...HALO TEMAN-TEMAN...
...MAAF JARANG KOMUNIKASI DENGAN KALIAN....
...MOHON DOANYA AGAR NOVEL INI LOLOS KONTRAK DENGAN CEPAT YA....
...RENCANA AUTOR AKAN ADAKAN GIVE AWAY....
...TAPI AUTOR BINGUNG, MAU GIVE AWAY MINI GOLD ATAU SALDO SHOOPE/DANA/GO FOOD?...
...ADA YANG PUNYA MASUKAN?...
...BALAS DI KOLOM KOMENTAR YA....
Happy Reading 🌹🌹
"Briel, segera selesaikan masalah ini." Perintah Sky kepada Gabriel setelah mendorong tubuh Grace.
Dengan cepat Gabriel memerintahkan semua orang yang ada di dalam cafe untuk menghapus video yang sudah mereka rekam setelah Sky meninggalkan cafe.
"Silahkan hapus video atau kalian akan di blacklist dari perusahaan Gandratama dan Wiratama." Ucao Gabriel dengan suara baritone yang berat.
Segera saja semua orang yang ada di dalam cafe menghapus video yang ada di dalam HP mereka masing-masing, bahkan pemilik cafe menghapus kejadian hari ini dari CCTVnya.
Beberapa dari pengunjung juga terlihat berkeringat dingin, karena kedua nama itu adalah perusahaan yang menjadi incara para pencari kerja di kota ini.
"Cek semuanya." Perintah Gabriel kepada semua bodyguard yang sudah masuk dan mengamankan cafe.
Segera seluruh bodyguard mengecek dan meneliti satu persatu ponsel para pengunjung cafe, beberapa pengunjung terlihat gemetar karena melihat tubuh mereka yang berbadan besar, kekar, dan juga wajah mereka yang sangar.
"Aman, Tuan." Lapor dari aalahnsatu bodyguard.
"Ingat, jika ada video hari ini menyebar. Maka kalian akan kami tuntut di meja hijau." Ucap Briel penuh intimidasi.
Gabriel lalu kemudian menghadap ke arah Grace dengan wajah datar dan dinginnya.
"Nona, Anda sudah melakukan kesalahan besar, aku berharap Anda sudah siap dengan konsekuensinya." Ucap Briel yang langsung melenggang pergi meninggalkan cafe tersebut tanpa menunggu jawaban dari Grace.
Segera saja Briel menaiki mobil yang di bawa oleh beberapa bodyguard Gabdratama, karena mobil yang Gabriel bawa menuju cafe sudah dibawa lari oleh Sky terlebih dahulu.
Gabriel langsung melakukan mobilnha menuju perusahaan Gabdratama, mengingat satu jam lalu mereka telah melakukan rapat.
Gabriel ingin segera menyelesaikan pekerjaannya hari ini dan pulang ke apartemen.
Sesampainya di perusahaan, Briel segera keluar dan memberikan kunci kepada penjaga. Karena Briel tidak ingin membuang-buang waktunya lagi.
Briel berjalan menuju lift dengan langkah lebarnya, tidak membutuhkan waktu lama Briel telah sampai di lantai dimana ruanganbya berada.
"Sella, antarkan berkas-berkas hasil rapat tadi segera ke ruanganku." Ucap Gabriel yang langsung masuk kedalam ruangannya.
Segera Sella berdiri dan menyerahkan dokumennya kepada Gabriel, asisten kepercayaan Sky.
"Ini Tuan dokumennya." Ucap Sella dengan meletakkan di atas meja kerja Gabriel.
"Ya, segera selesaikan pekerjaan bulan ini dengan cepat." Perintah Briel dengan melepaskan kancing lengan kemejanya setelah melepas jasnya.
"Baik." Jawab Sella mengangguk pelan dan kemudian keluar dari ruangan tersebut.
...🐾🐾...
Terdengar suara ketukan pintu di ruangan Gabriel.
"Maaf, Tuan Sky memanggil Anda ke ruangannya." Ucap Sella dengan wajah ketakutan.
Briel melepaskan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya dan segera berdiri untuk menuju ruangan Sky.
Terlihat ruangan Sky yang sudah porak-poranda, Gabriel hanya dapat menghela nafas.
Dia juga frustasi dengan keadaan keduanya, terlebih bosnya. Kenapa dia tidak menghindar atau menolak wanita lain yang meneluk tubuhnya di hadapan istrinya.
"Bagaimana Brie?" Tanya Sky dengan dada yang naik turun dan nafas yang memburu.
"Belum ada informasi tuan," Jawab Briel yang belum mendapatkan kabar dari pihak kepolisian.
"Mereka becus bekerja tidak hah!! Sudah berapa jam mereka mencari keberadaan satu mobil saja!" Seru Sky yang menatap nyalang ke arah Gabriel.
"Maaf Tuan, kita harus mengukutu prosedur dari kepolisian. Sebentar lagi pasti akan mendapatkan hasilnya." Jawab Briel dengan tenang.
