, kanda." Balasnya sambil memberi hormat. "Saya akan berusaha dengan baik, semoga Allah SWT menjodohkan kami."

"Aamiin ya Allah."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana dan Raden Hadyan Hastanta tentu saja setuju hubungan Putri Andhini Andita dan Raden Jatiya Dewa, karena mereka telah mengetahui bagaimana keduanya selama ini.

...****...

Putri Andhini  Andita saat itu sedang bersama Pangeran Abinaya Bena, keduanya tampak sangat serius berlatih ilmu kanuragan.

Kembali ke masa itu.

"Apakah kau? Ingin berlatih ilmu kanuragan bersamaku?."

"Berlatih ilmu kanuragan?."

Putri Andhini Andita tampak ragu, ia bingung kenapa tiba-tiba saja Pangeran Abinaya Bena mengajaknya berlatih ilmu kanuragan.

"Kau pasti mengalami hal yang sangat sulit di daerah ini." Ia mengamati keadaan sekitarnya. "Apa lagi kau seorang wanita, apakah kau tidak berpikir?." Lanjutnya. "Untuk melindungi dirimu? Dari ancaman bahaya?."

Belum ada tanggapan dari Putri Andhini Andita, masih memikirkan ucapan itu.

"Jika kau tidak mau? Aku juga-."

"Baiklah Gusti Pangeran." Ucapnya cepat. "Hamba akan belajar ilmu kanuragan, jika Gusti pangeran yang mengajari hamba."

"Dengan senang hati." Ia merasa senang. "Tentu saja aku akan mengajarimu."

"Meskipun aku tidak mengetahui, niatnya mengajari aku ilmu kanuragan?." Dalam hatinya. "Setidaknya aku akan menuruti apapun yang ia inginkan saat ini." Dalam hati Putri Andhini Andita sedang mewaspadai apa yang akan dilakukan Pangeran Abinaya Bena.

...***...

Kembali ke masa ini.

Ya, itulah yang terjadi, Putri Andhini Andita berlatih dengan sangat serius. Namun saat itu.

"Baiklah, aku rasa sampai di sini saja." Ucapnya. "Hari hampir malam, tidak baik berlatih sampai malam."

"Kalau begitu hamba pamit Gusti pangeran." Ia memberi hormat. "Sampurasun."

"Rampes."

Putri Andhini Andita segera meninggalkan tempat.

"Dia memang sangat berbakat." Dalam hatinya merasa kagum dengan apa yang telah ia lihat tadi. "Aku sangat yakin, dia memang orang dari pihak istana." Ia tersenyum lebar, membayangkan hal besar yang akan ia dapatkan nantinya.

...***...

Anak buah Pangeran Abinaya Bena.

Saat ini mereka sedang memantau bagaimana perkembangan sekitarnya, mereka melihat bagaimana kehidupan sehari-hari rakyat Kerajaan Suka Damai.

"Terlalu ramah, sangat membosankan sekali."

"Mungkin karena namanya kerajaan suka damai?." Ucapnya heran. "Aku rasa itulah alasan, kenapa mereka sangat ramah?."

"Ya, bisa saja seperti itu."

"Tapi ada yang aneh."

"Aneh dari mananya?."

"Mantram kegelapan yang aku pasang tempo hari perlahan-lahan menghilang." Jawabnya. "Aku takut, orang bertopeng itu yang melakukannya."

"Orang bertopeng?."

Mereka terlihat bingung ketika temannya berkata seperti itu, apalagi dengan raut wajah yang agak aneh.

"Ketika aku hendak memastikan, apa yang aku lakukan itu berhasil?." Jelasnya. "Aku melihat ada seseorang bertopeng, yang menghilangkan hawa kegelapan itu." Ia resah. "Dia memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi."

"Jadi? Yang harus kita waspadai bukan hanya Raja nya saja?." Ucapnya. "Masih ada orang-orang lainnya yang harus kita waspadai?."

"Ya, sepertinya memang begitu."

"Kalau begitu kita tidak boleh kalah dari mereka." Ucapnya. "Negeri ini harus menjadi taklukkan tuan kita."

"Baiklah, kalau begitu kita mulai saja."

Setelah itu mereka mulai berperan untuk melakukan tugas masing-masing, tentu saja mereka tidak ingin mengecewakan tuan mereka. Tapi apa yang akan mereka lakukan?. Simak dengan baik kisahnya.

