Happy Reading 🌹🌹
Sky dan Gabriel tengah sibuk berkutat dengan pekerjaan yang sudah menumpuk.
Tanpa terasa, mereka melewatkan jam makan siang. Entah karena terlalu fokus atau memang mereka masih kenyang.
Briel, ayo makan dulu. Aku takut nanti kamu pingsan." Ujar Sky yang sudah berjalan menuju meja dengan membawa kotak.
Briel segera berdiri dan menyusul bosnya, dia menatap heran kenapa bosnya membawa kotak bekal.
"Briel, aku tadi ketika pulang dari panti dan dibawakan bekal sayur oleh Bu Siti." Jawab Sky yang membuka dan menyodorkannya kearah Gabriel.
Gabriel masih meneliti, sayur asing yang belum pernah dia temui.
"Sayur apa ini Tuan?" Tanya Gabriel.
"Aku tidak tahu, tapi seperti terong belanda. Rasanya sangat enak." Ucap Sky dengan penuh tipu muslihat.
"Lalu kenapa Tuan memberikannya padaku jika suka?" Tanya Gabriel heran.
"Ck, kamu ini saudaraku sendiri. Tentu saja aku harus berbagi sesuatu yang enak bukan. Aku sengaja meminta Bu Siti untuk membungkus sayur itu." Jawab Sky dengan merengut kesal.
Baru saja ingin menyuapkan makanannya, terdengar ketukan pintu dari arah luar.
Segera Gabriel dan Sky berlari menuju ruang loby perusahaan Gandratama.
Terlihat banyak kerumunan orang disana, langsung saja Gabriel menembus kerumunan dengan Sky.
Terlihat kedua wanita tengah bertengkar dengan saling menarik rambut, bahkan saling memaki satu sama lain.
Hingga Sky berteriak dan memarahi karyawan yang membuat ulah tersebut.
"Pecat dia Briel." Ucap Sky yang langsung berlalu dari sana.
Sedangkan kini Gabriel dengan wajah tegas dan dingin menatap keraha sekeliling.
"Segera hapus video maupun foto yang kalian ambil, pura-pura saja kalian tidak melihatnya tadi. Dan kamu OB segera datang ke HRD untuk menggantikan posisi dia sekarang." Tunjuk Gabriel pada resepsionis yang sudah di pecat.
"A... aku tuan?" Tunjuk Neni pada dirinya.
"Apa telingamu tuli." Jawab Gabriel dingin.
Neni segera mengangguk, dan membawa pergi peralatannya menuju ruang HRD.
Kini tinggal dua resepsionis yang berada di lantai satu, karena para karyawan membubarkan diri. Mereka tidak ingin terkena imbasnya.
"Kamu, kamu pegawai baru di sini. Jangan berlagak sok kuasa, ingat ayahmu hanya memiliki jabatan kecil jadi tidak terlalu banyak berulah. Segera kemasi barangmu dan oergi dari sini, perusahaan tidak memberimu pesangon." Ucap Gabriel tajam dan melenggang pergi menuju ruangan CEO.
Tanpa menunggu jawaban dari pelaku, langsung saja Briel melenggang pergi dari ruang loby.
...🐾🐾...
Tanpa menaruh rasa curiga, Gabriel langsung memakan nasi beserta sayur asing yang belum pernah Briel lihat.
"Ayo kita pulang." Ucap Sky kepada Gabriel dan istrinya.
Segera semuanya berjalan keluar dari ruangan CEO.
Selama di perjalanan, Briel merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya tetapi Briel tahan sampai di kediaman Wiratama.
Baru saja ingin keluar dari dalam mobil tubuh Briel terasa berat, pandangannya mengabur bahkan kini bibirnya tertawa sendiri.
Serasa jiwanya bebas mengekspresikan perasaannya selama ini.
"Gabriel biar di mansion Gandratama saja. Sky aku titipkan di sini." Ucap Agung dengan memijat pelipisnya.
Setelah mendapatkan telfun dari sang menantu, Agung dan Ambar segera meluncur ke mansion Wiratama untuk melihat keadaan kedua anaknya.
(Untuk lebih rinci, silahkan baca di novel Pernikahan Kontrak Sang CEO)
"Hahaha, Ayah lihat... pohonnya bergerak sendiri." Ucap Gabriel dengan tertawa menunjuk ke arah luar mobil.
"Mobilnya yang berjalan Briel." Jawab Ambar dengan memegang lengan Gabriel agar tidak banyak bergerak.
Gabriel hanya menganggukkan kepalanya, dan kemudian mencoba merebahkan ke pangkuan Ambar sehingga membuat wanita paruh baya tersebut bergeser.
Sedetik kemudian, Briel berdiri dan turun duduk di lantai mobil membuat Ambar heran.
"Briel, duduk di atas." Ucap Ambar yang menarik lengan Briel.
"Aku sendal, Ma." Jawab Briel dengan cekikikan.
Ambar menepuk jidatnya, "Ayah, cepat. Mama sudah pusing." Ucao Ambar kepada suaminya.
Selama di perjalanan, Briel tetap duduk di bawah dan sesekali berbicara yang tidak jelas.
Hingga sampailah mereka di mansion Gandratama, dengan segera Agung keluar dan membuka pintu penumpang.
"Briel, ayo turun." Ucap Agung yang menarik lengan anak angkatnya.
Briel menurut seperti anak TK, baru beberapa langkah. Briel menghentikan langkahnya dan membuka seluruh baju yang melekat di tubuhnya.
"Aaa.. Briel!" Seru Ambar karena Briel kini melepas celananya sehingga menyisakan ****** ***** saja.
"GABRIEL!!!! Cepat kejar!" Seru Agung kepada penjaga yang melihat Gabriel langsung berlari hanya mengenakan ****** ***** saja.
Situasi di kediaman Gandratama menjadi gaduh, karena ulah Gabriel yang tiba-tiba menjadi tuyul tampan.
Sekitar tiga puluh menit, akhirnya Gabriel tertangkap dan langsung di kenakan handuk oleh Ambar.
Beruntung, Ambar langsung menyuruh para maid perempuan untuk bersembunyi dan tidak boleh ada yang mengintip di luar.
Meskipun hanya anak angkat, Ambar tetap merawatnya selayaknya anak kandung. Apalagi mengingat status anak angkatnya bujang, tidak ingin Ambar membiarkan tubuh anaknya menjadi tontonan gratis.
...**...
PROMO GRATIS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Rapa Rasha
gara2 kecubung🤦😂🤣😂🤣 lanjutkan
2022-12-16
0
Nur 'S
kenapa hanya gabriel, kan sky jiga ikut makan kecubung nya..😂😂
2022-12-09
0
munia moemoen
ini ceritanya sama ama sebelumnyw...mana cerita rose
2022-11-12
0