"Aargggghhhhh!!!" Sky berteriak dengan menjambak rambut belakangnya.
Gabriel tertegun, melihat Sky menangisi seorang wanita.
Keterkejutannya tersadar dengan suara notifikasi masuk di Hpnya.
"Tuan, keberadaan Nona sudah temukan. Mereka ke arah panti dimana Nona Putri di besarkan." Jelas Gabriel.
Segera Gabriel mengikuti Sky yang berlari menuju lantai dasar perusahaan.
Gabriel gelagapan karena Sky langsung menyambar kunci yang ada di dalam pegangannya.
Dengan segera Briel masuk di kursi penumpang dan langsung memasang seat belt tidak lupa berpegangan di gagang pegangan dalam mobil.
Sky melajukan mobilnya dengan kecepatan maximal. Sedangkan Gabriel yang berada di belakang segenap jiwa merapalkan seluruh doa yang dia ketahui.
Tubuh Gabriel seakan terombang-ambing, bukan di lautan namun di jalan raya.
Sky bagaikan pembalap profesional dadakan.
Entah dimana mereka saat ini berhenti, yang jelas sesuatu dalam tubuh Briel ingin segera dikeluarkan.
Segera Gabriel membuka pintu mobil dan langsung terjerembab di atas tanah yang tandus, langsung saja Briel mengeluarkan seluruh isi perutnya meskipun hanya angin saja.
Bahkan Briel tidak memperdulikan perkelahian yang terjadi di antara dua singa jantan yang memperebutkan satu singa betina di tengah arena.
Hingga teriakan seorang gadis yang panik membuat Gabriel menoleh, dengan sisa tenaganya dia mendekat kearah kedua pria yang sudah menyengsarakan hidupnya hari ini.
Gabriel berusaha memisahkan mereka, tetapi justru dirinya yang terkena pukulan. Beberapa kali mencoba hasilnya nihil.
Gabriel memejamkan matanya "BERHENTI!!!!" Suara Gabriel menggelegar.
Seketika gerakan Sky yang akan menghajar Dave yang berada di bawah tubuhnya terhenti.
"STOP! Jika kalian masih ingin berkelahi aku akan pulang dengan Putri. Ayo Putri kita pergi, tinggalkan kedua pengacau ini." Briel langsung menyeret Putri untuk masuk kedalam mobil Sky, dan pergi meninggalkan area taman.
Di dalam mobil yang di kendarai Gabriel, hanya suara isak tangis yang keluar dari Putri
Gabriel hanya menghela nafasnya panjang, dia meminggirkan mobilnya di depan warung kecil untuk membeli makanan dan minuman.
Sungguh, karena kejadian hari ini dia di buat puasa karena harus menenangkan bosnya.
Gabriel menyodorkan air putih ke arah Putri, dengan masih sesenggukan dia menoleh ke arah Gabriel.
"Minumlah, dan hentikan tangisanmu." Jawab Gabriel datar.
Putri menerimannya dengan tangan gemetar, beruntung Gabriel sudah membukakan penutup minuman tersebut.
Hanya keheningan yang tercipta.
Gabriel dan Putri telah sampai di rumah Putri, sebenarnya Gabriel ingin mengantarkan Putri di kediaman Wiratama.
Putri menolak karena tidak ingin membuat keluarganya bertanya-tanya.
"Kakak ayo masuk saja, kak Gabriel menginap disini." Ajak Putri pada asisten suaminya.
"Tidak perlu Put, kakak pulang saja." Tolak Gabriel halus.
"Kakak temani Putri saja, kakak tidur di ruang tamu. Putri tidak berani jika hanya sendirian di rumah ini." Ucap Putri dengan raut wajah memohon.
"Baiklah, segeralah naik. Aku akan tidur di sofa ruang tamu." Akhirnya Gabriel mengalah.
"Baik, selamat malam kak." Ucap Putri sebelum dia berlari naik ke lantai dua.
Kini Gabriel segera merebahkan tubuhnya di sofa empuk yang ada di ruang tamu.
Terlihat Hpnya bergetar, segera Gabriel mengambil dan melihat siapa yang menghubungi dirinya.
Gabriel mengelap keringat yang membahasi pelipisnya, bahkan dia menelan ludahnya dengan susah payah.
Terlihat pesan masuk dari Sky, yang berisi.
"Tidurlah dengan nyenyak,"
"Maaf Tuan,"
Hanya itu yang dapat Gabriel balas.
Lebih baik Gabriel segera memejamkan matanya, agar esok hari dia kuat menghadapi kenyataan.
...**...
PROMOSI NOVEL
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Parli Ani
q loh jd kder,ctitanya untuk sky dan putri pa dave sama ros sc
2023-08-11
0
Farida Wahyuni
ini part sebenarnya kebanyakan dari novel author sebelumnya, tp disini jadi loncat2, jadi bingung, bab1 dg yg lainnya seperti ga nyambung.
2022-11-09
0
Berdo'a saja
Dave mau merebut putri dari sky
2022-09-05
1