...***...

Padepokan Al-ikhlas.

Setelah Sholat magrib selesai, Syekh Asmawan Mulia dan Lingga sebagai murid yang memiliki kepandaian, saat itu sedang berdiskusi.

"Jadi begitu?." Ucapnya. "Banyak titik kegelapan yang ditanamkan musuh di beberapa wilayah?."

"Benar Syekh guru." Jawabnya. "Saya melihatnya langsung, dan bahkan bertemu dengan Gusti Senopati mandaka sakuta di perbatasan."

"Masalah ini agak rumit." Hatinya resah. "Ada banyak orang luar yang ingin mengambil alih kerajaan ini."

"Sepertinya memang begitu Syekh." Ia memberi hormat. "Apalagi tersiar kabar Gusti Prabu asmalaraya arya ardhana masih muda." Ia merasa cemas. "Jadi saya rasa? Mereka terlalu meremehkan kemampuan Gusti Prabu."

"Ya, salah satunya itu." Ucapnya. "Mereka memandang lemah nanda Prabu." Ia menghela nafas panjang. "Sehingga mereka beranggapan, sangat mudah mengambil alih kerajaan ini." Lanjutnya. "Dari tangan seorang anak muda seperti nanda Prabu."

"Saya akan mengabdikan diri pada Gusti Prabu." Ia memberi hormat. "Saya tidak ingin, negeri yang saya tinggali ini, diincar oleh orang-orang jahat."

"Aku sangat menghargai keputusan mu dalam membela negerimu." Ia tersenyum kecil. "Dan mengabdikan diri pada pemimpin yang baik." Hatinya merasa baik. "Kau telah belajar dengan baik lingga, aku bangga padamu."

Lingga tersipu malu mendengarnya. "Saya hanya mengutarakan apa yang dirasakan." Ungkapnya. "Saya mengalami perubahan seperti ini karena jaya satria."

"Karena nanda jaya satria?."

"Benar Syekh guru, jaya satria lah yang menyuruh saya." Jelasnya. "Untuk mencari Syekh guru saat itu."

"Ya, aku ingat saat itu."

"Saya benar-benar ingin balas budi pada jaya satria." Ucapnya. "Karena dia lah yang telah membuka hati saya, agar melakukan hal yang lebih penting." Ia masih ingat dengan kejadian saat itu. "Dari pada memikirkan balas dendam, yang hanya membuang saya menderita."

"Alhamdulillah hirobbil'alamiin." Responnya. "Kau masih diberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik, maka pergunakanlah itu sebaik-baiknya."

"Aamiin, semoga saja Syekh guru."

Ya, malam itu Syekh Asmawan Mulia dan Lingga membahas masalah yang sedang terjadi di wilayah Kerajaan Suka Damai.

...***...

Istana Kerajaan Suka Damai.

"Yunda?."

"Oh? Rayi, ada apa rayi?."

"Tidak apa-apa yunda."

Saat itu Putri Andhini Andita dan Putri Agniasari Ariani sedang bersama di istana Selatan.

"Sebentar lagi kau akan meninggalkan istana ini, rasanya aku akan kesepian."

"Yunda jangan berkata seperti itu." Balasnya. "Masih ada yang lainnya, dan mainan baru yunda."

"Mainan baru?."

"Raden jatiya dewa." Jawabnya. "Yunda tampak senang menjahilinya."

"Kau ini bicara apa rayi?."

"Hahaha!." Ia malah tertawa "Tapi memang seperti itu, kan?."

Putri Agniasari Ariani tertawa melihat raut wajah kakak perempuannya yang kesal.

"Sudahlah rayi." Ia merengut kesal. "Jangan membahas itu lagi, aku sedang tidak ingin."

"Baiklah yunda." Ia menghentikan tawanya. "Aku tidak akan menyinggungnya lagi." Putri Agniasari Ariani tentu saja memahami bagaimana perasaan kakaknya itu. "Yunda tidak perlu ragu masalah cinta, karena keraguan hanya akan membuat kita tidak percaya diri."

"Lantas? Bagaimana denganmu?." Balasnya. "Walaupun dijodohkan? Apakah kau menerima begitu saja?."

"Jika memang memiliki perasaan yang sama?." Jawabnya. "Kenapa harus bingung?." Ia tersenyum lembut. "Walaupun dijodohkan? Jika memang itu benar jodoh kita? Tentu saja kita tidak perlu ragu lagi."

Putri Andhini Andita tampak berpikir sejenak, hatinya memang masih ragu untuk menerima kehadiran Raden Jatiya Dewa.

"Mungkin aku akan memikirkannya rayi." Ucapnya dengan helaan nafas pelan. "Sebab? Aku tidak ingin mengalami hal yang serupa." Ingatannya masih tertuju pada kejadian yang menyakitkan itu.

"Yunda." Dalam hati Putri Agniasari Ariani bersimpati pada kakaknya.

"Apakah aku masih memiliki perasaan atau tidak? Tentang masalah cinta."

"Perlahan-lahan saja yunda." Ia tersenyum kecil. "Tapi jangan terlalu lama, takutnya Raden jatiya dewa malah pindah ke lain hati."

"Mana mungkin itu terjadi." Responnya dengan percaya diri. "Dia cinta mati kepadaku."

"Yunda jangan percaya diri dulu." Balasnya. "Apakah yunda lupa?."

Deg!.

Putri Andhini Andita sedikit terkejut ketika melihat raut wajah adiknya yang serius seperti itu.

"Yunda ini orangnya pemarah, cepat tersinggung, dan suka membantai orang." Jelasnya. "Raden jatiya dewa pasti ketakutan, jika mengetahui sifat asli yunda yang seperti itu."

"Kegh!." Putri Andhini Andita sangat kesal mendengarkan ucapan adiknya yang seperti itu.

"Agniasari ariani? Kau jangan berbicara sembarangan tentang aku!."

"Hahaha!." Ia tertawa keras. "Ibunda! Selamatkan ananda dari amukan yunda andhini andita!."

Dengan gelak tawa ia berlari meninggalkan kakaknya yang mengejarnya, siapa yang berani jika melihat Putri Andhini Andita dalam keadaan seperti itu?. Namun malam itu, keduanya berbicara hangat tentang kakak dan adik yang akan diboyong oleh pangeran dari kerajaan lain.

...***...

Ruangan Pribadi Raja.

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana sedang berbicara dengan sosok yang sedikit menyeramkan.

"Mohon ampun Gusti Prabu." Ia memberi hormat. "Kiranya kami mengganggu Gusti Prabu di sini."

"Katakan, apa alasan kalian menemui aku di sini?."

"Beberapa wilayah yang kami diami." Jawabnya. "Telah dipasang kegelapan yang sangat mengerikan, oleh beberapa orang pendekar." Ia bergidik ngeri. "Sepinya mereka bukan berasal dari negeri ini Gusti."

"Benar Gusti." Ucapnya. "Karena kekuatan ilmu kanuragan yang mereka miliki sangat berbeda."

"Kami ke sini ingin meminta bantuan pada Gusti Prabu." Ia memberi hormat. "Agar menghilangkan kegelapan tersebut, mohon bantuannya Gusti."

"Jadi begitu?." Prabu Asmalaraya Arya Ardhana tampak berpikir.

"Hanya Gusti Prabu, yang bisa menghilangkan kegelapan itu." Ucapnya. "Kami mohon bantuannya Gusti." Ia memberi hormat. "Kami tidak pernah mengganggu manusia, tapi pendatang itu?." Sorot matanya aneh. "Mereka seenaknya saja mengganggu kami, bahkan penduduk asli rakyat suka damai, tidak pernah melakukan apapun di sana."

"Baiklah." Respon sang Prabu. "Kalau begitu saya akan mencobanya." Prabu Asmalaraya Arya Ardhana tampak menyanggupinya. "Di mana wilayah yang kalian diami itu?."

"Hutan sejati damai." Jawabnya. "Di sana mereka memasang jurus pemikat kegelapan itu Gusti."

"Baiklah, kalau begitu antar kan aku ke sana."

"Sandika Gusti Prabu."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana segera merogoh sukma untuk pertama kalinya, karena kali ini tampa adanya bantuan dari raga aslinya yaitunya Raden Cakara Casugraha atau Jaya Satria.

...***...

Di pondok kecil tempat Pangeran Abinaya Bena bersembunyi.

"Kami telah berhasil memasang kembali jurus pemikat kegelapan di tiap kawasan." Ia memberi hormat. "Hamba sangat yakin, kali ini tidak akan ada yang mengetahuinya."

"Bagus, itu yang aku harapkan."

Pangeran Abinaya Bena tampak bersemangat ketika mendengarkan laporan dari anak buahnya.

"Lantas? Bagaimana dengan orang bertopeng yang mengganggu itu?." Ucapnya. "Apakah kalian telah mengetahui di mana ia berada?."

"Untuk saat ini kami belum mengetahuinya Gusti Pangeran." Jawabnya. "Tapi kami tetap akan selalu waspada."

"Jangan sampai orang bertopeng itu mengganggu kalian." Ia terlihat kesal. "Jika dia muncul? Segera habisi saja dia!."

"Tentu saja Gusti Pangeran."

Sepertinya usaha mereka agak terhambat karena adanya gangguan dari Jaya Satria, namun mereka tidak akan menyerah begitu saja.

"Jurus pemikat kegelapan harus dipasang sempurna." Ucapnya. "Dan tumbal dari jurus utamanya telah disiapkan."

"Maksud Gusti Pangeran?." Responnya aneh. "Wanita yang Gusti ajari ilmu kanuragan itu? Dia yang akan menjadi wadahnya?."

"Heh!." Ia mendengus kesal. "Kalian pikir? Aku mengajarinya karena aku benar-benar tertarik padanya?."

Tidak ada tanggapan apapun dari mereka, karena memang seperti itulah pikiran mereka sebenarnya. Mereka hanya waspada, jika Pangeran Abinaya benar-benar kecantol pada gadis desa itu.

"Maafkan kami Gusti Pangeran."

"Heh! Kalian ini ada-ada saja!." Ia semakin kesal. "Kalian pikir? Aku suka pada gadis desa seperti dia?." Ia menatap tajam. "Bahkan aku bisa mendapatkan putri Raja terhormat, hanya dengan ketampanan yang aku miliki!." Dengan penuh percaya diri ia berkata seperti itu. "Meskipun dia cantik? Namun sangat disayangkan sekali, dia akan menjadi tumbal." Dalam hatinya sedang memikirkan itu.

...****...

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana yang sedang merogo sukma telah sampai di tempat tujuan.

Deg!.

"Astaghfirullah hal'azim ya Allah, sangat kuat sekali kegelapan di sini."

"Mungkin, itu karena tempat ini adalah tempat berkumpulnya para roh gentayangan?." Ucapnya. "Maka tempat ini terlihat sangat kental kegelapannya Gusti."

"Baiklah, kalau begitu aku akan menghilangkan kegelapan ini."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana mengeluarkan panah Raja Bagaskara, sambil membacakan ayat-ayat al-Quran di dalam hati, sang Prabu berharap semua kegelapan yang menyelimuti hutan Sejati Damai akan kembali normal.

QS. Al-An'am [6]

الْحَمْدُ لِلّٰـهِ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

QS. Al-An'am [6]:39

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايٰتِنَا صُمٌّ وَبُكْمٌ فِى الظُّلُمٰتِ ۗ مَن يَشَإِ اللَّهُ يُضْلِلْهُ وَمَن يَشَأْ يَجْعَلْهُ عَلَىٰ صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus.

QS. Al-An'am [6]:59

وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمٰتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتٰبٍ مُّبِينٍ

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

~QS. Al-An'am [6]:63

قُلْ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُۥ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَّئِنْ أَنجَٮٰنَا مِنْ هٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشّٰكِرِينَ

Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari kegelapan / bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur".

~QS. Al-An'am [6]:97

وَهُوَ الَّذِى جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا۟ بِهَا فِى ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

Setelah membacakan ayat tersebut?. Sambil melepaskan anak panah Raja Bagaskara, panah itu benar-benar melahap semua kegelapan yang ada.

"Sungguh luar biasa sekali Gusti Prabu." Ucapnya penuh kekaguman. "Panah Raja bagaskara, seperti cahaya matahari yang melenyapkannya kegelapan malam."

"Ya, itu sangat luar biasa sekali Gusti."

"Alhamdulillah hirobbil'alamin, sepertinya masalah di sini telah selesai."

"Terima kasih atas bantuan Gusti Prabu."

"Sama-sama." Ucap sang Prabu. "Kalau begitu aku akan kembali."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana kembali ke dalam raganya, tidak baik terlalu lama berada di sana, karena pada dasarnya hutan Sejati Damai bukanlah tempat tinggal manusia.

"Astaghfirullah hal'azim ya Allah, sepertinya itu sudah tidak bisa dibiarkan begitu saja." Prabu Asmalaraya Arya Ardhana merasakan ada hawa yang tidak biasa dari kegelapan itu. "Apakah mereka ingin mengacau negeri ini dengan kegelapan?."

Prabu Asmalaraya Arya Ardhana tampak gelisah dengan apa yang telah terjadi.

"Sepertinya ini memang tidak bisa ditangguhkan lagi." Sang Prabu semakin waspada terhadap musuh.

Apakah yang akan dilakukan Prabu Asmalaraya Arya Ardhana?. Lantas bagaimana hubungan Putri Andhini Andita dan Raden Jatiya Dewa?. Temukan jawabannya. Next halaman.

...***...

Terpopuler

Comments

AGhanteng

AGhanteng

Awas andhini andita lama2 bisa jatuh cinta sama jatiya dewa.
Apalg raden prabu sering nyuruh jatiya dewa temanin yunda andhini..
Wah semakin menarik kisah cinta sang tuan putri ini thor..

2022-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 TINDAKAN
2 MENCURIGAKAN
3 TETAP WASPADA
4 TUJUAN
5 KEDATANGAN YANG TIDAK DIDUGA
6 PESAN KESEDIHAN
7 KEINGINAN
8 AMBISI DAN RENCANA
9 TELAH DIMULAI
10 KEMARAHAN?.
11 AKHIR?
12 PERASAAN DAN SUASANA HATINYA
13 KEDATANGAN DAN PESAN?.
14 BERITA
15 KENAPA BISA SEPERTI ITU?
16 SANTET?
17 PERNYATAAN DAN SUASANA HATI
18 PERASAAN HATI DAN TAKDIR
19 APA ARTINYA INI?
20 SANGAT TIDAK SOPAN
21 AGAK BINGUNG MENJELASKANNYA
22 SIAPA YANG MEMULAINYA?
23 KEJADIAN YANG MENGEJUTKAN
24 SIKAP TIDAK BAIK?.
25 KEPASTIAN HATI
26 KATAKAN SAJA YANG TERJADI.
27 JANGAN SALAH MENDUGA
28 SEBAB DAN AKIBAT
29 MEMBUJUK
30 APA YANG TERJADI SEBENARNYA?
31 ADA HARAPAN?
32 ITULAH ALASANNYA
33 COBA DENGARKAN SEBENTAR SAJA
34 DIBALIK ALASAN
35 ADA HAL YANG TIDAK BISA DIKATAKAN
36 SUASANA HATI
37 INGIN MENGETAHUI KEBENARANNYA
38 YANG DIRASAKAN SEBENARNYA
39 PERMINTAAN
40 KISAH YANG ANEH
41 KEMARAHAN
42 HARUS BAGAIMANA?.
43 PENGAKUAN
44 KABAR?
45 BEBARKAH ITU?
46 KISAH YANG SEBENARNYA?.
47 KEPUTUSAN
48 MERESAHKAN
49 PERTARUNGAN
50 SITUASI DAN KECURANGAN
51 KESAKITAN
52 KEBAIKAN? HATI?
53 PERTEMUAN?.
54 SANGAT ANEH?.
55 KELUARGA ISTANA BUANA DEWA
56 MUSUH YANG KUAT
57 SERANGAN MEMATIKAN
58 KEMARAHAN PUTRI ANDHINI ANDITA
59 KEJADIAN PADA HARI ITU
60 APA YANG HARUS DILAKUKAN
61 RENCANA JAHAT
62 ALASAN SAJA?.
63 KEADAAN MEREKA
64 BIMBANG
65 PERTANYAAN
66 STATEMENT
67 PERASAAN HATI
68 HEART FEELINGS
69 PERASAAN HATI PUTRI DIANTI CAKRAWATI
70 PUTRI ANDHINI ANDITA TEH FEELING
71 PERNYATAAN PUTRI DIANTI CAKRAWATI
72 STATEMENT OF PUTRI DIANTI CAKRAWATI
73 KETEGUHAN HATI
74 KETEGUHAN HATI (ENG)
75 INGATAN
76 APA YANG TERJADI?.
77 KENAPA BISA TERJADI?
78 KEADAAN PUTRI ANDHINI ANDITA
79 PERASAAN ANEH
80 KISAH CINTA?.
81 KENAPA TIDAK BISA?.
82 KENAPA TIDAK BISA?.
83 SANGAT MEMBINGUNGKAN
84 HARUS BAGAIMANA?.
85 RADEN JATIYA DEWA
86 PERASAAN HATI YANG KACAU
Episodes

Updated 86 Episodes

1
TINDAKAN
2
MENCURIGAKAN
3
TETAP WASPADA
4
TUJUAN
5
KEDATANGAN YANG TIDAK DIDUGA
6
PESAN KESEDIHAN
7
KEINGINAN
8
AMBISI DAN RENCANA
9
TELAH DIMULAI
10
KEMARAHAN?.
11
AKHIR?
12
PERASAAN DAN SUASANA HATINYA
13
KEDATANGAN DAN PESAN?.
14
BERITA
15
KENAPA BISA SEPERTI ITU?
16
SANTET?
17
PERNYATAAN DAN SUASANA HATI
18
PERASAAN HATI DAN TAKDIR
19
APA ARTINYA INI?
20
SANGAT TIDAK SOPAN
21
AGAK BINGUNG MENJELASKANNYA
22
SIAPA YANG MEMULAINYA?
23
KEJADIAN YANG MENGEJUTKAN
24
SIKAP TIDAK BAIK?.
25
KEPASTIAN HATI
26
KATAKAN SAJA YANG TERJADI.
27
JANGAN SALAH MENDUGA
28
SEBAB DAN AKIBAT
29
MEMBUJUK
30
APA YANG TERJADI SEBENARNYA?
31
ADA HARAPAN?
32
ITULAH ALASANNYA
33
COBA DENGARKAN SEBENTAR SAJA
34
DIBALIK ALASAN
35
ADA HAL YANG TIDAK BISA DIKATAKAN
36
SUASANA HATI
37
INGIN MENGETAHUI KEBENARANNYA
38
YANG DIRASAKAN SEBENARNYA
39
PERMINTAAN
40
KISAH YANG ANEH
41
KEMARAHAN
42
HARUS BAGAIMANA?.
43
PENGAKUAN
44
KABAR?
45
BEBARKAH ITU?
46
KISAH YANG SEBENARNYA?.
47
KEPUTUSAN
48
MERESAHKAN
49
PERTARUNGAN
50
SITUASI DAN KECURANGAN
51
KESAKITAN
52
KEBAIKAN? HATI?
53
PERTEMUAN?.
54
SANGAT ANEH?.
55
KELUARGA ISTANA BUANA DEWA
56
MUSUH YANG KUAT
57
SERANGAN MEMATIKAN
58
KEMARAHAN PUTRI ANDHINI ANDITA
59
KEJADIAN PADA HARI ITU
60
APA YANG HARUS DILAKUKAN
61
RENCANA JAHAT
62
ALASAN SAJA?.
63
KEADAAN MEREKA
64
BIMBANG
65
PERTANYAAN
66
STATEMENT
67
PERASAAN HATI
68
HEART FEELINGS
69
PERASAAN HATI PUTRI DIANTI CAKRAWATI
70
PUTRI ANDHINI ANDITA TEH FEELING
71
PERNYATAAN PUTRI DIANTI CAKRAWATI
72
STATEMENT OF PUTRI DIANTI CAKRAWATI
73
KETEGUHAN HATI
74
KETEGUHAN HATI (ENG)
75
INGATAN
76
APA YANG TERJADI?.
77
KENAPA BISA TERJADI?
78
KEADAAN PUTRI ANDHINI ANDITA
79
PERASAAN ANEH
80
KISAH CINTA?.
81
KENAPA TIDAK BISA?.
82
KENAPA TIDAK BISA?.
83
SANGAT MEMBINGUNGKAN
84
HARUS BAGAIMANA?.
85
RADEN JATIYA DEWA
86
PERASAAN HATI YANG KACAU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!